knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE
9 Kesalahan yang ...

9 Kesalahan yang Bisa Merusak Hasil Optimasi SEO dan Bikin Website Bisnis Kehilangan Traffic

11 Mar  · 
6 min read
 · 
eye 6.544  
SEO

Kesalahan Yang Merusak Hasil Optimasi Seo

Dalam dunia digital marketing, SEO (Search Engine Optimization) adalah kunci utama meningkatkan visibilitas website bisnis di mesin pencari.

Website yang dioptimasi dengan baik dapat menarik lebih banyak traffic organik, meningkatkan kredibilitas bisnis, serta mengkonversi pengunjung menjadi pelanggan.

Sayangnya, setelah melakukan optimasi SEO, hasilnya tak sesuai harapan. Jangankan mendapatkan page rank di mesin pencari, website Anda malah kehilangan traffic. Apa yang salah?

Yuk, kita bahas bersama di artikel Redcomm Knowledge ini tentang kesalahan fatal yang dapat merusak hasil optimasi SEO dan menyebabkan website kehilangan pengunjung.

Situs Web yang Bagus Dimulai Dengan SEO

Situs web terbaik dengan traffic tinggi dan memiliki peringkat yang bagus di mesin pencari biasanya berfokus pada pengoptimalan mesin pencarian itu sendiri. 

Tujuan melakukan optimasi SEO adalah untuk membawa calon konsumen mengunjungi website Anda dan meyakinkan mereka agar menjadi pelanggan yang melakukan transaksi pembelian produk.

Sebaliknya, website yang tidak melakukan optimasi SEO, biasanya membuat website sulit ditemukan di mesin pencari, mengingat jutaan konten dan artikel memenuhi mesin pencari setiap harinya. 

Akibat berikutnya, calon pelanggan mengalami kesulitan untuk menemukan situs bisnis Anda karena situs tidak muncul di halaman pertama hasil penelusuran Google.

Padahal bisa jadi bisnis Anda memiliki produk atau layanan terbaik di dunia. Namun kalau tidak ada satu pun konsumen yang tahu, ya jelas tidak akan ada transaksi penjualan, kan?

Oleh karena itu, pahami segera kesalahan yang bisa merusak hasil optimasi dan berusahalah untuk menghindarinya.

9 Kesalahan yang Bikin Strategi SEO Tidak Optimal & Cara Menghindarinya

Baik saat Anda sedang menargetkan peningkatan hasil penjualan atau traffic pengunjung website yang tinggi, penting banget lho memastikan Anda tidak melakukan beberapa kesalahan berikut ini:

1. Duplikat Konten

Kesalahan yang banyak terjadi dan dapat memperburuk kualitas website bisnis di mesin pencari, membuat situs web kehilangan traffic, hingga menurunkan peringkat, adalah duplikat konten. 

Suatu konten dikatakan termasuk duplikasi jika isinya lebih dari 50 persen sama persis, baik dengan konten dari website lain maupun dari dalam website Anda sendiri. 

Jika ada banyak konten duplikat, mesin pencari akan kesulitan menentukan halaman mana yang harus diutamakan. 

Inilah yang kemudian, sesuai dengan laporan dari SEMrush, yang akan membuat peringkat website bisnis Anda anjlok dan kehilangan traffic

Nah, untuk menghindari kesalahan ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

  • Gunakan Canonical Tag untuk memberi tahu Google halaman mana yang seharusnya diutamakan.
  • Hindari menyalin konten dari situs lain, melakukan plagiat, atau mengulang isi yang sama di berbagai halaman.
  • Gunakan Plagiarism Checker, seperti Copyscape atau Grammarly untuk memastikan konten original.

2. Strategi Keyword yang Buruk

Kata kunci adalah “pondasi” dalam penerapan strategi SEO. Pemilihan kata kunci yang tidak tepat bisa menyebabkan website Anda kesulitan mendapatkan traffic pencarian yang positif.

Memang persaingan kata kunci favorit cukup tinggi. Namun, alih-alih Anda menggunakan kata kunci yang buruk, lebih baik Anda cari tahu dulu kesalahan dalam menentukan kata kunci yang perlu dihindari apa saja, kemudian coba hindari atau buatkan strategi yang lebih efektif.

Beberapa kesalahan strategi penentuan keyword yang perlu Anda hindari, di antaranya:

  • Menggunakan kata kunci yang terlalu umum dan memiliki persaingan tinggi.
  • Tidak melakukan riset keyword berbasis intent pengguna.
  • Berlebihan dalam menggunakan kata kunci (keyword stuffing), yang justru dapat merusak peringkat SEO.

Supaya tidak terus menerus mengulangi kesalahan yang sama dalam implementasi keyword research, coba ikuti tips berikut: 

  • Lakukan riset kata kunci menggunakan tools SEO, seperti Google Keyword Planner, Ahrefs, SEMrush, Ubersuggest, Keyword Everywhere, dll.
  • Temukan kata kunci dengan volume pencarian tinggi dan tingkat persaingan yang lebih rendah.
  • Fokus pada kombinasi short tail dan long tail keywords yang relevan.
  • Optimalkan penggunaan kata kunci secara natural dalam konten, judul, meta description, dan headings.

Berdasarkan pengalaman tim digital marketing agency Indonesia seperti Redcomm, artikel yang mengandung long tail keywords memiliki kemungkinan 3-5 kali lebih besar untuk mendapatkan ranking di SERP lebih tinggi.

3. Kecepatan Loading Website yang Lambat

Faktor penting berikutnya yang mempengaruhi SEO adalah kecepatan loading website. Tak ada satupun audiens yang mau menunggu lama situs terbuka sempurna hanya untuk mendapatkan informasi yang sedang dicarinya.

Biasanya, alih-alih menunggu situs web terbuka, audiens akan lebih memilih mencari website lain yang proses loading webnya lebih cepat. 

Akibat terlalu sering ditinggalkan audiens, website yang loading-nya lambat begini akan menyebabkan bounce rate jadi tinggi, dan akhirnya mendapatkan penilaian buruk dari Google sehingga kehilangan traffic dan posisi di SERP.

Solusi agar kesalahan ini tidak Anda lakukan, antara lain:

  • Pelajari mengenai faktor page rank dalam algoritma Google di halaman Google Developer.
  • Kompres ukuran gambar dengan tools, seperti TinyPNG atau ShortPixel.
  • Gunakan Content Delivery Network (CDN) untuk mempercepat akses ke konten.
  • Minify kode CSS, JavaScript, dan HTML menggunakan plugin, seperti WP Rocket atau Autoptimize.
  • Kurangi penggunaan plugin berlebihan jika menggunakan WordPress.
  • Pastikan website responsive, baik saat audiens membuka situs web Anda di perangkat desktop, laptop, maupun perangkat mobile.
  • Aktifkan cache browser yang bisa membantu mempercepat loading situs web Anda pada kunjungan berikutnya yang dilakukan oleh audiens.

Semoga setelah Anda memperbaiki masalah terkait kecepatan loading website, kinerja website bisnis Anda menjadi lebih baik ya.

Jika membutuhkan bantuan atau mau berkonsultasi terlebih dahulu terkait optimasi website bisnis, Anda bisa menghubungi tim ahli dari digital marketing agency Jakarta di Kontak Redcomm.

4. Kurang Mengikuti Tren Algoritma SEO

Anda pasti sudah tahu kan kalau Google terus melakukan update algoritmanya secara berkala? 

Nah, kalau strategi SEO yang Anda terapkan tidak diperbarui sesuai perkembangan terbaru, website Anda bisa kehilangan traffic

Beberapa update algoritma utama yang berpengaruh besar dalam beberapa tahun terakhir, antara lain:

  • Google Core Web Vitals berfokus pada pengalaman pengguna (UX) dan kecepatan loading.
  • Dalam Google Helpful Content Update, Google akan mengutamakan konten yang benar-benar memberi nilai tambah bagi pengguna, bahkan merekomendasikannya dengan memunculkan konten berkualitas di halaman hasil pencarian.
  • BERT dan MUM Algorithm fokus pada upaya mengoptimalkan pemahaman Google terhadap konteks pencarian pengguna.

Apa yang harus dilakukan agar selalu bisa mengikuti tren algoritma terbaru dan bisa tetap up to date? Berikut beberapa di antaranya:

  • Pantau update algoritma melalui sumber resmi seperti Google Search Central dan Google Developer.
  • Gunakan Google Analytics dan Google Search Console untuk menganalisis performa website.
  •  Lakukan audit SEO secara rutin menggunakan tools, seperti Screaming Frog atau Ahrefs.

5. Fokus pada Kuantitas, Bukan Kualitas Konten

Jangan biarkan diri Anda terbiasa membuat halaman situs web atau posting konten blog hanya sekadar mengejar jumlah konten, sementara konten tersebut tidak dibutuhkan target market.

Lebih berbahaya lagi kalau Anda membuat konten secara asal-asalan hingga menghasilkan konten yang sama sekali tidak berkualitas.

Karena faktanya, traffic dan posisi website meningkatkan di hasil pencarian Google itu bukan karena banyaknya artikel yang diposting, melainkan seberapa banyak konten Anda berkualitas.

Untuk mengetahui konten mana saja yang tak mendapatkan traffic, Anda bisa melakukan analisis seperti halnya Anda melakukan riset tren. 

Bagaimana cara memastikan kualitas konten yang baik?

  • Gunakan struktur yang jelas dengan headings (H1, H2, H3) yang sesuai.
  • Tambahkan data, statistik, atau studi kasus untuk mendukung argumen.
  • Perbarui konten lama agar tetap relevan dengan tren terbaru.
  • Pastikan setiap artikel memiliki internal link dan eksternal link ke sumber terpercaya.
  • Isi konten bermanfaat dan memberi insight atau nilai tambah bagi pembaca.
  • Konten sesuai dengan kebutuhan dan keinginan audiens dan memang banyak pencariannya.

6. Struktur URL yang Buruk

URL yang panjang, tidak relevan, atau tidak mengandung kata kunci dapat mempersulit mesin pencari dalam memahami konten halaman serta membuat pengguna kesulitan dalam membaca dan mengingatnya.

Beberapa struktur URL yang perlu Anda hindari, antara lain: 

  • URL terlalu panjang dan tidak relevan. Contoh: https://www.websiteanda.com/blog/2024/03/11/cara-meningkatkan-seo-dengan-url-yang-optimal-dan-strategi-penting-lainnya
  • Tidak ada kata kunci yang relevan. Padahal Google membutuhkannya untuk mengidentifikasi konten Anda.
  • Menggunakan angka, karakter, atau simbol, seperti ?, &, =, %, yang membuat URL sulit dibaca oleh bot mesin pencari.
  • Ada banyak duplikasi URL tanpa ada redirection.

Sebaliknya, kalau Anda memastikan struktur URL di website bisnis milik Anda baik dan sesuai kaidah SEO, maka berguna untuk: 

  • Memaksimalkan hasil optimasi mesin pencari (SEO) karena dapat meningkatkan keterbacaan dan user experience.
  • Mempermudah mesin pencari dalam melakukan crawling dan indexing.
  • Meningkatkan CTR (Click Through Rate) di SERP.

Sudah banyak bukti hasil penelitian yang menunjukkan kalau URL yang pendek, relevan, dan mengandung kata kunci lebih berpotensi memiliki peringkat yang lebih tinggi di Google dibandingkan dengan URL panjang.

7. Kurang Optimasi untuk Mobile

Google telah menerapkan mobile first indexing, yang berarti mesin pencari akan memprioritaskan versi mobile dari sebuah website dalam menentukan peringkatnya. 

Jika website Anda tidak responsif atau tidak dioptimalkan untuk perangkat mobile, besar kemungkinan akan kehilangan peringkat di hasil pencarian.

Untuk memastikan website Anda mobile friendly, lakukan beberapa langkah berikut:

  • Gunakan desain responsif dan pastikan website dapat menyesuaikan tampilan dengan baik di berbagai ukuran layar tanpa mengorbankan pengalaman pengguna.
  • Optimalkan kecepatan loading di perangkat mobile dengan mengkompresi gambar, mengaktifkan caching, hingga memanfaatkan teknologi AMP (Accelerated Mobile Pages) untuk mempercepat waktu muat.
  • Anda juga perlu menggunakan Google Mobile Friendly Test, yaitu alat untuk mengevaluasi, apakah website Anda sudah dioptimalkan untuk perangkat mobile atau belum.
  • Hindari elemen yang tidak ramah mobile, misalnya, pop-up berlebihan atau font terlalu kecil hingga sulit dibaca di layar kecil.

Berdasarkan hasil riset dari Google yang dimuat di situs Think with Google, lebih dari 60% pencarian dilakukan melalui perangkat mobile, dan website yang tidak mobile friendly memiliki bounce rate hingga 123% lebih tinggi dibandingkan website yang dioptimalkan untuk mobile

Oleh karena itu, pastikan website Anda siap menghadapi tren ini agar tidak kehilangan traffic potensial.

8. Internal Linking yang Kurang Optimal

Google menggunakan internal link untuk memahami struktur website dan menentukan halaman mana yang paling penting. 

Jika internal link tidak dikelola dengan baik, beberapa halaman bisa menjadi 'terisolasi' dan sulit diindeks oleh mesin pencari.

Internal linking yang optimal harus memiliki beberapa karakteristik berikut:

  • Pastikan tautan antar artikel atau halaman website memiliki relevansi yang tinggi.
  • Jangan hanya menggunakan “klik di sini”, tetapi gunakan kata kunci atau anchor teks yang deskriptif sehingga Google memahami konteks halaman yang ditautkan.
  • Sebaiknya tidak terlalu banyak menautkan ke satu halaman saja, tetapi sebarkan tautan secara merata ke berbagai konten yang relevan.
  • Secara berkala lakukan cek dan pemeriksaan rutin terkait ada tidaknya tautan internal yang rusak atau mengarah ke halaman error (404), karena ini dapat merusak pengalaman pengguna dan SEO.

Dengan strategi internal linking yang tepat, website Anda bisa mendapatkan manfaat lebih besar dari sisi navigasi pengguna, waktu kunjungan yang lebih lama, dan peringkat SEO yang lebih baik.

9. Kurangnya Backlink Berkualitas

Backlink masih menjadi salah satu faktor dalam ranking SEO. Namun, banyak bisnis melakukan kesalahan dengan membeli backlink berkualitas rendah yang berasal dari situs spam atau jaringan PBN (Private Blog Network). 

Google dapat mendeteksi pola backlink tidak alami dan memberikan penalti, yang justru bisa menurunkan peringkat website Anda.

Untuk membangun backlink yang berkualitas, fokuslah pada strategi berikut:

  • Terapkan guest posting dengan menulis artikel di website otoritatif di niche Anda dengan menyertakan tautan ke website bisnis Anda.
  • Konten visual seperti infografis sering kali mendapatkan backlink alami dari berbagai situs yang membagikan informasi tersebut.
  • Link building melalui Digital PR dan mendapatkan liputan media dari situs berita atau blog industri dapat membantu meningkatkan kredibilitas dan otoritas domain Anda.
  • Upayakan untuk rutin mencari tautan rusak di website lain dan menawarkan konten relevan dari website Anda sebagai penggantinya.

Prinsipnya, membangun backlink dari sumber terpercaya akan membantu website tak hanya mendapatkan peringkat lebih baik di SERP, tetapi juga meningkatkan reputasi dan kepercayaan di mata pengguna dan mesin pencari.

Semoga optimasi SEO dapat berhasil setelah Anda menghindari kesalahan yang bisa merusak hasil optimasi SEO di atas ya. 

Jika ingin mendapatkan lebih banyak exposure yang bisa meningkatkan visibilitas bisnis secara online, Anda bisa bekerja sama dengan blogger, termasuk mendapatkan backlink dofollow berkualitas. Kontak Redcomm untuk informasi lebih lanjut.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER