Ada seorang ibu muda membuka aplikasi e-commerce di handphone-nya, hendak mencari juicer untuk program diet sehat. Hati ibu muda tersebut akhirnya tertambat pada satu juicer yang modelnya simpel.
Ada seorang ibu muda membuka aplikasi e-commerce di handphone-nya, hendak mencari juicer untuk program diet sehat. Hati ibu muda tersebut akhirnya tertambat pada satu juicer yang modelnya simpel.
Tiba-tiba, anaknya datang menghampiri, membuat sang ibu langsung menutup aplikasi tanpa sadar. Keesokan harinya, ketika ibu muda itu scroll media sosial, muncul iklan juicer yang sempat dilihatnya.
Apa yang ibu tersebut alami bukanlah suatu kebetulan, tetapi ia sudah menjadi “target” dalam strategi pemasaran digital yang dikenal dengan nama “retargeting”.
Bisa dikatakan, pengertian retargeting adalah strategi digital marketing yang bertujuan untuk menargetkan ulang orang-orang yang sudah berinteraksi dengan brand Anda, tetapi belum menyelesaikan tindakan pembelian atau pendaftaran.
Manfaat utama retargeting adalah memberikan kesempatan kedua agar konsumen menyelesaikan perjalanan belanja mereka, dan mendapatkan barang impian tanpa melalui proses pencarian yang panjang lagi.
Di saat yang sama, ada banyak manfaat dan fungsi penerapan strategi retargeting yang juga akan didapatkan pihak brand, seperti memperbesar peluang konversi.
Untuk lebih lengkapnya, simak yuk di artikel ini fungsi retargeting, manfaat, dan peran penting retargeting dalam digital marketing untuk menumbuhkan dan mengembangkan bisnis.
Jika ditelaah lebih mendalam, fungsi dan manfaat retargeting bukan hanya sekadar menarik kembali perhatian calon pembeli yang tidak jadi check out barang lho, tetapi juga termasuk manfaat-manfaat di bawah ini:
Siapa sih yang handphone-nya tidak ramai dengan notifikasi saat ini, mulai dari notifikasi aplikasi streaming, chatting, dan mobile banking, datang silih berganti, membuat pemiliknya cepat terdistraksi dan melupakan apa yang baru saja dilihatnya.
Dalam bisnis, distraksi semacam ini memiliki dampak besar lho, bahkan bisa sangat merugikan jika tidak segera mengambil tindakan yang tepat.
Contoh, seorang mahasiswa sedang mengamati tas kuliah yang ada di website Anda melalui perangkat seluler, bahkan sudah memasukkannya ke keranjang belanja.
Tiba-tiba ada notifikasi dari aplikasi streaming, episode baru dari drama Korea kesukaannya sudah tayang. Situasi ini bisa saja membuatnya mengurungkan niat untuk melanjutkan proses berbelanjanya.
Di sinilah pentingnya retargeting dalam pemasaran. Anda bisa mengingatkan mahasiswa tersebut menggunakan strategi retargeting, yaitu menampilkan iklan produk tas kuliah Anda kepadanya. Entah saat ia browsing di Google atau saat scrolling di media sosial.
Retargeting iklan memungkinkan Anda menjangkau konsumen potensial dengan cara yang lebih personal.
Mari ambil contoh mahasiswa yang telah mengunjungi website Anda di atas. Mahasiswa tersebut adalah konsumen potensial karena sudah menunjukkan niat dan minat yang besar untuk membeli tas kuliah.
Dengan menampilkan iklan tas kuliah kepada mahasiswa ini, Anda dapat mencapai beberapa hasil positif, seperti: iklan tertarget dan relevan, mahasiswa merasa lebih dekat karena sudah mengenal brand Anda sebelumnya, serta merasa kebutuhannya dipahami dengan baik.
Dalam dunia digital yang penuh persaingan, konsumen cenderung cepat melupakan merek atau brand yang pernah mereka lihat.
Nah, supaya brand Anda tidak mudah dilupakan oleh konsumen, Anda perlu membangun dan memperkuat brand awareness atau kesadaran merek. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan kesadaran merek bisa melalui strategi retargeting.
Caranya, Anda bisa menampilkan iklan yang relevan secara konsisten di berbagai platform, kepada konsumen yang pernah berinteraksi dengan merek Anda.
Hasilnya, persepsi positif terhadap merek Anda akan terbentuk, sehingga konsumen lebih mudah mengingatnya.
Lalu di masa depan, ketika mereka membutuhkannya, maka mereka cenderung memilih produk dan layanan yang memang sudah mereka ingat dengan baik, yaitu brand Anda, dibandingkan dengan produk dan layanan dari pesaing.
Salah satu tantangan dalam bisnis online adalah membuat konsumen terus kembali mengunjungi website bisnis milik Anda.
Untuk bisa melakukannya, Anda perlu memanfaatkan iklan retargeting yang relevan dan bisa mendorong konsumen untuk kembali.
Kembali di sini tidak melulu tentang menyelesaikan transaksi yang tertunda ya, tetapi juga berguna untuk memperkenalkan produk atau layanan terbaru, mendapatkan informasi eksklusif, membership, dan sebagainya.
Semakin sering audiens berkunjung ke situs web bisnis Anda, semakin erat hubungan mereka dengan bisnis dan produk-produk yang Anda tawarkan. Nantinya, pelanggan yang setia inilah yang akan lebih banyak dan lebih sering melakukan pembelian.
Tujuan utama dari setiap strategi pemasaran adalah meningkatkan konversi, yaitu tindakan konsumen yang diinginkan oleh pemilik bisnis, dan dapat mempengaruhi perkembangan bisnis.
Keistimewaan retargeting adalah kemampuan untuk menarget orang-orang yang sudah menunjukkan minat pada produk atau layanan Anda, sehingga peluang mereka untuk melakukan konversi lebih tinggi.
Ini berarti, setiap rupiah yang Anda keluarkan untuk iklan lebih efektif dan terarah, yang pada akhirnya meningkatkan nilai Return on Investment (ROI). Dengan kata lain, iklan Anda bisa balik modal.
Dalam customer journey, ada banyak titik di mana konsumen bisa berhenti begitu saja. Contohnya, mereka hanya sekadar melihat deskripsi produk atau menambahkan produk ke keranjang belanja, tanpa menyelesaikan pembelian atau melakukan checkout.
Alasannya bisa beragam, seperti butuh pertimbangan ulang, ingin melihat produk serupa di website lain, dan adanya gangguan eksternal yang tidak dapat dihindari.
Retargeting bisa mendorong pengunjung menyelesaikan proses belanja yang tertunda tersebut, dengan iklan yang mengingatkan mereka untuk mengambil langkah berikutnya.
Bahkan bersamaan dengan iklan berbentuk retargeting, Anda bisa memberikan diskon khusus sehingga bisa memperbesar peluang konsumen menyelesaikan transaksi sesegera mungkin.
Penerapan strategi retargeting juga dapat membantu Anda menjaga hubungan baik dengan pelanggan yang sudah ada, sehingga dapat meningkatkan Customer Lifetime Value (CLV).
Implementasinya, Anda bisa memberikan penawaran khusus untuk produk baru atau layanan tambahan kepada pelanggan yang sudah pernah melakukan pembelian.
Cara ini tak hanya membuat pelanggan merasa dihargai dan diperhatikan, tetapi akan membuat mereka cenderung kembali untuk melakukan pembelian berulang.
Kalau hal ini yang terjadi, tentunya akan sangat menguntungkan Anda sebagai pebisnis dan memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
Menurut studi dari Bymard Institute, tingkat pembatalan keranjang e-commerce mencapai 70,19%.
Di sisi lain, penelitian yang dipublikasikan di Journal of Visual and Performing Arts, yang dipublikasikan di Granthaalayah Publications, menyatakan bahwa seseorang yang terpapar iklan retargeting, cenderung lebih sering melakukan pembelian.
Dari dua studi ini bisa disimpulkan, retargeting iklan dapat menjadi strategi yang efektif untuk menurunkan angka cart abandonment, sekaligus menjadi cara terbaik dalam meningkatkan konversi penjualan.
Memiliki strategi retargeting yang sistematis memungkinkan Anda tak lagi kebingungan untuk melakukan promosi saat peluncuran produk baru.
Hal ini karena Anda dapat menargetkan pelanggan lama yang sudah familiar dengan brand, sehingga produk baru lebih mudah diterima.
Dengan cara ini pula Anda bisa memperkenalkan produk baru tanpa harus memulai dari nol, karena pastinya pelanggan lama sudah memiliki kepercayaan terhadap brand Anda.
Tak berhenti di situ, Anda bahkan bisa membangun hubungan baik dengan pelanggan, misalnya dengan menyertakan diskon atau penawaran khusus lainnya.
Masih ingat dengan ilustrasi mahasiswa yang mencari tas kuliah, dan ibu muda yang ingin membeli juicer di awal artikel ini?
Nah, retargeting iklan dapat menyasar audiens yang relevan, yaitu mereka yang telah menunjukkan minat pada produk Anda.
Intinya, iklan tas kuliah bisa langsung Anda tujukan kepada mahasiswa yang sebelumnya mencari tas kuliah, sementara iklan juicer akan ditampilkan kepada ibu muda yang membutuhkan juicer.
Dengan cara ini, tingkat konversi akan lebih tinggi, yang berarti anggaran iklan yang Anda keluarkan menjadi lebih optimal karena tepat sasaran.
Menjalankan iklan retargeting membuat Anda mendapatkan data yang lengkap mengenai perilaku konsumen.
Nantinya, data tersebut bisa Anda analisis untuk mengetahui segmentasi pasar secara lebih detail, termasuk mengidentifikasi demografi audiens yang paling responsif terhadap iklan Anda.
Lalu, hasil pengolahan data yang cermat dan analisis yang detail ini dapat menjadi panduan dalam membuat keputusan bisnis terbaik. Bahkan dapat membantu Anda menyesuaikan strategi pemasaran untuk meningkatkan efektivitas kampanye selanjutnya.
Retargeting bukan hanya tentang menampilkan iklan kepada mereka yang pernah mengunjungi website Anda. Ini adalah strategi yang efektif dan efisien untuk membangun hubungan dengan pelanggan, meningkatkan konversi, dan memaksimalkan anggaran iklan Anda.
Apakah Anda sudah mencoba menjalankan strategi retargeting untuk menjangkau audiens potensial? Jika belum, inilah waktunya. Yuk, lanjutkan membaca artikel Tahap Implementasi Strategi Retargeting yang Efektif.
Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan tim digital marketing agency Jakarta kalau masih belum tahu caranya. Tinggal klik Kontak Redcomm untuk menghubungi mereka.
Referensi:
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC