Kenapa perusahaan perlu membangun dan memiliki brand image atau citra merek yang positif? Jawabannya tentu Anda sudah tahu, yaitu berkaitan dengan kredibilitas dan kepercayaan.
Kenapa perusahaan perlu membangun dan memiliki brand image atau citra merek yang positif? Jawabannya tentu Anda sudah tahu, yaitu berkaitan dengan kredibilitas dan kepercayaan.
Ketika konsumen menganggap perusahaan Anda kredibel dan bisa dipercaya, mereka tak segan melakukan pembelian produk maupun jasa yang Anda tawarkan. Ini tentu saja jadi impian semua pemilik bisnis, termasuk Anda, kan?
Sayangnya sampai hari ini masih banyak pebisnis yang menyamakan brand image sekadar membuat logo yang bagus, unik, dan mudah diingat. Padahal faktanya tidak sesederhana ini.
Cari tahu beda brand image dan brand identity. Kemudian cari tahu juga cara mengukur brand image yang perusahaan Anda miliki dari penjelasan di artikel Redcomm Knowledge ini.
Seperti yang sudah sedikit disebutkan di awal artikel ini, memang masih banyak pebisnis yang salah kaprah dan menganggap brand image sebatas bagus tidaknya logo dan elemen visual lainnya.
Padahal logo, tagline, warna dan desain kemasan produk, termasuk sebagai brand identity. Sementara brand image adalah citra perusahaan atau representasi cara pandang konsumen terhadap brand Anda.
Sederhananya begini, brand identity adalah kesan yang Anda tampilkan, sedangkan brand image adalah pendapat orang lain mengenai tampilan Anda tersebut.
Anda bisa membaca lebih detail mengenai brand identity di artikel yang membahas tentang elemen brand identity ya.
Ada banyak referensi yang menjelaskan tentang betapa pentingnya membangun dan memiliki brand image atau citra merek yang kuat.
Salah satunya, yaitu Forbes, menjelaskan ada 4 poin utama kenapa perusahaan Anda perlu memiliki brand image:
Konsumen yang baru mengenal brand Anda bisa saja tertarik karena berbagai faktor yang tak Anda duga.
Contohnya bisa Anda lihat ketika maskapai Super Air Jet memulai perjalanan bisnis mereka di Indonesia dengan pangsa pasar generasi milenial dan Gen Z.
Ketertarikan audiens pertama kali tidak hanya karena harga tiket yang murah, namun dari seragam yang dikenakan pramugari maskapai tersebut.
Artinya, konsumen bisa saja tertarik dengan bisnis Anda dari cara karyawan berpakaian, profesionalitas yang tergambar pada website dan media sosial perusahaan, kartu nama, kebersihan toko, dan hal lainnya.
Perwujudan brand image yang kuat, yang membuat produk dari suatu brand mendapatkan pengakuan, bisa Anda lihat pada Apple, Coca-Cola, Nike, dan brand-brand besar lainnya.
Ketika Anda memiliki citra merek yang konsisten, yang didukung dengan keberhasilan membangun identitas brand, maka konsumen bisa mengenali produk Anda, bahkan hanya dari melihat logo atau warna kemasan saja.
Hal-hal sederhana seperti alamat email profesional, situs web yang cepat dan canggih, materi penjualan yang lengkap, atau tim kreatif yang handal, menjadi gambaran lengkap bagaimana Anda menjalankan bisnis dengan baik.
Bisnis yang beroperasi dengan baik tentunya akan membuat konsumen merasa aman dan nyaman berinteraksi dengan Anda.
Yah, meskipun “di dalamnya” ada kekacauan, konsumen hanya melihat Anda menjalankan bisnis secara profesional, dan ini sudah cukup mendorong mereka melakukan pembelian.
Anda adalah pemilik bisnis bahan baku makanan segar. Ketika Anda menjaga dan mempertahankan kesegaran produk Anda, maka kredibilitas dan loyalitas akan terbangun dengan sendirinya di antara calon pelanggan.
Semakin konsisten Anda bekerja, konsumen akan semakin yakin dan akhirnya bisa mengingat brand dan produk yang Anda tawarkan dengan baik.
Kelihatannya sederhana, namun memang menjaga konsistensi itu yang butuh tekad dan upaya yang kuat.
Fakta yang tak bisa Anda pungkiri adalah, ketika konsumen membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan, mereka tidak hanya membeli produk dan jasa tersebut, tetapi mereka sekaligus membeli nilai-nilai yang Anda usung.
Memahami betapa pentingnya memiliki brand image yang kuat seharusnya bisa membantu Anda mencari tahu strategi yang paling tepat untuk membangun, meningkatkan dan memperkuat citra merek bisnis Anda.
Lalu, bagaimana caranya Anda tahu apakah brand image yang sudah terbentuk saat ini, sudah kuat atau belum? Untuk itu, Anda perlu mengukurnya. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
Survey dan kuesioner dapat Anda gunakan untuk mengumpulkan pendapat dan loyalitas konsumen secara langsung.
Kelebihan mengumpulkan suara konsumen dengan membagikan survey, Anda bisa menyesuaikan pertanyaan dengan informasi yang Anda butuhkan atau saat Anda perlu membentuk citra tertentu.
Jika ingin hasil yang maksimal dengan budget minimal, coba sebarkan survey secara online di media sosial atau menggunakan strategi email marketing.
Net Promoter Score (NPS) adalah metrik yang bisa dipakai untuk mengukur kesetiaan pelanggan dan kemungkinan mereka merekomendasikan merek Anda kepada orang lain. Semakin tinggi nilai NPS artinya semakin kuat brand image yang Anda miliki.
Umumnya, NPS menyajikan format pertanyaan tunggal sehingga mampu menghadirkan tingkat respons yang lebih tinggi.
Selain memiliki jumlah pengguna yang masif, media sosial menjadi tempat yang bebas Anda gunakan untuk mendapatkan informasi, termasuk mempelajari pengalaman pengguna berkaitan dengan suatu produk atau bisnis tertentu.
Anda bisa memanfaatkan berbagai fitur yang tersedia di media sosial untuk melacak sesuatu yang menjadi tren dan bagaimana sentimen publik terhadap produk dari bisnis Anda.
Manfaatkan tren belanja online masyarakat untuk mengumpulkan pendapat konsumen pada produk yang mereka beli.
Anda bisa memberikan poin atau benefit lainnya agar konsumen mau menuliskan pengalamannya. Setelah mendapatkannya, jangan lupa untuk menggunakan untuk melakukan perbaikan.
Ulasan dan feedback dari pelanggan bisa menjadi indikator secara langsung yang menunjukkan kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan.
Keduanya dapat memberi wawasan mengenai produk secara rinci. Artinya Anda bisa menggunakan hasilnya sebagai bahan evaluasi dan perbaikan dengan target yang lebih tepat sasaran.
Memahami alasan pentingnya brand image bagi bisnis termasuk cara mengukur brand image memungkinkan Anda merancang strategi yang paling tepat untuk meningkatkan citra merek yang kuat.
Namun selain brand identity dan brand image, adalagi lho yang namanya brand of voice. Yuk kenali dan baca Cara Memaksimalkan Brand of Voice di Media Sosial.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC