HubSpot, suatu perusahaan pemasaran digital yang berbasis di Amerika, mengungkapkan pengertian storytelling sebagai gabungan fakta dan cerita yang disampaikan kepada customer agar tertarik dengan produk yang ditawarkan.
Storytelling umumnya digunakan oleh copywriter dalam sebuah perusahaan. Yang mana ditujukkan untuk menjelaskan detail dari produk atau jasa yang ditawarkan. Dengan adanya video bercerita ini, maka proses pengenalan produk maupun jasa akan semakin menarik dan keberhasilan memikat calon pelanggan semakin tinggi.
Dasar-Dasar Pembuatan Storytelling
Sebelum proses produksi video storytelling dibuat, Anda membutuhkan panduan yang akan memudahkan digital video production, di antaranya :
- Plot, meliputi cerita apa yang ingin Anda sampaikan pada konsumen? Kemudian, bagaimana strukturnya?
- Tujuan, berisi alasan mengapa Anda ingin menyampaikan cerita ini kepada pemirsa, dan apa yang Anda ingin mereka lakukan atau capai setelah menonton video storytelling singkat yang dibuat?
- Tokoh. Anda harus menentukan siapa karakter atau tokoh utama dalam cerita video tersebut dan siapa yang menjadi pemerannya.
- Tempat, merupakan penentuan terkait lokasi video akan diambil atau dilakukan perekaman.
- Penonton, terkait rencana atau strategi siapa yang akan melihat video storytelling yang dibuat?
- Metode distribusi adalah bagaimana Anda akan berbagi cerita video dengan orang lain. Kemudian di platform atau media mana videonya akan diperkenalkan? Misalnya di YouTube, Facebook, Instagram, TikTok, Twitter atau media sosial lainnya?
Cara Membuat Video Storytelling
Membuat video storytelling diibaratkan sebuah eksekusi dari ide yang telah dirumuskan atau dirancang. Oleh karena itu, tahapan produksi yang dilakukan harus maksimal. Tahapan ini meliputi:
-
Memahami Tujuan dan Target Audiens Anda
Pahami tujuan Anda dalam membuat video storytelling untuk brand marketing companies. Apakah untuk membangun brand awareness, atau ingin menjangkau audiens yang lebih luas.
Selain itu, target pemirsa pun harus ditentukan. Apakah generasi milenial dan generasi Z saja, atau berikut generasi lainnya. Nah, dengan memahami audiens atau pemirsa, Anda akan lebih mudah untuk melakukan proses digital video production.
-
Membuat Narasi
Membuat narasi terlebih dahulu merupakan tahapan yang sangat penting dalam proses produksi video storytelling. Melalui adanya narasi dan plot yang jelas, proses pembuatan video akan lebih terarah dan rapi. Mengingat pentingnya proses pembuatan narasi ini, banyak pebisnis yang rela mengeluarkan dana lebih untuk membayar penulis skenario di luar budget digital marketing business.
-
Menentukan Format Video
Format video menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangkan. Umumnya, format video storytelling bergantung pada anggaran yang dimiliki. Mengapa begitu? Sebab mencakup peralatan yang digunakan, termasuk tools editing-nya. Selain itu, format video juga bergantung pada media sosial, di mana video ini akan diunggah atau ditayangkan. Apakah YouTube, Instagram, Facebook, atau social media lainnya yang berbasis video pendek, seperti TikTok dan Snack Video?
-
Bentuk Tim Produksi atau Sewa Studio Produksi
Jika memang Anda ingin menghasilkan video storytelling terbaik, maka Anda bisa memanfaatkan jasa profesional untuk membantu Anda. Misalnya saja bekerja sama dengan digital marketing agency Jakarta atau digital marketing agency Indonesia. Namun, pastikan Anda mengetahui kredibilitas jasa profesional ini.
-
Memikirkan Strategi Promosi
Video dengan gaya bercerita yang selesai dibuat tentunya harus segera didistribusikan agar tujuan untuk menjangkau banyak audiens segera tercapai. Rencanakan proses promosi dan di mana video akan disebarkan.
Jika pembuatan video storytelling ini adalah yang pertama, maka Anda mungkin saja masih merasa kebingungan. Tak masalah jika Anda ingin menyewa perusahaan profesional seperti digital agency Indonesia yang membantu proses produksi hingga promosi. Coba diskusikan anggaran yang dimiliki dengan keinginan yang harus dicapai.
Teknik Storytelling
Proses pembuatan storytelling sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Selama perencanaan dan teknik pelaksanaannya sudah disiapkan dengan matang. Ada beberapa teknik storytelling yang umum digunakan, yaitu:
Merek atau Brand
Tentu saja Anda masih ingat, bukan. Tujuan utama pembuatan video storytelling adalah untuk memperkenalkan produk, brand atau merek, sehingga pastikan Anda membuat video yang mampu merepresentasikannya. Dengan video yang menarik, maka customer akan mengingat branding companies Anda saat melihat tayangannya.
Dekat dan Personal
Memperkenalkan produk atau jasa secara online kepada para customer tentu harus disesuaikan dengan target market dari bisnis Anda. Nah, ketika memproduksi video storytelling, buatlah adegan serta pesan yang mampu mewakili perasaan atau kebutuhan calon pelanggan. Dengan begini Anda akan terhubung lebih dekat walaupun tidak bertemu secara langsung.
Sejarah atau History
Untuk meningkatkan kepercayaan calon konsumen, tak ada salahnya membuat video storytelling mengenai sejarah usaha Anda. Buatlah video mengenai history dari mulai awal merintis, dan jika perlu, perkenalkan tim yang terlibat.
Video storytelling khusus ini akan meningkatkan kepercayaan calon konsumen, karena biasanya calon konsumen akan melihat rekam jejak sebuah merek, brand atau produk sebelum akhirnya memilih dan mempercayainya.