Istilah goal conversion atau konversi sering terdengar dalam dunia digital marketing.
Istilah goal conversion atau konversi sering terdengar dalam dunia digital marketing.
Konversi adalah upaya mencapai tujuan atau proses mengubah bentuk suatu bisnis ke bentuk lain. Terkadang konversi juga dianggap sebagai action, prospek atau events.
Agar lebih jelas, Anda bisa membaca artikel tentang memahami goal conversion dan cara menetapkannya pada penjelasan artikel di bawah ini.
Apakah Anda pernah melihat toko yang tidak pernah sepi pengunjung? Pengunjung yang datang biasanya memiliki tujuan berbeda-beda.
Ada pengunjung yang datang ke toko untuk membeli barang yang sudah direncanakan. Ada yang hanya jalan-jalan di sekitar toko, namun mampir karena penasaran melihat toko yang ramai. Selain itu, ada juga yang datang hanya sekadar melihat-lihat.
Di saat yang sama, melihat pengunjung yang banyak, pemilik toko pasti berharap semua pengunjung melakukan pembelian.
Nah, yang terjadi di toko ramai tersebut, sama dengan apa yang seharusnya terjadi pada toko online yang mungkin sedang Anda jalani.
Visitor yang mengunjungi toko online pasti memiliki tujuan berbeda-beda. Anda harus melakukan sesuatu agar semua pengunjung yang mampir melakukan pembelian.
Tindakan yang akhirnya dilakukan pengunjung, yaitu melakukan transaksi, inilah yang dimaksudkan dengan goal conversion.
Dengan kata lain, goal conversion adalah tujuan utama dari bisnis yang ingin Anda capai, yaitu peningkatan penjualan.
Sayangnya, tidak semua konversi berhubungan dengan proses transaksi. Karena faktanya, konversi juga berhubungan dengan bagaimana perusahaan membangun kepercayaan serta meningkatkan branding atau brand awareness.
Termasuk membuat pengunjung yang datang ke toko awalnya hanya untuk melihat-lihat, kemudian meninggalkan kartu nama agar Anda bisa memberi kabar mengenai promosi dan produk terbaru di lain waktu.
Sederhananya, goal conversion adalah:
Intinya, indikator apa pun yang Anda harapkan akan dilakukan pengunjung, bisa dijadikan sebagai goal conversion.
Agar lebih memahami arti konversi, Anda harus memahami dasar-dasar konversi. Sebagai pebisnis, Anda pasti mengharapkan ada tindakan yang menguntungkan dari konsumen.
Jika ingin meningkatkan conversion rate pembelian produk, Anda harus bisa mengoptimalkan Conversion Rate Optimization (CRO) agar terjadi peningkatan konversi mikro.
Konversi mikro adalah langkah awal yang bisa Anda lakukan untuk meraih kepercayaan dari setiap tindakan konsumen.
Sedangkan makro konversi adalah akhir dari tindakan yang Anda inginkan dari konsumen, seperti terjadinya transaksi pembelian produk, mengisi kuesioner yang Anda sediakan, melakukan registrasi atau pengisian data diri di website, dan sebagainya.
Dasar-dasar menetapkan conversion berikutnya, Anda harus tahu terlebih dahulu konversi seperti apa yang Anda harapkan akan terjadi.
Dengan penetapan konversi dalam mengembangkan usaha, Anda jadi bisa membedakan, mana pengunjung yang tertarik dengan produk yang Anda tawarkan, dan mana pengunjung yang sama sekali tidak tertarik, namun hanya penasaran.
Konversi akan membantu Anda mengidentifikasi masalah yang mungkin Anda hadapi dan dianggap sebagai kunci meningkatkan penjualan.
Oleh karena itu, penetapan goal conversion perlu disesuaikan dengan kebutuhan usaha dan nilai produk.
Dalam mengembangkan toko online, sayangnya konversi belum tentu dapat menjamin kesuksesan dari website toko online tersebut.
Artinya, bisa jadi konversi yang Anda dapat hanya dalam bentuk data pengunjung berupa email dan nama saja, belum dalam bentuk keuntungan berupa uang.
Pada umumnya, suatu usaha memiliki beberapa tujuan bisnis, seperti pengunjung harus membeli produk, melihat katalog, dan mendaftarkan alamat email-nya.
Di bawah ini terdapat beberapa bentuk dari konversi berdasarkan jenis toko yang Anda jalankan:
Dalam menjalankan e-commerce, Anda pasti mengharapkan terjadi penjualan, calon pelanggan melakukan pengunduhan katalog produk, serta melakukan registrasi di toko online Anda.
Registrasi yang dilakukan calon konsumen bertujuan agar Anda bisa melakukan kegiatan marketing lanjutan, seperti retargeting dan remarketing, untuk membuat mereka tetap menjadi pelanggan bisnis Anda.
Bagi perusahaan, pengunjung website bisnis diharapkan meninggalkan jejak dalam bentuk pengisian data, brosur perusahaan atau company profile.
Tujuannya agar proses marketing selanjutnya bisa dilakukan, misalnya melakukan kerja sama bisnis di kemudian hari.
Berbeda dengan bentuk konversi lainnya, media memiliki tujuan agar pengunjung atau visitor mengikuti email newsletter.
Bisa pula dengan melakukan share, like, serta meninggalkan komentar yang akan membuat peringkat halaman media semakin baik di mata mesin pencari maupun pembaca media lainnya.
Konversi dari multimedia site adalah play video atau music, melakukan pendaftaran, share, dan like. Tak hanya itu, konversi pada multimedia site juga dapat melibatkan interaksi yang lebih mendalam, seperti mengikuti saluran atau akun tertentu, dan berpartisipasi dalam campaign atau forum yang tersedia.
Semua tindakan ini tidak hanya meningkatkan engagement, tetapi juga membantu memperluas jangkauan, memperkuat online presence, dan popularitas website melalui partisipasi aktif penggunanya.
Konversi di atas tidak berlaku untuk semua bisnis, namun akan bergantung pada penetapan indikator dan jenis usahanya.
Setiap bisnis akan memiliki goal conversion yang berbeda. Sekarang giliran Anda, goal conversion seperti apa yang Anda harapkan terjadi pada bisnis yang Anda jalankan?
Untuk itu, coba pahami juga Kerja Conversion Rate dan Cara Menghitungnya. Kemudian buatlah strategi yang tepat untuk Meningkatkan Conversion Rate Menggunakan A/B Testing.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC