knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

9 Cara Mahir Mengoptimalkan Landing Page Seperti Seorang Profesional

19 Sep  · 
4 min read
 · 
eye 1.548  
Website & Aplikasi

Landing Page

Optimasi landing page adalah proses memperbaiki desain dan pesan di halaman landing yang ada di website agar mendapatkan lebih banyak konversi.

Apa saja yang perlu dilakukan agar bisa mengoptimasi landing page layaknya seorang profesional dan ahli, sehingga halaman tersebut bisa mendapatkan banyak klik, mendatangkan leads potensial, bahkan dapat menciptakan penjualan?

Yuk, baca penjelasan lengkapnya dalam artikel Redcomm Knowledge ini.

Tips Optimasi Landing Page yang Bikin Angka Konversi Meningkat

Dari aktivitas memahami perilaku konsumen hingga menganalisis metrik konkret, optimasi landing page adalah tentang meningkatkan pengalaman pengguna.

Di saat yang sama, Anda juga harus mampu menjelaskan nilai tawaran yang tak bisa ditolak audiens dan membuka jalan terjadinya konversi tanpa banyak drama.

Nah, ini langkah-langkah melakukan optimasi pada halaman landing yang bisa membantu Anda mendapatkan lebih banyak konversi:

1. Gunakan Foto Asli

Gambar asli yang dibuat oleh tim Anda sendiri jauh lebih berdampak. Gambar yang dimaksud di sini bisa berupa foto produk Anda yang diambil secara profesional.

Bisa pula berupa foto wajah di balik bisnis, budaya kerja di perusahaan, atau bagaimana produk memiliki peran dalam kehidupan.

Semua visual image tersebut bisa sangat membantu dalam membangun brand image yang kredibel dan terpercaya. 

Lalu pada akhirnya bisa membantu meningkatkan konversi yang tinggi, baik untuk tujuan penerapan lead generation maupun dalam promosi bisnis e-commerce.

Bagaimana kalau tidak memiliki gambar atau foto asli? Pertimbangkan untuk menginvestasikan sedikit anggaran untuk melakukan pemotretan bersama digital marketing agency Indonesia yang siap membantu Anda.

Memang, biasa awalnya mungkin tampak besar, tetapi hasilnya nanti akan sebanding dengan penggunaan gambar asli untuk waktu bertahun-tahun. 

Bahkan foto-foto asli tersebut nantinya tak hanya Anda gunakan di landing page, namun bisa juga dipublikasikan di halaman produk, layanan bisnis, hingga dibuat menjadi konten media sosial.

2.  Pastikan Desainnya Intuitif

Desain landing page harus intuitif, sekaligus sesuai dengan situs web dan citra dari brand Anda secara keseluruhan.

Menambahkan terlalu banyak elemen di halaman landing dapat membuat CTA dan informasi lainnya jadi tak terlihat oleh audiens. Sebaliknya, terlalu sedikit elemen akan membuat halaman jadi kurang informatif dan bisa membuat audiens kecewa.

Jadi desain seperti apa yang sebaiknya Anda buat di halaman landing? Berikut panduannya:

  • Desain bersih dengan tata letak yang rapi. 
  • Tetap ada ruang kosong atau white space yang membuat audiens mudah fokus hanya pada informasi penting, seperti headline dan CTA.
  • Desain harus intuitif dan bisa secara otomatis menyesuaikan tampilan saat dibuka di perangkat mobile.
  • Penggunaan warna pada desain tidak terlalu banyak agar tidak menimbulkan distraksi.
  • Kombinasi gambar, grafis, teks, hingga penggunaan gambar selaras dan rapi.

3. Buat Formulir Mudah Tapi Tanpa Spam

Berbicara tentang formulir, Anda perlu bijak menentukan informasi apa saja yang Anda butuhkan, sekaligus cara mendapatkannya tanpa mengganggu audiens dengan terlalu banyak pertanyaan.

Cukup banyak hasil survei yang menunjukkan kalau semakin sedikit data yang Anda minta, semakin tinggi kemungkinan terjadi konversi.

Nah, coba Anda evaluasi dan analisis saja nanti, ketika volume lead generation tinggi, tetapi tidak menghasilkan konversi, bisa jadi ada hal tertentu yang perlu Anda perbaiki dalam formulir. Misalnya mengurangi jumlah data yang diminta, dan sebagainya.

Untuk memudahkan proses analisis, Anda bisa menggunakan aplikasi CRM. Bisa juga Anda menerapkan smart form yang memiliki pengaturan khusus. 

Misalnya, mengabaikan audiens yang sudah pernah mengisi form, berlangganan newsletter, atau yang pernah datang berkunjung, tetapi tidak melakukan tindakan apa pun.

Hal berikutnya yang juga penting dalam penggunaan formulir yang perlu Anda perhatikan adalah cara mengimplementasikannya di landing page.

Beberapa cara yang umum, antara lain:

  • Penggunaan pop up form alih-alih formulir statis yang berada di dalam landing page.
  • Mengatur kemunculan pop up setelah audiens berada di halaman kurang lebih 60 detik.
  • Formulir dalam bentuk banner yang muncul ketika audiens melakukan scroll hingga 60% dari panjang page, atau ketika audiens mau meninggalkan halaman.

Ada satu trik nih yang mungkin perlu Anda coba agar audiens mau mengisi formulir yang Anda tentukan. 

Caranya dengan mengajukan satu pertanyaan unik yang membuat audiens tertarik untuk mengisi formulir hingga penasaran, karena ingin tahu apa yang terjadi setelah formulir selesai mereka isi.

4. Periksa Waktu Muat Halaman 

Waktu muat halaman yang baik adalah di bawah tiga detik. Gunakan PageSpeed Insights, tools yang Google sediakan untuk melakukan tes kecepatan situs.

Bagaimana kalau loading speed situs sudah terlanjur lambat? Ini yang bisa Anda lakukan:

  • Optimasi ukuran dan besar file gambar di bawah 100Kb.
  • Ukuran file video terlalu besar sehingga Anda perlu mengkompresnya.
  • Perbaiki JavaScript dan Cascading Style Sheets (CSS) yang buruk.
  • Penggunaan plugin yang tidak di-update.
  • Terlalu banyak iklan atau konten flash yang membuat situs Anda jadi lemot.

Dengan kata lain, Anda perlu menerapkan teknis SEO agar performa website sesuai dengan panduan yang diberikan Google dalam Google Search Essential

Ingat, Google sebagai mesin pencari mempertimbangkan kualitas keseluruhan situs web dan relevansi kontennya ketika memilih hasil untuk ditampilkan baik dalam pencarian organik maupun hasil berbayar.

5. Sertakan Bukti Sosial

Anda bisa berbicara sepanjang hari tentang betapa hebatnya bisnis dan produk Anda. Namun, pesaing juga berusaha mendapatkan klik sehingga mereka pun akan melakukan hal yang sama.

Agar Anda berbeda dari kompetitor, coba tambahkan beberapa kredibilitas yang membuat audiens lebih mempercayai Anda, seperti testimoni atau studi kasus. Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan potensi terjadinya konversi.

Cara lain, Anda bisa meminta feedback dari klien yang puas dengan layanan atau produk. Atau kalau Anda bermitra dengan brand terkenal, maka minta izinlah untuk mencantumkan logo mereka di landing page Anda.

6. Ada Informasi Kontak

Meskipun CTA bisa saja berupa formulir kontak, misalnya untuk menjadwalkan janji, mendapatkan penawaran gratis melalui email, atau panggilan telepon, Anda tetap perlu memastikan informasi kontak Anda mudah ditemukan di landing page.

Pencantuman kontak, misalnya nomor telepon yang bisa dihubungi, nomor customer service (hotline), email perusahaan, bahkan alamat / lokasi usaha, menunjukkan kalau bisnis Anda itu nyata, ada, dan bisa dipercaya.

Tetapi kalau sudah menyediakan informasi kontak, pastikan ada tim Anda yang bertugas menangani audiens secara langsung ya. 

Fakta yang sering terjadi, banyak bisnis yang menerima sejumlah panggilan telepon dari calon pelanggan, tetapi gagal menjawab telepon, dan akhirnya konversi pun tidak terjadi. Lebih parahnya, Anda bisa kehilangan calon pelanggan potensial.

7. Penawaran Waktu Terbatas untuk Lead Generation

Penawaran waktu terbatas menjadi salah satu taktik pemasaran psikologis yang paling efektif.

Siapa yang tidak suka mendapatkan penawaran? Jika Anda menyediakan diskon khusus, penawaran dengan batas waktu, bahkan barang gratis, peluang konversi berpotensi besar mengalami kenaikan.

Tentu saja, penawaran ini harus masuk akal bagi perusahaan Anda, baik secara finansial maupun dari sudut pandang brand. Jangan sampai karena ini, bisnis mengalami rugi.

Contoh implementasinya bisa begini: Anda memberi diskon 10% audiens menjadwalkan konsultasi dalam jangka waktu tertentu, atau menghapus biaya pengiriman kalau audiens melakukan pembelian produk.

Jika belum yakin promosi dan penawaran apa yang paling sesuai untuk diselenggarakan, coba buat beberapa variasi untuk diuji, lalu biarkan data yang dihasilkan memandu pengambilan keputusan.

Anda juga bisa lho berkonsultasi dengan digital marketing agency Jakarta yang Anda percaya untuk meminta pendapat atau saran terbaik.

8. Tombol CTA untuk Bertindak

Tujuan landing page adalah menjangkau audiens di tahapan customer journey, yang kemudian menghasilkan tindakan tertentu sesuai yang Anda tampilkan di Call to Action

Dalam pembuatan tombol CTA ya harus menarik perhatian dan menginspirasi mereka untuk melakukan klik. Caranya bagaimana?

Alih-alih menggunakan pesan “klik di sini” yang terlalu standar, lebih baik gunakan tombol yang matching dengan desain landing page, baru kemudian di dalam tombol tersebut Anda cantumkan copy, seperti:

  • “Tempat Terbatas, Segera Daftar.”
  • “Eksklusif! Diskon 50% Hanya Hari ini!.”
  • Anda juga bisa menunjukkan jumlah stok yang tersisa, sehingga audiens bisa bergegas untuk melakukan tindakan sebelum stok habis.

Ingin tahu mana CTA yang memberi hasil terbaik? Lakukan A/B testing untuk beberapa variasi CTA atau landing page.

9. Optimalkan SEO Landing Page

Selain fokus pada konversi, pastikan landing page Anda juga SEO friendly. Ini penting agar halaman tersebut mendapatkan peringkat terbaik di hasil pencarian Google dan bisa mendatangkan banyak traffic organic.

Beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk optimasi SEO, antara lain:

  • Gunakan keyword yang relevan di judul, meta description, dan konten.
  • Optimalkan gambar dengan memberikan alt text yang deskriptif.
  • Gunakan struktur headings (H1, H2, H3) yang jelas dan terorganisir.

Menurut Backlinko, website yang memiliki landing page dengan struktur SEO yang baik berpotensi mendapatkan peningkatan traffic organic hingga 300%. 


Nah, bagaimana? Bisa dong Anda mengoptimalkan landing page layaknya seorang profesional. Prinsipnya, beri perhatian lebih saja pada tampilan landing page, karena inilah yang mempengaruhi ketertarikan audiens untuk melakukan konversi.

Anda juga bisa melengkapi pengetahuan Anda dengan membaca Tips dan Cara Efektif Membuat Landing Page Tinggi Konversi dan Teknik Membuat Landing Page yang Bikin Konsumen Gak Bisa Nolak.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER