knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE
Menggunakan Data ...

Menggunakan Data Analytics untuk Mengoptimalkan Digital Campaign yang Sukses

28 Feb  · 
3 min read
 · 
eye 83  
Analisis Data

Data Analytics Untuk Digital Campaign

Mengapa data analytics penting dalam kampanye digital? Mungkin inilah pertanyaan yang sedang memenuhi kepala Anda saat ini sehingga Anda menemukan artikel dari Redcomm Knowledge kali ini.

Dalam dunia pemasaran digital yang semakin kompetitif, pengambilan keputusan berbasis data bukan lagi sekadar opsi, melainkan kebutuhan.

Berdasarkan laporan McKinsey, perusahaan yang mengandalkan data analytics untuk strategi pemasarannya mengalami peningkatan ROI hingga 15–20% lebih tinggi dibandingkan yang tidak.

Dengan kata lain, tanpa pemanfaatan data analytics yang tepat, Anda berisiko membuang anggaran pemasaran tanpa hasil yang optimal.

Lalu, bagaimana cara menggunakan data analytics untuk mengoptimalkan kampanye digital? Mari kita bahas secara lengkap dan detail di artikel ini ya.

Apa Itu Data Analytics dalam Digital Marketing?

Data analytics dalam digital marketing adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data untuk meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran.

Proses pengumpulan data hingga menafsirkannya, yang meliputi melacak performa iklan dan perilaku audiens, bisa Anda lakukan dengan memahami indikator di Google analytics.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan tools data driven marketing, seperti HubSpot, Ahrefs, SEMrush, dan sebagainya. Nanti hasilnya bisa Anda gunakan untuk menentukan strategi yang lebih efektif.

Jenis Data yang Perlu Dianalisis dalam Campaign

Untuk mengoptimalkan digital campaign dan membuatnya jadi lebih efektif, maka dalam proses analisis ada beberapa jenis data yang perlu Anda perhatikan, di antaranya:

1. Data Demografi

Data yang masuk di sini meliputi usia, lokasi, gender, dan preferensi audiens. 

Anda bisa mendapatkan semua data tersebut menggunakan Google analytics, Facebook audience insights, atau laporan internal CRM.

2. Behavioral Data

Behavioral data menunjukkan bagaimana audiens berinteraksi dengan situs web atau platform digital Anda, termasuk halaman yang dikunjungi, waktu yang dihabiskan, dan tindakan tertentu. 

Alat seperti Google analytics, Mixpanel, atau Hotjar, dapat membantu Anda mengumpulkan data behavioral.

3. Engagement Metrics

Metrik untuk mengukur engagement yang perlu Anda analisis termasuk rasio klik (CTR), bounce rate, conversion rate, dan waktu tayang konten. 

Data ini bisa Anda temukan di Google Search Console, analitik Google, data di Google ads, Meta Business Suite, atau tools email marketing, seperti Mailchimp dan HubSpot.

Menganalisis engagement metrics memungkinkan Anda mengetahui seberapa tertarik audiens dengan konten atau strategi pemasaran yang Anda jalankan.

4. Attribution Data

Umumnya, attribution data berguna untuk mengidentifikasi sumber traffic, customer journey, kapan pelanggan melakukan konversi, hingga bagaimana kontribusi setiap marketing channel terhadap hasil akhir. 

Anda bisa memanfaatkan tools seperti Google analytics, UTM tracking dalam Google Tag Manager, atau jenis tools digital marketing lainnya untuk mendapatkan semua data attribution.

Nantinya, attribution data yang sudah Anda analisis akan sangat membantu dalam menentukan channel pemasaran mana yang paling efektif. Kemudian Anda tinggal mengalokasikan anggaran iklan dengan bijak di channel tersebut.

Cara Menggunakan Data Analytics untuk Kampanye yang Lebih Efektif

Setelah paham jenis data yang harus Anda analisis apa saja, dan sudah pula mengumpulkan semua data yang dibutuhkan, maka ini waktunya mencari tahu cara menggunakan data analytics yang sudah tersedia.

1. Segmentasi Audiens yang Lebih Akurat

Berdasarkan pengalaman profesional tim digital marketing agency Indonesia seperti Redcomm, melakukan segmentasi audiens berbasis data memungkinkan bisnis mengalami peningkatan engagement

Artinya, penggunaan data yang tepat memudahkan Anda membagi audiens ke dalam kategori spesifik berdasarkan preferensi dan perilaku mereka, seperti:

  • Cold audience, yaitu audiens yang baru mengenal brand Anda.
  • Warm audience adalah kelompok audiens yang pernah berinteraksi dengan bisnis Anda, tetapi belum melakukan konversi.
  • Hot audience adalah audiens yang hampir melakukan pembelian.

2. Menyesuaikan Konten dengan Preferensi Audiens

Data analytics akan sangat memudahkan Anda dalam melihat jenis konten mana yang paling banyak mendapatkan engagement

Misalnya, Anda melihat ada data yang  menunjukkan artikel edukatif memiliki bounce rate rendah dan waktu baca yang tinggi, berarti audiens Anda lebih tertarik pada konten informatif.

Nah, gunakan data ini untuk mengoptimalkan strategi konten dengan cara:

  • Membuat blog post berbasis kata kunci yang dicari audiens.
  • Menggunakan A/B testing untuk menentukan judul atau CTA yang paling efektif.

Anda juga bisa menggunakan heatmap analysis untuk memahami bagian mana dari situs yang paling menarik perhatian, yang kemudian dapat Anda kembangkan lebih lanjut.

3. Memaksimalkan Budget dengan Data Driven Ads

Berdasarkan data yang pernah dirilis Google, iklan berbasis data dapat meningkatkan konversi yang lebih tinggi dibandingkan iklan tradisional.

Maka alangkah baiknya Anda memanfaatkan Google Ads atau Facebook Ads Manager, sehingga Anda bisa menganalisis performa iklan dan mengalokasikan anggaran ke iklan yang paling efektif.

Cara menerapkan bisa dengan mengimplementasi strategi berbasis data, seperti:

  • Menggunakan lookalike audience untuk menargetkan pengguna yang mirip dengan pelanggan potensial yang sudah ada.
  • Menyesuaikan waktu tayang iklan berdasarkan jam aktivitas tertinggi audiens.
  • Menggunakan retargeting dan remarketing untuk menjangkau kembali pengguna yang telah berinteraksi sebelumnya.

4. Optimasi SEO Berdasarkan Data

SEO bukan hanya tentang mampu menempatkan kata kunci dalam artikel, tetapi juga memahami bagaimana audiens mencari informasi. 

Coba manfaatkan tools SEO, seperti Google Search Console atau Ahrefs untuk melihat:

  • Kata kunci yang membawa traffic paling banyak di Google Search Console pada bagian “Performance”.
  • Cari tahu halaman mana saja yang memiliki CTR rendah dan perlu dioptimalkan. Cara ceknya, buka laporan “Performance” di Google Search Console dan periksa metrik CTR.
  • Analisis query pencarian yang belum Anda manfaatkan secara maksimal yang bisa Anda temukan pada bagian “Queries” dalam Google Search Console. Ini cara terbaik untuk menemukan kata kunci yang memiliki impresi tinggi, tetapi belum dioptimalkan.

Contohnya, Anda menemukan data yang menunjukkan pencarian untuk kata kunci “cara meningkatkan konversi e-commerce” memiliki volume tinggi, tetapi persaingan rendah. Nah, Anda bisa membuat artikel yang mengincar keyword tersebut.

Studi Kasus Keberhasilan Brand dalam Menggunakan Data Analytics

Agar pemahaman Anda lebih lengkap mengenai betapa pentingnya data analytics dalam proses analisis data digital campaign, berikut cara beberapa brand memanfaatkan data yang mereka miliki:

  • Netflix menggunakan data analytics untuk memahami kebiasaan menonton penggunanya, menyesuaikan rekomendasi konten, dan meningkatkan engagement.
  • Amazon menggunakan data analytics untuk menawarkan rekomendasi produk yang dipersonalisasi, meningkatkan konversi hingga 35% lebih tinggi.
  • Salah satu bisnis fashion di Indonesia, Buttonscarves, menggunakan data analytics dari media sosial dan e-commerce untuk menyesuaikan strategi pemasaran mereka. Hasilnya, mereka berhasil meningkatkan engagement dan konversi penjualan secara signifikan.

Menggunakan data analytics dalam kampanye digital bukan hanya membantu meningkatkan efektivitas pemasaran, tetapi juga memastikan setiap keputusan berbasis pada informasi yang valid. 

Jadi, sudahkah Anda menerapkan data analytics dalam strategi digital marketing? 

Jika belum, mulailah sekarang juga dengan menerapkan Cara Membaca Data Google Analytics Tools dan Memahami Metriknya. Atau kalau masih membutuhkan bantuan profesional, langsung saja ke Kontak Redcomm ya.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER

RELATED TOPIC