knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE
Efektivitas Campa...

Efektivitas Campaign Anjlok? Terapkan 5 Strategi Data Driven Marketing Ini Sekarang!

08 Apr  · 
4 min read
 · 
eye 3.896  
Analisis Data

Data Driven Marketing Untuk Peningkatan Efektivitas Campaign

Pernahkah Anda merasa strategi marketing yang dijalankan sudah bagus, namun hasil campaign tetap jauh dari ekspektasi? 

Jika pernah, jangan buru-buru menyalahkan platform iklan atau anggota tim yang bertanggung jawab. Bisa jadi, masalahnya ada pada keputusan yang dibuat tanpa landasan data yang kuat.

Di era digital seperti sekarang, insting saja tidak cukup. Anda butuh pendekatan berbasis data atau data driven marketing agar campaign yang dijalankan benar-benar efektif, hemat biaya, dan menghasilkan konversi yang nyata.

Sayangnya hingga hari ini, hanya sekitar 5-10 persen perusahaan yang mau melakukan konsultasi data ke digital marketing agency Indonesia sebelum menjalankan digital campaign.

Selebihnya, masih banyak yang belum menyadari pentingnya data driven marketing yang bisa meningkatkan efektivitas campaign, bahkan peningkatan ROI.

Nah, di artikel Redcomm Knowledge kali ini, mari sama-sama memahami cara mengoptimalkan data untuk mendongkrak performa campaign, disertai strategi data driven marketing yang terbukti berhasil dan bisa langsung Anda terapkan.

Apa Itu Data Driven Marketing?

Data driven marketing adalah pendekatan strategi pemasaran yang menggunakan data pelanggan dan perilaku konsumen untuk membuat keputusan yang lebih terarah, personal, dan efisien.

Artinya dalam menjalankan bisnis Anda tidak lagi mengandalkan intuisi semata, melainkan memanfaatkan teknologi, analisis big data, dan kecerdasan buatan (AI), untuk memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan audiens.

Dalam laporan Forbes, pemasaran berbasis data menjadi cara yang sangat efektif untuk mengidentifikasi dan menarik klien potensial berdasarkan analisis data demografi, perilaku, dan preferensi audiens.

Lalu melalui analisis metrik, Anda juga akan jauh lebih mudah melacak dan mengukur performa kampanye pemasaran, menyusun strategi yang lebih tepat sasaran dan akhirnya memungkinkan pertumbuhan bisnis yang lebih terukur dan scalable.

Cara Mengumpulkan Data untuk Data Driven Marketing

Sebelum menyusun strategi, Anda harus tahu cara mengumpulkan data yang relevan, terutama melalui email marketing, yaitu salah satu channel yang paling efektif bila bisa Anda optimalkan dengan data.

Umumnya, ada beberapa hal yang menjadi fokus tim digital marketing agency saat mengumpulkan data melalui strategi email marketing, di antaranya:

1. Gunakan Tracking Pixel dalam Email

Di dalam platform pengiriman email, biasanya sudah ada fitur pelacakan yang nantinya akan sangat membantu Anda melakukan tracking dan analisis.

Nah, Anda bisa menggunakan tracking pixel. Jadi ketika audiens mengklik gambar atau tautan, pixel tracking akan mencatat aktivitas tersebut.

Setiap URL di dalam email bisa dibuat unik agar dapat Anda lacak per pengguna.

2. Pantau Click-Through dan Open Rate

Platform email, seperti Mailchimp atau Klaviyo, menyediakan laporan lengkap tentang open rate dan click-through rate (CTR).

Bahkan, tingkat bounce rate serta aktivitas berhenti berlangganan dari para pengguna pun dapat terlihat.

Semua data ini nantinya akan sangat berguna ketika Anda ingin mengetahui keberhasilan campaign melalui email, kemudian untuk menyusun strategi selanjutnya yang lebih baik.

3. Integrasi dengan Website Tracking

Setelah email diklik, pengguna diarahkan ke halaman tertentu, dan data perilaku mereka di halaman tersebut, seperti durasi, scroll, hingga pembelian, bisa Anda lacak menggunakan tools, seperti Google Analytics 4 atau Hotjar.

Pada saat dialihkan, informasi akan dikirim ke platform pengiriman email, sebelum sampai ke halaman web yang dituju. Proses ini tidak dapat dilihat oleh pelanggan yang membuka email karena berlangsung dengan sangat cepat.

5 Strategi Data Driven Marketing untuk Campaign yang Efektif

Bagi tim marketing, manfaatkan ilmu data untuk mempersempit target audiens Anda berdasarkan pada minat dan kebiasaan membeli.

Setelah itu, Anda dapat melakukan personalisasi penawaran produk dan berbagai layanan kepada mereka sehingga mampu membangun hubungan yang lebih dalam lagi.

Berikut beberapa tips yang dapat Anda implementasikan untuk meningkatkan efektivitas campaign menggunakan data driven marketing:

1. Kembangkan Buyer Persona Berbasis Data

Tim marketing akan sangat terbantu dengan adanya data apabila diikuti dengan layanan konsultasi big data, serta dukungan pengujian validitas. Cara ini akan membuat proses identifikasi pelanggan menjadi lebih mudah.

Buyer persona yang akurat membantu marketer menyusun pesan yang lebih relevan. Anda bisa mengembangkan persona ini dengan bantuan layanan big data atau bekerja sama dengan digital marketing agency berpengalaman seperti Redcomm. 

Redcomm Indonesia adalah salah satu agency digital Indonesia yang berhasil meraih predikat Gold untuk kategori Indonesia Digital Agency Of The Year 2020. 

Ini merupakan penghargaan Gold ke-3 yang diterima Redcomm dalam tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2018. Selain itu, Redcomm Indonesia juga meraih Silver untuk kategori Independent Agency of the Year.

Bahkan pada tahun 2024, Redcomm kembali meraih gelar Digital Agency of the Year untuk ke-7 kalinya selama 7 tahun berturut-turut sejak 2018.

Jadi, setelah mendapatkan pemahaman dan data lengkap seperti apa pelanggan ideal yang dimiliki, Anda dapat menggunakan data untuk mengidentifikasi apa saja yang disukai pelanggan, sampai pada konten dan brand image seperti apa yang paling mereka inginkan.

2. Optimalkan Strategi dengan Marketing Funnel dan AI

Strategi marketing campaign yang bersifat tradisional selama ini hanya fokus pada kesadaran merek atau brand awareness, akuisisi, serta aktivasi merek / brand activation

Namun saat ini, marketing funnel modern kini tak bisa lepas dari dukungan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning (ML). Keduanya bisa digunakan untuk memetakan perilaku pelanggan dan memprediksi churn rate.

Contohnya, dengan machine learning Anda bisa mendeteksi kalau pelanggan cenderung berhenti berlangganan setelah tidak membuka email selama 2 minggu.

Dari sini, Anda bisa membuat automated retargeting atau penawaran khusus sebelum mereka benar-benar churn

Dengan memanfaatkan indikator perilaku ini, tim marketing Anda dapat menerapkan strategi marketing funnel sehingga selanjutnya bisa menyelenggarakan campaign yang lebih efektif lagi.

3. Segmentasi Audiens Berdasarkan Perilaku dan Demografi

Poin satu ini merupakan salah satu bagian penting yang tak boleh diabaikan dalam strategi marketing. Di sinilah pentingnya keberadaan seorang data scientist.

Segmentasi berguna untuk membantu mengelompokkan audiens berdasarkan beberapa kriteria, mulai dari jenis kelamin, usia, status perkawinan, dan sebagainya. 

Namun di era modern seperti sekarang, segmentasi tidak hanya tentang usia atau lokasi saja, tetapi juga harus meliputi minat, perilaku browsing, frekuensi belanja, hingga respons terhadap campaign sebelumnya.

Tools seperti HubSpot, ActiveCampaign, atau Salesforce Marketing Cloud memudahkan segmentasi ini bahkan untuk bisnis menengah.

Jika proses segmentasi terhadap target pelanggan bisa Anda lakukan secara lengkap dan menyeluruh, tentunya akan membantu Anda  dalam personalisasi konten marketing.

Inilah yang nantinya akan berdampak pada peningkatan kepuasaan pelanggan hingga mampu menghasilkan potensi ROI yang jauh lebih besar dibandingkan dengan penargetan massal yang asal-asalan.

4. Personalisasi Konten Sesuai Preferensi Pengguna

Cukup banyak hasil survei dan riset yang telah dilakukan marketer menyebutkan kalau konsumen akan tertarik pada pesan yang dipersonalisasi saja.

Bahkan sebagian besar konsumen mengaku lebih memilih berbelanja produk dari brand yang mempersonalisasi pengalaman masing-masing pembeli.

Masalahnya, personalisasi bukan hanya menyebut nama di awal email. Ini mencakup isi, waktu pengiriman, hingga channel komunikasi yang digunakan.

Maka mau tidak mau Anda harus mulai memanfaatkan data sedetail mungkin mengenai pelanggan. Kemudian gunakan data pembelian sebelumnya atau interaksi terakhir mereka untuk menyusun konten yang seolah-olah “dibuat khusus” untuk mereka.

Adanya informasi lengkap tentang perilaku pelanggan dan preferensi produk dapat dijadikan dasar untuk mengirimkan email serta aneka pesan lain dalam rangka meningkatkan efektivitas campaign.

5. Pantau dan Maksimalkan ROI Secara Real Time

Untuk memaksimalkan laba atas investasi (ROI) yang ada, Anda memiliki keharusan untuk menganalisis dan melakukan pengukuran kinerja dalam strategi marketing yang telah dijalankan. 

Adanya analisis data akan membantu pengembangan maupun perbaikan, jika diperlukan, untuk memaksimalkan strategi marketing yang berjalan.

Contohnya, dengan adanya fitur pantauan real time dalam iklan online saat ini membuat pengeluaran menjadi lebih efisien. Iklan yang tidak efektif dapat Anda hentikan sementara untuk memaksimalkan iklan yang menghasilkan ROI maksimum.

Bahkan kalau Anda menggunakan Google Ads dan Meta Ads, keduanya memiliki fitur yang membantu Anda melakukan pemantauan berbasis KPI, seperti Cost Per Conversion, Lifetime Value (LTV), dan Return on Ad Spend (ROAS) secara real time.


Dalam dunia digital yang serba cepat, strategi marketing yang mengandalkan tebakan sudah tidak lagi relevan. Data driven marketing bukan hanya solusi, tapi keharusan jika Anda ingin campaign yang hemat biaya, tepat sasaran, dan memiliki hasil nyata.

Mulailah dari pengumpulan data sederhana melalui email dan perilaku pengguna, lalu maksimalkan dengan AI, segmentasi, dan personalisasi. Jika membutuhkan bantuan, jangan segan menghubungi Kontak Redcomm.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER

RELATED TOPIC