Landing page adalah salah satu senjata utama dalam dunia digital marketing yang menjadi penentu keberhasilan strategi pemasaran yang Anda terapkan.
Landing page adalah salah satu senjata utama dalam dunia digital marketing yang menjadi penentu keberhasilan strategi pemasaran yang Anda terapkan.
Halaman ini berfungsi sebagai tempat pertama di mana pengunjung diarahkan, baik dari kampanye iklan, email marketing, atau pencarian organik.
Namun, tidak semua landing page bisa menghasilkan konversi tinggi, karena terjadi tidaknya konversi bergantung pada bagaimana Anda mendesain, mengoptimalkan, dan menyusun elemen di dalamnya.
Mau tahu cara membuat landing page konversi tinggi, bisa meningkatkan leads, penjualan, atau mencapai tujuan lainnya? Kalau iya, baca artikel ini sampai selesai ya.
Agar landing page tampil menarik dan bisa menciptakan konversi sesuai harapan, Anda perlu memiliki perencanaan matang.
Hal ini karena landing page bukan hanya mewakili image dari produk atau layanan bisnis, namun menjadi “pintu masuk” dan kunci meningkatkan konversi dan kepercayaan pelanggan.
Untuk itu, ikuti yuk langkah-langkah membuat landing page berikut ini:
Sebelum membuat landing page, tentukan dulu tujuan yang mau Anda capai secara spesifik. Karena tujuan ini nantinya mempengaruhi tampilan dan desain landing page yang dibutuhkan.
Beberapa tujuan tersebut, misalnya:
Jika sudah menentukan tujuan, selanjutnya fokuskan perhatian Anda hanya pada tercapainya tujuan tersebut.
WordStream sudah melakukan penelitian dan membuktikan kalau landing page dengan satu fokus CTA memiliki tingkat konversi 13,5% lebih tinggi dibandingkan halaman dengan beberapa CTA.
Data di atas menunjukkan Anda tidak boleh serakah karena sebenarnya tujuan utama dari suatu landing page untuk mendorong pengguna melakukan satu tindakan tertentu.
Dengan hanya menyediakan satu pilihan tindakan, audiens yang masuk bisa langsung terdorong melakukan klik tombol Call to Action (CTA) yang Anda sarankan. Untuk itu, perhatikan tips ini:
Saat ini, banyak audiens mengakses website melalui perangkat mobile. Hal ini terbukti dari data yang dirilis oleh situs Statista pada tahun 2023 lalu, bahwa ada lebih dari 55% traffic global berasal dari perangkat mobile.
Jadi kalau landing page Anda tidak dioptimalkan untuk tampil di layar ponsel, Anda bisa kehilangan banyak peluang konversi.
Oleh karena itu, pastikan desain halaman landing harus responsif, user friendly, dan mobile friendly, sehingga membuat audiens lebih nyaman dalam menavigasi halaman dan mengikuti CTA yang ada.
Panduan dan tips mendesain landing page yang responsif, yaitu:
Headline adalah elemen pertama yang dilihat pengunjung ketika mereka membuka landing page. Maka mau tidak mau Anda perlu membuat headline atau judul yang menarik, relevan dengan target audiens, serta mampu mendorong audiens segera bertindak.
Boleh juga menggunakan frasa atau kalimat yang memikat, namun hindari clickbait yang bisa mengundang rasa kecewa.
Untuk membuatnya, ikuti cara ini:
Contoh headline yang bisa jadi inspirasi:
Menampilkan social proof atau bukti sosial di landing page adalah cara efektif untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas bisnis Anda di mata audiens.
Bagian ini penting karena sesuai dengan data yang dirilis Nielsen, kebanyakan orang akan lebih percaya untuk membeli atau menggunakan suatu produk karena adanya rekomendasi dari pengguna lain dibandingkan pesan iklan dari brand.
Bukti sosial di sini bisa berupa testimoni pelanggan, ulasan produk, endorsement dari tokoh atau perusahaan terkenal. Bagusnya saat menampilkan social proof, Anda buat saja seperti berikut:
Setiap bagian dalam landing page saling berkesinambungan dan memiliki peranan penting, tidak terkecuali penggunaan deskripsi yang detail dan lengkap.
Detail dan lengkap di sini bukan berarti ditulis sangat panjang dan bertele-tele ya. Lebih baik singkat saja, tetapi fokus pada poin-poin mengenai keunggulan produk, jasa, atau layanan bisnis yang Anda tawarkan.
Lalu masih dalam deskripsi tersebut, yakinkan kalau ada banyak manfaat yang bisa audiens dapatkan kalau mereka melakukan apa yang Anda sarankan.
Selain teks, semua elemen visual berperan besar memperkuat pesan pemasaran dan bisa “merayu” audiens untuk segera melakukan konversi.
Apalagi kalau semua elemen visual, seperti gambar, video, atau grafis meningkatkan nilai produk dan memberikan daya tarik emosional.
Dalam pembuatan elemen visual, Anda sebaiknya memastikan gambar, foto, atau desain grafis berkualitas tinggi yang bisa menonjolkan fitur, manfaat, atau detail produk secara keseluruhan.
Cara lain, Anda bisa juga menambahkan video pendek yang menjelaskan cara kerja produk atau testimoni dari pelanggan.
Nah, hal penting berikutnya, hindari menggunakan gambar dari internet yang bisa Anda unduh gratis maupun berbayar. Selain terlalu generik, menggunakan gambar seperti ini mengurangi nilai otentifikasi brand Anda.
Call to action (CTA) adalah elemen krusial dalam landing page yang akan menentukan berhasil tidaknya Anda mendapatkan konversi.
Alangkah baiknya Anda memfokuskan perhatian pada pembuatan dan optimasi CTA secara maksimal, mulai dari penggunaan copywriting, penempatan CTA, hingga pemilihan warna untuk tombol CTA.
Berikut panduan pembuatan dan optimasi CTA di landing page:
Setelah paham cara membuat CTA, sebaiknya Anda juga mempelajari berbagai jenis CTA, dan contoh CTA yang efektif, atau bisa juga mencoba CTA berikut:
Jika tujuan landing page Anda adalah mengumpulkan data pengunjung, seperti email atau nomor telepon, maka sebaiknya formulir yang Anda gunakan singkat, mudah dipahami, dan mudah pula dalam proses pengisiannya.
Formulir yang terlalu panjang bisa menurunkan minat audiens untuk mengisinya. Lalu apa saja data yang sebaiknya dicantumkan dalam formulir? Berikut sedikit catatan dalam pembuatan formulir:
Audiens cenderung bergegas mengambil tindakan jika mereka tahu akan mendapatkan benefit lebih kalau melakukan apa yang Anda minta.
Misalnya ada tambahan diskon, hadiah gratis, membership eksklusif, bimbingan dan konsultasi gratis, dan sebagainya.
Dalam membuat penawaran, tentunya harus sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan solusi yang audiens harapkan.
Penawaran dan promo ini bisa Anda tulis secara jelas pada bagian tertentu di landing page, terlihat mencolok, dan membuat audiens benar-benar sulit untuk menolak tawaran tersebut.
Cara lain, Anda juga bisa menggunakan running headline, pop up, atau banner untuk menampilkan penawaran dan promo.
Lebih cakep lagi kalau ada urgensi atau batas waktu yang bisa mendorong audiens langsung saat itu juga mengambil tindakan ya.
Landing page yang efektif tidak selalu berhasil pada percobaan pertama. Ini fakta yang tak bisa Anda pungkiri. Mau tidak mau Anda perlu melakukan A/B testing untuk tahu strategi yang mana yang memberi hasil terbaik.
Pada tahap pengujian, coba fokuskan pada variasi headline, copy di CTA dan penempatannya, penggunaan elemen visual, dll, dan evaluasi secara berkala mana yang bisa menghasilkan konversi tinggi.
Untuk memudahkan proses evaluasi dan analisis, Anda bisa menggunakan berbagai tools pendukung, seperti Google Analytics, Hotjar, dan sebagainya.
Beberapa tips membuat landing page dalam artikel ini bisa menjadi pedoman yang akan membantu Anda meningkatkan keuntungan bisnis. Namun sebelum itu, pahami juga Cara Kerja dan Manfaat Menggunakan Landing Page bagi Bisnis UKM.
Jika masih belum benar-benar paham cara membuat landing page tinggi konversi, padahal sudah membaca artikel ini sampai selesai, mungkin Anda bisa berkonsultasi dulu dengan digital agency Jakarta atau digital marketing agency Indonesia, seperti Redcomm.
Bisa juga Anda coba membaca dan mempelajari Jenis dan Contoh Landing Page dari Situs Ternama ini dulu, siapa tahu Anda jadi paham dan akhirnya terinspirasi untuk mencoba sendiri.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC