MENU
SEARCH KNOWLEDGE

7 Cara Meluncurkan Retargeting Campaign yang Sukses

27 Jun  · 
3 min read
 · 
eye 2.529  
Digital Marketing Strategy

redcomm

Konsumen yang meninggalkan shopping cart atau keranjang belanja tanpa melakukan pembelian merupakan masalah umum yang banyak dialami pebisnis dan pemilik toko online, baik yang berskala kecil maupun besar. 

Ada banyak penyebab konsumen tak jadi membeli, seperti beralih mencari penawaran lain atau bisa jadi sejak awal tidak berniat beli. 

Untungnya, tools digital marketing, seperti retargeting ads bisa mengatasi masalah ini, asalkan Anda menerapkan strategi retargeting campaign yang tepat dan efektif. Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai tips dan caranya di artikel ini.

7 Tips Efektif Retargeting Campaign yang Sukses dan Bisa Meningkatkan Konversi

Pada artikel Redcomm Knowledge kali ini, Anda bisa mempelajari tujuh tips tentang bagaimana meluncurkan retargeting campaign yang berhasil untuk meningkatkan potensi terjadinya konversi, mendorong pembeli check out keranjang dan melakukan transaksi pembelian, dan pastinya meningkatkan keuntungan usaha.

1. Segmentasi Pasar yang Tepat

Sebelum meluncurkan retargeting campaign, Anda perlu mendefinisikan dulu siapa yang sebenarnya ingin Anda targetkan ulang. Misalnya, ingin menargetkan konsumen yang meninggalkan keranjang belanja, maka fokuskan iklan Anda kepada mereka. 

Nah, beberapa cara melakukan segmentasi pasar supaya saat melakukan retargeting bisa berhasil, sebagai berikut:

  • Retargeting campaign berdasarkan produk bisa Anda lakukan dengan cara membuat kampanye penargetan ulang yang unik berdasarkan masing-masing produk. Pastikan materi iklan berfokus pada nilai atau value dari produk beserta spesifikasi dan keunggulan produk yang perlu konsumen ketahui.
  • Jika target yang ingin Anda capai adalah pembelian berulang, maka fokuskan retargeting ads untuk menghargai pelanggan yang loyal. Contohnya, iklan berfokus pada pemberian penghargaan bagi pelanggan setia yang pernah melakukan pembelian produk dari brand Anda. Kemudian sediakan insentif berupa voucher diskon, penawaran spesial, dan sebagainya.
  • Penargetan kepada konsumen yang pernah berkunjung dan mengeksplorasi website bisnis Anda juga bisa dilakukan lho. Caranya, buat materi iklan yang membahas tentang rekomendasi produk sesuai dengan minat dan preferensi pribadi konsumen. Sementara untuk konsumen yang berkunjung ke website bisnis dan hanya menggulir halaman utama, tampilkan seluruh rangkaian produk yang Anda miliki.

2. Kreativitas dalam Iklan

Pembeli online terpapar ratusan iklan setiap hari. Agar iklan Anda terlihat menonjol di antara ratusan iklan tersebut, pastikan iklan Anda terlihat kreatif, jelas, dan memikat. 

Lalu supaya retargeting campaign yang Anda lakukan memberi hasil sesuai harapan, berikut beberapa hal yang perlu Anda terapkan:

  • Gunakan gambar produk yang memiliki resolusi jernih dan berkualitas tinggi. Ini agar pembeli bisa melihat jelas tampilan produk yang Anda tawarkan.
  • Tulis teks yang singkat, memiliki ciri khas, dan bisa memancing orang untuk mencari tahu lebih lanjut. Ingat, perhatian audiens di era saat ini sangat singkat. Jika perlu, terapkan hook pada kalimat pembuka.
  • Pastikan teks iklan mudah dibaca dan dipahami isinya.
  • Gunakan berbagai jenis CTA dan pastikan ada benefit yang bisa pengguna dapatkan kalau melakukan yang Anda sarankan
  • Pastikan halaman arahan Anda mendukung konversi yang cepat dan mudah.
  • Jika ada biaya tambahan di luar harga produk, lebih baik sebutkan dan jelaskan secara transparan. Jangan sampai Anda dianggap memberi janji palsu akibat adanya biaya tersembunyi.

Untuk memahami alasan calon pembeli meninggalkan keranjang belanja tanpa melakukan pembelian, tempatkan diri Anda dalam posisi mereka. 

Apa yang bisa meyakinkan Anda untuk melakukan pembelian? Apa yang akan Anda lakukan saat menemukan adanya biaya tersembunyi di halaman arahan? Apa yang bisa membuat Anda berkunjung kembali ke suatu website?

3. Pilih Timing & Frekuensi

Menentukan kapan memulai retargeting adalah kunci berhasil tidaknya retargeting ads yang Anda lakukan. Jika Anda mulai memberikan iklan tepat setelah mereka meninggalkan keranjang atau melakukan pembelian, Anda berisiko terlihat mengganggu atau terlalu memaksa. 

Sebaliknya, menunggu terlalu lama dapat membuat mereka melupakan merek Anda dan beralih pada penawaran yang kompetitor berikan.

Untuk menemukan timing yang tepat memulai kampanye retargeting ads, Anda bisa meninjau data historis yang telah dikumpulkan tentang pelanggan. Adakah korelasi antara demografi, perilaku, tipe produk, dan frekuensi pembelian? Gunakan informasi tersebut sebagai titik awal untuk menyesuaikan waktu retargeting campaign.

Selain itu, iklan Anda mungkin mengikuti pembeli dari situs ke situs. Jika mereka melihat visual dan pesan yang sama berulang-ulang, mereka mungkin jenuh dan tidak tertarik dengan merek Anda. Beberapa ahli merekomendasikan membatasi frekuensi iklan antara 17 hingga 20 kali sebulan.

Pada akhirnya, usahakan untuk tidak membanjiri pembeli dengan iklan yang bisa berdampak negatif. Hormati ruang online mereka tanpa mengorbankan tujuan pemasaran Anda.

4. Implementasi Burn Pixel

Pernahkah Anda mengalami terpapar puluhan iklan dari brand yang produknya Anda beli, maupun iklan dari produk pesaing, setelah melakukan pembelian produk online

Ini tentu sangat mengganggu, kan? Jika Anda saja merasa terganggu, jangan sampai Anda melakukan hal yang sama terhadap konsumen dari bisnis Anda.

Untuk mencegah pemborosan sumber daya pemasaran pada pembeli yang sudah melakukan pembelian dan tidak akan melakukan pembelian lagi dalam waktu dekat, Anda bisa mengimplementasi burn pixel yang dapat menghentikan iklan begitu konsumen telah membeli produk yang ditawarkan dalam iklan.

Selain itu, Anda juga bisa mengatur retargeting ads untuk mengecualikan konsumen yang akhirnya melakukan transaksi pembelian. Mereka mungkin tidak akan melakukan pembelian ulang dalam waktu dekat. Menyaring audiens seperti ini bisa membatasi kinerja iklan pencarian yang Anda pasang.

5. A/B Testing yang Konsisten

Untuk memastikan keberhasilan kampanye, lakukan A/B testing secara terus-menerus pada teks, penawaran, frekuensi, waktu, kreatif, CTA, dan segmentasi pasar.

Dengan cara ini, Anda dapat menentukan elemen mana yang paling memengaruhi KPI yang telah ditentukan sebelumnya.

Melakukan A/B testing memang membutuhkan waktu khusus dan kemampuan untuk menganalisis. Supaya memudahkan prosesnya, bekerja sama saja dengan digital marketing agency Indonesia yang sudah berpengalaman dalam menyelenggarakan retargeting campaign sekaligus melakukan analisis hasilnya.

6. Personalisasi Pesan

Personalisasi adalah kunci dalam retargeting. Gunakan data pelanggan untuk membuat pesan yang relevan dan spesifik.

Personalisasi dapat meningkatkan tingkat respons dan konversi, karena pembeli merasa diperhatikan dan dihargai.

7. Analisis dan Optimasi

Terakhir, selalu analisis hasil kampanye Anda dan lakukan optimasi secara berkala. Gunakan data analitik untuk memahami perilaku konsumen dan menyesuaikan strategi Anda sesuai kebutuhan. 

Beberapa analisis yang bisa Anda lakukan, misalnya:

  • Analisis jumlah klik dan konversi yang dihasilkan dalam retargeting campaign.
  • Hitung dengan baik biaya per klik (CPC) untuk memastikan efisiensi anggaran.
  • Hitung pengembalian investasi dari iklan atau Return on Ad Spend (ROAS) yang Anda jalankan.

Tips Sukses Retargeting Ads

Fakta yang tak bisa dipungkiri, dunia digital akan terus berubah sehingga penyelenggaraan retargeting campaign harus terus disesuaikan agar tetap relevan dengan target market.

Cara agar bisa mengikuti perubahan yang terjadi, antara lain:

  • Usahakan untuk selalu mengikuti tren terbaru, terutama yang berkaitan dengan perilaku konsumen.
  • Evaluasi kinerja iklan secara rutin sehingga Anda bisa memiliki gambaran yang lengkap, mana iklan yang sukses dan mana yang tidak.
  • Lakukan pembaharuan teks dan materi iklan secara berkala supaya bisa menarik perhatian audiens.

Dengan mengikuti tujuh cara di atas, Anda dapat meluncurkan retargeting campaign yang sukses dan meningkatkan konversi pada shopping cart. Ingat, retargeting adalah proses yang memerlukan pengawasan dan penyesuaian terus-menerus untuk mencapai hasil yang optimal. 

Dalam prosesnya, pastikan juga Anda tidak tertukar mengimplementasikan retargeting dan remarketing. Ini lho Perbedaan Retargeting dan Remarketing. Lalu, pastikan juga Anda tahu cara Menyusun Strategi Digital Marketing bagi Pemilik Bisnis.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER