Saat menyusun strategi digital marketing, Anda pasti dihadapkan pada dilema klasik: SEO vs PPC, mana yang lebih efektif?
Saat menyusun strategi digital marketing, Anda pasti dihadapkan pada dilema klasik: SEO vs PPC, mana yang lebih efektif?
Apakah lebih baik fokus membangun SEO agar website bisnis tampil di halaman pertama Google secara organik, atau justru langsung beriklan menggunakan Pay Per Click (PPC) agar hasilnya instan?
SEO dan PPC sama-sama punya peran penting dalam mendorong performa kampanye digital marketing, tapi cara kerjanya, biaya, serta keunggulan masing-masing sangat berbeda.
Supaya Anda tidak salah strategi dan bisa memaksimalkan budget, yuk kita kupas tuntas perbandingan SEO dan PPC secara mendalam.
Search Engine Optimization (SEO) adalah proses mengoptimalkan konten dan struktur website agar dapat muncul secara alami (tanpa iklan) di hasil pencarian seperti Google.
Tujuannya bukan hanya muncul di halaman pertama, tetapi juga menjawab kebutuhan audiens secara relevan dan tepat waktu.
Proses implementasi strategi SEO yang perlu Anda lakukan, antara lain:
Berdasarkan pengalaman Redcomm digital marketing agency Indonesia yang sudah membantu lebih dari 500+ brand, kebanyakan konten online tidak mendapatkan traffic organik karena tidak dioptimalkan dengan baik.
Itulah sebabnya, SEO bukan sekadar teknik jangka pendek yang cukup dilakukan sekali, namun ini merupakan strategi jangka panjang yang perlu Anda lakukan secara berkesinambungan.
Kenapa hal ini penting? Karena dengan strategi SEO yang tepat, Anda dapat membangun brand authority, mendapatkan traffic organik berkelanjutan, dan menekan biaya akuisisi pelanggan (CAC) secara signifikan.
Pay Per Click (PPC) adalah strategi digital marketing berbasis iklan berbayar di mana Anda membayar setiap kali seseorang mengklik iklan Anda.
PPC dirancang untuk memberikan hasil instan dengan kontrol penuh atas audiens yang Anda target, waktu tayang iklan, serta budget harian atau bulanan yang tersedia.
Bisa dikatakan PPC sangat efektif untuk:
Untuk menjalankan iklan PPC, Anda perlu menggunakan platform dan format tertentu, seperti:
Dengan pengelolaan yang tepat, PPC bisa menghasilkan ROI tinggi dalam waktu singkat.
Namun, strategi ini menuntut evaluasi dan optimasi berkelanjutan untuk menghindari pemborosan budget, termasuk A/B testing pada iklan, pemilihan keyword yang efektif, serta penyesuaian targeting audiens.
Anda sudah menuangkan waktu, tenaga, bahkan mungkin budget yang tidak sedikit untuk implementasi strategi SEO, dan berharap traffic website meroket dalam semalam.
Namun yang Anda temui adalah penantian panjang yang menguji kesabaran, sementara kompetitor tampak melenggang nyaman di halaman pertama Google.
Di sisi lain, ketika kebutuhan mendesak untuk lonjakan penjualan, misalnya saat peluncuran produk baru atau promo terbatas, Anda beralih ke PPC.
Hasilnya memang instan dengan budget iklan PPC lumayan mencekik. Begitu iklan dihentikan, traffic dan konversi pun ikut berhenti.
Anda pun jadi terjebak pada dilema, mana yang harus dipilih? Marathon dengan strategi SEO yang prosesnya panjang atau sprint dengan PPC yang mahal?
Jika skenario di atas terasa familiar, Anda tidak sendirian. Kekecewaan seringkali berakar dari pemahaman yang kurang mendalam tentang fungsi dan waktu yang tepat untuk menggunakan SEO atau PPC.
Mari akhiri kebingungan Anda dan temukan strategi paling ampuh sekarang juga dengan membaca penjelasan mengenai SEO vs PPC di bawah ini:
Faktor pembeda paling fundamental dan sering menjadi pertimbangan utama antara SEO dan PPC adalah waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasilnya.
Ini bukan sekadar tentang “cepat” versus “lambat”, tetapi lebih pada pertumbuhan bisnis yang seperti apa yang ingin Anda targetkan, serta urgensi kebutuhan bisnis.
Dengan PPC, Anda secara efektif “menyewa” ruang iklan di posisi strategis pada halaman hasil pencarian (SERP), media sosial, atau jaringan display lainnya.
Begitu kampanye iklan disetujui dan aktif, iklan Anda bisa langsung muncul di hadapan audiens target. Itulah sebabnya, PPC sangat ampuh untuk:
Pemahaman mengenai PPC mungkin bisa Anda dapatkan lebih dalam dari pernyataan Brad Geddes, Co-Founder of AdAlysis and author of Advanced Google AdWords.
Menurut pendapatnya, “PPC gives you immediate visibility and traffic. It's like turning on a faucet; you get results as long as you're paying. This is invaluable for time-sensitive campaigns or when you need to test market response quickly.”
Lalu, bagaimana dengan Search Engine Optimization (SEO)? Nah, SEO bisa diibaratkan sebagai proses membangun fondasi digital yang kuat setahap demi setahap.
Umumnya, Anda membutuhkan waktu antara 3 hingga 6 bulan atau lebih untuk mengoptimalkan performa website hingga mencapai posisi yang stabil dan dominan di halaman pertama, terutama untuk keyword dengan tingkat persaingan tinggi.
Meskipun hasilnya tidak instan, Anda bisa mendapatkan compounding effect (efek bola salju) dan keberlanjutan tanpa harus ada tambahan biaya iklan.
Ketika strategi SEO Anda berhasil, maka setiap konten berkualitas tinggi yang Anda publikasikan, setiap backlink otoritatif yang Anda peroleh, dan setiap perbaikan teknis yang Anda implementasikan, adalah investasi yang nilainya terus bertambah seiring waktu.
Selain itu, traffic organik yang datang dari implementasi strategi SEO juga cenderung lebih stabil dan, setelah peringkat tercapai, tidak memerlukan biaya per klik lagi.
Hal ini sejalan dengan yang pernah Neil Patel katakan, “PPC is like turning on a faucet; you get traffic instantly as long as you're paying. SEO is like building a well; it takes time and effort, but once it's done, you have a consistent source of water for free.”
Namun ingat, karena saat ini Google sudah meluncurkan AI Overview, maka strategi SEO menjadi semakin kompleks. Konten yang hanya menyajikan informasi dasar mungkin akan diserap oleh AI.
Oleh karena itu, fokus SEO harus bergeser pada pembuatan konten yang menawarkan pengalaman langsung, analisis mendalam, perspektif unik, dan keahlian yang tidak mudah direplikasi oleh AI.
Bisa disimpulkan, kalau membutuhkan hasil yang sangat cepat, dan memiliki budget untuk beriklan, maka Anda bisa menggunakan PPC.
Sementara kalau Anda ingin membangun bisnis yang kuat dan berkelanjutan untuk tahun-tahun mendatang, SEO adalah fondasi utama yang perlu Anda dahulukan, meskipun perlu kesabaran dan investasi waktu dan dana yang juga perlu dipertimbangkan.
Banyak pemilik bisnis keliru menganggap SEO “gratis” karena tidak ada biaya langsung per klik seperti pada PPC.
Miskonsepsi ini bisa berakibat fatal pada perencanaan anggaran pemasaran, mengingat baik SEO maupun PPC sebenarnya memerlukan dana, namun dengan model, struktur biaya, dan potensi ROI yang sangat berbeda.
Tantangan utama dalam PPC adalah inflasi CPC. Berdasarkan data dari LocaliQ dalam laporan benchmark iklan mereka untuk tahun 2023, rata-rata CPC di Google Ads Search adalah $4.22, naik dari tahun-tahun sebelumnya di banyak industri.
Persaingan yang semakin ketat untuk keyword populer dan bernilai tinggi dapat mendorong CPC melambung, yang berarti Anda mungkin perlu mengeluarkan biaya lebih besar di masa depan untuk mendapatkan volume klik yang sama.
Selain itu, ada banyak hal menarik terkait biaya pada PPC yang perlu Anda tahu, antara lain:
ROI PPC bisa sangat tinggi dan cepat terlihat, terutama untuk kampanye yang dioptimalkan dengan baik dengan tawaran yang menarik dan landing page yang mendatangkan konversi.
Namun, profitabilitasnya sangat bergantung pada efisiensi manajemen kampanye, kualitas skor iklan, dan strategi bidding.
Biaya SEO lebih banyak terkonsentrasi di awal dan bersifat investasi dalam membangun aset digital. Investasi ini meliputi:
Meskipun mungkin terlihat mahal di depan, ROI SEO dalam jangka panjang seringkali jauh melampaui PPC.
Satu konten yang berhasil menempati peringkat pertama untuk keyword dengan volume pencarian tinggi bisa mendatangkan ribuan pengunjung organik setiap bulan.
Jika traffic tersebut harus dibeli melalui PPC, biayanya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah per bulan.
Kesimpulan terkait masalah biaya antara SEO VS PPC, yaitu:
Bagaimana pengguna memandang dan berinteraksi dengan hasil pencarian adalah faktor psikologis yang krusial dan berdampak langsung pada tingkat Click Through Rate / CTR serta konversi.
Pada tahap membangun kredibilitas dan kepercayaan di mata audiens, baik PPC maupun SEO memiliki perannya masing-masing.
Sudah menjadi rahasia umum kalau situs bisnis yang berada di posisi teratas hasil pencarian organik memiliki relevansi dan kredibilitas yang baik.
Audiens juga sangat memahami kalau posisi tersebut tidak didapatkan karena Anda membeli “posisi”, melainkan karena kualitas konten, relevansi dengan kueri pencarian, dan kepercayaan yang diberikan oleh algoritma Google.
Untuk mendapatkannya pun Anda harus memenuhi konsep E-E-A-T, yaitu Experience, Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness, yang ditetapkan Google.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang tim Redcomm lakukan terkait pencarian organik dan hasil dari paid ads, bahwa pencarian organik masih menjadi pendorong traffic terbesar ke website, bahkan menyumbang lebih dari 50% dari semua trafik.
Hal ini tentunya menjadi indikasi yang menunjukkan kalau mayoritas pengguna internet secara inheren lebih mempercayai dan memilih hasil organik daripada mengunjungi situs yang “menyewa posisi” dari pemasangan iklan berbayar.
Apalagi saat ini sudah banyak pengguna internet yang menggunakan aplikasi atau software ad blocker, di mana mereka tidak akan menerima iklan apa pun tampil di layar mereka.
Maka secara tidak langsung akan mengurangi visibilitas iklan PPC bagi segmen audiens ini.
Meskipun efektif untuk menarik perhatian secara instan dan menempatkan brand Anda di posisi teratas, audiens yang cerdas umumnya tahu kalau hasil pencarian dengan label “Sponsored”, “Ad”, atau “Iklan” adalah posisi yang dibayar.
Fenomena ad blindness atau kecenderungan pengguna untuk secara tidak sadar atau sadar mengabaikan iklan, sudah terjadi dan mempengaruhi hasil iklan.
Namun, adanya fenomena ini tidak berarti PPC tidak bisa membangun kredibilitas atau kepercayaan ya.
Iklan yang sangat relevan dengan kueri pencarian, dengan ad copy yang kuat, penawaran yang menarik, dan landing page yang profesional, tetap bisa sangat efektif dan dipercaya oleh pengguna.
Untuk membangun kredibilitas dan visibilitas bisnis dengan pemasangan iklan PPC tentunya harus ada relevansi instan dan solusi langsung terhadap kebutuhan pengguna, bukan otoritas jangka panjang seperti SEO.
Pada akhirnya bisa disimpulkan:
Kemampuan untuk menjangkau audiens yang paling tepat dengan pesan yang paling relevan adalah kunci efektivitas dan efisiensi kampanye pemasaran digital.
Di sinilah PPC menunjukkan salah satu keunggulan utamanya. Platform iklan, seperti Google Ads dan Meta Ads (Facebook / Instagram Ads) memberikan kontrol penuh kepada Anda untuk menargetkan audiens secara spesifik, misalnya:
Selain memiliki kontrol penuh terhadap targeting audiens, Anda juga memiliki kontrol atas budget harian/total, strategi bidding, ad copy (teks iklan), visual, dan halaman landing page, serta dapat melakukan A/B testing secara ekstensif untuk optimasi berkelanjutan.
Targeting dalam SEO bersifat lebih luas dan berfokus pada search intent di balik keyword atau frasa pencarian. Anda tidak bisa secara langsung menargetkan “wanita, usia 25-34, di Jakarta Selatan yang suka yoga.”
Namun Anda akan menargetkan siapa pun yang mencari informasi, solusi, atau produk terkait dengan keyword seperti “studio yoga terbaik di Jakarta Selatan untuk pemula” atau “manfaat yoga untuk mengurangi stres”.
Maka untuk memenangkan pencarian, mau tidak mau Anda perlu menciptakan konten terbaik, paling komprehensif, dan paling relevan yang menjawab pertanyaan atau memenuhi kebutuhan pengguna di balik keyword tersebut.
Meskipun tidak sedetail PPC, implementasi strategi SEO yang baik akan menarik audiens yang sangat termotivasi dan sudah menunjukkan minat aktif pada topik atau produk Anda.
Tapi sekali lagi, upaya ini membutuhkan effort yang cukup berat mengingat kehadiran AI Overview semakin menekankan pentingnya memahami search intent secara mendalam.
Google kini mencoba menjawab pertanyaan pengguna secara langsung di SERP melalui ringkasan yang dihasilkan AI.
Nah, supaya konten Anda tetap relevan dan mampu menarik klik, maka konten Anda harus:
Pada prinsipnya, ketika Anda perlu menjangkau segmen pasar yang sangat spesifik dengan pesan yang disesuaikan secara presisi, atau jika ingin menguji berbagai segmen audiens dengan cepat, PPC adalah pilihan utama.
Namun kalau tujuan Anda mau membangun jaring yang menangkap semua audiens yang relevan berdasarkan kebutuhan dan niat pencarian mereka secara organik, SEO adalah strategi jangka panjang yang lebih tepat.
Karena Google, mesin pencari lain, bahkan platform media sosial selalu melakukan pembaharuan algoritma, belum lagi perubahan tren konsumen dan munculnya pesaing baru, wajar kalau Anda perlu terus beradaptasi.
Anda bisa menggunakan iklan berbayar PPC untuk beradaptasi dengan tren jangka pendek, seperti kampanye musiman, promosi event khusus, atau merespons tren pasar yang sedang viral.
Hal ini karena Anda dapat memulai, menghentikan, atau menyesuaikan digital campaign seketika, serta lebih mudah dalam melakukan A/B testing pada ad copy, visual, landing page, dan strategi bidding untuk menemukan kombinasi paling efektif.
Sementara untuk stabilitas jangka panjang, Anda bisa memperkuat pondasi digital bisnis Anda menggunakan strategi SEO yang terstruktur.
Hanya saja, adaptasi dalam SEO memang membutuhkan waktu lebih lama, perlu pemantauan berkelanjutan dan kesiapan untuk beradaptasi dengan perubahan algoritma Google, demi traffic dan peringkat tertinggi yang lebih stabil.
Anda bisa menerapkan strategi SEO yang berkelanjutan jika:
Anda dapat mempertimbangkan menggunakan iklan berbayar PPC jika:
Tidak ada jawaban tunggal untuk menjawab pertanyaan ini. Pilihannya bergantung sepenuhnya pada tujuan, budget, dan tahapan bisnis Anda.
Pada akhirnya, pertanyaan yang lebih baik bukanlah “SEO atau PPC?” melainkan “Bagaimana saya mengalokasikan sumber daya antara SEO dan PPC pada tahap ini untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang paling efisien dan berkelanjutan?”
Jadi alih-alih memilih salah satu, lebih baik kombinasikan saja implementasi strategi SEO dan PPC untuk menciptakan efek flywheel yang mempercepat pertumbuhan bisnis, yaitu:
Dengan menempati posisi iklan teratas sekaligus peringkat organik teratas untuk keyword yang sama, Anda secara efektif mendorong kompetitor ke bawah dan meningkatkan posisi brand Anda di SERP.
Ini secara signifikan meningkatkan Click Through Rate (CTR) gabungan hasil dari SEO dan PPC, serta memperkuat persepsi brand sebagai pemimpin pasar.
Gunakan kampanye PPC untuk menguji keyword baru dengan cepat. Identifikasi mana yang memiliki konversi tertinggi, lalu prioritaskan keyword tersebut untuk strategi SEO jangka panjang Anda.
Strategi ini akan membantu Anda menghilangkan tebak-tebakan dalam SEO dan memastikan Anda menginvestasikan sumber daya pada keyword yang terbukti menghasilkan uang.
Seorang pengunjung datang ke blog Anda melalui SEO, membaca artikel tentang “cara memilih digital marketing agency”, lalu pergi.
Lalu menggunakan strategi iklan PPC, Anda bisa menargetkan ulang pengunjung tersebut dengan iklan yang menampilkan benefit bekerja sama dengan digital marketing agency dan layanan yang Anda sediakan.
Dengan cara ini, Anda bisa membangun “jembatan” yang menghubungkan antara konten informasional (SEO) dan penawaran transaksional (PPC).
Saat meluncurkan situs baru atau menargetkan keyword yang sangat kompetitif, SEO akan butuh waktu.
Nah untuk mempercepat prosesnya, gunakan PPC untuk mendatangkan traffic dan penjualan secara instan, memastikan bisnis tetap berjalan sementara “aset” SEO Anda sedang dibangun di latar belakang.
Dengan selesainya Anda membaca artikel ini, harusnya Anda sudah memiliki gambaran besar mengenai efektivitas SEO dan PPC, serta harus melakukan apa kan ya?
Atau kalau masih memerlukan diskusi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi Kontak Redcomm, menjelaskan kebutuhan Anda pada form yang tersedia, dan nantinya tim Redcomm akan menghubungi Anda dengan membawa solusi paling relevan.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC