Conversion rate adalah persentase untuk mengukur tindakan pengunjung website, apakah mereka melakukan tindakan tertentu yang Anda sarankan atau tidak.
Conversion rate adalah persentase untuk mengukur tindakan pengunjung website, apakah mereka melakukan tindakan tertentu yang Anda sarankan atau tidak.
Tindakan yang dimaksudkan di sini, misalnya melakukan pendaftaran, mengisi form kontak, atau melakukan pembelian.
Semakin besar nilai conversion rate, kemungkinan keberhasilan penjualan juga kian tinggi. Lalu, bagaimana cara menghitungnya?
Yuk, baca artikel ini untuk tahu cara menghitung conversion rate dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Anda sudah paham pengertian conversion rate yang dijelaskan di pembuka artikel ini. Sekarang waktunya memahami cara menghitung conversion rate.
Untuk bisa melakukan perhitungan pada conversion rate, gunakan rumus conversion rate berikut ini:
Conversion Rate = (Jumlah tindakan yang diinginkan / jumlah pengunjung situs) x 100
Untuk bisa menghitung conversion rate menggunakan rumus di atas, Anda harus tahu dulu jumlah tindakan yang diinginkan.
Misalnya tindakan berbentuk pembelian produk, jumlah pengunjung situs web yang mengisi formulir kontak, atau tindakan lain yang termasuk dalam jenis konversi yang Anda inginkan.
Lalu, cari tahu jumlah total pengunjung situs web yang melihat landing page atau iklan yang sudah Anda tayangkan.
Contoh:
Pengunjung situs ada 1.000 pengunjung. Lalu ada 50 orang di antaranya melakukan pembelian. Jika dihitung menggunakan rumus conversion rate di atas, maka hasilnya adalah 5%.
Tingkat konversi yang tinggi dapat mengindikasikan efektivitas dan daya tarik situs web, sementara tingkat konversi yang rendah dapat menjadi sinyal untuk melakukan perbaikan atau optimasi.
Jika ternyata hasil conversion rate yang Anda dapatkan sangat rendah, mau tidak mau Anda melakukan berbagai perbaikan dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi conversion rate.
Untuk bisa menjalankan strategi email marketing sebagai bagian dari penerapan strategi dasar digital marketing, Anda membutuhkan kontak email pelanggan sebanyak mungkin.
Sayangnya, tidak semua kontak email yang Anda dapatkan dari kunjungan di website adalah kontak email yang aktif dan valid.
Banyak pengunjung website yang tidak secara jujur menyertakan email yang aktif karena menghindari konten-konten iklan yang spamming di inbox mereka.
Inilah yang kemudian membuat Anda mengalami penurunan angka conversion rate. Oleh karena itu, Anda perlu memeriksa keaktifan setiap kontak email yang Anda miliki dan melakukan sortir secara berkala.
Faktor berikutnya yang mempengaruhi conversion rate pada penerapan email marketing adalah penulisan subjek di email.
Penulisan judul atau subjek email harus bagus dan informatif karena memberi pengaruh besar pada tingkat open rates, atau email yang Anda kirimkan dibuka dan dibaca oleh penerima email.
Oleh karena itu, perhatikan pilihan kata yang Anda tuliskan di subjek email. Boleh menggunakan subjek email yang mengundang rasa penasaran, namun pastikan subjek dan isi email saling berkaitan.
Email memerlukan adanya personalisasi agar conversion rate bisa berubah menjadi lebih tinggi. Caranya, mulailah mencantumkan nama penerima setiap mengirim pesan.
Hal semacam ini terlihat sepele, tetapi ternyata mempengaruhi emosi penerima email.
Dengan menyebutkan nama penerima email, mereka akan merasa dihargai dan memberi kesan kalau email tersebut Anda buat secara khusus untuk mereka.
Langkah selanjutnya yang juga perlu Anda lakukan adalah buat pengelompokkan atau segmentasi pelanggan berdasarkan respons, jenis kelamin, ketertarikan, hingga tindakan lain yang mereka lakukan setelah menerima email dari Anda.
Anda pasti senang ketika mendapatkan penawaran gratis dari suatu brand, kan? Nah, begitu juga calon pelanggan yang mau Anda dapatkan.
Maka manfaatkan “rasa senang menerima hal yang gratis” dengan memberikan penawaran menarik, seperti diskon, free produk dengan syarat tertentu, atau coba gratis dengan masa tertentu.
Cara ini cukup ampuh menarik perhatian calon pelanggan dan mengubah mereka menjadi pelanggan setia. Apalagi kalau perusahaan Anda masih baru dan sedang membangun brand awareness.
Landing page adalah halaman di dalam situs web yang dirancang khusus untuk menciptakan konversi.
Bisa dikatakan, halaman landing menjadi jembatan yang menghubungkan pemilik bisnis dengan calon pelanggan yang ingin mendapatkan informasi mengenai produk, jasa, maupun layanan bisnis.
Traffic tinggi yang masuk dalam landing page belum tentu bisa menciptakan dan meningkatkan conversion rate yang bagus.
Hal ini bisa karena isi halaman terlalu banyak distraksi, arahan untuk bertindak kurang jelas, tampilan landing page kurang menarik, dan sebagainya. Solusinya, Anda bisa membacanya pada penjelasan berikut: Cara Efektif Membuat Landing Page Tinggi Konversi.
Jika ingin conversion rate meningkat melalui adanya landing page, Anda harus memberikan perhatian khusus saat membuat halaman ini. Misalnya memastikan halaman user friendly, informatif, menarik, ada tombol Call to Action (CTA), dan sebagainya.
Semoga cara menghitung conversion rate dan faktor penting yang mempengaruhi konversi di atas bisa memberi gambaran kepada Anda cara terbaik meningkatkan konversi. Jika membutuhkan diskusi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi tim digital agency Jakarta dengan klik Kontak Redcomm.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC