knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Cara Melakukan Analisis untuk Memahami Perilaku Konsumen

03 Dec  · 
3 min read
 · 
eye 318  
CRM & Loyalty Programs

Analisis Perilaku Konsumen

Pada beberapa artikel sebelumnya, Anda sudah membaca banyak artikel tentang perilaku konsumen, mulai dari pengertian, manfaat, jenis, model dan lainnya.

Pada artikel Redcomm Knowledge kali ini, Anda bisa melanjutkan ke langkah berikutnya, yaitu mencari tahu cara melakukan analisis perilaku konsumen yang efektif untuk kesuksesan bisnis. Yuk, langsung simak penjelasan di bawah ini.

7 Cara Melakukan Analisis Perilaku Konsumen & Contohnya

1. Consumer Behavior Survey

Consumer behavior survey adalah metode paling umum untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen. 

Anda bisa menggunakan platform, seperti Google Forms atau survei digital lain, untuk menyebarkan kuesioner kepada audiens target

Dalam kuesioner yang Anda sebar tersebut, pastikan Anda bisa mendapatkan berbagai data, seperti:

  • Kebiasaan belanja konsumen.
  • Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian.
  • Hingga tingkat kepuasan konsumen terhadap produk atau layanan bisnis.

Contohnya, untuk tahu kebiasaan konsumen berbelanja smartphone, misalnya, Anda bisa mempelajari consumer behavior melalui survei.

Di dalam survei tersebut harus ada berbagai pertanyaan, seperti apakah konsumen lebih cenderung memilih fitur tertentu, memilih berdasarkan merek ponsel, layanan purna jual, dan sebagainya. 

Hasil survei ini dapat membantu perusahaan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan sesuai dengan keinginan konsumen. Cara paling mudah, Anda bisa juga mendapatkan data dari Markethac.

2. Consumer Focus Groups

Selain survei, metode lainnya yaitu riset pasar dengan melibatkan sekelompok konsumen yang diundang untuk berpartisipasi dalam diskusi terkait produk atau layanan tertentu. Cara ini dikenal juga Riset Pasar Menggunakan FGD.

Tujuan utama dari Consumer Focus Groups adalah mendapatkan wawasan mendalam tentang persepsi, preferensi, dan tanggapan konsumen terhadap suatu produk atau layanan. Dalam sesi ini, Anda juga bisa mengeksplorasi pengalaman, kritik, dan saran mereka secara langsung.

Contoh penerapan Consumer Focus Groups, misalnya:

  • Perusahaan teknologi dapat mengadakan Consumer Focus Groups untuk mengumpulkan umpan balik dari pengguna potensial terkait fitur-fitur baru pada produk mereka, seperti desain antarmuka atau fungsionalitas tambahan pada perangkat elektronik.
  • Perusahaan P&G menyelenggarakan FGD untuk mengembangkan produk rumah tangga.
  • Perusahaan kosmetik mengundang 10 konsumen untuk mencoba produk baru sehingga perusahaan mendapatkan insight atas pengalaman pelanggan secara langsung.

3. Business Ethnographic Research

Untuk memahami budaya dan dinamika pasar, Anda dapat melakukan metode penelitian business ethnographic research, yaitu penelitian yang melibatkan pengamatan terhadap perilaku dan budaya konsumen dalam konteks bisnis.

Metode ini mengutamakan analisis interaksi sosial, nilai-nilai, dan kebiasaan konsumen untuk mengidentifikasi pola-pola yang mempengaruhi keputusan pembelian. 

Contohnya, Anda melakukan observasi langsung di supermarket untuk memahami cara konsumen berinteraksi dengan produk, mencari tahu preferensi mereka, dan faktor budaya seperti apa yang mendorong konsumen melakukan pembelian.

4. One on One Interviews

Wawancara tatap muka memungkinkan Anda menggali informasi secara langsung kepada konsumen yang spesifik. 

Metode ini sangat efektif untuk produk atau layanan yang memerlukan pengalaman personal, seperti teknologi wearable atau aplikasi kesehatan. 

Anda tinggal menyesuaikan pertanyaan yang perlu diajukan kepada konsumen untuk mendapatkan data sesuai kebutuhan perusahaan, seperti kenapa konsumen akhirnya memutuskan untuk membeli, preferensi merek, ada tidaknya pengaruh iklan, dan sebagainya.

5. Conducting Phone Surveys

Meski dianggap konvensional, survei melalui telepon masih efektif, terutama untuk segmen konsumen yang lebih tua atau tinggal di daerah dengan akses internet terbatas.

Misalnya target market yang mau Anda jangkau adalah konsumen berusia 50 tahun ke atas. Nah, mereka akan lebih nyaman dengan survei melalui telepon dibandingkan harus mengisi formulir dengan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab. 

Mudahnya, coba perhatikan saja bagaimana bank papan atas melakukan survei via telepon untuk menilai kepuasan nasabah terhadap layanan customer service.

6. Using Test Marketing

Pemasaran uji coba adalah cara mengukur respons pasar terhadap produk baru sebelum Anda melakukan launching produk secara besar-besaran. 

Cara ini akan sangat membantu mencegah terjadinya kerugian besar akibat perusahaan meluncurkan produk yang ternyata susah menarik minat target market.

Contoh penerapannya, Anda bisa melakukan uji coba pemasaran untuk produk baru pada area atau outlet tertentu dulu.

Selama periode ini, Anda perlu mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai respons konsumen terhadap produk tersebut. 

Hasil dari test marketing ini akan membantu Anda mengidentifikasi potensi keberhasilan atau kegagalan produk dan melakukan penyesuaian sebelum melakukan peluncuran yang lebih luas.

7. Observation & Market Segmentation

Cara konvensional dengan mengamati perilaku konsumen secara langsung, misalnya di toko fisik maupun online, akan membantu Anda mengenali pola pembelian mereka. 

Dengan data ini, Anda dapat melakukan segmentasi pasar yang lebih efektif, seperti membagi audiens berdasarkan usia, lokasi, atau kebiasaan belanja.

Anda bahkan bisa melacak produk yang paling sering dan paling banyak ditambahkan ke keranjang belanja di e-commerce untuk menentukan segmen pasar yang potensial. 

Informasi Tentang Perilaku Konsumen yang Akan Anda Dapatkan

Lalu, informasi apa saja yang akan Anda dapatkan kalau melakukan analisis perilaku konsumen? Berikut beberapa di antara:

  • Analisis membantu mengukur keberhasilan dan efektivitas campaign, mulai dari melacak indikator Click Through Rate (CTR) hingga conversion rate.
  • Mendengarkan opini dan pendapat konsumen membuat Anda bisa mengenali kekuatan dan kelemahan produk. Misalnya, ulasan positif di media sosial sering menjadi indikator loyalitas konsumen.
  • Dari hasil analisis perilaku konsumen, Anda jadi lebih mudah menentukan segmentasi pasar potensial.  
  • Anda dapat menyesuaikan penawaran produk dengan kebutuhan spesifik konsumen.
  • Mendorong inovasi dan pengembangan yang berfokus pada customer needs, misalnya menambahkan fitur baru atau menciptakan produk yang lebih relevan dengan kebutuhan pasar.
  • Data perilaku konsumen juga membantu perusahaan memahami isu-isu penting yang berhubungan dengan perlindungan konsumen, seperti keamanan data atau keberlanjutan produk.
  • Dengan melacak tahapan customer journey, dari tahap kesadaran hingga keputusan pembelian, Anda dapat mengoptimalkan setiap langkah, mulai dari iklan hingga layanan pelanggan.  


Memahami perilaku konsumen bukan hanya tentang mengumpulkan data, tetapi juga menerjemahkannya menjadi strategi yang memberikan nilai bagi bisnis. 

Dengan menggunakan metode seperti survei, fokus grup, dan observasi, Anda dapat merancang kampanye pemasaran yang lebih efektif dan membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen. Selamat mencoba!

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER