Pada salah satu hasil surveinya, PwC merilis data tentang banyaknya konsumen yang beranggapan kalau pengalaman berbelanja yang menyenangkan sangat mempengaruhi keputusan mereka untuk tetap loyal terhadap suatu brand.
Pada salah satu hasil surveinya, PwC merilis data tentang banyaknya konsumen yang beranggapan kalau pengalaman berbelanja yang menyenangkan sangat mempengaruhi keputusan mereka untuk tetap loyal terhadap suatu brand.
Sayangnya, hanya ada sekitar 49% perusahaan yang benar-benar memahami harapan konsumen.
Nah, fakta ini menunjukkan adanya peluang besar bagi brand yang mampu memprioritaskan pelanggan dalam setiap aspek strateginya.
Artinya, ketika Anda bisa menempatkan pelanggan di pusat strategi pemasaran dan tahu dengan pasti kebutuhan mereka, Anda bisa memenangkan persaingan dengan mudah.
Caranya bagaimana? Simak dan baca sampai selesai artikel Redcomm Knowledge di bawah ini!
Anda pasti ingat, kan, kalau saat ini pelanggan memiliki lebih banyak pilihan dibanding sebelumnya. Mereka dapat dengan mudah beralih ke kompetitor jika merasa tidak dihargai atau tidak mendapatkan pengalaman yang memuaskan.
Oleh karena itu, strategi pemasaran yang berfokus pada pelanggan dapat membantu meningkatkan loyalitas, mempercepat konversi, dan membangun hubungan jangka panjang dengan audiens.
Untuk itu terapkan 9 langkah menempatkan pelanggan sebagai pusat strategi pemasaran berikut ini:
Testimoni pelanggan adalah salah satu bentuk bukti sosial yang paling kuat dan perlu Anda manfaatkan sebaik mungkin.
Apalagi perilaku konsumen di era digital seperti sekarang akan mencari ulasan atau review dari pengguna lainnya terlebih dahulu sebelum memutuskan membeli dan menggunakan suatu produk.
Karena pelanggan cenderung percaya pada ulasan atau cerita dari sesama pengguna dibandingkan iklan biasa, maka pastikan Anda melakukan beberapa hal ini:
Contoh implementasi yang bisa Anda coba, buatlah digital campaign tentang “Cerita Pelanggan” di Instagram. Minta pelanggan berbagi pengalaman mereka terkait produk atau layanan Anda di Stories atau Reels Instagram menggunakan hashtag khusus.
Berkolaborasi dengan influencer dan menerapkan strategi influencer marketing dapat meningkatkan kredibilitas dan jangkauan merek Anda, asalkan dilakukan dengan strategi yang tepat.
Tips untuk mengimplementasikan influencer marketing, yaitu:
Agar tidak salah pilih dan bisa menerapkan strategi ini secara efektif, bekerja sama saja dengan digital marketing agency Jakarta yang memiliki divisi khusus KOL Management atau influencer agency.
UGC adalah konten yang dibuat oleh pelanggan untuk membagikan pengalaman mereka dengan brand Anda. Bentuknya beragam, bisa berupa foto, video, atau tulisan di blog, ulasan di aplikasi, dan masih banyak lagi.
Untuk mengoptimalkan peran UGC, tentunya Anda perlu mendorong pelanggan untuk berbagi konten menggunakan hashtag kampanye, seperti #socialmediaagency atau #CintaiProdukIni.
Selain itu, Anda bisa menjadikan UGC sebagai bagian dari strategi pemasaran brand dengan menampilkannya di website, email marketing, atau media sosial.
Salah satu contoh brand yang cukup sukses memanfaatkan User Generated Content (UGC) adalah Starbucks dengan kampanye #RedCupContest atau #PinkVoice.
Kedua kampanye tersebut sangat sukses sukses menciptakan ribuan konten gratis dari pelanggan sekaligus memperkuat ikatan emosional pelanggan dengan brand Starbucks.
Komunitas digital dapat menjadi tempat di mana pelanggan merasa didengar, dihargai, dan termotivasi untuk berinteraksi lebih dalam dengan brand Anda.
Untuk membangun komunitas, Anda bisa menggunakan platform seperti Facebook Groups, Discord, Telegram, atau yang terbaru membuat channel di Instagram maupun WhatsApp.
Anda bisa menunjuk seorang manager komunitas yang memoderasi diskusi dan memberikan dukungan kepada pelanggan.
Bagus lagi kalau ada jadwal rutin mengusung topik diskusi tertentu untuk mendorong keterlibatan dan interaksi, misalnya tips penggunaan produk, tanya-jawab dengan tim ahli, dan sebagainya.
Data pelanggan dapat membantu Anda mengidentifikasi siapa saja yang paling loyal dan berpotensi menjadi advokat brand Anda. Caranya bisa mengikuti langkah-langkah ini:
Program referal tidak hanya meningkatkan basis pelanggan, tetapi juga memperkuat kepercayaan pelanggan terhadap brand Anda.
Contohnya bisa Anda lihat pada kampanye yang Dropbox selenggarakan.
Brand yang satu ini berhasil meningkatkan jumlah pengguna dengan memberikan ruang penyimpanan tambahan kepada pelanggan yang berhasil mengajak teman mereka untuk bergabung.
Kalau Anda juga ingin mengimplementasikan strategi pemberian insentif ini, coba buat dulu sistem referal dengan reward yang menarik, seperti diskon atau produk gratis.
Kemudian, promosikan program referal beserta benefit yang bisa audiens dapatkan melalui email marketing dan media sosial.
Anda pasti pernah menemukan dan menonton video testimoni pelanggan yang berbagi cerita tentang suatu merek kosmetik berhasil membantu mengatasi masalah kulit yang dihadapinya, kan?
Nah, cerita pelanggan yang autentik seperti ini dapat memberikan nilai emosional dan meningkatkan kredibilitas merek maupun produk Anda lho.
Selain berbentuk video testimoni, Anda juga bisa membuat konten yang menyoroti kisah pelanggan dalam bentuk artikel blog, video Reels Instagram, konten carousel, dan sebagainya.
Tetapi ingat, pastikan cerita tentang pelanggan ini benar-benar asli, sekaligus relevan dengan audiens target Anda ya.
Mengukur efektivitas strategi yang sudah Anda terapkan sangat penting untuk memastikan apakah langkah-langkah yang diambil memberikan hasil yang diharapkan.
Untuk melakukan evaluasi dan analisis, gunakan saja tools, seperti Google Analytics untuk melacak tingkat keterlibatan dan konversi.
Selain itu, analisis juga metrik seperti jumlah testimoni yang masuk, keterlibatan di media sosial, atau peningkatan penjualan.
Lalu berdasarkan data yang sudah Anda kumpulkan dan analisis, lakukan beberapa hal berikut:
Mendengarkan langsung masukan dari pelanggan dapat menjadi langkah penting untuk inovasi produk dan layanan.
Adanya feedback juga akan sangat membantu Anda memahami kebutuhan yang belum terpenuhi atau area yang memerlukan perbaikan.
Jadi luangkan waktu untuk membuat survei sederhana menggunakan tools, seperti Google Forms atau Typeform untuk mengumpulkan pendapat pelanggan.
Anda juga bisa mengadakan sesi Focus Group Discussion (FGD), atau wawancara dengan pelanggan setia untuk mendapatkan wawasan mendalam.
Jangan lupa, integrasikan hasil feedback ke dalam proses pengembangan produk atau layanan baru agar bisnis terus bertumbuh berkelanjutan.
Menempatkan pelanggan di pusat strategi pemasaran adalah langkah strategis yang dapat meningkatkan konversi sekaligus membangun hubungan jangka panjang dengan audiens.
Apalagi kalau Anda juga mengupayakan peningkatan citra bisnis yang lebih baik. Yuk terapkan juga Strategi Meningkatkan Brand Image untuk Citra Perusahaan yang Positif.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC