Mengapa data analytics penting dalam kampanye digital? Mungkin inilah pertanyaan yang sedang memenuhi kepala Anda saat ini sehingga Anda menemukan artikel dari Redcomm Knowledge kali ini.
Mengapa data analytics penting dalam kampanye digital? Mungkin inilah pertanyaan yang sedang memenuhi kepala Anda saat ini sehingga Anda menemukan artikel dari Redcomm Knowledge kali ini.
Dalam dunia pemasaran digital yang semakin kompetitif, pengambilan keputusan berbasis data bukan lagi sekadar opsi, melainkan kebutuhan.
Berdasarkan laporan McKinsey, perusahaan yang mengandalkan data analytics untuk strategi pemasarannya mengalami peningkatan ROI hingga 15–20% lebih tinggi dibandingkan yang tidak.
Dengan kata lain, tanpa pemanfaatan data analytics yang tepat, Anda berisiko membuang anggaran pemasaran tanpa hasil yang optimal.
Lalu, bagaimana cara menggunakan data analytics untuk mengoptimalkan kampanye digital? Mari kita bahas secara lengkap dan detail di artikel ini ya.
Data analytics dalam digital marketing adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data untuk meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran.
Proses pengumpulan data hingga menafsirkannya, yang meliputi melacak performa iklan dan perilaku audiens, bisa Anda lakukan dengan memahami indikator di Google analytics.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan tools data driven marketing, seperti HubSpot, Ahrefs, SEMrush, dan sebagainya. Nanti hasilnya bisa Anda gunakan untuk menentukan strategi yang lebih efektif.
Untuk mengoptimalkan digital campaign dan membuatnya jadi lebih efektif, maka dalam proses analisis ada beberapa jenis data yang perlu Anda perhatikan, di antaranya:
Data yang masuk di sini meliputi usia, lokasi, gender, dan preferensi audiens.
Anda bisa mendapatkan semua data tersebut menggunakan Google analytics, Facebook audience insights, atau laporan internal CRM.
Behavioral data menunjukkan bagaimana audiens berinteraksi dengan situs web atau platform digital Anda, termasuk halaman yang dikunjungi, waktu yang dihabiskan, dan tindakan tertentu.
Alat seperti Google analytics, Mixpanel, atau Hotjar, dapat membantu Anda mengumpulkan data behavioral.
Metrik untuk mengukur engagement yang perlu Anda analisis termasuk rasio klik (CTR), bounce rate, conversion rate, dan waktu tayang konten.
Data ini bisa Anda temukan di Google Search Console, analitik Google, data di Google ads, Meta Business Suite, atau tools email marketing, seperti Mailchimp dan HubSpot.
Menganalisis engagement metrics memungkinkan Anda mengetahui seberapa tertarik audiens dengan konten atau strategi pemasaran yang Anda jalankan.
Umumnya, attribution data berguna untuk mengidentifikasi sumber traffic, customer journey, kapan pelanggan melakukan konversi, hingga bagaimana kontribusi setiap marketing channel terhadap hasil akhir.
Anda bisa memanfaatkan tools seperti Google analytics, UTM tracking dalam Google Tag Manager, atau jenis tools digital marketing lainnya untuk mendapatkan semua data attribution.
Nantinya, attribution data yang sudah Anda analisis akan sangat membantu dalam menentukan channel pemasaran mana yang paling efektif. Kemudian Anda tinggal mengalokasikan anggaran iklan dengan bijak di channel tersebut.
Setelah paham jenis data yang harus Anda analisis apa saja, dan sudah pula mengumpulkan semua data yang dibutuhkan, maka ini waktunya mencari tahu cara menggunakan data analytics yang sudah tersedia.
Berdasarkan pengalaman profesional tim digital marketing agency Indonesia seperti Redcomm, melakukan segmentasi audiens berbasis data memungkinkan bisnis mengalami peningkatan engagement.
Artinya, penggunaan data yang tepat memudahkan Anda membagi audiens ke dalam kategori spesifik berdasarkan preferensi dan perilaku mereka, seperti:
Data analytics akan sangat memudahkan Anda dalam melihat jenis konten mana yang paling banyak mendapatkan engagement.
Misalnya, Anda melihat ada data yang menunjukkan artikel edukatif memiliki bounce rate rendah dan waktu baca yang tinggi, berarti audiens Anda lebih tertarik pada konten informatif.
Nah, gunakan data ini untuk mengoptimalkan strategi konten dengan cara:
Anda juga bisa menggunakan heatmap analysis untuk memahami bagian mana dari situs yang paling menarik perhatian, yang kemudian dapat Anda kembangkan lebih lanjut.
Berdasarkan data yang pernah dirilis Google, iklan berbasis data dapat meningkatkan konversi yang lebih tinggi dibandingkan iklan tradisional.
Maka alangkah baiknya Anda memanfaatkan Google Ads atau Facebook Ads Manager, sehingga Anda bisa menganalisis performa iklan dan mengalokasikan anggaran ke iklan yang paling efektif.
Cara menerapkan bisa dengan mengimplementasi strategi berbasis data, seperti:
SEO bukan hanya tentang mampu menempatkan kata kunci dalam artikel, tetapi juga memahami bagaimana audiens mencari informasi.
Coba manfaatkan tools SEO, seperti Google Search Console atau Ahrefs untuk melihat:
Contohnya, Anda menemukan data yang menunjukkan pencarian untuk kata kunci “cara meningkatkan konversi e-commerce” memiliki volume tinggi, tetapi persaingan rendah. Nah, Anda bisa membuat artikel yang mengincar keyword tersebut.
Agar pemahaman Anda lebih lengkap mengenai betapa pentingnya data analytics dalam proses analisis data digital campaign, berikut cara beberapa brand memanfaatkan data yang mereka miliki:
Menggunakan data analytics dalam kampanye digital bukan hanya membantu meningkatkan efektivitas pemasaran, tetapi juga memastikan setiap keputusan berbasis pada informasi yang valid.
Jadi, sudahkah Anda menerapkan data analytics dalam strategi digital marketing?
Jika belum, mulailah sekarang juga dengan menerapkan Cara Membaca Data Google Analytics Tools dan Memahami Metriknya. Atau kalau masih membutuhkan bantuan profesional, langsung saja ke Kontak Redcomm ya.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC