9 Tren Digital Marketing 2025 yang Harus Dikuasai Digital Marketing Agency di Indonesia (Update)

2. Dominasi Video Pendek dan Livestream Commerce

Short form video (video pendek), seperti TikTok, Reels, dan YouTube Shorts menjadi format utama dalam menarik dan mengkonversi audiens muda.

Bahkan tren livestream commerce di platform seperti TikTok Shop diprediksi terus meroket di tahun 2025.

Pengalaman Redcomm sebagai digital marketing agency Indonesia juga menemukan fakta kalau konsumen kelompok milenial dan Gen Z cenderung melakukan pembelian produk setelah melihat konten video atau live stream.

Ini berarti Anda sebagai pihak agensi yang tetap ingin relevan dengan tren terkini mau tidak mau harus berfokus pada:

• Produksi konten video pendek yang engaging dengan storytelling menarik.
• Mampu menciptakan strategi livestream commerce untuk TikTok Shop dan Shopee Live.
• Terampil menganalisis performa video berbasis data, seperti CTR, watch time, hingga CVR, demi bisa melakukan optimasi.

3. Search Generative Experience (SGE) Mengubah Cara Kerja SEO

Google telah mengembangkan Search Generative Experience (SGE), di mana hasil pencarian tidak lagi sekadar menampilkan 10 blue links, melainkan jawaban instan berbasis AI.  

Implikasi bagi digital marketing agency di Indonesia, antara lain:

• Optimasi konten berbasis intent pengguna. Jadi Anda tidak bisa lagi hanya mengandalkan penggunaan keyword bervolume besar, apalagi menerapkan keyword stuffing.
• Penggunaan structured data untuk membantu AI Google memahami konten lebih baik, misalnya ada halaman FAQ, how to, review schema, dll. 
• Mengembangkan content hub dan topical authority untuk menguasai niche tertentu.

Agar tetap relevan dan mengikuti tren terbaru ini, prinsipnya Anda perlu fokus pada menciptakan user experience terbaik, bukan hanya menyasar pada kata kunci yang mau Anda bidik.

4. Personalisasi Hyper-Personalized Marketing

Menerapkan strategi konten yang dipersonalisasi bukan hanya sekadar menyebutkan nama konsumen, namun Anda harus memberikan layanan pelanggan terbaik sesuai perilaku, minat, dan kebiasaan mereka.

McKinsey menyebutkan kalau interaksi yang lebih personalized dapat membangun keterlibatan yang tinggi antara konsumen dengan brand.

Bahkan dalam penelitian yang sama juga ada fakta bahwa 71% akan lebih loyal pada brand yang bisa mempersonalisasi pengalaman mereka.

Fakta tersebut seharusnya mendorong para owner agensi untuk mulai berinvestasi pada tools customer data platform (CDP) dan marketing automation yang mampu mengelola data konsumen secara real time.

Selain itu, pastikan Anda juga mengimplementasi real time dynamic content untuk web & ads, serta melakukan journey mapping untuk buyer persona.

5. Cookieless Marketing dan Etika Data

Tahun 2025 juga akan diwarnai dengan ketatnya regulasi privasi data, baik di level global seperti GDPR, regulasi lokal di Indonesia, yaitu UU PDP Indonesia.

Dampak yang perlu Anda antisipasi dari ketatnya regulasi tersebut, antara lain pengurangan efektivitas third party cookies, munculnya strategi cookieless marketing, dan pentingnya Anda berfokus pada zero party data, yaitu data yang diberikan langsung oleh konsumen.

Nah, strategi adaptif agar sebagai digital marketing agency Indonesia Anda bisa membantu lebih banyak brand eksis di pasar digital, antara lain:

• Bangun strategi berbasis first party dan zero party data.
• Gunakan quiz, survei, dan gated content untuk mendapatkan data dari user.
• Pahami tipe audience data dalam digital marketing.

Hal paling penting, terapkan etika pemasaran digital sesuai dengan regulasi, salah satunya mengkomunikasikan secara transparan mengenai penggunaan data dan bagaimana data tersebut digunakan.

6. Visual & Voice Search Makin Populer

Konsumen semakin nyaman menggunakan voice search dan visual search untuk mencari produk dan layanan. Perkembangan perangkat smart, seperti Google Nest mempercepat tren ini.

Lalu ada Google Lens, Pinterest Lens, dan perangkat seperti Alexa mengubah cara konsumen menemukan informasi.

Untuk memenangkan persaingan di pasar digital yang semakin masif terkait tren visual & voice search ini, Anda perlu melakukan beberapa hal berikut:

• Optimasi konten untuk voice search dengan bahasa natural dan FAQ.
• Buat gambar produk yang bisa dibaca mesin, misalnya dengan menggunakan alt text image dan schema.
• Kembangkan konten yang mendukung pencarian visual atau visual search untuk platform seperti Google Lens dan Pinterest.

Jika memungkinkan, coba gunakan Google Vision API untuk riset dan testing.

7. Digital PR dan Online Reputation Management

Di era 2025, brand bukan hanya butuh eksis, namun juga perlu membangun reputasi positif di semua platform digital. Digital PR menjadi layanan premium yang harus dimiliki oleh digital marketing agency.

Oleh karena itu, cobalah membangun manajemen review online dan user generated content melalui kolaborasi dengan micro influencer yang niche-nya sama dengan brand Anda.

Terakhir, pastikan Anda melakukan pemantauan sentimen brand secara real time menggunakan tools, seperti Brand24 atau Meltwater.

Jadi ketika ada isu negatif, Anda bisa segera mengambil tindakan untuk perbaikan.

8. Local SEO dan Geo-Targeted Marketing

Meski globalisasi digital terus melaju, pencarian lokal tetap dominan, terutama via perangkat mobile.

Artinya, local SEO tetap penting bagi bisnis lokal dan UMKM. Apalagi saat ini Google terus memperbarui fitur-fitur Google Business Profile (sebelumnya Google My Business) untuk memudahkan konsumen menemukan bisnis di sekitar mereka.

Tips praktis yang wajib Anda implementasi, di antaranya:

• Optimalkan Google Business Profile dan dapatkan sebanyak mungkin review positif.
• Buat konten berbasis lokal, misalnya penyelenggaraan event, cerita lokal, promo geo-targeted, dll.
• Pastikan Anda bisa memberikan respons secara cepat di topik yang ada di Q & A serta saat menjawab ulasan pelanggan.

9. Zero-Click Marketing dan Strategi Eksposur Maksimal

Zero click search menjadi tantangan sekaligus peluang besar.

Ketika pengguna mendapatkan jawaban langsung di halaman hasil pencarian tanpa harus klik ke website, agensi harus mampu mengamankan posisi brand dalam ekosistem SERP.

Oleh karena itu, ada baiknya digital marketing agency mengimplementasi strategi berikut:

• Gunakan featured snippet, rich snippet, dan konten yang menjawab langsung.
• Bangun konten edukatif yang bisa dijadikan sumber data oleh AI.
• Perkuat branding di SERP dengan schema, visual asset, dan integrasi Google Properties.

Tahun 2025 akan membawa banyak tantangan dan peluang baru bagi industri digital marketing.

Maka mau tidak mau digital marketing agency di Indonesia harus mampu beradaptasi dan menguasai tren digital marketing terbaru seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Bagus lagi kalau Anda sudah mempersiapkan diri dengan menyediakan layanan digital yang seharusnya disediakan oleh digital marketing agency profesional. Atau kalau masih membutuhkan diskusi lebih lanjut, langsung saja Kontak Redcomm.

Referensi:

• https://www.brightedge.com/blog/refining-ai-overviews-maximum-impact
• https://www.mckinsey.com/capabilities/growth-marketing-and-sales/our-insights/the-value-of-getting-personalization-right-or-wrong-is-multiplying
• https://www.forbes.com/councils/forbesbusinesscouncil/2024/11/13/digital-marketing-trends-for-2025-and-beyond/
• https://neilpatel.com/blog/digital-marketing-trends-predictions/