knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Jenis Penulisan Konten yang Cocok untuk Milenial

23 Sep  · 
2 min read
 · 
eye 6.557  
Digital Marketing

Jenis Penulisan Konten Yang Cocok Untuk Milenial

Besarnya kebutuhan akan informasi telah menjadikan konten sebagai salah satu instrumen yang dapat menarik perhatian pembeli atau konsumen dari media sosial. Dengan catatan, Anda juga menerapkan teknik copywriting

Copywriting adalah teknik pembuatan materi pemasaran yang dapat mempengaruhi audiens sehingga melakukan tindakan sesuai yang diharapkan, seperti berlangganan newsletter, membeli produk, dan lainnya.

Lalu, teknik copywriting seperti apa yang perlu diterapkan agar strategi pemasaran konten di media sosial bisa mencapai tujuan pemasaran? Simak pembahasan lengkap di bawah ini.

Tips Menciptakan Copywriting yang Menarik di Media Sosial

1. Tiap Audiens Memiliki Karakteristik Berbeda

Cara pertama untuk menerapkan strategi pemasaran konten di media sosial menggunakan copywriting adalah dengan mengenali audiens yang menjadi target. 

Tiap audiens memiliki ciri khas dan karakteristik masing-masing sehingga membutuhkan penerapan strategi yang berbeda pula. 

Misalnya, audiens yang menjadi target pemasaran Anda adalah generasi Z, maka karaktertistik mereka, antara lain:

  • Menyukai gaya bahasa yang santai.
  • Senang berinteraksi secara interaktif.
  • Lebih suka iklan visual daripada teks, dan sebagainya.

Nah, kalau Anda ingin menarik perhatian mereka, sajikan konten yang mereka minati dan sukai.  

Hal yang sama juga berlaku jika audiens Anda adalah para profesional muda dengan mobilitas tinggi, maka copywriting yang Anda sajikan harus bisa menjadi solusi atas permasalahan mereka.

Beberapa teknik copywriting yang bisa Anda terapkan, misalnya:

2. Bangun Hubungan Emosional

Setelah memahami dengan tepat karakteristik audiens, langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah membangun hubungan emosional. 

Keputusan audiens untuk membeli atau bergabung dengan Anda di media sosial memang bisa dipengaruhi faktor emosional.

Artinya, jika Anda mampu membangun hubungan emosional yang kuat dengan audiens, peluang Anda untuk menjadikan mereka sebagai pelanggan setia akan semakin terbuka lebar.

Hubungan emosional yang kuat bisa mendorong seseorang memberi dukungan penuh tanpa diminta. Oleh karena itu, pastikan setiap konten yang disajikan mampu memberikan sentuhan emosional kepada audiens. 

Elemen emosional yang Anda presentasikan dapat berupa, kegembiraan, kesedihan, rasa takut, rasa memiliki, dan sebagainya. Contohnya:

Nah, setelah melihat dua contoh di atas, kini saatnya Anda membuat konten sendiri yang relevan dan bisa mempresentasikan kehidupan sehari-hari yang banyak dialami orang lain.

Contoh: remaja dekat dengan bahasan mengenai cinta, persahabatan, perjuangan menggapai cita-cita. 

Konten keluarga, misalnya kesetiaan, hubungan harmonis, dinamika antar suami istri dan anak, dan sebagainya. Bacaan yang relevan akan bisa diterima dengan mudah oleh audiens.

3. Libatkan Audiens

Selanjutnya, cara menerapkan strategi pemasaran konten di media sosial adalah dengan melibatkan audiens. 

Melibatkan audiens tidak berarti Anda mengundang mereka ke suatu agenda atau acara, namun ke konten yang disajikan.

Cara melibatkan audiens pada konten yang Anda buat, misalnya:

  • Menyajikan pertanyaan yang kemudian bisa dijawab oleh audiens.
  • Membuat konten berisi wawancara dengan audiens tertentu dengan tujuan berbagi pengalaman dan pengetahuan, kemudian mengajak audiens lain berinteraksi. 
  • Menyajikan survei atau jajak pendapat yang bisa mereka pilih berdasarkan kesesuaian minat dan keinginan mereka. 

Jika memiliki lebih banyak dana, Anda dapat melibatkan audiens dengan mengadakan kuis berhadiah produk dari brand Anda.

4. Bagikan Konten Useful

Sesuai dengan namanya, yaitu konten sebagai media promosi, Anda bisa menghadirkan konten yang bermanfaat dan menjadi solusi bagi permasalahan yang sedang dihadapi audiens. 

Konten dengan tipe penyajian life hack, tips, konten how to, biasanya lebih menarik bagi audiens hingga mendorong mereka untuk melakukan klik. 

Konten berupa kutipan dan cerita yang bernilai juga akan menjadi nilai tambah, namun sekali lagi, Anda tetap perlu melakukan penyesuaian bahasa yang digunakan dengan karakteristik audiens Anda saat mempresentasikannya.

5. Gunakan Visual yang Menarik

Media sosial yang merupakan media berbasis layar elektronik tentunya akan sangat mengandalkan visual sebagai pendukungnya. 

Apalagi sekarang ada beberapa media sosial yang menghadirkan visual atau video bergerak.

Maka Anda sebagai pengelola media sosial harus dapat menggunakan visual yang menarik dalam konten, mulai dari pemilihan warna, kualitas gambar, video terbaik, bahkan dalam bentuk infografis. 

Dengan kata lain, teknik copywriting tetap membutuhkan dukungan visual yang menarik demi bisa mendapatkan perhatian audiens.

Semoga pembahasan mengenai tips copywriting atau strategi pemasaran konten di media sosial di atas bisa bermanfaat untuk Anda. 

Kalau membutuhkan diskusi mengenai jenis konten untuk kebutuhan bisnis Anda, hubungi tim best digital agency Redcomm yang sudah berpengalaman dalam penerapan digital marketing strategy. Jika skill Anda masih butuh peningkatan dalam penulisan copy yang menarik, coba gunakan Tools untuk Meningkatkan Skill Copywriting ini.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER