3. Segmentasi Audiens
Tujuan sudah jelas, sekarang saatnya beralih ke langkah berikutnya, yaitu segmentasi audiens. Langkah ini sangat penting untuk menyampaikan pesan yang personal dan relevan.
Anda dapat membagi audiens berdasarkan perilaku konsumen, demografi, atau tahap audiens dalam customer journey. Dengan pendekatan ini, audiens akan merasa lebih terhubung dengan iklan yang Anda buat.
Contoh, produk yang Anda jual adalah skincare. Nah, Anda bisa menyesuaikan iklan berdasarkan usia dan jenis kulit. Misalnya, iklan produk anti aging untuk menjangkau perempuan paruh baya atau pelembab ringan untuk remaja.
4. Pilih Platform untuk Retargeting
Untuk menayangkan kampanye retargeting, Anda bisa memanfaatkan berbagai platform, seperti Facebook ads, Instagram, dan Google ads. Setiap platform memiliki keunggulan yang berbeda-beda.
Lantas, bagaimana cara memilihnya? Ya, Anda perlu menyesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan bisnis; mana yang lebih cocok dengan anggaran, produk, dan preferensi audiens target.
Sebagai gambaran, Facebook dan Instagram sangat cocok untuk bisnis yang ingin memanfaatkan visual menarik dan interaksi langsung dengan pengguna.
Sementara menggunakan Google Ads memungkinkan Anda menampilkan iklan kepada audiens yang aktif mencari produk serupa di Google.
Pada prinsipnya, pemilihan platform yang tepat akan memaksimalkan hasil kampanye retargeting dan menciptakan pengalaman iklan yang lebih relevan.
5. Rencanakan Urutan Pesan Pemasaran
Hindari menjejali audiens dengan materi kampanye yang sama secara terus-menerus, karena ini bisa membuat mereka bosan. Sebagai solusinya, buatlah rencana urutan kampanye yang menyajikan pesan berbeda secara bertahap.
Tips retargeting yang bisa Anda coba:
- Mulailah dengan pesan pengingat tentang produk yang pelanggan lihat sebelumnya.
- Lanjutkan dengan penawaran khusus yang menarik.
- Akhiri dengan testimoni dari pelanggan lain yang puas dengan produk atau layanan Anda.
Dengan urutan pesan yang terstruktur dan mengalir secara alami, Anda dapat membangun hubungan yang lebih personal dengan audiens dan mendorong mereka bergegas mengambil tindakan.
6. Tentukan Timing dan Frekuensi Iklan
Sederhananya begini, iklan yang terlalu sering muncul bisa mengganggu audiens; sebaliknya, iklan yang munculnya lama bisa membuat audiens melupakan produk Anda. Dengan demikian, penting untuk menentukan timing dan frekuensi.
Sejauh ini, tidak ada aturan pasti tentang timing dan frekuensi iklan retargeting yang tepat. Semua bervariasi, tergantung pada audiens, industri, dan platform iklan yang Anda pilih.
Survei dari Grup Benchmark Databox terhadap para profesional pemasaran Facebook menunjukkan, 40% responden sepakat jika frekuensi iklan Facebook yang optimal adalah 5-10 tayangan perbulan.
Berbeda dengan Retargeter, justru merekomendasikan 17-20 penayangan iklan retargeting perbulan. Ini artinya, ada sekitar 4-5 iklan yang tayang perminggunya.
Untuk memilih mana yang terbaik? Selain melakukan penyesuaian tadi, Anda juga bisa melakukan uji coba.
7. Buat Konten Iklan yang Menarik
Konten adalah elemen yang paling terlihat oleh audiens, karena itu harus menarik. Ikuti tips-tips berikut berikut untuk menciptakan iklan yang menarik:
- Gunakan visual yang eye-catching. Misalnya dengan mengkombinasikan warna, tulisan rapi, dan gambar high-quality.
- Buat headline yang memikat untuk menarik perhatian audiens.
- Pastikan iklan mencerminkan nilai dan manfaat produk atau layanan.
- Tambahkan elemen seperti penawaran eksklusif atau urgensi untuk mendorong audiens mengambil tindakan.
- Akhiri dengan CTA yang jelas.
8. Optimasi CTA
Sebagai elemen penting dalam iklan, Call to Action (CTA) memiliki peran yang sangat krusial untuk mendorong audiens mengambil tindakan. CTA yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam tingkat konversi kampanye Anda.
Sebagai contoh, dalam kampanye untuk pendaftaran seminar gratis, CTA seperti “Daftar Sekarang, Tempat Terbatas!” jauh lebih efektif daripada “Cari Tahu Lebih Lanjut”. CTA seperti ini memberikan rasa urgensi yang mendorong audiens untuk segera mendaftar.
Namun tetap perlu diingat, Anda membutuhkan A/B testing untuk menemukan formula yang tepat dalam merancang dan menempatkan CTA secara efektif.
Oleh karena itu, lakukan pengujian secara berkala, dan perbarui jika diperlukan demi hasil terbaik.