knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE
A/B Testing: Cara...

A/B Testing: Cara Kerja, Tantangan, dan Solusinya

05 Sep  · 
3 min read
 · 
eye 248  
SEM

Cara Kerja A B Testing

A/B testing adalah metode pengujian dari dua hal berbeda untuk kasus yang sama, agar bisa mengetahui potensi atau peluang lebih baik. 

Adapun tujuan metode ini adalah memaksimalkan kinerja, meningkatkan angka konversi, meningkatkan penjualan, dan lainnya. 

Lalu bagaimana cara kerja A/B testing? Simak juga tantangan serta solusinya melalui penjelasan lengkap dalam artikel di bawah ini.

Cara Kerja A/B Testing

Misalnya Anda ingin menguji potensi dan performa konten untuk topik yang sama, namun dibuat dengan cara berbeda. Maka Anda bisa melakukan A/B testing.

1. Cara Melakukan Pengujian

Cara kerja A/B testing yang bisa Anda lakukan, yaitu:

  • Buat konten A sebagai kontrol dan konten B sebagai variasi. 
  • Kedua konten ini kemudian diujicobakan kepada pengguna dengan jumlah masing-masing adalah 50%. 
  • Setelah melakukan uji coba, coba Anda analisis, mana variasi yang memberi hasil lebih baik.

Misalkan konten A memberi hasil lebih baik, maka Anda harus mengarahkan 100% pengunjung ke halaman konten A.

2. Gunakan 2 Jenis A/B Testing

Agar hasilnya clear dan bisa memberi gambaran secara lengkap, gunakan 2 jenis A/B testing, yaitu uji pengalaman pengguna dan uji desain halaman. 

Uji coba pengalaman pengguna berkaitan dengan tata letak dan interaksi pengunjung terhadap website

Contoh: buatlah dua halaman web. Pada halaman pertama, letakkan tombol CTA di bagian atas (versi kontrol).  Sementara untuk halaman versi kedua, CTA bisa Anda letakkan di bagian bawah.

Kemudian, lakukan pengujian dengan memberikan kedua halaman kepada kelompok dengan jumlah orang yang sama untuk mendapatkan hasil yang lebih efektif. 

Sementara uji desain halaman, misalnya dengan membedakan warna tombol CTA. Dari metode A/B testing maka akan terlihat hasilnya.

Selain A/B testing adapula pengujian yang dikenal dengan nama A/B/n testing. Dalam pengujian A/B/n testing, pengujian meliputi dua variasi dari satu aset yang sama. 

Cara ini biasa digunakan untuk membandingkan banyak varian aset dengan satu elemen yang diubah.

Tantangan & Solusi Saat Melakukan A/B Testing

A/B testing memberikan banyak manfaat untuk mengetahui penerapan strategi yang tepat. Sebelum Anda menerapkannya, kenali lebih dulu tantangan dan solusi yang biasa muncul saat melakukan A/B testing.

1. Kesalahan Menentukan Variabel

Tantangan pertama, yaitu kesalahan menentukan variabel, sehingga memberi hasil yang kurang akurat. 

Faktor yang menyebabkan hal ini terjadi bisa karena pemilihan variabel harus memberi hasil yang signifikan, mengarah pada konversi atau tujuan bisnis yang lain, dan diukur dengan jelas.

Agar tak mengalami kendala ini, Anda perlu melakukan riset dan analisis yang mendalam saat menentukan variabel sebelum melakukan uji coba. 

Pertimbangkan faktor lain, seperti tujuan, target audiens, hingga tren industri dalam proses riset dan analisis.

2. Ada Budget untuk Tools

Anggaran yang membengkak menjadi tantangan berikutnya saat menerapkan A/B testing.

Kondisi ini dapat Anda alami terutama kalau pengujian dilakukan dengan melibatkan perangkat lunak yang membutuhkan waktu dan sumber daya yang banyak.

Untuk mengatasinya, buatlah dulu anggaran dengan bijak. 

Jika memungkinkan, utamakan untuk melakukan pengujian menggunakan metode sederhana terlebih dulu, sebelum melakukan pengujian yang lebih kompleks.

3. Ukuran Sampel Kurang Tepat

Ukuran sampel bisa terlalu kecil, sehingga tidak cukup menghasilkan data yang akurat. 

Di saat yang sama, Anda bisa saja mendapatkan ukuran sampel yang terlalu besar, dan menyebabkan habisnya waktu dan sumber daya.

Untuk menghindarinya, gunakan kalkulator ukuran sampel untuk menghitung agar cukup dan menghasilkan data yang akurat serta dapat direalisasikan.

4. Faktor yang Mempengaruhi

Saat menerapkan A/B testing, Anda memang menggunakan dua varian yang berbeda untuk mencari varian mana yang paling efektif. 

Namun dalam praktiknya, terkadang ada variabel lain yang bisa mempengaruhi hasil A/B testing, yang kemudian mengakibatkan data yang Anda dapatkan jadi tidak akurat.

Agar terhindar dari hal ini, kendalikan variabel yang tidak diikutkan dalam penilaian uji coba A/B. Kalau perlu isolasi variabel dari yang lain agar tidak mempengaruhi hasil. Atau coba batasi perubahan pada satu elemen pada satu waktu saja.

5. Butuh Waktu dan Sumber Daya

Dalam melakukan A/B testing, sudah pasti Anda membutuhkan waktu lama untuk memperoleh hasil yang akurat. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, baik untuk Anda yang memiliki bisnis kecil maupun bisnis besar.

Solusi yang bisa diambil, jadwalkan dan pastikan waktu yang tersedia cukup untuk melakukan pengujian. Kalau memang perlu, alokasikan saja waktu yang lebih lama agar hasilnya lebih akurat.

Contoh A/B Testing

Berikut ini contoh A/B testing dalam dunia digital marketing. Misalnya, seorang pemengaruh bidang keuangan sedang mengadakan kelas baru. Pemesanan kelas dilakukan lewat landing page website-nya.

Ia dan timnya berpendapat pembelian kelas bisa dinaikkan dengan mengubah teks pada tombol CTA. Masalahnya, mereka belum sepenuhnya yakin dengan teks yang akan digunakan.

Akhirnya, mereka membuat dua versi, versi pertama yaitu dengan teks ‘Apply Now’, sementara versi kedua teksnya berbunyi ‘See Our Available Programs’.

Setelah melemparkan dua varian tersebut kepada audiens, akhirnya diketahui kalau tombol CTA menggunakan kata ‘Apply Now’ memberi hasil lebih baik. Alasannya, teks tersebut lebih singkat, mudah dipahami, dan mendorong orang untuk segera action.

Contoh lain, tim marketing di perusahaan kosmetik akan mengadakan loyalty program untuk mempertahankan pelanggan lama. Namun masalahnya, mereka bingung akan menggunakan promo free ongkir atau kupon potongan harga.

Akhirnya mereka mengirimkan satu versi email kepada 50% pelanggan dan mengirimkan versi lain kepada 50% pelanggan yang berbeda. 

Hasil survei melalui email menunjukkan kalau ada lebih banyak pelanggan yang menggunakan kode free ongkir dibanding potongan harga. Akhirnya program loyalty yang mereka jalankan menggunakan kode free ongkos kirim.


A/B testing merupakan metode yang bisa Anda gunakan untuk menentukan varian yang lebih efektif dalam meningkatkan konversi. Perhatikan kendala serta solusi mengatasinya agar manfaat A/B testing dapat Anda rasakan. Jika masih butuh konsultasi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi tim dari digital marketing agency Indonesia dengan mengisi formulir Kontak Redcomm.

Atau kalau sudah paham cara kerja A/B testing, tantangan, dan solusinya dalam artikel ini, lanjutkan membaca dan mempelajari tentang Langkah dan Cara Melakukan A/B Testing yang Benar.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER