Disadari atau tidak, berkembangnya dunia digital telah membawa banyak perubahan. Anda bisa melihat perubahan tersebut pada kegiatan promosi barang dan jasa.
Disadari atau tidak, berkembangnya dunia digital telah membawa banyak perubahan. Anda bisa melihat perubahan tersebut pada kegiatan promosi barang dan jasa.
Jika dulu iklan hanya berupa selebaran, baliho, iklan baris di koran, atau video marketing di televisi, sekarang ini iklan bisa Anda temukan di mana-mana saat Anda mengakses internet.
Anda pasti pernah melihat atau menikmati iklan digital dalam berbagai bentuk saat berselancar di mesin pencari atau platform media sosial, bukan? Promosi yang biasanya Anda lihat itu bisa berjenis sponsored content atau content marketing.
Meskipun kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, keduanya memiliki perbedaan dalam cara kerja dan tujuan akhirnya.
Simak yuk penjelasan tentang beda content marketing dan sponsored content di Redcomm Knowledge kali ini.
Content marketing adalah strategi pemasaran jangka panjang yang berfokus pada pembuatan dan distribusi konten yang relevan, bernilai, dan konsisten untuk menarik perhatian audiens.
Strategi ini tidak secara langsung mempromosikan produk atau jasa, melainkan memberikan solusi atau informasi yang berguna bagi audiens melalui konten yang Anda sediakan.
Singkatnya, konten marketing bertujuan untuk memasarkan produk atau jasa secara tak langsung, dan fokus membangun kepercayaan calon pelanggan.
Di saat yang sama, melalui konten marketing Anda bisa memperkenalkan brand dan produk kepada masyarakat luas, meningkatkan conversions, dan peningkatan brand awareness.
Contoh content marketing, brand skincare membuat artikel tentang cara merawat kulit secara alami atau manfaat dari bahan-bahan alami dalam produk.
Konten ini memberikan edukasi kepada pembaca tanpa menonjolkan produknya secara langsung, namun tetap memberi nilai tambah dan relevan bagi target audiens.
Lalu apa yang dimaksud dengan sponsored content? Definisi sponsored content adalah konten yang dibuat atau disponsori brand.
Konten jenis ini biasanya diterbitkan di platform pihak ketiga, seperti media, blog, atau sosial media milik influencer, yang memiliki audiens yang relevan dengan target pasar brand tersebut.
Contoh, brand alat kebersihan rumah bekerja sama dengan seorang influencer YouTube untuk mempromosikan produk di video berjudul “5 Tips Membersihkan Rumah dengan Efektif.”
Video ini tampak seperti konten informatif, tetapi terdapat elemen promosi yang soft selling dengan mengenalkan fungsi, spesifikasi, dan keunggulan produk di dalamnya.
Untuk membantu Anda memahami perbedaan content marketing dan sponsored content dengan lebih baik, berikut beberapa perbedaan utama keduanya:
Baik content marketing maupun sponsored content memiliki tujuan dan fokus strategi yang berbeda.
Content marketing lebih berfokus pada memberikan nilai kepada audiens tanpa menekankan atau mendorong secara langsung terjadinya konversi.
Karena lebih bersifat jangka panjang, maka tujuan dan fokus content marketing lebih pada upaya membangun hubungan yang baik dengan audiens dan mendapatkan kepercayaan mereka.
Di saat yang sama, memanfaatkan content marketing juga memungkinkan Anda membangun, brand image, membangun reputasi bisnis, brand loyalty, hingga meningkatkan konversi secara bertahap.
Sementara sponsored content lebih berorientasi pada upaya membangun dan memperkuat brand awareness melalui pihak ketiga.
Karena konten ini bersifat promosi, audiens biasanya menyadari bahwa ada hubungan bisnis di balik konten tersebut, namun tidak secara eksplisit mengganggu pesan utama konten. Fokusnya agar masyarakat luas memiliki kesadaran akan keberadaan brand dan produknya.
Format konten dalam content marketing sangat bervariasi, mulai dari blog, video, infografik, hingga podcast.
Setelah konten siap, maka Anda bisa mempublikasikannya di platform atau channel milik brand sendiri.
Lalu agar performanya bagus, Anda bahkan bisa mengoptimalkannya menggunakan strategi SEO, SEM, atau jenis digital campaign lainnya.
Berbeda dengan content marketing, maka sponsored content akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk proses publikasi konten, baik media online, website, blog, kerja sama dengan influencer, dan sebagainya.
Maksudnya, Anda sebagai brand bertugas membuat konten, namun publikasinya menggunakan platform milik orang lain yang bekerja sama dengan Anda.
Format konten dalam sponsored content bisa berbentuk artikel, postingan media sosial, atau video. Selain itu, sponsored content sering diidentifikasi dengan tag “sponsored” atau “promoted,” sesuai dengan regulasi transparansi iklan di platform.
Jika mengimplementasi strategi content marketing, Anda mau tidak mau harus berinvestasi untuk menyediakan sumber daya dan waktu untuk memproduksi konten yang berkualitas tinggi.
Lalu untuk tahu berhasil tidaknya strategi ini, maka pengukuran keberhasilan strategi content marketing menggunakan matriks, seperti traffic organik, engagement rate, dan lead generation.
Jika angka pada setiap matriks tinggi, bisa jadi audiens menganggap konten yang Anda buat bermanfaat, memiliki nilai, dan relevan dengan mereka.
Bagaimana dengan sponsored content? Nah, karena harus bekerja sama dengan pihak lain, maka ada biaya yang lumayan besar yang harus Anda siapkan.
Keberhasilan sponsored content diukur melalui matriks, seperti impression, Click Through Rate (CTR), dan conversion rate. Hasil ini sering kali terlihat dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan content marketing.
Setelah memahami beda content marketing dan sponsored content, Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana cara menerapkannya?
Atau kapan waktu yang tepat menerapkan content marketing dan kapan untuk sponsored content?
Rekomendasi yang biasa tim digital marketing agency Indonesia lakukan, yaitu Anda bisa menggunakan content marketing ketika ingin membangun hubungan jangka panjang dengan audiens, meningkatkan SEO, atau meningkatkan brand loyalty.
Sementara jika ingin memperluas jangkauan dan mencapai audiens baru secara cepat, ada baiknya Anda menerapkan strategi sponsored content.
Misalnya, ketika brand Anda meluncurkan produk baru atau sedang menyelenggarakan kampanye promosi produk atau layanan bisnis yang spesifik, sponsored content bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menarik perhatian target audiens.
Demikian penjelasan singkat mengenai perbedaan content marketing dan sponsored content. Jika ingin membuat konten yang berdampak bagi bisnis, coba terapkan Strategi Content Marketing yang Mendatangkan Keuntungan Bisnis.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC