Media sosial adalah alat promosi dan pemasaran yang sangat efektif bagi bisnis di era digital ini. Namun, banyak bisnis yang masih kesulitan memanfaatkan media sosial dengan maksimal.
Media sosial adalah alat promosi dan pemasaran yang sangat efektif bagi bisnis di era digital ini. Namun, banyak bisnis yang masih kesulitan memanfaatkan media sosial dengan maksimal.
Pelajari cara mengenal kebutuhan audiens, menggunakan Facebook Ads, dan menggabungkan promosi offline dan online untuk mengembangkan bisnis di media sosial.
Anda pasti sudah tahu kalau menggunakan media sosial secara efektif dan tepat, maka akan memperluas jangkauan pelanggan secara organik, hingga bisa meningkatkan penjualan.
Semua target tersebut bisa terwujud kalau Anda mampu menerapkan strategi social media marketing yang tepat sasaran. Untuk itu, ikuti tips berikut ini:
Mengetahui siapa target audiens adalah langkah pertama yang perlu Anda lakukan untuk mencapai sukses dalam pemasaran di media sosial.
Anda harus memahami demografi, minat, dan perilaku konsumen. Jika target audiens yang ingin Anda jangkau dari kalangan anak muda, maka platform seperti Instagram dan TikTok jelas lebih efektif dibandingkan dengan LinkedIn.
Hal ini sesuai dengan data Statista yang menyebutkan ada 1 miliar pengguna aktif Instagram setiap bulannya dengan rentang usia 18-34 tahun.
Setelah tahu siapa calon konsumen yang ingin Anda dapatkan, selanjutnya kenali kebutuhan mereka. Anda bisa melakukan survei, menggunakan alat analitik, atau memantau aktivitas mereka di media sosial.
Dengan memahami kebutuhan serta preferensi audiens, Anda bisa menyesuaikan konten dan pesan pemasaran yang lebih relevan, menarik, dan sesuai dengan apa yang audiens butuhkan.
Anda bisa memanfaatkan dinamika Facebook Ads. Caranya, tautkan akun media sosial bisnis langsung ke halaman produk, baik di akun itu sendiri, di website resmi milik brand, atau ke e-commerce.
Memanfaatkan dinamika Facebook Ads ini memungkinkan Anda berkreasi dalam menyusun dan menerapkan konsep iklan yang lebih kreatif, berdasarkan segmentasi pasar yang disesuaikan dengan produk atau layanan bisnis.
Selain itu, Facebook Ads menawarkan beragam fitur penargetan yang dapat membantu Anda menjangkau audiens yang tepat. Hootsuite bahkan pernah membahas tentang iklan di Facebook memiliki potensi untuk menjangkau 2,8 miliar pengguna aktif bulanan.
Anda bisa menargetkan pengguna berdasarkan usia, lokasi, minat, dan bahkan perilaku mereka. Contoh, Anda menjual produk kecantikan. Maka penargetan iklan bisa ditujukan kepada wanita berusia 18-35 tahun yang tertarik pada kosmetik.
Adapula fitur Lookalike Audiences dari Facebook yang berguna untuk menemukan audiens baru yang mirip dengan pelanggan terbaik Anda.
Tujuan promosi di media sosial bisa untuk mempengaruhi dan mendorong pelanggan melakukan pembelian produk secara online.
Di saat yang sama, Anda bisa mengkombinasikan antara promosi online dengan kunjungan ke toko offline untuk mendapatkan pengalaman berbelanja yang lebih baik, sekaligus merasakan layanan ekslusif yang Anda tawarkan.
Contoh, Anda melakukan promosi suatu produk di akun media sosial bisnis. Di dalam promosi juga disebutkan ada promosi potongan harga tertentu. Bahkan ada hadiah menarik bagi pelanggan yang melakukan pembelian di toko terdekat pada hari dan jam yang ditentukan.
Cara ini akan mendorong konsumen yang tertarik untuk berkunjung ke toko offline demi mendapatkan penawaran tersebut.
Jangan lupa, lakukan konversi dalam bentuk lain, misalnya meminta pelanggan yang datang ke toko untuk menjadi member atau mengisi data pelanggan. Kelak, data tersebut bisa Anda gunakan untuk melakukan promosi lain yang jauh lebih menarik.
Jadi, meskipun pemasaran online sangat penting, jangan lupakan kekuatan promosi offline. Menggabungkan strategi promosi offline dan online dapat memberikan hasil yang lebih baik.
Menurut BrightLocal, 87% konsumen membaca ulasan online untuk bisnis lokal pada tahun 2020. Data ini sepertinya sesuai dengan perilaku konsumen di masa sekarang.
Coba lihat saja diri Anda sendiri. Pastinya akan mencari review dari orang lain dulu sebelum memutuskan akan membeli suatu produk atau menggunakan layanan tertentu, kan?
Kekuatan review produk di media sosial sangat besar dampaknya untuk bisnis yang ingin membangun kredibilitas online.
Ketika banyak ulasan atau review pelanggan bernada positif dan mengatakan produk Anda bagus, besar kemungkinan pelanggan akan membeli produk Anda. Sebaliknya, review negatif sangat berbahaya dan bisa membuat minat orang terhadap bisnis Anda jadi berkurang.
Seperti halnya rekomendasi dari mulut ke mulut, begitu pula cara kerja review dari pelanggan yang pernah membeli dan menggunakan produk.
Oleh karena itu, doronglah pelanggan yang sudah pernah membeli dan menggunakan produk Anda untuk memberi tanggapan atau review positif, baik di media sosial, website, di halaman Facebook, Google My Business, atau platform review lainnya.
Bagaimana kalau ada review negatif? Ya tanggapi saja dengan profesional atau tawarkan pengganti untuk menebus kekecewaan pelanggan, entah dalam bentuk pengembalian dana, pemberian voucher diskon, atau penggantian produk.
Hasil penelitian HubSpot menemukan fakta bahwa konten visual yang menarik memiliki kemungkinan 40 kali lebih besar untuk dibagikan di media sosial dibandingkan jenis konten lainnya.
Data ini seharusnya sudah bisa menjadi panduan bagi Anda untuk memproduksi foto, gambar, infografis, atau tampilan visual lainnya pada iklan yang ditayangkan di media sosial.
Untuk itu, buatlah konten promosi dan iklan menggunakan kombinasi foto atau gambar berkualitas bagus. Sesekali, boleh juga menayangkan video yang unik. Jangan lupa, sertai dengan keterangan produk yang detail pada caption.
Selain itu, pastikan menggunakan gambar yang berkualitas tinggi dan video yang menarik untuk mempromosikan produk atau layanan. Bahkan jika perlu, Anda bisa kok bekerja sama dengan digital marketing agency Jakarta, Indonesia, yang memiliki layanan video production.
Profesionalitas dan pengalaman mereka dalam memproduksi berbagai video atau materi promosi lainnya bisa membantu Anda menerapkan strategi digital marketing yang lebih baik lagi.
Ada banyak platform media sosial yang dapat Anda gunakan untuk kepentingan promosi dan pemasaran, mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, hingga TikTok.
Namun, tidak semua platform media sosial cocok untuk setiap bisnis. Jadi, Anda perlu memilih platform yang paling sesuai dengan target audiens.
Jika menjalankan bisnis B2B, maka platform LinkedIn mungkin lebih efektif dibandingkan dengan Instagram. Tetapi jika Anda menargetkan konsumen langsung, Instagram dan Facebook bisa menjadi pilihan yang tepat.
Terlalu banyak menggunakan platform media sosial hanya akan berdampak pada kurangnya fokus dalam pengelolaan dan produksi konten yang berkualitas.
Memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan engagement pada akhirnya bergantung pada konsistensi dan kualitas konten yang Anda posting. Untuk itu, perhatikan beberapa hal berikut:
Nah, Anda sudah paham rahasia sukses pemasaran di media sosial. Terapkan semua cara di atas, kemudian lakukan analisis hasilnya untuk tahu apakah cara tersebut sudah memberi dampak positif atau belum. Jika belum, tak ada salahnya, Anda juga menerapkan Cara Memulai Social Media Marketing untuk UKM atau Panduan Lengkap Social Media Marketing Terbaru.
Referensi:
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC