knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

SEO vs PPC: Mana yang Lebih Efektif untuk Kampanye Digital Marketing?

01 Jun  · 
11 min read
 · 
eye 27  
Digital Marketing

SEO dan PPC dalam Digital Marketing

Saat menyusun strategi digital marketing, Anda pasti dihadapkan pada dilema klasik: SEO vs PPC, mana yang lebih efektif? 

Apakah lebih baik fokus membangun SEO agar website bisnis tampil di halaman pertama Google secara organik, atau justru langsung beriklan menggunakan Pay Per Click (PPC) agar hasilnya instan?

SEO dan PPC sama-sama punya peran penting dalam mendorong performa kampanye digital marketing, tapi cara kerjanya, biaya, serta keunggulan masing-masing sangat berbeda. 

Supaya Anda tidak salah strategi dan bisa memaksimalkan budget, yuk kita kupas tuntas perbandingan SEO dan PPC secara mendalam.

Apa Itu SEO?

Search Engine Optimization (SEO) adalah proses mengoptimalkan konten dan struktur website agar dapat muncul secara alami (tanpa iklan) di hasil pencarian seperti Google.

Tujuannya bukan hanya muncul di halaman pertama, tetapi juga menjawab kebutuhan audiens secara relevan dan tepat waktu.

Proses implementasi strategi SEO yang perlu Anda lakukan, antara lain:

  • Menemukan kata kunci yang digunakan calon pelanggan dan mengintegrasikannya ke konten yang ada di situs bisnis Anda.
  • Pembuatan konten berkualitas, mulai dari artikel, landing page, hingga video yang mampu menjawab pertanyaan audiens dan memenuhi search intent.
  • Melakukan optimasi on page dan teknikal, mulai dari struktur URL, kecepatan halaman, mobile friendliness, hingga penggunaan schema markup.
  • Link building dan otoritas domain, yaitu membangun backlink dari situs terpercaya untuk meningkatkan kredibilitas di mata mesin pencari.
  • Meningkatkan pengalaman pengguna (UX) dengan memastikan situs memiliki navigasi yang intuitif, desain yang responsif, dan konten yang mudah diakses.

Berdasarkan pengalaman Redcomm digital marketing agency Indonesia yang sudah membantu lebih dari 500+ brand, kebanyakan konten online tidak mendapatkan traffic organik karena tidak dioptimalkan dengan baik.

Itulah sebabnya, SEO bukan sekadar teknik jangka pendek yang cukup dilakukan sekali, namun ini merupakan strategi jangka panjang yang perlu Anda lakukan secara berkesinambungan.

Kenapa hal ini penting? Karena dengan strategi SEO yang tepat, Anda dapat membangun brand authority, mendapatkan traffic organik berkelanjutan, dan menekan biaya akuisisi pelanggan (CAC) secara signifikan.

Apa Itu PPC?

Pay Per Click (PPC) adalah strategi digital marketing berbasis iklan berbayar di mana Anda membayar setiap kali seseorang mengklik iklan Anda.

PPC dirancang untuk memberikan hasil instan dengan kontrol penuh atas audiens yang Anda target, waktu tayang iklan, serta budget harian atau bulanan yang tersedia.

Bisa dikatakan PPC sangat efektif untuk:

  • Meningkatkan visibilitas bisnis secara instan.
  • Menjangkau audiens dengan cara yang lebih spesifik.
  • Memberi dampak yang bagus ketika Anda perlu menyelenggarakan digital campaign berbatas waktu, seperti saat launching produk baru, penyelenggaraan flash sale, saat momen Harbolnas, atau promo musiman.

Untuk menjalankan iklan PPC, Anda perlu menggunakan platform dan format tertentu, seperti:

  • Google Ads, yaitu iklan di hasil pencarian (Search), display banner (Display), Google Shopping, dan YouTube.
  • Meta Ads adalah pemasangan iklan di Facebook dan Instagram dengan fitur targeting berbasis minat dan perilaku pengguna.
  • YouTube Ads adalah video iklan yang tayang sebelum, selama, atau setelah konten video utama.
  • TikTok Ads adalah iklan video pendek berbasis interest graph yang sangat populer di kalangan Gen Z.
  • LinkedIn Ads, merupakan iklan yang ideal untuk kampanye B2B dengan targeting berdasarkan jabatan, industri, atau senioritas.

Dengan pengelolaan yang tepat, PPC bisa menghasilkan ROI tinggi dalam waktu singkat.

Namun, strategi ini menuntut evaluasi dan optimasi berkelanjutan untuk menghindari pemborosan budget, termasuk A/B testing pada iklan, pemilihan keyword yang efektif, serta penyesuaian targeting audiens.

Perbandingan SEO vs PPC: Mana yang Lebih Efektif?

Anda sudah menuangkan waktu, tenaga, bahkan mungkin budget yang tidak sedikit untuk implementasi strategi SEO, dan berharap traffic website meroket dalam semalam.

Namun yang Anda temui adalah penantian panjang yang menguji kesabaran, sementara kompetitor tampak melenggang nyaman di halaman pertama Google.

Di sisi lain, ketika kebutuhan mendesak untuk lonjakan penjualan, misalnya saat peluncuran produk baru atau promo terbatas, Anda beralih ke PPC.

Hasilnya memang instan dengan budget iklan PPC lumayan mencekik. Begitu iklan dihentikan, traffic dan konversi pun ikut berhenti.

Anda pun jadi terjebak pada dilema, mana yang harus dipilih? Marathon dengan strategi SEO yang prosesnya panjang atau sprint dengan PPC yang mahal?

Jika skenario di atas terasa familiar, Anda tidak sendirian. Kekecewaan seringkali berakar dari pemahaman yang kurang mendalam tentang fungsi dan waktu yang tepat untuk menggunakan SEO atau PPC.

Mari akhiri kebingungan Anda dan temukan strategi paling ampuh sekarang juga dengan membaca penjelasan mengenai SEO vs PPC di bawah ini:

1. Kecepatan Hasil

Faktor pembeda paling fundamental dan sering menjadi pertimbangan utama antara SEO dan PPC adalah waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasilnya.

Ini bukan sekadar tentang “cepat” versus “lambat”, tetapi lebih pada pertumbuhan bisnis yang seperti apa yang ingin Anda targetkan, serta urgensi kebutuhan bisnis.

a. Menyewa Ruang Iklan dengan PPC

Dengan PPC, Anda secara efektif “menyewa” ruang iklan di posisi strategis pada halaman hasil pencarian (SERP), media sosial, atau jaringan display lainnya.

Begitu kampanye iklan disetujui dan aktif, iklan Anda bisa langsung muncul di hadapan audiens target. Itulah sebabnya, PPC sangat ampuh untuk:

  • Menguji apakah ada permintaan pasar untuk produk atau layanan baru sebelum berinvestasi besar dalam pengembangan atau produksi massal.
  • Mendorong penjualan saat melakukan promosi berbatas waktu, seperti saat ada flash sale, penawaran musiman, atau event khusus dengan durasi terbatas.
  • Cara cepat mendapatkan leads potensial untuk mengisi pipeline penjualan dengan cepat ketika ada kebutuhan mendesak atau target penjualan yang harus segera dicapai.
  • Strategi terbaik untuk menciptakan awareness secara instan ketika Anda perlu melakukan penawaran produk atau layanan baru.

Pemahaman mengenai PPC mungkin bisa Anda dapatkan lebih dalam dari pernyataan Brad Geddes, Co-Founder of AdAlysis and author of Advanced Google AdWords.

Menurut pendapatnya, “PPC gives you immediate visibility and traffic. It's like turning on a faucet; you get results as long as you're paying. This is invaluable for time-sensitive campaigns or when you need to test market response quickly.”

b. Bangun Fondasi yang Kuat dengan SEO

Lalu, bagaimana dengan Search Engine Optimization (SEO)? Nah, SEO bisa diibaratkan sebagai proses membangun fondasi digital yang kuat setahap demi setahap.

Umumnya, Anda membutuhkan waktu antara 3 hingga 6 bulan atau lebih untuk mengoptimalkan performa website hingga mencapai posisi yang stabil dan dominan di halaman pertama, terutama untuk keyword dengan tingkat persaingan tinggi.

Meskipun hasilnya tidak instan, Anda bisa mendapatkan compounding effect (efek bola salju) dan keberlanjutan tanpa harus ada tambahan biaya iklan.

Ketika strategi SEO Anda berhasil, maka setiap konten berkualitas tinggi yang Anda publikasikan, setiap backlink otoritatif yang Anda peroleh, dan setiap perbaikan teknis yang Anda implementasikan, adalah investasi yang nilainya terus bertambah seiring waktu.

Selain itu, traffic organik yang datang dari implementasi strategi SEO juga cenderung lebih stabil dan, setelah peringkat tercapai, tidak memerlukan biaya per klik lagi.

Hal ini sejalan dengan yang pernah Neil Patel katakan, “PPC is like turning on a faucet; you get traffic instantly as long as you're paying. SEO is like building a well; it takes time and effort, but once it's done, you have a consistent source of water for free.”

Namun ingat, karena saat ini Google sudah meluncurkan AI Overview, maka strategi SEO menjadi semakin kompleks. Konten yang hanya menyajikan informasi dasar mungkin akan diserap oleh AI.

Oleh karena itu, fokus SEO harus bergeser pada pembuatan konten yang menawarkan pengalaman langsung, analisis mendalam, perspektif unik, dan keahlian yang tidak mudah direplikasi oleh AI. 

Bisa disimpulkan, kalau membutuhkan hasil yang sangat cepat, dan memiliki budget untuk beriklan, maka Anda bisa menggunakan PPC.

Sementara kalau Anda ingin membangun bisnis yang kuat dan berkelanjutan untuk tahun-tahun mendatang, SEO adalah fondasi utama yang perlu Anda dahulukan, meskipun perlu kesabaran dan investasi waktu dan dana yang juga perlu dipertimbangkan.

2. Biaya dan ROI

Banyak pemilik bisnis keliru menganggap SEO “gratis” karena tidak ada biaya langsung per klik seperti pada PPC.

Miskonsepsi ini bisa berakibat fatal pada perencanaan anggaran pemasaran, mengingat baik SEO maupun PPC sebenarnya memerlukan dana, namun dengan model, struktur biaya, dan potensi ROI yang sangat berbeda.

a. Biaya Variabel PPC Lebih Terukur dan Potensi Skalabilitas Cepat

Tantangan utama dalam PPC adalah inflasi CPC. Berdasarkan data dari LocaliQ dalam laporan benchmark iklan mereka untuk tahun 2023, rata-rata CPC di Google Ads Search adalah $4.22, naik dari tahun-tahun sebelumnya di banyak industri.

Persaingan yang semakin ketat untuk keyword populer dan bernilai tinggi dapat mendorong CPC melambung, yang berarti Anda mungkin perlu mengeluarkan biaya lebih besar di masa depan untuk mendapatkan volume klik yang sama.

Selain itu, ada banyak hal menarik terkait biaya pada PPC yang perlu Anda tahu, antara lain:

  • Pada PPC, biaya sangat transparan dan bersifat variabel. Anda membayar untuk setiap klik (Cost Per Click / CPC) atau per seribu tayangan (Cost Per Mille / CPM).
  • Budget iklan juga bisa sangat fleksibel, mulai dari beberapa ratus ribu hingga miliaran rupiah per bulan, tergantung skala kampanye dan tingkat persaingan keyword.
  • Biaya pada PPC bersifat operasional. Saat Anda menghentikan pembayaran, traffic dan visibilitas dari iklan juga akan berhenti.

ROI PPC bisa sangat tinggi dan cepat terlihat, terutama untuk kampanye yang dioptimalkan dengan baik dengan tawaran yang menarik dan landing page yang mendatangkan konversi.

Namun, profitabilitasnya sangat bergantung pada efisiensi manajemen kampanye, kualitas skor iklan, dan strategi bidding.

b. SEO Adalah Investasi Jangka Panjang

Biaya SEO lebih banyak terkonsentrasi di awal dan bersifat investasi dalam membangun aset digital. Investasi ini meliputi:

  • Penyediaan konten berkualitas, mulai dari riset keyword, penulisan artikel blog yang komprehensif, pembuatan panduan, infografis, video, dan format konten lain yang relevan dan bernilai bagi audiens.
  • Optimasi teknis yang meliputi SEO on page dan technical SEO untuk memastikan kecepatan situs optimal, mobile friendliness, struktur URL yang baik, penggunaan schema markup, perbaikan crawlability dan indexability.
  • Link building dan optimasi SEO off page untuk membangun otoritas domain dan halaman melalui perolehan backlink berkualitas dari situs-situs web yang relevan dan memiliki reputasi baik.
  • Biaya untuk tools SEO, seperti Ahrefs, SEMrush, Moz, serta biaya jasa atau gaji SEO specialist dan digital marketing agency Indonesia (jika Anda memutuskan bekerja sama dengan tim profesional dari agensi).

Meskipun mungkin terlihat mahal di depan, ROI SEO dalam jangka panjang seringkali jauh melampaui PPC.

Satu konten yang berhasil menempati peringkat pertama untuk keyword dengan volume pencarian tinggi bisa mendatangkan ribuan pengunjung organik setiap bulan.

Jika traffic tersebut harus dibeli melalui PPC, biayanya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah per bulan.

Kesimpulan terkait masalah biaya antara SEO VS PPC, yaitu:

  • PPC adalah pengeluaran operasional untuk mendapatkan traffic dan hasil instan, dengan ROI yang bisa diukur cepat namun bergantung pada budget berkelanjutan.
  • SEO adalah investasi untuk membangun aset digital yang menghasilkan traffic “gratis” dan ROI yang signifikan dalam jangka panjang, meskipun membutuhkan biaya awal yang lebih besar dan kesabaran.

3. Kredibilitas di Mata Pengguna

Bagaimana pengguna memandang dan berinteraksi dengan hasil pencarian adalah faktor psikologis yang krusial dan berdampak langsung pada tingkat Click Through Rate / CTR serta konversi.

Pada tahap membangun kredibilitas dan kepercayaan di mata audiens, baik PPC maupun SEO memiliki perannya masing-masing.

a. SEO: Fondasi Otoritas dan Kredibilitas

Sudah menjadi rahasia umum kalau situs bisnis yang berada di posisi teratas hasil pencarian organik memiliki relevansi dan kredibilitas yang baik.

Audiens juga sangat memahami kalau posisi tersebut tidak didapatkan karena Anda membeli “posisi”, melainkan karena kualitas konten, relevansi dengan kueri pencarian, dan kepercayaan yang diberikan oleh algoritma Google.

Untuk mendapatkannya pun Anda harus memenuhi konsep E-E-A-T, yaitu Experience, Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness, yang ditetapkan Google.

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang tim Redcomm lakukan terkait pencarian organik dan hasil dari paid ads, bahwa pencarian organik masih menjadi pendorong traffic terbesar ke website, bahkan menyumbang lebih dari 50% dari semua trafik.

Hal ini tentunya menjadi indikasi yang menunjukkan kalau mayoritas pengguna internet secara inheren lebih mempercayai dan memilih hasil organik daripada mengunjungi situs yang “menyewa posisi” dari pemasangan iklan berbayar.

Apalagi saat ini sudah banyak pengguna internet yang menggunakan aplikasi atau software ad blocker, di mana mereka tidak akan menerima iklan apa pun tampil di layar mereka.

Maka secara tidak langsung akan mengurangi visibilitas iklan PPC bagi segmen audiens ini.

b. Membeli Visibilitas dan Kredibilitas Melalui PPC

Meskipun efektif untuk menarik perhatian secara instan dan menempatkan brand Anda di posisi teratas, audiens yang cerdas umumnya tahu kalau hasil pencarian dengan label “Sponsored”, “Ad”, atau “Iklan” adalah posisi yang dibayar.

Fenomena ad blindness atau kecenderungan pengguna untuk secara tidak sadar atau sadar mengabaikan iklan, sudah terjadi dan mempengaruhi hasil iklan.

Namun, adanya fenomena ini tidak berarti PPC tidak bisa membangun kredibilitas atau kepercayaan ya.

Iklan yang sangat relevan dengan kueri pencarian, dengan ad copy yang kuat, penawaran yang menarik, dan landing page yang profesional, tetap bisa sangat efektif dan dipercaya oleh pengguna.

Untuk membangun kredibilitas dan visibilitas bisnis dengan pemasangan iklan PPC tentunya harus ada relevansi instan dan solusi langsung terhadap kebutuhan pengguna, bukan otoritas jangka panjang seperti SEO.

Pada akhirnya bisa disimpulkan:

  • SEO merupakan fondasi otoritas dan kepercayaan yang perlu Anda bangun terlebih dahulu. Jika berhasil, maka hasil organik dari strategi ini akan lebih kuat dan mampu bertahan lama.
  • Di saat yang sama, PPC juga akan tetap berguna dalam membangun kepercayaan asalkan Anda memastikan iklan Anda memiliki relevansi tinggi dengan kebutuhan audiens, memberi penawaran yang menarik, dan mengedepankan user experience terbaik pasca klik, terutama untuk kebutuhan transaksional.

4. Targeting dan Segmentasi

Kemampuan untuk menjangkau audiens yang paling tepat dengan pesan yang paling relevan adalah kunci efektivitas dan efisiensi kampanye pemasaran digital.

a. Kemampuan PPC dalam Targeting dan Segmentasi Audiens

Di sinilah PPC menunjukkan salah satu keunggulan utamanya. Platform iklan, seperti Google Ads dan Meta Ads (Facebook / Instagram Ads) memberikan kontrol penuh kepada Anda untuk menargetkan audiens secara spesifik, misalnya:

  • Targeting audiens berdasarkan demografi, mulai dari usia, jenis kelamin, lokasi geografis (hingga level kota, kode pos, bahkan radius tertentu dari sebuah titik), tingkat pendapatan, status pernikahan, pendidikan, dll.
  • Berdasarkan minat & kebiasaan, misalnya, berdasarkan halaman yang mereka ikuti, konten yang mereka konsumsi, situs web apa yang mereka kunjungi, aplikasi apa yang mereka gunakan, hingga perilaku pembelian masa lalu.
  • Targeting audiens berdasarkan in market audiences & custom intent audiences di Google Ads. Misalnya, menargetkan orang-orang yang secara aktif mencari atau menunjukkan minat untuk membeli produk atau layanan seperti yang Anda tawarkan.
  • Implementasi strategi remarketing dan retargeting, yaitu penargetan ulang untuk audiens yang pernah mengunjungi situs web, berinteraksi dengan konten, atau masuk dalam daftar pelanggan Anda.
  • Lookalike audiences atau similar audiences untuk menjangkau orang baru yang memiliki karakteristik serupa dengan pelanggan terbaik Anda saat ini.
  • Penentuan target berdasarkan waktu & perangkat, yaitu Anda bisa menayangkan iklan hanya pada hari dan jam tertentu, atau hanya kepada pengguna perangkat tertentu, misalnya desktop saja, mobile, atau tablet.

Selain memiliki kontrol penuh terhadap targeting audiens, Anda juga memiliki kontrol atas budget harian/total, strategi bidding, ad copy (teks iklan), visual, dan halaman landing page, serta dapat melakukan A/B testing secara ekstensif untuk optimasi berkelanjutan.

b. SEO Menargetkan Audiens Berdasarkan Search Intent dan Relevansi Konten

Targeting dalam SEO bersifat lebih luas dan berfokus pada search intent di balik keyword atau frasa pencarian. Anda tidak bisa secara langsung menargetkan “wanita, usia 25-34, di Jakarta Selatan yang suka yoga.”

Namun Anda akan menargetkan siapa pun yang mencari informasi, solusi, atau produk terkait dengan keyword seperti “studio yoga terbaik di Jakarta Selatan untuk pemula” atau “manfaat yoga untuk mengurangi stres”.

Maka untuk memenangkan pencarian, mau tidak mau Anda perlu menciptakan konten terbaik, paling komprehensif, dan paling relevan yang menjawab pertanyaan atau memenuhi kebutuhan pengguna di balik keyword tersebut.

Meskipun tidak sedetail PPC, implementasi strategi SEO yang baik akan menarik audiens yang sangat termotivasi dan sudah menunjukkan minat aktif pada topik atau produk Anda.

Tapi sekali lagi, upaya ini membutuhkan effort yang cukup berat mengingat kehadiran AI Overview semakin menekankan pentingnya memahami search intent secara mendalam.

Google kini mencoba menjawab pertanyaan pengguna secara langsung di SERP melalui ringkasan yang dihasilkan AI.

Nah, supaya konten Anda tetap relevan dan mampu menarik klik, maka konten Anda harus:

  • Menjawab pertanyaan lanjutan yang mungkin tidak tercakup AI Overview.
  • Menawarkan perspektif unik, studi kasus, data orisinal, atau pengalaman pribadi.
  • Membangun otoritas dan kepercayaan yang membuat pengguna ingin menggali lebih dalam di situs Anda.

Pada prinsipnya, ketika Anda perlu menjangkau segmen pasar yang sangat spesifik dengan pesan yang disesuaikan secara presisi, atau jika ingin menguji berbagai segmen audiens dengan cepat, PPC adalah pilihan utama.

Namun kalau tujuan Anda mau membangun jaring yang menangkap semua audiens yang relevan berdasarkan kebutuhan dan niat pencarian mereka secara organik, SEO adalah strategi jangka panjang yang lebih tepat.

5. Fleksibilitas dan Kontrol

Karena Google, mesin pencari lain, bahkan platform media sosial selalu melakukan pembaharuan algoritma, belum lagi perubahan tren konsumen dan munculnya pesaing baru, wajar kalau Anda perlu terus beradaptasi.

Anda bisa menggunakan iklan berbayar PPC untuk beradaptasi dengan tren jangka pendek, seperti kampanye musiman, promosi event khusus, atau merespons tren pasar yang sedang viral.

Hal ini karena Anda dapat memulai, menghentikan, atau menyesuaikan digital campaign seketika, serta lebih mudah dalam melakukan A/B testing pada ad copy, visual, landing page, dan strategi bidding untuk menemukan kombinasi paling efektif.

Sementara untuk stabilitas jangka panjang, Anda bisa memperkuat pondasi digital bisnis Anda menggunakan strategi SEO yang terstruktur.

Hanya saja, adaptasi dalam SEO memang membutuhkan waktu lebih lama, perlu pemantauan berkelanjutan dan kesiapan untuk beradaptasi dengan perubahan algoritma Google, demi traffic dan peringkat tertinggi yang lebih stabil.

Kapan Sebaiknya Menggunakan SEO?

Anda bisa menerapkan strategi SEO yang berkelanjutan jika:

  • Tujuan utama Anda adalah membangun brand authority, branding dan awareness yang kuat serta kepercayaan jangka panjang.
  • Ingin menciptakan aset digital yang nilainya terus bertambah.
  • Membangun otoritas di niche tertentu.
  • Mau menghasilkan prospek dan traffic yang berkelanjutan dengan biaya akuisisi yang lebih rendah dalam jangka panjang.
  • Model bisnis Anda berbasis konten, misal: blog, media, portal edukasi.
  • Memiliki budget iklan terbatas, namun menginginkan visibilitas dan awareness yang kuat, serta Anda siap bermain untuk jangka panjang.

Kapan Sebaiknya Menggunakan PPC?

Anda dapat mempertimbangkan menggunakan iklan berbayar PPC jika:

  • Saat meluncurkan produk atau layanan baru dan butuh traction cepat.
  • Sedang menyelenggarakan promosi, event singkat, atau penawaran berbatas waktu.
  • Anda perlu menguji permintaan pasar atau efektivitas landing page.
  • Menargetkan audiens spesifik di lokasi tertentu.
  • Mendapatkan leads cepat untuk campaign seasonal.
  • Industri Anda sangat kompetitif dan butuh visibilitas instan.
  • Anda memiliki budget marketing yang memadai untuk biaya per klik.

Mana yang Lebih Efektif, SEO atau PPC?

Tidak ada jawaban tunggal untuk menjawab pertanyaan ini. Pilihannya bergantung sepenuhnya pada tujuan, budget, dan tahapan bisnis Anda.

Pada akhirnya, pertanyaan yang lebih baik bukanlah “SEO atau PPC?” melainkan “Bagaimana saya mengalokasikan sumber daya antara SEO dan PPC pada tahap ini untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang paling efisien dan berkelanjutan?”

Jadi alih-alih memilih salah satu, lebih baik kombinasikan saja implementasi strategi SEO dan PPC untuk menciptakan efek flywheel yang mempercepat pertumbuhan bisnis, yaitu:

1. Dominasi Total di SERP (SERP Domination)

Dengan menempati posisi iklan teratas sekaligus peringkat organik teratas untuk keyword yang sama, Anda secara efektif mendorong kompetitor ke bawah dan meningkatkan posisi brand Anda di SERP.

Ini secara signifikan meningkatkan Click Through Rate (CTR) gabungan hasil dari SEO dan PPC, serta memperkuat persepsi brand sebagai pemimpin pasar.

2. Berbagi Data Keyword untuk ROI Maksimal

Gunakan kampanye PPC untuk menguji keyword baru dengan cepat. Identifikasi mana yang memiliki konversi tertinggi, lalu prioritaskan keyword tersebut untuk strategi SEO jangka panjang Anda.

Strategi ini akan membantu Anda menghilangkan tebak-tebakan dalam SEO dan memastikan Anda menginvestasikan sumber daya pada keyword yang terbukti menghasilkan uang.

3. Remarketing Cerdas untuk Pengunjung Organik

Seorang pengunjung datang ke blog Anda melalui SEO, membaca artikel tentang “cara memilih digital marketing agency”, lalu pergi.

Lalu menggunakan strategi iklan PPC, Anda bisa menargetkan ulang pengunjung tersebut dengan iklan yang menampilkan benefit bekerja sama dengan digital marketing agency dan layanan yang Anda sediakan.

Dengan cara ini, Anda bisa membangun “jembatan” yang menghubungkan antara konten informasional (SEO) dan penawaran transaksional (PPC).

4. Mengisi Kekosongan Saat SEO Masih Berproses

Saat meluncurkan situs baru atau menargetkan keyword yang sangat kompetitif, SEO akan butuh waktu.

Nah untuk mempercepat prosesnya, gunakan PPC untuk mendatangkan traffic dan penjualan secara instan, memastikan bisnis tetap berjalan sementara “aset” SEO Anda sedang dibangun di latar belakang.


Dengan selesainya Anda membaca artikel ini, harusnya Anda sudah memiliki gambaran besar mengenai efektivitas SEO dan PPC, serta harus melakukan apa kan ya?

Atau kalau masih memerlukan diskusi lebih lanjut, Anda bisa menghubungi Kontak Redcomm, menjelaskan kebutuhan Anda pada form yang tersedia, dan nantinya tim Redcomm akan menghubungi Anda dengan membawa solusi paling relevan.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER