Mengapa visualisasi data interaktif penting? Visualisasi data adalah cara terbaik untuk memahami informasi yang kompleks dengan lebih mudah.
Mengapa visualisasi data interaktif penting? Visualisasi data adalah cara terbaik untuk memahami informasi yang kompleks dengan lebih mudah.
Ketika berhadapan dengan data multivariat (data yang memiliki banyak variabel), kebanyakan analis data sering menghadapi dua tantangan utama:
Solusi dari tantangan ini adalah menggunakan visualisasi data yang interaktif, dengan memperhatikan interaksi yang merupakan salah satu elemen penting dalam membuat visualisasi data multivariat dengan dimensi tinggi.
Jawaban atas pertanyaan di atas karena meskipun Anda menggunakan teknologi modern, Anda tetap membutuhkan interaksi antara operator (manusia) dengan antarmuka sistem operasi.
Dengan integrasi yang solid, Anda sebagai pengguna bisa mendapatkan sejumlah informasi yang diinginkan dengan lebih selektif.
Anda juga akan mendapatkan pengalaman interaktif di mana Anda bisa menyaring, menggali lebih dalam, dan menganalisis data dengan lebih fleksibel.
Salah satu contoh manfaat visualisasi data adalah ketika Anda ingin melihat jumlah total penjualan setiap bulan.
Hal yang umum dilakukan, misalnya membuat laporan bulanan secara rutin, yang kemudian akan digabung supaya bisa mendapatkan perbandingan hasil terkini dengan hasil sebelumnya.
Bukan perkara mudah menemukan dan membandingkan data dengan cara seperti ini. Bahkan bisa saja menimbulkan kesalahan fatal.
Namun, dengan adanya visualisasi data yang interaktif, akan ada filter yang bisa difungsikan untuk menampilkan data yang Anda inginkan.
Lantas, bagaimana jika ingin menjadikan visualisasi data terlihat interaktif di dalam dashboard? Anda bisa menggunakan query parameter untuk aplikasi visualisasi data.
Query parameter adalah parameter tambahan yang digunakan dalam URL atau dalam sistem query database untuk mengontrol tampilan data yang akan ditampilkan dalam dashboard atau laporan.
Ketika menggunakan query parameter, Anda bisa membuat visualisasi data yang lebih dinamis dan memungkinkan Anda untuk bisa:
Lalu, bagaimana cara menggunakan query parameter dalam visualisasi data? Mari kita bahas satu per satu empat fungsi query parameter dasar, lengkap dengan skenario interaksi yang bisa Anda coba.
Filter parameter merupakan fungsi paling dasar dari visualisasi data interaktif di mana Anda bisa menyaring dan memfilter data sesuai dengan kondisi tertentu.
Bisa dikatakan, Anda bisa memanfaatkan fitur ini untuk melakukan filter pada berbagai macam data yang berbeda, menyesuaikan dengan kondisi yang Anda inginkan.
Bahkan Anda dapat langsung mengubah tabel-tabel yang ada menjadi diagram untuk penyajian data yang lebih menarik.
Beberapa cara melakukan penyaringan atau filterisasi, misalnya:
Contoh skenarionya, Anda sebagai manajer penjualan ingin melihat laporan penjualan setiap karyawan di berbagai cabang dalam periode waktu tertentu.
Dengan filter parameter, Anda bisa memilih cabang tertentu, rentang waktu tertentu, dan mendapatkan laporan yang langsung terupdate sesuai pilihannya.
Artinya, fungsi keterkaitan parameter ini sangat membantu Anda dalam menghubungkan data secara interaktif sehingga Anda tinggal klik salah satu area di satu kolom, maka bagan-bagan lainnya akan secara otomatis menyesuaikan datanya.
Jadi, Anda bisa langsung mendapatkan informasi yang Anda butuhkan saja dalam waktu yang cepat.
Mengimplementasikan query parameter pada bagian ini bisa Anda lakukan dengan cara:
Contoh sederhana agar Anda bisa lebih paham, coba baca skenario ini. Di dalam dashboard penjualan, Anda melakukan klik di satu wilayah dalam peta penjualan.
Lalu secara otomatis grafik lain akan langsung memperbarui informasi mengenai jumlah pesanan, pelanggan, dan pendapatan di wilayah tersebut.
Tak hanya itu, manfaat visualisasi data ini juga dapat memberikan informasi kepada Anda berupa laporan analisis produk, laporan arus kas, dan sebagainya.
Poin nomor tiga ini adalah fitur umum yang berasal dari bagan dinamis menggunakan drill down parameter.
Fungsi utamanya, untuk memperluas cakupan data yang ada dalam jumlah tak terbatas, serta untuk mendapatkan data terperinci yang ditampilkan dengan dimensi lebih tinggi daripada yang lain.
Contohnya, Anda dapat menelusuri penjualan dari satu negara, lalu ke provinsi, kemudian ke kotanya. Anda bisa memfilter data dengan cara:
Dalam visualisasi data interaktif, keterkaitan drill down ini banyak sekali digunakan. Umumnya berguna untuk menyajikan informasi tour and travel, analisis keuangan pusat perbelanjaan, dan lain sebagainya.
Menggunakan keterkaitan drill down membuat mata Anda tidak lelah dalam mengecek satu persatu data yang tidak sedikit.
Hal yang sering dialami ketika menggunakan fungsi query parameter adalah kondisi query tertentu yang baru bisa muncul ketika ada persyaratan tertentu yang sudah terpenuhi. Contohnya, saat Anda memilih laporan, bisa dipilih “berdasarkan hari”, lalu akan ditampilkan “tanggal mulai” dan juga “tanggal akhir”.
Jika memilih “berdasarkan bulan”, kontrol tanggal akan disembunyikan dan yang ditampilkan hanya tahun dan bulan saja. Kemudian, ketika Anda memilih “berdasarkan tahun”, maka yang tampil hanya tahun saja.
Prinsipnya, tampilan visualisasi harus berubah sesuai kondisi tertentu yang Anda tentukan. Mengimplementasikan parameternya bisa dengan cara:
Hal penting yang perlu Anda perhatikan, pastikan untuk selalu membuat tabel dan bagan yang dinamis, serta membuat hubungan antara bagan yang berbeda agar menghasilkan interaksi terbaik saat pembacaan data.
Sepintas, membuat visualisasi data terlihat merepotkan dan cukup membingungkan. Namun, ketika Anda mendalami query parameter dan mempelajari satu per satu fungsinya, lambat laun Anda akan memahami.
Masih membutuhkan pembahasan mengenai data visual? Coba baca juga artikel yang berjudul Manfaat dan 9 Alat Analisis Data Visual yang Wajib Anda Miliki.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC