knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE
11 Tahap Implemen...

11 Tahap Implementasi Strategi Retargeting yang Efektif

05 Feb  · 
4 min read
 · 
eye 227  
SEM

Implementasi Strategi Retargeting

Dalam persaingan bisnis digital yang semakin ketat, Anda sebagai pebisnis sudah tak boleh ragu lagi untuk mengalokasikan dana pada iklan retargeting. Alasannya, karena sudah banyak data menunjukkan kalau penggunaan iklan jenis ini efektif dalam meningkatkan performa bisnis.

Dari referensi di situs Invespcro.com disebutkan kalau pengunjung website yang melihat iklan retargeting memiliki kemungkinan 70% lebih besar melakukan konversi. Pertanyaannya sekarang, apakah penerapan strategi retargeting selalu menjamin peningkatan konversi?

Ternyata jawabannya belum tentu. Faktanya, hasil retargeting sangat bergantung pada bagaimana Anda merencanakan dan mengimplementasikan strategi tersebut. Contohnya bisa Anda lihat pada hasil penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Marketing

Penelitian tersebut menemukan bahwa iklan retargeting yang ditayangkan 1-3 hari setelah pengabaian keranjang belanja memiliki dampak lebih positif, dibandingkan dengan iklan yang ditayangkan 30 menit hingga 1 jam setelah pengabaian.

Oleh karena itu, artikel ini akan membantu Anda memahami tahapan dan langkah-langkah implementasi strategi retargeting yang efektif. Mari kita mulai!

1. Analisis Iklan

Langkah pertama dalam strategi retargeting adalah menganalisis iklan yang sudah Anda jalankan. Cobalah melihat data dari berbagai sudut, seperti CTR (Click Through Rate), bounce rate, dan konversi.

Analisis bagian yang berhasil dan mana yang kurang optimal. Kemudian, gunakan informasi ini sebagai panduan dalam membuat rencana perbaikan kampanye yang lebih terarah. 

Misalnya, jika CTR (klik tayang) rendah, mungkin headline iklan Anda kurang menarik. Sebaliknya, jika banyak yang klik, tetapi tidak ada yang membeli, mungkin ada masalah dengan landing page Anda.

2. Tetapkan Tujuan & Goals

Sebelum melangkah lebih lanjut, tentukan terlebih dahulu tujuan kampanye. 

Apakah ingin meningkatkan kesadaran merek, mendapatkan lebih banyak leads, atau mendorong konversi? 

Tujuan yang spesifik akan membantu Anda menjalankan retargeting yang efektif. Nah, jika tujuan Anda adalah meningkatkan konversi, mari langsung ke contoh kasus! 

Bayangkan ada konsumen yang meninggalkan keranjang belanja berisi sepatu tanpa menyelesaikan transaksi. 

Untuk mendorong konsumen tersebut kembali dan menyelesaikan pembelian, Anda bisa membuat iklan yang mengingatkannya tentang sepatu yang ditinggalkan di keranjang belanja, lengkap dengan tawaran diskon 12%.

Sekarang, tentukan target yang mau Anda capai, misalnya meningkatkan kesadaran merek atau mendapatkan lebih banyak leads. Kemudian buatlah iklan yang sesuai dan pastikan iklan tersebut berfokus pada benefit yang bisa konsumen dapatkan!

3. Segmentasi Audiens

Tujuan sudah jelas, sekarang saatnya beralih ke langkah berikutnya, yaitu segmentasi audiens. Langkah ini sangat penting untuk menyampaikan pesan yang personal dan relevan. 

Anda dapat membagi audiens berdasarkan perilaku konsumen, demografi, atau tahap audiens dalam customer journey. Dengan pendekatan ini, audiens akan merasa lebih terhubung dengan iklan yang Anda buat. 

Contoh, produk yang Anda jual adalah skincare. Nah, Anda bisa menyesuaikan iklan berdasarkan usia dan jenis kulit. Misalnya, iklan produk anti aging untuk menjangkau perempuan paruh baya atau pelembab ringan untuk remaja. 

4. Pilih Platform untuk Retargeting

Untuk menayangkan kampanye retargeting, Anda bisa memanfaatkan berbagai platform, seperti Facebook ads, Instagram, dan Google ads. Setiap platform memiliki keunggulan yang berbeda-beda.

Lantas, bagaimana cara memilihnya? Ya, Anda perlu menyesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan bisnis; mana yang lebih cocok dengan anggaran, produk, dan preferensi audiens target.

Sebagai gambaran, Facebook dan Instagram sangat cocok untuk bisnis yang ingin memanfaatkan visual menarik dan interaksi langsung dengan pengguna. 

Sementara menggunakan Google Ads memungkinkan Anda menampilkan iklan kepada audiens yang aktif mencari produk serupa di Google.

Pada prinsipnya, pemilihan platform yang tepat akan memaksimalkan hasil kampanye retargeting dan menciptakan pengalaman iklan yang lebih relevan.

5. Rencanakan Urutan Pesan Pemasaran

Hindari menjejali audiens dengan materi kampanye yang sama secara terus-menerus, karena ini bisa membuat mereka bosan. Sebagai solusinya, buatlah rencana urutan kampanye yang menyajikan pesan berbeda secara bertahap.

Tips retargeting yang bisa Anda coba:

  • Mulailah dengan pesan pengingat tentang produk yang pelanggan lihat sebelumnya.
  • Lanjutkan dengan penawaran khusus yang menarik.
  • Akhiri dengan testimoni dari pelanggan lain yang puas dengan produk atau layanan Anda. 

Dengan urutan pesan yang terstruktur dan mengalir secara alami, Anda dapat membangun hubungan yang lebih personal dengan audiens dan mendorong mereka bergegas mengambil tindakan.

6. Tentukan Timing dan Frekuensi Iklan

Sederhananya begini, iklan yang terlalu sering muncul bisa mengganggu audiens; sebaliknya, iklan yang munculnya lama bisa membuat audiens melupakan produk Anda. Dengan demikian, penting untuk menentukan timing dan frekuensi.

Sejauh ini, tidak ada aturan pasti tentang timing dan frekuensi iklan retargeting yang tepat. Semua bervariasi, tergantung pada audiens, industri, dan platform iklan yang Anda pilih. 

Survei dari Grup Benchmark Databox terhadap para profesional pemasaran Facebook menunjukkan, 40% responden sepakat jika frekuensi iklan Facebook yang optimal adalah 5-10 tayangan perbulan. 

Berbeda dengan Retargeter, justru merekomendasikan 17-20 penayangan iklan retargeting perbulan. Ini artinya, ada sekitar 4-5 iklan yang tayang perminggunya. 

Untuk memilih mana yang terbaik? Selain melakukan penyesuaian tadi, Anda juga bisa melakukan uji coba.

7. Buat Konten Iklan yang Menarik

Konten adalah elemen yang paling terlihat oleh audiens, karena itu harus menarik. Ikuti tips-tips berikut berikut untuk menciptakan iklan yang menarik:

  • Gunakan visual yang eye-catching. Misalnya dengan mengkombinasikan warna, tulisan rapi, dan gambar high-quality. 
  • Buat headline yang memikat untuk menarik perhatian audiens. 
  • Pastikan iklan mencerminkan nilai dan manfaat produk atau layanan.
  • Tambahkan elemen seperti penawaran eksklusif atau urgensi untuk mendorong audiens mengambil tindakan.
  • Akhiri dengan CTA yang jelas.

8. Optimasi CTA

Sebagai elemen penting dalam iklan, Call to Action (CTA) memiliki peran yang sangat krusial untuk mendorong audiens mengambil tindakan. CTA yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam tingkat konversi kampanye Anda.

Sebagai contoh, dalam kampanye untuk pendaftaran seminar gratis, CTA seperti “Daftar Sekarang, Tempat Terbatas!” jauh lebih efektif daripada “Cari Tahu Lebih Lanjut”. CTA seperti ini memberikan rasa urgensi yang mendorong audiens untuk segera mendaftar.

Namun tetap perlu diingat, Anda membutuhkan A/B testing untuk menemukan formula yang tepat dalam merancang dan menempatkan CTA secara efektif. 

Oleh karena itu, lakukan pengujian secara berkala, dan perbarui jika diperlukan demi hasil terbaik.

9. Luncurkan Retargeting Campaign

Setelah semua elemen siap, saatnya meluncurkan kampanye. Pastikan semua aset iklan, seperti gambar, teks, dan landing page, sudah terintegrasi dengan baik. 

Lakukan pengecekan terakhir sebelum kampanye berjalan untuk memastikan tidak ada kesalahan teknis yang bisa mengganggu kinerja iklan Anda.

Anda juga bisa lho memanfaatkan fitur-fitur tambahan yang ditawarkan platform untuk meningkatkan efektivitas kampanye.

10. A/B Testing

A/B testing adalah metode eksperimen yang digunakan untuk membandingkan dua elemen atau konten yang berbeda, guna mengetahui mana yang lebih efektif dalam mencapai tujuan. 

Gunakan metode ini untuk memperbaiki dan mengoptimalkan kampanye retargeting Anda demi hasil yang lebih maksimal. 

Misalnya, Anda dapat menguji dua versi iklan retargeting dengan warna atau headline yang berbeda untuk melihat mana yang memberikan hasil yang paling bagus. 

11. Monitoring, Analisis, dan Lakukan Optimasi

Monitoring dan analisis adalah tahap akhir tetapi sangat penting. Gunakan tools analitik untuk memantau kinerja iklan Anda secara real time

Perhatikan metrik seperti konversi, CTR, dan ROI. Jika ada elemen yang tidak bekerja dengan baik, jangan ragu untuk melakukan penyesuaian atau perubahan. Ingat, optimasi adalah proses yang berkelanjutan!

Ingin berdiskusi lebih lanjut bagaimana seharusnya melakukan monitoring, analisis dan optimasi dalam pengukuran hasil retargeting? Anda perlu menghubungi Kontak Redcomm

Sebagai digital marketing agency Indonesia profesional yang berkantor di Jakarta, Redcomm Group terbukti berpengalaman lebih dari 24+ tahun membantu brand bertumbuh dalam dunia promosi dan pemasaran. 

Bahkan digital marketing agency Jakarta ini juga dinobatkan sebagai pemegang gelar Agency of the Year 7x dalam 7 tahun berturut-turut sejak 2018. Keberhasilan ini tak semata prestasi tim profesional di Redcomm, namun lebih pada bagaimana Redcomm membantu bisnis Anda terus bertumbuh secara berkelanjutan.


Nah, semoga 11 cara mengimplementasi strategi retargeting di atas dapat membantu Anda merencanakan dan menyelenggarakan strategi iklan penargetan ulang yang lebih baik. 

Lalu untuk melengkapi pengetahuan, Anda juga perlu membaca dan mempelajari artikel berjudul: Rekomendasi Tools dan Aplikasi Retargeting.


Referensi:

  • https://www.invespcro.com/blog/ad-retargeting-2/
  • https://ximarketing.github.io/class/papers/retargeting.pdf
  • https://databox.com/facebook-ads-frequency
  • https://retargeter.com/blog/8-best-practices-for-running-a-retargeting-campaign/
  • https://www.adroll.com/digital-advertising/retargeting
SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER