knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Website Anda Tidak Ditemukan di Google? Mungkin ini Penyebabnya

26 Dec  · 
3 min read
 · 
eye 15.060  
Website & Aplikasi

Website Tidak Ditemukan Di Google

Google indexing adalah proses di mana mesin pencari Google mengumpulkan dan menyimpan informasi tentang halaman-halaman web yang ada di internet. Kemudian akan memunculkannya di halaman pencarian ketika ada audiens mengetikkan kata kunci yang relevan. 

Semakin banyak halaman situs terindeks, maka kemungkinan mendapatkan traffic juga semakin besar. Lalu, bagaimana kalau situs web Anda ternyata tidak ditemukan di Google? 

Ada banyak penyebab website tidak terindeks di Google, seperti situs web mengalami deindex, konten bermasalah, domain expired, dan sebagainya. Yuk, baca penjelasan lengkapnya di Redcomm Knowledge kali ini.

Penyebab Website Tidak Ditemukan di Mesin Pencari

1. Konten Bermasalah

Konten adalah nyawa bagi website, terutama untuk situs web brand yang menjadi media branding perusahaan. 

Jika konten yang tampil pada website memiliki kualitas yang buruk di mata mesin pencari, tentu Google juga enggan merekomendasikan situs tersebut di halaman pencarian. 

Berikut indikator suatu konten dikatakan berkualitas buruk:

Konten Terindikasi Plagiat

Konten terindikasi plagiat atau hasil duplicate content dari situs web lain yang mana sudah termasuk dalam pelanggaran hak cipta. 

Duplicate content biasanya terjadi karena konten artikel disalin mentah-mentah dari website lain. Bisa juga karena menggunakan spinner atau artificial intelligence sehingga tulisan sulit dimengerti.

Judul Clickbait & Tidak Relevan dengan Isi

Judul tidak relevan dengan isi konten sehingga audiens mendapatkan informasi yang tidak sesuai. Jangan sampai menggunakan judul clickbait, seperti menyebutkan seorang artis meninggal dunia, padahal konten berisi anggota keluarganya yang meninggal.

Penggunaan Image Tidak Sesuai Ketentuan

Konten tanpa gambar pendukung akan terasa membosankan. Sementara menggunakan image, foto, atau jenis aset visual milik orang lain tanpa izin juga bisa membuat halaman konten Anda tidak diindeks Google. Solusinya, gunakan aset visual milik sendiri saja.

Keyword Stuffing & Spam

Menggunakan kata kunci yang berlebihan atau keywords stuffing juga menjadi salah satu indikator yang menentukan mau tidaknya Google mengindeks halaman situs Anda. 

Meski kata kunci penting dalam optimasi SEO, namun menempatkan keywords secara berlebihan akan mengganggu kenyamanan audiens dan menyebabkan konten dianggap tidak berkualitas oleh bot crawler.

Pada prinsipnya, Anda perlu memastikan kualitas konten yang bagus supaya tidak melanggar pedoman Google. 

Di saat yang sama, ingat pula kalau semua konten yang Anda publish di website tidak hanya dibaca bot Google, tetapi juga dibaca manusia. Jadi, pastikan hanya mempublikasikan konten yang berkualitas tinggi.

2. Domain Sudah Expired 

Saat membuat situs web untuk menerapkan strategi digital marketing, Anda memerlukan domain berbayar agar memudahkan orang untuk menemukan bisnis atau produk Anda. Umumnya, Anda membayar domain tersebut setiap tahun.

Ketika Anda lupa melakukan perpanjangan domain, misalnya terlewat beberapa hari, adakalanya situs web bisa menghilang dari mesin pencari. Mengapa bisa begitu? Karena crawler bot seperti milik Google melakukan crawling secara rutin. 

Jika saat perayapan, website tidak bisa diakses, kemungkinan besar crawler bot akan menganggap website Anda sudah tidak relevan. Akhirnya terjadilah situs tidak bisa ditemukan di SERP. Jadi, jangan lupa untuk melakukan pembayaran domain tepat waktu.

3. Server Sedang Down 

Server yang sering down juga dapat menyebabkan masalah dan membuat situs web sulit ditemukan di search engine. Hal ini karena crawler dari mesin pencari akan kesulitan merayapi website yang Anda punya.

Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa melakukan pemasangan monitoring server seperti uptime robot. Dengan cara ini, Anda bisa menerima notifikasi saat hosting mengalami gangguan.

4. Algoritma Google Berubah

Google memiliki aturan bernama algoritma yang berfungsi untuk memberi nilai pada setiap website yang masuk dalam sistem mereka. Google sering melakukan perubahan algoritma dengan tujuan meningkatkan pengalaman pengguna.

Jadi, sebagai pemilik situs creative companies, Anda harus bisa menyesuaikan kondisi situs web dengan algoritma mesin pencari terbaru supaya tetap bisa berada pada sistem mereka.

Alangkah baiknya kalau Anda juga sering melakukan update halaman dan konten-konten di dalam website supaya sesuai dengan terms of service atau TOS Google.

5. Pengaturan Website Bermasalah

Ada kesalahan teknis lainnya yang bisa menyebabkan situs web tidak terindeks di mesin pencari, seperti: 

  • Website dianggap tidak secure atau kode status HTTP tidak valid
  • Pengaturan meta robots (robots.txt) atau ada blocking di robot.txt
  • Serangan malware.

Malware umumnya terjadi karena adanya peretasan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab melalui penyisipan skrip berbahaya. Salah satu ciri website terkena malware adalah halaman yang diakses pada website langsung dialihkan ke situs berbahaya atau ilegal.

Google sangat tegas memberikan peringatan terhadap situs web yang dianggap berbahaya atau disusupi malware. Biasanya warning ini berupa munculnya peringatan “deceptive site ahead”

Untuk memastikan konten website aman, Anda bisa melakukan peninjauan ulang di Google Search Console.

Selain penyebab website tidak ditemukan, berikut Tim Redcomm juga memberikan sedikit ulasan tentang fungsi robot khusus dalam proses crawling. Lanjutkan membaca, ya.

Fungsi Bot Crawler pada Website 

Search engine seperti Google memiliki robot yang bertugas untuk melakukan perayapan pada setiap situs yang masuk dalam sistem mereka. Teknologi itu disebut dengan bot crawler

Bot crawler akan selalu mengunjungi website secara berkala, terutama jika Anda melakukan pembaharuan, entah dari sisi tampilan, update konten, atau pengaturan lainnya.

Mesin crawler adalah mesin yang akan mengunduh berbagai informasi (teks, gambar, video, dan alamat email, dan lainnya) sesuai dengan kata kunci terpilih. Ibaratnya seperti saat Anda menanyakan buku ke pustakawan.

Website yang berjalan normal akan melakukan crawling ketika ada keyword diketik pada kotak pencarian. Lalu memunculkan situs yang paling relevan dengan kata kunci yang diketikkan audiens.

Nantinya hasil perayapan akan digunakan sebagai penilaian pada website Anda. Tentunya bot crawler ini tak hanya ada di Google saja. Namun ada di setiap mesin pencari, seperti Yahoo, Bing, DuckDuckGo, dan lainnya dengan nama yang berbeda-beda.

Website Deindex

Ada satu kondisi lagi yang harus Anda waspadai ketika website tidak ditemukan di Google, yaitu website mengalami deindex. Apa itu deindex?

Deindex adalah kondisi di mana situs web tidak muncul dalam index pencarian atau tidak bisa ditemukan di mesin pencari, meski Anda sudah memasukkan kata kunci tertentu. 

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan website mengalami deindex, antara lain terindikasi melakukan pelanggaran aturan atau pedoman yang sudah ditetapkan mesin pencari, termasuk Google.

Google memiliki aturan tentang indexing situs web pada layanan mereka. Jika ada website yang melanggar aturan, maka akan mendapatkan hukuman. 

Salah satu hukuman dari Google adalah tidak menampilkan website pada hasil pencarian alias deindex. Ini tentu sangat merugikan jika Anda menggunakan situs web untuk mempromosikan dan memasarkan produk, jasa, atau layanan bisnis.

Jika Anda masih merasa bingung dalam mengatur hal-hal terkait website marketing company, tak ada salahnya untuk mempercayakan tentang pengelolaan website pada digital agency Indonesia yang punya pengalaman terkait website development dan SEO. Langsung saja klik link berikut untuk berdiskusi: Kontak Redcomm.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER