knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE
9 Tips Analisis M...

9 Tips Analisis Metrik Media Sosial untuk Kesuksesan Campaign

08 Jan  · 
4 min read
 · 
eye 90  
Social Media

Cara Analisis Metrik Media Sosial

Anda pasti sudah paham dengan baik kalau saat ini media sosial sudah menjadi salah satu kanal utama untuk menjangkau pelanggan.

Menurut laporan dari Data Reportal, jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191 juta pada tahun 2024. Rata-rata waktu mereka menggunakan medsos mencapai 3 jam per hari. 

Angka ini menunjukkan betapa besarnya potensi media sosial untuk membangun brand dan meningkatkan konversi. Namun, online presence yang kuat di media sosial saja tidak cukup. 

Untuk hasil yang maksimal, Anda perlu fokus pada pembuatan konten yang relevan dan memenuhi kebutuhan audiens. 

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari HubSpot yang mengungkapkan 70% pelanggan lebih cenderung membeli produk atau layanan bisnis dari brand yang memahami kebutuhan mereka.

Apakah Anda ingin jadi brand yang bisa memahami kebutuhan audiens dengan baik? Jika iya, Anda perlu meninjau metrik media sosial secara teratur agar dapat mengevaluasi efektivitas konten dan strategi pemasaran.

9 Cara Menganalisis Metrik Media Sosial yang Benar dan Efektif

Nah, supaya Anda bisa mengetahui dengan jelas mengenai kebutuhan dan preferensi audiens, Anda perlu menganalisis metrik yang tepat dari digital campaign yang Anda selenggarakan di media sosial.

Berikut langkah-langkah implementasi untuk meninjau metrik media sosial yang penting agar Anda dapat mencapai hasil yang diinginkan:

1. Identifikasi Tujuan Social Media Campaign

Langkah pertama, Anda harus mengidentifikasi dan menentukan apa sih yang sebenarnya ingin Anda capai dengan menyelenggarakan social media campaign?

Memiliki tujuan yang jelas dan tepat akan memandu Anda memilih metrik yang relevan dan menentukan strategi konten yang sesuai.

Misalnya Anda ingin meningkatkan brand awareness atau kesadaran merek, maka berfokuslah pada metrik seperti jangkauan (reach) dan impresi.

Sementara kalau tujuan Anda adalah meningkatkan keterlibatan, tentunya Anda harus memperhatikan interaksi, seperti likes, komentar, shares, dan durasi waktu audiens menonton video.

Begitupun jika target yang menjadi fokus Anda adalah konversi, maka lacak klik tautan, leads, atau pembelian langsung.

2. Pilih Metrik yang Relevan

Menentukan metrik yang tepat menjadi kunci untuk mengevaluasi efektivitas strategi media sosial Anda. 

Beberapa metrik utama yang perlu Anda perhatikan, antara lain:

  • Engagement Rate adalah metrik untuk mengukur interaksi pengguna terhadap konten Anda dibandingkan dengan total audiens.
  • Click Through Rate (CTR) untuk melihat berapa banyak orang yang mengklik tautan dalam postingan Anda. Metrik ini juga berguna dalam mengukur efektivitas Call to Action (CTA).
  • Customer Sentiment adalah metrik untuk menganalisis sentimen di komentar atau ulasan untuk mengetahui bagaimana audiens memandang merek Anda.
  • Response Rate bisa Anda gunakan untuk melacak seberapa cepat dan sering Anda merespons pesan atau komentar pelanggan.

Pilih metrik yang paling relevan dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai sehingga Anda bisa lebih fokus pada data yang benar-benar mendukung pencapaian tujuan.

3. Gunakan Tools Analytics yang Tepat

Untuk menghemat waktu dan sumber daya dalam melakukan analisis performa media sosial, Anda bisa menggunakan tools social media analytics atau alat analisis yang tepat.

Jika menyelenggarakan campaign di media sosial, umumnya setiap media sosial sudah memiliki fitur insight yang bisa Anda gunakan untuk melacak berbagai metrik. Misalnya, Instagram Insights, Facebook Analytics, atau Twitter Analytics.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan tools analysis pihak ketiga, seperti Hootsuite, Sprout Social, atau Google Analytics, yang dapat membantu Anda memantau kampanye lintas platform dan mendapatkan data yang lebih komprehensif.

Contohnya, menggunakan Google Analytics memungkinkan Anda melacak jumlah pengunjung yang datang ke situs web melalui media sosial dan melihat kontribusinya terhadap konversi.

4. Fokus pada Interaksi Bermakna

Interaksi yang bermakna dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperkuat hubungan dengan audiens.

Untuk membangun interaksi yang bermakna, pastikan Anda atau tim terkait di dalam perusahaan Anda bisa fast response dalam membalas komentar, Direct Message (DM), atau mention dengan cara yang personal.

Anda juga bisa membangun interaksi secara aktif dan efektif dengan membuat polling, menyelenggarakan sesi Q&A, atau mengajak audiens berdiskusi terkait produk Anda.

Salah satu contoh implementasi misalnya saat ada pelanggan yang memberikan keluhan, pastikan Anda menanggapinya dengan cepat dan tawarkan solusi. Ini dapat mengubah pengalaman negatif menjadi peluang untuk membangun hubungan positif.

5. Pantau dan Tinjau Data Secara Berkala

Jadwalkan analisis data secara rutin untuk mengevaluasi performa metrik media sosial. Di saat yang sama, identifikasi pola seperti waktu atau hari terbaik untuk memposting konten.

Misalnya, Anda melihat data yang menunjukkan postingan Reels Instagram mendapatkan lebih banyak engagement pada sore hari, gunakan waktu tersebut untuk mengunggah konten baru.

Selain itu, bagus lagi kalau Anda juga melakukan analisis mingguan atau bulanan. Lalu buatlah perbandingan hasil dari bulan ke bulan dan bagaimana progress pencapaian targetnya.

6. Lakukan A/B Testing

Uji berbagai jenis konten untuk melihat mana yang paling efektif dalam menarik audiens Anda.

Caranya bisa dengan membuat konten dalam format berbeda, seperti konten dengan format gambar vs video atau posting edukasi vs promosi. Kemudian analisis hasilnya untuk menentukan jenis konten terbaik.

Jika video edukasi memiliki engagement rate yang lebih tinggi daripada postingan promosi, maka fokuslah pada pembuatan konten edukasi.

7. Kaitkan Data dengan Tujuan Bisnis

Pastikan setiap metrik yang Anda pantau memberikan dampak nyata pada tujuan bisnis. Jika tujuan yang mau dicapai adalah meningkatkan penjualan, fokuslah pada CTR (Click Through Rate) atau tingkat konversi untuk mengukur efektivitas kampanye. 

Sebaliknya, jika tujuan Anda adalah membangun komunitas, pantau pertumbuhan followers dan tingkat keterlibatan audiens melalui likes, komentar, dan shares. Kemudian lakukan analisis untuk memahami bagaimana perubahan pada metrik tertentu berdampak pada hasil bisnis. 

Misalnya, apakah pertumbuhan followers sejalan dengan peningkatan keterlibatan? Apakah peningkatan engagement juga menghasilkan peningkatan penjualan atau leads

Gunakan data untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan strategi Anda. Jika metrik tertentu menunjukkan performa buruk, seperti rendahnya CTR pada kampanye tertentu, pertimbangkan untuk mengubah CTA, waktu posting, atau format konten.

8. Bangun Komunitas yang Aktif

Komunitas yang aktif dapat menjadi aset strategis untuk membangun hubungan jangka panjang dengan audiens. Anda bisa mulai melibatkan audiens melalui grup Facebook atau channel di Instagram. Kemudian adakan sesi tanya jawab langsung (live Q&A), atau forum diskusi online. 

Cara ini memungkinkan audiens bisa saling berbagi pengalaman, memberikan feedback, atau sekadar berdiskusi tentang produk atau layanan yang Anda sediakan. 

Alangkah baik jika Anda juga menyediakan insentif untuk mendorong partisipasi audiens, seperti memberikan diskon khusus untuk anggota komunitas yang aktif, bikin giveaway, atau akses eksklusif ke konten tertentu. 

Tak hanya membuat komunitas menjadi lebih aktif, namun menerapkan strategi seperti ini juga dapat memperkuat loyalitas sekaligus meningkatkan interaksi secara organik.

9. Lacak Sentimen Pelanggan Secara Aktif

Untuk melacak sentimen pelanggan secara efektif, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Identifikasi dan tentukan platform yang banyak audiens gunakan secara aktif, termasuk ulasan di e-commerce.
  • Gunakan tools monitoring, seperti Brand24, Mention, atau Hootsuite untuk memantau percakapan, mulai dari mention, komentar, maupun ulasan terkait brand Anda secara real time.
  • Lakukan kategorisasi dengan cara memisahkan data yang terkumpul menjadi tiga, yaitu sentimen positif, negatif, dan netral, sehingga Anda bisa memahami persepsi audiens terhadap brand maupun produk dan layanannya.
  • Gunakan fitur analitik dalam tools monitoring untuk melihat tren. Misalnya, apakah ada lonjakan sentimen negatif setelah peluncuran produk baru? Atau, apakah kampanye media sosial Anda meningkatkan sentimen positif?

Untuk setiap kategori sentimen, ambil tindakan yang tepat. Misalnya Anda perlu menanggapi dengan baik setiap sentimen negatif dengan permintaan maaf jika diperlukan dan memberikan solusi untuk mengatasi kekecewaan pelanggan. 

Sementara untuk setiap ulasan dan komentar positif, pastikan Anda mengucapkan terima kasih ya. Lalu jika sentimen netral mendominasi, pertimbangkan strategi baru untuk membangun koneksi emosional dengan audiens.

Pantau, evaluasi, dan analisis setiap perubahan sentimen secara berkala untuk menilai apakah strategi Anda berhasil. Jika tidak, lakukan penyesuaian seperti memperbaiki pesan kampanye atau meningkatkan layanan pelanggan. 

Jangan lupa untuk rutin melakukan pembaharuan strategi berdasarkan data dan metrik yang sudah Anda analisis.


Melakukan peninjauan dan analisis metrik media sosial secara teratur bukan hanya tentang melihat angka, tetapi memahami apa yang benar-benar diinginkan oleh audiens. 

Ikuti langkah-langkah di atas untuk menciptakan strategi media sosial yang tidak hanya efektif tetapi juga relevan dengan kebutuhan pelanggan. Namun pastikan juga Anda memahami Metrik Penting yang Wajib Anda Tahu Saat Promosi di Media Sosial.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER