knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Kampanye Dove Melawan Filter Kecantikan di TikTok

03 May  · 
3 min read
 · 
eye 3.426  
Digital Marketing

Kampanye Dove Melawan Filter Kecantikan Di Tiktok

Ketika standar kecantikan perempuan ditentukan oleh algoritma dan filter digital, maka brand yang berani menentang arus justru mendapat tempat spesial di hati audiens. Dove adalah salah satu contohnya.

Melalui kampanye #TurnYourBack di TikTok, Dove tidak hanya mengangkat isu penting tentang kesehatan mental remaja perempuan, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai brand yang konsisten mengusung nilai-nilai autentik.

Apa sih yang melatarbelakangi kampanye ini? Yuk cari tahu di sini lengkap dengan strategi yang digunakan hingga bisa viral, serta insight penting lainnya yang perlu Anda tahu.

Dove Melawan Distorsi Digital: Latar Belakang Kampanye

Dove mendorong orang untuk 'memalingkan punggung' pada filter baru TikTok “Bold Glamour” sebagai bagian dari misinya untuk menciptakan gerakan #NoDigitalDistortion.

Kampanye yang dipimpin oleh para influencer, dikembangkan oleh Ogilvy dan DAVID, dimulai dengan membagikan perasaan mereka terkait keberadaan filter Bold Glamour dan dampak buruknya.

Hal ini karena filter tersebut mampu mengubah wajah seseorang menjadi versi “sempurna” yang nyaris tidak terdeteksi AI, namun dapat menciptakan pengaruh buruk terhadap citra tubuh remaja dan perempuan muda.

Menurut data dari Dove Self Esteem Project:

  • 80% anak perempuan usia 13+ sudah menggunakan filter atau aplikasi retouching untuk mengubah penampilan di foto-foto mereka.
  • 38% merasa tidak bisa memenuhi standar kecantikan yang dihadirkan para influencer di media sosial.
  • 48% dari mereka yang sering mengedit foto memiliki self esteem tubuh yang lebih rendah dibandingkan dengan 28% dari anak perempuan yang tidak melakukannya.

Dengan dasar data inilah, Dove menggandeng agensi DAVID Madrid dan Ogilvy UK serta melibatkan komunitas kreatif global untuk menggarap kampanye yang otentik, relevan, dan menggugah.

Siapa sangka hanya dalam 7 hari sejak peluncurannya, hashtag #TurnYourBack telah dilihat lebih dari 365 juta kali (mungkin lebih sekarang).

Strategi #TurnYourBack: Saat Simbolis Menjadi Viral

Kampanye ini menggerakkan orang untuk bersama-sama menentang bentuk distorsi digital yang merugikan ini dengan secara fisik memalingkan punggung pada filter tersebut.

Jadi penyelenggaraan kampanye ini menggandeng sejumlah influencer global untuk membuat video TikTok yang menunjukkan mereka memalingkan punggung ke kamera saat filter Bold Glamour aktif.

Aksi sederhana ini menjadi simbol penolakan terhadap bentuk distorsi yang merugikan dan standar kecantikan digital palsu.

Dalam 7 hari, kampanye ini sukses:

  • Mengumpulkan 365 juta views untuk tagar #TurnYourBack.
  • Meningkatkan awareness akan bahaya digital distortion.
  • Memicu diskusi global tentang kesehatan mental dan representasi tubuh di media sosial.

Kreativitas Tanpa Batas

Kampanye ini diluncurkan ketika Ogilvy sedang mengadakan pertemuan kreatif global dengan anggota komunitas kreatifnya dari seluruh dunia.

Briefing diberikan kepada komunitas kreatif sebagai Brief Tanpa Batas, dan dalam waktu kurang dari 24 jam, agensi tersebut mendapatkan lebih dari 250 slide ide.

Hasil akhir ini adalah produk dari kreativitas tanpa batas yang mendorong jaringan kreatif global Ogilvy. Pada akhirnya, tim bersatu di sekitar gagasan #TurnYourBack, yang dibuat oleh DAVID Madrid dan Ogilvy UK dengan bantuan produksi dari DAVID São Paulo.

Insight Pemasaran Apa yang Bisa Anda Pelajari dari Dove?

Kampanye Dove ini bukan sekadar pernyataan sikap menolak kehadiran filter kecantikan, melainkan ada pelajaran berharga bagaimana brand bisa membangun hubungan emosional dengan audiens.

Bisa dikatakan inilah studi kasus yang nyata bahwa strategi marketing bisa membaur dengan isu sosial untuk menciptakan resonansi yang kuat untuk memperkuat loyalitas konsumen.

Beberapa insight penting yang bisa Anda pelajari dari digital campaign dari Dove ini, antara lain:

1. Tentukan Brand Purpose yang Relevan

Konsumen masa kini, terutama Gen Z, tidak hanya peduli pada produk, tetapi mereka juga aware dengan nilai-nilai yang diperjuangkan sebuah brand.

Mereka ingin mendukung brand yang selaras dengan keyakinan dan isu sosial yang mereka anggap penting.

Dove berhasil mempertahankan relevansinya dengan target audiens karena konsisten menyuarakan isu body positivity dan kesehatan mental.

Brand purpose yang jelas dan autentik bukan sekadar jargon, tetapi landasan emosional yang membangun loyalitas jangka panjang dan kepercayaan konsumen.

Kalau saat ini Anda ingin menyelenggarakan digital campaign yang impactful, namun masih bingung dengan brand purpose yang relevan, coba Kontak Redcomm dulu dan berdiskusilah dengan tim ahli.

Redcomm digital marketing agency Indonesia, penyandang predikat Agency of the Year 7x dalam 7 tahun berturut-turut, sudah berpengalaman dalam membantu brand menyelenggarakan kampanye yang berdampak dan hasil yang baik.

2. Gunakan Platform yang Sesuai dengan Target Audience

Tidak semua platform digital cocok untuk semua kampanye.

Dove memilih TikTok karena di platform inilah tempat berkumpulnya Gen Z dan remaja, kelompok yang paling terpapar efek negatif dari filter kecantikan.

Dengan hadir di ruang yang relevan, brand tidak hanya “terlihat”, tetapi juga “terdengar” oleh audiensnya.

Ini adalah pelajaran penting bahwa pemilihan platform harus berdasarkan perilaku digital audiens, bukan sekadar tren.

3. Libatkan Influencer sebagai Aktivator, Bukan Sekadar Endorser

Salah satu kekuatan kampanye Dove adalah menjadikan influencer sebagai co-creator, bukan hanya juru bicara.

Influencer berbagi kisah pribadi mereka tentang tekanan sosial terhadap penampilan, yang membuat pesan kampanye terasa lebih jujur dan mengena.

Cara ini ternyata efektif untuk memperkuat engagement karena audiens lebih percaya pada pengalaman nyata dibanding sekadar endorsement.

Dalam praktiknya, Anda bisa memilih micro influencer dengan keterlibatan tinggi untuk menggerakkan kampanye dengan cara yang lebih personal dan berdampak.

4. Visual Simpel, Pesan Kuat

Visual kampanye #TurnYourBack sangat minimalis, hanya aksi memalingkan punggung, namun sarat makna. Kesederhanaan ini justru membuat pesan mudah diterima, ditiru, dan diviralkan.

Ini menunjukkan bahwa kekuatan visual dalam kampanye tidak selalu bergantung pada produksi mewah, tetapi pada makna yang dikomunikasikan secara simbolis dan emosional.

Insight bagi Anda para marketer: keep it simple, but make it meaningful.

5. Data dan Riset sebagai Fondasi Cerita

Dove tidak asal bersuara. Mereka memulai kampanye dengan data kuat dari Dove Self Esteem Project, yang memperlihatkan urgensi isu distorsi digital terhadap self esteem remaja.

Penggunaan data membuat kampanye lebih kredibel dan tidak terkesan oportunistik.

Di era hoaks dan distrust terhadap brand, pendekatan berbasis riset ini adalah investasi untuk membangun brand trust.

Setiap kampanye besar seharusnya punya insight data sebagai pijakan narasi, bukan sekadar spekulasi kreatif.

Tren Brand Purpose Marketing di 2025

Menurut laporan Fragment Forward dan trend SEMrush 2025, kampanye berbasis nilai akan terus dominan. Konsumen tidak hanya membeli produk, mereka membeli “purpose” dan “value alignment”.

Brand seperti Dove, Patagonia, dan Ben & Jerry's menunjukkan secara jelas, ketika nilai dan aksi sejalan, dampaknya jauh melampaui angka penjualan.

Maka saat Anda mau menyelenggarakan digital campaign yang impactful bagi brand, coba terapkan tips berikut:

  • Lakukan audit value brand Anda, dan temukan isu yang relevan dan selaras.
  • Jangan takut mengambil posisi atau sikap dalam isu sosial tertentu.
  • Kemas pesan dalam format visual yang engaging dan mudah dibagikan.
  • Buat call to action yang simbolis namun punya dampak kuat.
  • Gunakan kolaborasi dengan kreator, bukan hanya paid influencer.


Dove membuktikan bahwa kampanye yang menyuarakan kebenaran, meskipun berisiko, bisa menghasilkan resonansi luar biasa.

Anda sebagai marketer maupun pemilik bisnis juga bisa mengambil inspirasi dari sini: mulailah dengan empati, komunikasikan dengan kejujuran, dan rangkul audiens sebagai bagian dari gerakan, bukan sekadar target pasar.

Di tengah lautan konten yang seragam, keberanian untuk tampil berbeda adalah kekuatan.

Yuk, siapkan konten Anda dan ciptakan kampanye yang bermakna bersama Redcomm Group digital marketing agency Jakarta terpercaya. Langsung Kontak Redcomm sekarang juga ya.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER