Setelah bertahun-tahun diserbu iklan tradisional, konsumen saat ini sudah merasa jenuh dengan iklan digital yang muncul di setiap mereka mengakses berbagai platform. Akibatnya, perilaku pelanggan dan preferensi mereka mengalami perubahan.
Setelah bertahun-tahun diserbu iklan tradisional, konsumen saat ini sudah merasa jenuh dengan iklan digital yang muncul di setiap mereka mengakses berbagai platform. Akibatnya, perilaku pelanggan dan preferensi mereka mengalami perubahan.
Perubahan ini tentu saja menjadi tantangan bagi Anda sebagai pelaku usaha untuk kembali mencari tahu, apa yang mendorong konsumen tertarik dengan suatu produk atau brand?
Pengetahuan ini kemudian bisa Anda gunakan untuk membuat strategi campaign yang lebih tepat sasaran dan berpotensi menciptakan konversi.
Nah, bagaimana caranya? Simak penjelasan lengkap dan tips mengenali perilaku konsumen era digital dan cara membangun kepercayaan pelanggan pada brand Anda dari artikel di bawah ini.
Studi terbaru dari Edelman terhadap 14.000 konsumen di 14 negara menunjukkan bahwa seberapa besar konsumen percaya pada suatu merek jauh lebih penting.
Penyebabnya, karena inilah yang akan mempengaruhi audiens saat mengambil keputusan mau membeli produk Anda atau tidak.
Konsumen saat ini lebih mencari keaslian sehingga tidak menginginkan iklan yang dipaksakan kepada mereka. Termasuk mereka tidak ingin membeli dari merek yang “terlalu sering mengganggu” mereka.
Di saat yang sama, ketika audiens memutuskan berinteraksi dengan suatu brand, mereka menjadi lebih berhati-hati karena ingin melindungi privasi dasar terkait data pribadi. Itulah sebabnya, mereka menghindari mengklik tautan palsu, generik, dan spam.
Dengan perilaku konsumen yang sudah berubah, mau tidak mau Anda harus memiliki strategi yang tepat untuk membangun hubungan yang solid dan berkelanjutan dengan pelanggan. Salah satunya, Anda perlu strategi membangun kepercayaan pelanggan.
Berikut beberapa cara sederhana, tetapi penting, yang bisa Anda lakukan untuk membuat pelanggan jadi lebih percaya dengan merek dan produk yang Anda tawarkan:
Konten berkualitas yang berfokus kepada pelanggan adalah strategi pemasaran yang menempatkan kebutuhan, masalah, dan minat pelanggan sebagai prioritas utama.
Menggunakan pendekatan seperti ini memungkinkan Anda menciptakan nilai bagi pelanggan sebelum mengharapkan mereka membeli produk atau layanan.
Cara implementasinya bisa seperti ini:
Masih penasaran, bagaimana sih cara membuat kontennya? Tenang, Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya di sini: Cara Membuat Konten yang Berfokus pada Pelanggan untuk Meningkatkan Loyalitas dan Penjualan.
Metrik media sosial sering kali berfokus pada angka-angka besar seperti jumlah views, likes, dan shares. Ini dikenal juga dengan sebutan vanity metrics, karena terlihat bagus di permukaan, tetapi tidak selalu menunjukkan hasil bisnis yang nyata.
Maksudnya, meskipun metrik tersebut memberikan gambaran tentang jangkauan dan popularitas konten, namun tidak selalu mencerminkan dampak yang sebenarnya terhadap bisnis.
Lebih baik, fokuskan perhatian Anda pada metrik yang lebih relevan dengan bisnis, seperti klik tautan, tingkat retensi, loyalitas pelanggan, dan konversi.
Intinya, tinjau kembali semua metrik media sosial yang berkaitan dengan upaya membangun keterlibatan (engagement), menciptakan pengalaman positif, serta memperkuat hubungan antara brand dan pelanggan, dengan cara memastikan bisnis Anda bisa memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka.
Cara lengkapnya bisa Anda baca pada artikel berjudul: Tips Analisis Metrik Media Sosial untuk Kesuksesan Campaign.
Di dunia pemasaran modern, pendekatan tradisional yang hanya mengandalkan promosi perusahaan seringkali tidak efektif. Konsumen saat ini lebih percaya pada pengalaman orang lain daripada pesan yang langsung berasal dari brand.
Maka sudah waktunya Anda menempatkan pelanggan sebagai pusat strategi pemasaran, sehingga Anda tidak hanya membangun kepercayaan, tetapi juga menciptakan koneksi emosional yang lebih kuat.
Sederhananya begini, pelanggan yang puas dengan produk maupun layanan dari brand Anda akan menjadi “advokat” yang mempromosikan brand Anda dengan “gratis”. Bentuknya bisa berupa ulasan, testimoni, atau malah jadi bagian dari digital marketing campaign yang Anda selenggarakan.
Cara ini sudah tentu menjadi strategi pemasaran terbaik yang memiliki daya tarik otentik dan tidak bisa digantikan dengan pemasaran formal yang biasanya perusahaan lakukan.
Ingin tahu lebih banyak cara implementasinya? Baca sendiri penjelasannya di: 9 Cara Menempatkan Pelanggan di Pusat Strategi Pemasaran untuk Konversi Lebih Tinggi.
Karena konsumen tidak percaya pada tautan generik maupun tautan yang tanpa merek, bahkan menganggapnya sebagai spam, maka penting bagi Anda untuk membuat tautan yang langsung dikenali dan dapat dipercayai.
Anda sebagai pihak brand hanya perlu menggunakan domain yang sudah Anda miliki atau mendapatkan yang baru untuk menghasilkan tautan bermerk daripada yang generik.
Bagaimanapun juga cara yang Anda pilih, manajemen tautan sangat penting di era digital seperti saat ini dibandingkan sebelumnya. Apalagi dengan meningkatkannya jenis tindak kejahatan di dunia maya yang cukup mengkhawatirkan.
Oleh karena itu, logis kalau perusahaan tidak mengelola dan melacak tautan dengan benar, maka berisiko mengalami penyalahgunaan tautan oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
Anda, baik sebagai praktisi marketing maupun pemilik usaha, berkewajiban memastikan koneksi Anda memiliki merek yang menjunjung tinggi asas kepercayaan.
Ingat, konsumen yang mendapati tautan yang broken, terputus, atau tidak berhubungan dengan brand Anda, akan membuat mereka kabur. Artinya, Anda berpotensi mengalami kehilangan impresi dan kesempatan untuk mendapatkan 39% lebih banyak klik daripada dengan tautan generik.
Apa yang Anda perjuangkan sebagai pemilik usaha atau brand? Hari ini, lebih dari sebelumnya, apa yang Anda perjuangkan sebagai merek membuat Anda menonjol.
Pelanggan menginginkan keaslian. Itu berarti Anda tidak bisa hanya mengandalkan pesan yang “sesuai merek”. Konten harus melakukan lebih dari sekadar sejalan dengan nilai-nilai merek.
Bisa dikatakan, konten yang Anda publikasi harus bisa menyampaikan nilai-nilai yang brand Anda usung dengan cara yang lebih memikat dan jelas. Tujuannya agar memiliki peluang kecil untuk menonjol dan mencapai calon pelanggan.
Menerapkan praktik-praktik sederhana ini tidak memerlukan banyak sumber daya baru. Namun, mungkin memerlukan perubahan dalam strategi pemasaran.
Untuk itu, fokuskan perhatian Anda untuk membangun kepercayaan pelanggan dan buatlah program loyalitas. Cek di sini yuk Kesalahan dalam Membuat Customer Loyalty Program.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC