Semua orang di muka bumi ini senang dengan yang namanya “cerita”. Anak-anak senang dibacakan cerita dari buku dongeng.
Semua orang di muka bumi ini senang dengan yang namanya “cerita”. Anak-anak senang dibacakan cerita dari buku dongeng.
Ibu-ibu berbagi cerita saat sedang berkumpul, entah di acara arisan, berbagai pertemuan, bahkan ketika bergerombol mengelilingi tukang sayur di pagi hari.
Bapak-bapak juga senang cerita, baik yang didapat dari membaca buku atau artikel, mendengar cerita dari relasi, dan sebagainya.
Intinya, semua orang senang dengan cerita, berbagi cerita, dan teknik khusus bercerita salah satunya adalah storytelling. Lalu, bagaimana cara menerapkan storytelling dalam pembuatan content marketing?
Storytelling dalam content marketing adalah teknik menyampaikan pesan brand melalui cerita yang relevan, emosional, dan mudah diingat oleh audiens.
Menggunakan teknik bercerita seperti ini bertujuan untuk membangun koneksi emosional dengan pembaca, memperkuat identitas brand, dan meningkatkan engagement.
Anda pasti sudah paham, kan, kalau pendekatan promosi dengan bercerita menggunakan teknik storytelling lebih manusiawi dan relatable dibandingkan jenis promosi langsung yang hard selling.
Pemasaran bisnis saat ini sudah berbeda dengan zaman dahulu.
Pasalnya, konsumen yang cepat bosan menuntut Anda para pemilik usaha harus kreatif dalam menghadirkan konten pemasaran yang tepat dan optimal.
Salah satu cara yang saat ini mulai banyak digunakan adalah bentuk marketing konten terbaru yang menerapkan storytelling.
Sesuai dengan namanya, storytelling adalah konten yang dibuat dalam bentuk cerita yang menarik dan bisa menyentuh hati pembacanya.
Maka, menggabungkan strategi digital marketing dengan cerita yang mampu menyentuh hati konsumen jauh lebih memberi dampak yang optimal.
Misalnya tentang produk yang dapat jadi hadiah untuk orang tercinta, yang ternyata orang tercinta itu sudah lama sekali mengidam-idamkan hadiah tersebut.
Masih banyak model promosi yang dibungkus dengan storytelling hingga menghadirkan cara berpromosi dan melakukan pemasaran digital yang unik dan berbeda.
Ada banyak cara menerapkan storytelling dalam content marketing, di antaranya menggunakan kisah yang menyentuh.
Selain itu, Anda juga bisa menyajikan narasi yang unik, memanfaatkan komponen visual, audio, atau tampilan yang estetik dan sebagainya. Selengkapnya, simak penjelasan di bawah ini.
Kiat pertama untuk menyajikan cerita yang mendukung kesuksesan bisnis adalah menciptakan kisah yang menyentuh. Semua orang pasti menyukai cerita yang bisa menyentuh hati.
Ketika hati sudah tersentuh dengan cerita yang Anda hadirkan, maka akan timbul emosi tertentu yang membuat mereka melakukan suatu tindakan.
Entah memberi like, membagikan konten Anda ke banyak orang, atau berpartisipasi dalam bentuk lainnya.
Dampak berikutnya, audiens bahkan akan terdorong untuk langsung melakukan klik “beli” untuk memiliki produk serupa yang Anda hadirkan dalam cerita tersebut.
Dengan kata lain, ketika content marketing yang Anda buat dengan dukungan storytelling ternyata mampu menyentuh hati audiens dan menghadirkan emosi tertentu, maka hasil pemasaran yang sudah Anda terapkan bisa lebih mudah tercapai.
Untuk bisa menyentuh hati dan emosi konsumen, Anda perlu mengenal siapa audiens yang mau Anda targetkan. Lalu tahu pula masalah dan kebutuhan mereka.
Cerita yang baik dimulai dari empati, relevan dengan kehidupan sehari-hari, dan membuat banyak orang merasa terhubung.
Bagus lagi kalau Anda bisa memasukkan cerita dengan aspek kehidupan nyata yang banyak terjadi di sekitar Anda, atau yang banyak dialami oleh orang-orang di luar sana.
Untuk dapat membuat calon pelanggan tertarik dan terkesan dengan konten storytelling, Anda perlu menyajikan narasi yang unik. Sesuai dengan namanya, narasi unik ini pasti berbeda dengan yang lain.
Artinya, jangan hanya sekadar bercerita, tetapi pastikan storytelling Anda memiliki angle (sudut pandang) tersendiri yang jarang ditemukan di cerita pada umumnya.
Karena harus unik dan berbeda, Anda memiliki struktur storytelling yang bagus, yaitu:
Menggunakan struktur storytelling yang bisa menarik hati audiens, maka akan memudahkan mereka mengikuti alur cerita Anda.
Lalu saat Anda bisa menyajikan narasi yang unik, pembaca yang sebenarnya adalah pembeli potensial akan merasa sulit untuk melupakan “cerita” yang Anda buat.
Semakin konten tersebut meninggalkan kesan yang mendalam, semakin besar dorongan pada audiens untuk melakukan transaksi pembelian atau membagikan konten tersebut kepada orang lain.
Manusia memiliki beberapa indera untuk menunjang kehidupannya, sehingga hal ini juga membutuhkan perhatian khusus dari Anda.
Konten yang mampu melibatkan sebanyak mungkin indera, menjadikan konten storytelling dapat bekerja lebih efektif.
Secara umum keterlibatan indera dalam menangkap pesan dilandasi tiga bentuk, yaitu visual, audio, dan kinestetik.
Kemampuan visual jelas menjadi faktor utama yang mendominasi kemampuan manusia untuk menyerap sesuatu, termasuk pesan pemasaran dalam bentuk storytelling.
Namun jangan lupa, aspek atau komponen audio dan kinestetik akan melengkapi optimalisasi konten Anda untuk menarik minat konsumen.
Selanjutnya, tips menghadirkan storytelling yang optimal untuk mempromosikan dan memasarkan bisnis bisa dengan memberikan kejutan atau twist cerita yang menarik.
Cerita yang mengejutkan pembaca atau penonton karena tidak disangka-sangka memang akan memberikan kesan tersendiri.
Ketika target pasar terkesan dengan cerita yang Anda hadirkan dalam iklan, merek bisnis Anda pun akan lebih mudah diingat.
Intinya, jangan membuat cerita yang membosankan dan mudah ditebak. Plot twist yang mengejutkan kalau ditempatkan di akhir cerita juga membuat orang tak segan untuk menonton atau membaca kembali cerita tersebut.
Tips membuat konten yang bisa bercerita selanjutnya, pastikan isi cerita relevan dengan kehidupan yang audiens rasakan sehari-hari.
Tidak peduli seberapa bagus produk yang Anda miliki, akan sia-sia jika Anda menyajikan konten yang tidak ada hubungannya dengan audiens.
Jika target audiens yang mau Anda jangkau berusia muda, kisah cinta atau persahabatan akan menjadi contoh cerita yang bisa dipilih dan lebih mudah memikat hati mereka.
Sementara kalau Anda ingin menyasar orang dewasa, kisah tentang keluarga dan perjuangan mencapai impian bisa jadi pilihan.
Kalau target marketnya lebih luas, mengangkat cerita dengan tema kemanusiaan, hubungan sosial, atau peluang dan kesempatan untuk hidup lebih baik, bisa jadi pilihan.
Sebagai penutup konten, pastikan Anda menambahkan Call to Action (CTA) yang menarik dan mampu mendorong audiens melakukan tindakan selanjutnya, seperti follow, klik profil, atau langsung ke halaman produk untuk melakukan pembelian.
Sampai di sini, apakah Anda sudah mulai paham cara menerapkan storytelling? Apakah sudah tahu strategi promosi seperti apa yang hendak Anda lakukan untuk meningkatkan penjualan?
Jangan lupa, Anda bisa menghubungi Kontak Redcomm agar dapat berdiskusi lebih lanjut mengenai berbagai tips penerapan digital marketing.
Sebagai digital marketing agency Indonesia dan digital agency Jakarta yang meraih gelar Digital Agency of The Year selama 7x dalam 7 tahun berturut-turut, sejak tahun 2018 hingga tahun 2024, Redcomm Group memiliki layanan lengkap.
Lalu selain mengetahui cara menerapkan storytelling dalam pembuatan content marketing, lengkapi juga pengetahuan dan keahlian Anda dengan Teknik Storytelling yang Bisa Anda Lakukan untuk Menarik Hati Pelanggan serta Pemanfaatan Storytelling dalam Video Production.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC