knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

5 Hal Penting Sebelum Anda Melakukan Rebranding

17 Feb  · 
3 min read
 · 
eye 7.327  
Digital Marketing

Hal Penting Sebelum Rebranding

Ketika mendengar kata “rebranding”, banyak orang mengira proses ini hanya sebatas mengganti nama atau logo bisnis.

Padahal, rebranding jauh lebih kompleks karena menyangkut perubahan identitas, nilai, persepsi dan citra brand di mata konsumen.

Brand bukan sekadar nama atau slogan, melainkan representasi keseluruhan dari bisnis, mulai dari produk, layanan, hingga pengalaman pelanggan.

Karena itu, rebranding tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Proses ini membutuhkan strategi yang matang dan waktu yang cukup untuk memastikan bahwa perubahan yang dilakukan benar-benar meningkatkan brand value serta relevansi di pasar.

Apakah saat ini Anda sedang mempertimbangkan untuk melakukan rebranding? Jika iya, maka baca dulu hal penting yang wajib Anda perhatikan sebelum melakukan rebranding di artikel ini.  

5 Langkah Sebelum Melakukan Rebranding yang Sukses

Dalam era digital yang dinamis, banyak perusahaan melakukan rebranding untuk mengikuti perubahan tren dan kebutuhan konsumen.

Baru-baru ini ada dua contoh rebranding yang dilakukan dua brand besar di Indonesia, yaitu perubahan KKV menjadi Oh Some! dan Ace Hardware menjadi Azko.

KKV, yang dikenal sebagai toko retail lifestyle, mengubah identitasnya agar lebih modern dan relevan dengan target pasar yang lebih luas. 

Sementara itu, Ace Hardware melakukan transformasi menjadi Azko untuk memperkuat positioning di segmen home improvement dengan pendekatan yang lebih segar.

Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk melakukan rebranding, berikut beberapa hal krusial yang harus diperhatikan berdasarkan referensi dari Harvard Business Review dan berbagai studi kasus rebranding yang sukses:

1. Riset Posisi Brand di Pasar

Sebelum memutuskan melakukan rebranding, lakukan riset mendalam terkait posisi brand Anda di pasar atau di dalam masyarakat. 

Riset yang perlu Anda lakukan mencakup:

  • Seberapa dikenal brand Anda oleh masyarakat?
  • Bagaimana sentimen publik terhadap brand Anda? 
  • Apakah ada sentimen negatif yang dominan?
  • Apakah produk Anda masih memiliki daya saing di pasar?
  • Bagaimana perbandingan brand Anda dengan kompetitor?

Dalam proses riset ini bisa pula sekaligus mencari tahu preferensi, kebutuhan dan hal-hal yang diinginkan pelanggan, pendapat internal atau karyawan Anda, hingga strategi promosi dan pemasaran yang sudah dijalankan beserta hasilnya.

Cara melakukan riset pasar yang bisa Anda lakukan, bisa berupa:

  • Menyebar kuesioner kepada pelanggan setia dan calon pelanggan.
  • Melakukan survei online melalui media sosial atau website.
  • Menganalisis data Google Trends untuk melihat tren terkait brand.
  • Melihat ulasan pelanggan di berbagai platform, seperti e-commerce atau media sosial.
  • Mengadakan focus group discussion (FGD) dengan pelanggan potensial.

Dari hasil riset ini, Anda bisa memahami apakah rebranding memang diperlukan dan seperti apa strategi yang harus Anda ambil.

2. Rancang Branding Baru yang Diinginkan

Setelah mendapatkan hasil riset, langkah berikutnya adalah merancang konsep branding baru yang ingin Anda bangun. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Apakah Anda perlu mengubah brand identity atau identitas visual, seperti logo, warna, atau elemen desain lainnya?
  • Apakah nama brand lama masih relevan atau perlu perubahan?
  • Bagaimana dengan brand voice dan personality atau cara komunikasi brand kepada audiens?
  • Bagaimana dengan value proposition? Apa nilai unik yang ingin ditawarkan kepada pelanggan?

Contoh rebranding sukses bisa Anda lihat saat KKV berubah menjadi Oh Some! Brand tersebut tetap mempertahankan konsep retail unik, tetapi melakukan perubahan besar pada branding visual dan komunikasi pemasaran untuk lebih dekat dengan pelanggan muda.

Oleh karena itu buat perencanaan yang matang sebelum eksekusi, agar strategi rebranding dapat berjalan efektif.

3. Berkonsultasi dengan Ahli & Stakeholder

Rebranding bukan keputusan yang bisa diambil sendiri, terutama jika bisnis Anda sudah memiliki investor, pemegang saham, atau tim besar. 

Langkah penting yang berikutnya juga perlu Anda lakukan adalah berkomunikasi dan berkonsultasi dengan ahli serta stakeholder, seperti:

  • Diskusi dengan tim internal untuk mendapatkan perspektif dari berbagai divisi.
  • Konsultasi dengan brand consultant atau digital marketing agency Indonesia.
  • Presentasi kepada pemegang saham mengenai alasan dan strategi rebranding.
  • Mengkomunikasikan rencana rebranding kepada karyawan agar mereka dapat beradaptasi dengan perubahan

Misalnya seperti yang Ace Hardware lakukan saat mau berubah Azko. Pastinya ada diskusi dan konsultasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses rebranding untuk memastikan perubahan ini sesuai dengan strategi bisnis jangka panjang.

Ingat, proses mengubah identitas brand sudah pasti akan memakan waktu, biaya, serta tenaga yang tidak sedikit.

Jadi mau tidak mau Anda harus mendiskusikan dengan baik segala sesuatunya, mulai dari timeline yang jelas, anggaran, sasaran utama, serta hasil evaluasi dan riset.

Kalau perlu, berdiskusi juga mengenai implikasi rebranding pada divisi tertentu yang saling terkait, serta pengaruh rebranding bagi masa depan perusahaan secara keseluruhan.

4. Rencanakan dan Dokumentasikan Proses Rebranding

Kalau semua yang berkepentingan dan pemangku jabatan di perusahaan sudah menyetujui, maka Anda bisa mulai cek ulang rencana perubahan, kemudian lakukan dokumentasi implementasi prosesnya.

Artinya, Anda perlu memeriksa ulang beberapa tahapan berikut ini:

  • Roadmap atau timeline rebranding.
  • Menyusun daftar aset brand yang perlu diperbarui, seperti website, media sosial, signage toko, dan materi promosi
  • Melakukan uji coba (soft launch) sebelum rebranding penuh.
  • Memonitor setiap tahap rebranding untuk menghindari kesalahan.

Oh ya, setiap langkah dan perubahan benar-benar harus ada dokumentasinya ya, baik dalam bentuk laporan maupun materi visual. 

Dokumentasi ini akan berguna untuk referensi di masa depan dan untuk menganalisis efektivitas strategi yang telah dijalankan.

5. Produksi Konten dan Sosialisasi Brand Baru

Langkah terakhir, Anda perlu memperkenalkan brand baru Anda kepada audiens. Strategi yang bisa Anda lakukan, antara lain:

Pada prinsipnya, Anda perlu memastikan strategi komunikasi yang Anda gunakan bisa menjangkau target pasar secara efektif dan membangun brand awareness yang lebih kuat.


Semoga 5 langkah penting yang harus Anda lakukan sebelum melakukan rebranding di atas berguna ya.

Kalau strategi yang Anda gunakan tepat, maka rebranding tidak hanya memperkuat brand identity bisnis Anda, tetapi juga meningkatkan daya saing bisnis di pasar yang semakin kompetitif.

Nah, apakah saat ini Anda sedang merencanakan rebranding dan membutuhkan strategi yang lebih spesifik, berkonsultasilah dengan pakar branding atau digital marketing agency Jakarta, seperti Redcomm. Langsung saja hubungi kami di Kontak Redcomm.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER