Di dunia digital marketing, Anda bisa melakukan banyak cara untuk menarik perhatian calon konsumen. Salah satunya dengan membuat website berisi konten informatif serta menawarkan produk yang sesuai kebutuhan target pasar.
Di dunia digital marketing, Anda bisa melakukan banyak cara untuk menarik perhatian calon konsumen. Salah satunya dengan membuat website berisi konten informatif serta menawarkan produk yang sesuai kebutuhan target pasar.
Supaya website dapat mendatangkan lebih banyak leads dan mampu meningkatkan penjualan, Anda perlu menerapkan strategi retargeting dan remarketing.
Apa itu apa retargeting dan remarketing, serta apa perbedaan keduanya? Yuk, cari tahu di artikel Redcomm kali ini!
Retargeting adalah salah satu strategi pemasaran digital yang efektif dalam menjaga dan meningkatkan interaksi antara pelanggan dengan bisnis.
Metode utama yang sering digunakan dalam retargeting adalah display ads (iklan tampilan). Dalam penerapannya, retargeting menggunakan teknologi cookies untuk melacak aktivitas pengunjung pada suatu situs web.
Penggunaan cookies akan membantu Anda mengumpulkan informasi tentang perilaku audiens.
Lalu, data hasil cookies tersebut bisa digunakan untuk menayangkan iklan kepada audiens yang pernah berkunjung ke situs web bisnis Anda.
Agar bisa memahami secara lebih baik, lanjutkan membaca penjelasan tentang cara kerja retargeting di bawah ini.
Salah satu keunggulan utama menerapkan strategi retargeting adalah kemampuannya untuk mengenali pengunjung yang hendak meninggalkan situs web tanpa melakukan tindakan tertentu.
Nah, cookies yang ada di web browser membantu Anda melacak jejak mereka. Kalau sudah terlacak, Anda bisa menampilkan iklan untuk datang kembali ke situs Anda dan mendorong mereka melakukan tindakan yang Anda sarankan.
Bahkan iklan retargeting ini tak hanya muncul di halaman penelusuran mesin pencari, namun bisa pula muncul di berbagai platform digital lainnya yang digunakan oleh audiens yang Anda targetkan.
Anda menjual produk baju batik grosir dengan harga sangat terjangkau dan modelnya banyak diminati. Kemudian ada audiens yang mengunjungi website Anda dan menanyakan tentang spesifikasi produk.
Pada tahap ini, browser yang digunakan akan merekam jejak (pertanyaan dan preferensi) pengunjung tersebut dan menyimpannya ke dalam database.
Jika calon pembeli tersebut tidak datang kembali dalam waktu lama, Anda sebagai pemilik website tetap bisa menjangkau mereka dan melakukan follow up melalui iklan yang sesuai.
Dengan kata lain, proses retargeting akan membantu meningkatkan visibilitas atau keterbacaan situs web bisnis. Kemudian menciptakan peluang untuk memaksimalkan terjadinya konversi.
Sebagai salah satu internet marketing strategies, pemasaran ulang hampir sama dengan sistem retargeting. Perbedaannya terletak pada email campaign.
Remarketing akan membuat calon konsumen mendapatkan kiriman iklan produk tak hanya berdasarkan pencarian yang pernah mereka lakukan, tetapi juga melalui email.
Artinya, baik pelanggan yang sudah pernah datang ke website atau platform media sosial bisnis Anda lainnya maupun yang belum, sama-sama berpeluang melihat iklan yang Anda pasang.
Manfaat menerapkan strategi remarketing dapat membantu Anda meningkatkan brand awareness, memperkuat interaksi dan keterlibatan, serta mendorong terjadinya konversi dari calon konsumen yang sudah menunjukkan minat sebelumnya.
Contoh, Anda adalah pemilik usaha yang mengirimkan penawaran ke email konsumen. Kemudian konsumen membaca dan memberikan tanggapan kepada Anda dengan cara mengunjungi tautan yang tersedia.
Tujuan para pengunjung bisa jadi akan berbeda-beda. Ada yang langsung melakukan pembelian karena tertarik dengan iklan yang Anda kirimkan. Tetapi ada pula yang sekadar melihat-lihat produk terbaru yang menarik di website bisnis.
Melihat pengertian yang hampir serupa, sebenarnya retargeting dan remarketing tetap memiliki sedikit perbedaan, yaitu:
Jika melihat dari platformnya, retargeting lebih berfokus melakukan penargetan ulang calon pelanggan untuk website.
Sementara remarketing mencakup seluruh platform, mulai dari website, email, website pihak ketiga, hingga beragam media sosial.
Fokus utama retargeting adalah menampilkan iklan kepada pengunjung yang meninggalkan website tanpa melakukan tindakan lainnya, seperti pembelian produk.
Bagaimana dengan remarketing? Nah, remarketing adalah aktivitas yang melibatkan pengumpulan dan penggunaan data perilaku online dari berbagai sumber, dan memungkinkan penargetan kembali di berbagai platform.
Sebagian besar proses retargeting digunakan dalam konteks iklan display yang menargetkan pengunjung situs web tertentu.
Sementara remarketing biasanya berbentuk berbagai jenis iklan, seperti iklan display, iklan media sosial, email, hingga strategi digital marketing lintas platform.
Tujuan retargeting dan remarketing memang sama, yaitu mendatangkan calon konsumen untuk menaikkan grafik pembelian terhadap produk yang dipasarkan melalui cara berikut:
Dalam menarik konsumen melalui dunia maya, apalagi pelanggan generasi milenial, Anda perlu menerapkan strategi digital marketing yang tepat sasaran.
Ketika konsumen merasa “dihantui” dengan iklan, mereka akan berpikir bahwa website produk yang ditawarkan benar-benar bagus kualitasnya.
Jika Anda telah berhasil mengarahkan konsumen secara tidak langsung sampai ke tahapan transaksi pembayaran, Anda hanya perlu menunggu feedback dari mereka.
Berikutnya, Anda tinggal mempertahankan layanan yang sudah ada serta melengkapinya dengan fitur baru.
Nah, Anda sudah paham kan perbedaan retargeting dan remarketing dalam bisnis digital. Untuk mencapai hasil yang sesuai harapan, terapkan juga Cara Meluncurkan Retargeting Campaign yang Sukses, yuk.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC