MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Meningkatkan Conversion Rate Menggunakan A/B Testing

05 Jun  · 
2 min read
 · 
eye 4.168  
Digital Marketing Strategy

redcomm

Pernahkah Anda mendengar istilah conversion rate? Conversion rate adalah tolok ukur keberhasilan suatu website bagi para pebisnis.

Memahami dan meningkatkan conversion rate memungkinkan Anda memiliki wawasan berapa banyak peningkatan traffic pengunjung ke situs web bisnis yang bisa berdampak pada angka penjualan.

Salah satu cara meningkatkan conversion rate adalah menggunakan A/B testing. Apa yang dimaksud dengan A/B testing dan mengapa menjadi sangat penting?

Lalu, bagaimana cara meningkatkan conversion rate menggunakan A/B testing? Redcomm Knowledge kali ini akan mengulasnya secara lengkap. Yuk, baca sampai tuntas!

Mengenal A/B Testing

A/B testing adalah metode untuk melakukan pengujian pada dua desain website, email, atau platform yang berbeda secara bersamaan. Pengujian ini berguna untuk mengukur kinerja dan performa masing-masing platform dalam menghasilkan conversion rate

Keberhasilan A/B testing dapat dilihat dari beberapa metriks:

  • Peningkatan traffic website.
  • Jumlah klik meningkat.
  • Jumlah pengunjung dan penjualan produk yang bertambah banyak.
  • Konversi bentuk lain yang terjadi, dan sebagainya.

Untuk melakukan A/B testing, Anda dapat bereksperimen menerapkan beberapa strategi atau elemen, seperti pembuatan judul konten dan copywriting yang menarik perhatian. Kemudian pemilihan ukuran serta warna font pada kalimat CTA, gambar, video, audio, dan deskripsi produk.

Elemen-elemen itulah yang nantinya akan memberikan peluang terhadap peningkatan keterlibatan pengguna dan angka penjualan bisnis.

Mengapa A/B Testing Penting?

A/B testing berfungsi untuk membantu Anda memilih setiap elemen maupun strategi mana yang memberi hasil terbaik, misalnya mengetahui desain website yang lebih efektif dan disukai banyak orang.

Contoh lain, ketika membuat landing page pada website bisnis, Anda bisa mengetahui jenis landing page yang berpeluang mendapatkan perhatian dari para pengguna.

A/B testing bahkan dapat memberikan Anda gambaran terkait kata, frasa, video, gambar, desain, warna, dan elemen lainnya yang memiliki dampak terhadap keterlibatan audiens.

Cara Meningkatkan Conversion Rate Menggunakan A/B Testing

Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan conversion rate dengan menggunakan A/B testing, yaitu:

1. Memilih Halaman yang Menjadi Prioritas

Website bisnis tentu memiliki banyak halaman, mulai dari halaman utama, landing page, halaman promosi, halaman penjualan, hingga halaman informasi tentang perusahaan. 

Ketika ingin melakukan proses A/B testing, Anda perlu mengetahui halaman mana yang menjadi prioritas. Caranya bisa seperti ini:

  • Memilih halaman yang berpeluang memberikan pemasukan lebih besar.
  • Halaman yang memiliki traffic dan visitor tinggi, karena halaman dengan traffic tinggi berpeluang menciptakan konversi yang lebih baik.
  • Pilih halaman pada situs web yang bisa menarik perhatian audiens dan mampu mempengaruhi mereka untuk melakukan konversi.

Selain menentukan halaman prioritas, Anda juga bisa memilih halaman lain untuk diperbaiki, misalnya halaman untuk melakukan proses checkout produk.

2. Menentukan Tujuan Utama

Sebelum melakukan A/B testing, pemilik bisnis wajib mengetahui tujuan utama bisnisnya. Memiliki tujuan akan membantu Anda agar tidak kehilangan arah saat melakukan perubahan pada website.

Berikut beberapa tujuan yang bisa Anda pertimbangkan:

  • Meningkatkan konversi dan klik pada tombol CTA.
  • Menghasilkan lebih banyak keterlibatan pengguna.
  • Mengurangi tingkat bounce rate pada website atau meningkatkan tingkat retensi.
  • Membuat pengalaman pengguna yang lebih menarik dan menyenangkan melalui uji coba struktur halaman yang mobile friendly.

Anda cukup memilih satu tujuan saja untuk melakukan A/B testing, agar mendapatkan hasil maksimal. 

Untuk membantu memilih tujuan, ada baiknya Anda bekerja sama dengan digital marketing agency Jakarta terpercaya. Cukup hubungi Kontak Redcomm dan Anda bersama Tim Redcomm yang sudah membantu 1000+ brand bisa melakukan analisis terlebih dahulu.

3. Memilih Variabel Uji Coba

Untuk mengoptimasi halaman website, tentukan variabel-variabel yang mempengaruhi performa website. Ada beberapa variabel yang sangat penting, yaitu copywriting, warna font, CTA, kecepatan loading web, gambar, video, hingga tampilan desain. 

Namun, Anda harus melakukan A/B testing ini satu per satu. Jika pada A/B testing pertama mengubah copywriting, setelah proses uji coba copywriting berhasil, barulah Anda bisa melakukan uji coba variabel lainnya.

Untuk mencoba setiap variabel, catat semua perubahan yang terjadi, meskipun hanya hal kecil, beserta hasilnya. Inilah yang nanti akan memberikan dampak terhadap website bisnis.

4. Menganalisis Hasil dan Melakukan Perubahan

Setelah berhasil menjalankan A/B testing, analisis kembali hasil yang Anda dapatkan. Terutama perubahan pada beberapa matriks yang Anda harapkan berubah.

Misalnya, apakah terjadi peningkatan traffic pengunjung dan kepercayaan pengguna? Data mengenai hal ini bisa Anda lihat dari jumlah pelanggan baru yang bertambah. Lalu, pikirkan, apakah hasil ini yang Anda harapkan terjadi?

Langkah selanjutnya, cari tahu kembali variabel-variabel yang masih terdapat kekurangan dan perlu perbaikan atau pengembangan lebih lanjut. 

Mengingat uji coba yang Anda lakukan juga berhubungan dengan data driven marketing, sebaiknya dapatkan review atau feedback dari pengguna yang berkunjung ke website. Caranya bisa dengan menyebarkan form survei kepuasan pelanggan dan sebagainya.

Anda bisa bekerja sama dengan digital marketing agency Jakarta, seperti Redcomm yang sudah berpengalaman dalam membantu lebih dari 1000+ brand untuk mengembangkan bisnis, meningkatkan konversi, melakukan pemasaran online, dan penerapan strategi digital marketing yang tepat sasaran.

Meskipun berkantor di Jakarta, Redcomm sebagai digital marketing agency Indonesia mampu membantu Anda menjangkau pasar yang lebih luas ke berbagai kota di Indonesia, mulai dari Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, bahkan Papua.

Conversion rate adalah tolok ukur keberhasilan dari keberadaan website bagi bisnis. Benar tidaknya conversion rate mempengaruhi kinerja situs, silakan baca ulasan lengkapnya di artikel terpisah. Klik langsung di sini Kemajuan Bisnis Dipengaruhi Website Conversion Rate.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER