3. Analisis Setiap Halaman Website
Tinjau setiap halaman web di situs Anda dan tentukan tujuan serta topik utamanya. Identifikasi kata kunci yang paling sesuai dengan setiap halaman web.
Contohnya artikel yang sedang Anda baca ini. Keyword utamanya menggunakan “Keyword adalah” dengan volume pencarian 5400.
Maka menggunakan kata kunci utama tersebut, Anda perlu mengembangkan dan menambahkannya dengan berbagai keyword turunan, seperti keyword mapping, kata kunci, pemetaan kata kunci, dan sebagainya.
Nah, lakukan analisis pada setiap halaman di website dan lakukan penyesuaian kata kunci. Ini berlaku untuk konten baru maupun ketika Anda perlu memperbaharui konten lama.
4. Buat Keyword Mapping dan Kategorinya
Pembuatan keyword mapping sebenarnya bisa diartikan sebagai kegiatan mengkategorikan topik konten yang ada di website.
Contoh untuk kategori digital agency. Beberapa keyword yang bisa masuk dalam kategori tersebut, misalnya apa itu digital agency, manfaat digital agency, cara kerja digital agency, dan seterusnya.
Pastikan kata kunci yang dipilih benar-benar relevan dengan konten halaman situs web. Jangan melakukan spamming atau mencoba mengoptimasi halaman yang tidak sesuai dengan kata kunci yang sudah Anda pilih. Ini bisa berdampak buruk bagi situs web Anda.
5. Lengkapi Konten
Pada saat memetakan kata kunci, biasanya Anda akan menemukan konten yang belum tersedia. Nah, untuk memperkuat topic authority untuk kata kunci tersebut, mau tidak mau Anda harus melengkapi konten.
Contoh pada kategori keyword:
Lalu Anda menemukan kalau penjelasan mengenai keyword mapping belum lengkap dan belum ada cara membuat keyword mapping. Maka, buatlah konten yang belum tersedia tersebut.
Tujuannya, agar audiens bisa mendapatkan seluruh informasi terkait “keyword” tanpa harus berpindah ke website kompetitor.
Ini jelas akan menguntungkan, karena bisa meningkatkan traffic, mendatangkan lebih banyak leads, meningkatkan brand awareness, bahkan memperbesar peluang terjadi konversi penjualan.