3. Gunakan Layanan Ghost Shopper
Ghost shopping dilakukan dengan mempekerjakan sejumlah orang sebagai ghost shoppers untuk berpura-pura menjadi calon pembeli atau konsumen. Tentunya cara ini tidak boleh diketahui oleh karyawan atau bawahan Anda.
Nantinya tugas mereka adalah mengamati kelebihan dan kekurangan produk dan kinerja perusahaan Anda serta membandingkannya dengan kompetitor. Semua temuan akan digunakan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas bisnis Anda.
4. Analisis Pelanggan Lama
Anda dapat menghubungi kembali pelanggan yang sudah lama tak melakukan pembelian untuk menanyakan kabar mereka, bisa dengan menelepon atau mengirimkan email.
Tanyakan pula penyebab mereka berhenti berlangganan atau tidak melakukan pembelian lagi. Namun jangan memaksa ketika mereka tak mengangkat telepon atau membalas email Anda.
Melakukan analisis perilaku pelanggan lama memungkinkan Anda tahu alasan dibalik tindakan pelanggan berhenti melakukan transaksi pembelian dan menggunakan produk Anda.
Bisa jadi ada kekecewaan yang mereka rasakan, tetapi tak tersampaikan secara baik kepada Anda. Tindak lanjuti sesegera mungkin berbagai alasan yang Anda dapatkan dan cari solusi yang tepat sehingga bisa meraih hati mereka lagi untuk kembali menjadi pelanggan Anda.
Nah, itulah beberapa cara mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Ingat, pelanggan adalah salah satu bagian terpenting untuk kemajuan bisnis.
Pelanggan yang puas akan menjadi pelanggan setia dan membawa keuntungan jangka panjang dan akan menumbuhkan citra positif bagi bisnis.
Oleh karena itu, perhatikan setiap masukan dari pelanggan dan selesaikan masalah mereka. Selain itu, terus tingkatkan kualitas produk dan layanan agar pelanggan selalu loyal terhadap brand bisnis Anda.
Kalau membutuhkan diskusi lebih lanjut terkait analisis dan pengukuran kepuasan pelanggan, Anda bisa menghubungi digital agency Jakarta atau digital marketing agency Indonesia yang berpengalaman dalam online marketing service, seperti Redcomm Indonesia. Langsung saja Kontak Redcomm.