knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Indikator di Google Analytics untuk Analisis Behaviour Pengunjung Website

18 Sep  · 
4 min read
 · 
eye 6.192  
Website & Aplikasi

Indikator Di Google Analytics Untuk Analisis Behaviour Pengunjung Website

Memahami perilaku pengunjung website sangat penting dalam mengoptimalkan strategi digital marketing. Untuk mempelajari perilaku tersebut, Anda bisa menggunakan Google Analytics.

Google Analytics adalah salah satu alat yang dapat membantu Anda menganalisis perilaku pengunjung, mulai dari bagaimana pengunjung berinteraksi dengan website, apa yang mereka cari, serta bagaimana mereka berperilaku pada setiap tahapan customer journey

Artikel ini akan membahas indikator-indikator penting di Google Analytics yang perlu Anda perhatikan untuk melakukan analisis perilaku pengunjung website.

Apa Itu Google Analytics?

Google Analytics adalah platform analisis web yang disediakan Google untuk membantu pemilik website mendapatkan informasi tentang pengunjung website, mulai dari jumlah kunjungan, perilaku pengunjung, sumber lalu lintas, hingga konversi yang terjadi di website

Menggunakan Google Analytics juga memungkinkan Anda sebagai pemilik website melacak data dari berbagai sumber, baik itu dari mesin pencari, media sosial, atau kampanye pemasaran yang Anda jalankan. 

Nantinya semua data tersebut akan berguna saat Anda perlu melakukan evaluasi dan analisis performa website, mengambil keputusan berbasis data, bahkan untuk meningkatkan efektivitas strategi digital marketing.

Mengapa Penting Menganalisis Perilaku Pengunjung?

Menganalisis perilaku pengunjung website memberi Anda wawasan yang mendalam tentang bagaimana pengguna berinteraksi dengan konten, produk, dan layanan Anda. 

Dengan memahami perilaku pengunjung, Anda akan mendapatkan, antara lain:

  • Meningkatkan user experience (UX) atau pengalaman pengguna di website.
  • Mengidentifikasi masalah yang mungkin menghambat pengunjung untuk melakukan konversi.
  • Menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif berdasarkan data perilaku yang akurat.
  • Mengoptimalkan konten dan struktur website untuk meningkatkan engagement.

Indikator di Google Analytics untuk Analisis Behaviour Pengunjung Website

Berikut ini adalah beberapa indikator utama di Google Analytics yang perlu Anda pahami dan gunakan dalam analisis perilaku pengunjung website.

1. Periksa Behaviour Flow Report

Ada bagian pada Google analytics yang seringkali diabaikan oleh para pemilik website, yaitu behaviour flow report. Padahal dari bagian ini, Anda bisa mempelajari perilaku pengunjung.

Data yang disajikan dalam behaviour flow report memungkinkan Anda mempelajari pergerakan pengunjung yang datang ke website, mulai dari halaman yang pertama kali mereka datangi hingga halaman terakhir yang kemudian mereka tinggalkan. 

Bagaimana cara menemukan behaviour flow report pada akun Google analytic yang Anda miliki? Berikut caranya:

  • Masuk ke akun Google analytic yang Anda miliki, lalu pilih reporting tab.
  • Jika sudah, klik menu behaviour flow report yang ada pada sidebar.

Analisis perilaku pengunjung, memudahkan Anda mengetahui halaman mana yang terakhir kali dikunjungi sebelum mereka meninggalkan website Anda. 

Bukalah halaman tersebut dan perhatikan seluruh elemen yang ada, siapa tahu ada hal-hal yang perlu Anda perbaiki.

2. User Flow (Alur Pengguna)

User flow atau alur pengguna adalah representasi visual dari jalur yang dilalui pengunjung di website Anda. Menganalisis user flow memberi manfaat, antara lain:

  • Jadi lebih mudah memahami bagaimana pengunjung berpindah dari satu halaman ke halaman lain, apakah mereka berakhir pada halaman yang diinginkan atau justru meninggalkan website di tengah jalan.
  • Membantu Anda mengidentifikasi area yang perlu dioptimalkan untuk meningkatkan navigasi dan memudahkan pengunjung mencapai halaman konversi. 
  • Bisa meningkatkan interaksi pengunjung dan mengurangi friksi dalam perjalanan audiens di dalam website.

3. Traffic Sources (Sumber Lalu Lintas)

Sumber lalu lintas adalah indikator yang menunjukkan dari mana pengunjung Anda berasal, apakah dari mesin pencari (organik), media sosial, referensi dari website lain, atau iklan berbayar. 

Menganalisis sumber traffic memungkinkan Anda mengetahui platform atau channel mana yang memberikan hasil terbaik. 

Informasi ini sangat berguna dalam alokasi anggaran pemasaran. Misalnya, jika sebagian besar lalu lintas Anda berasal dari mesin pencari, mungkin perlu memaksimalkan optimasi SEO lebih lanjut.

Lalu, Anda juga bisa mendapatkan informasi dari mana traffic paling populer berasal. Data ini bisa Anda lihat pada bagian akuisisi. 

Jika audiens lebih banyak dari Facebook, maka Anda perlu lebih rajin lagi mempublikasikan web maupun konten di media sosial tersebut demi meningkatkan kedatangan pengunjung sehingga traffic semakin tinggi. 

Ingin meningkatkan traffic situs web bisnis jadi lebih tinggi dalam pencarian organic? Kalau iya, Anda bisa langsung berdiskusi dengan tim digital marketing agency Indonesia, seperti Redcomm, yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun dan membantu 500+ brand eksis di dunia digital. Hubungi mereka dengan klik Kontak Redcomm.

4. Session (Sesi)

Session atau sesi adalah aktivitas audiens selama mereka berada di website Anda. Setiap sesi mencakup interaksi pengguna dengan berbagai halaman, tombol, atau elemen lain di website.

Nah, memahami durasi sesi dan jumlah sesi yang terjadi dalam periode tertentu dapat memberi gambaran mengenai seberapa menarik dan relevan konten yang Anda tawarkan. 

Untuk melihat data sesi lebih detail, Anda bisa juga menggunakan berbagai filter, seperti sesi berdasarkan sumber traffic, perangkat yang digunakan, serta lokasi pengunjung. 

Dengan memantau data sesi, Anda dapat mengukur apakah upaya promosi Anda berhasil menarik pengunjung yang benar-benar tertarik dengan konten atau produk yang Anda tawarkan.

5. Like & Share Konten Populer

Biasanya behavior pengunjung juga bisa dilihat dari konten yang paling populer di website Anda, di mana pengunjung lebih banyak melakukan like & share pada konten tersebut dibandingkan dengan yang lainnya. 

Dari data ini, Anda bisa melihat kecenderungan minat yang dimiliki oleh pengunjung website sehingga Anda bisa memperbanyak konten yang berkaitan dengan topik tersebut.

6. Bounce Rate (Rasio Pentalan)

Bounce rate adalah persentase pengunjung yang meninggalkan website setelah melihat hanya satu halaman, tanpa melanjutkan ke halaman lain. 

Bounce rate yang tinggi bisa menjadi indikasi kalau pengunjung tidak menemukan konten yang relevan, atau karena ada masalah dengan navigasi di website Anda. 

Misalnya, halaman beranda atau landing page memiliki bounce rate tinggi, itu bisa berarti konten pada halaman tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi pengunjung.

Bisa juga karena proses load page terlalu lama. Untuk itu, Anda perlu menurunkan bounce rate agar bisa meningkatkan peluang konversi dan membantu Anda memahami perilaku pengunjung secara lebih baik.

7. Pages per Session (Halaman per Sesi)

Indikator pages per session menunjukkan jumlah rata-rata halaman yang dilihat oleh pengunjung dalam satu sesi. 

Semakin banyak halaman yang dikunjungi dalam satu sesi, semakin besar kemungkinan pengunjung tertarik dengan konten yang Anda tawarkan. 

Jika Anda memiliki halaman penting seperti halaman produk, halaman service, atau layanan, Anda bisa menggunakan data ini untuk mengukur seberapa efektif website menarik pengunjung untuk menjelajahi lebih banyak halaman. 

Memantau pages per session juga memungkinkan Anda mengevaluasi struktur navigasi website, apakah mudah digunakan dan dapat mendorong pengunjung untuk berinteraksi lebih lanjut.

8. New vs Returning Visitors (Pengunjung Baru vs Pengunjung Kembali)

Indikator ini memberitahu Anda proporsi antara pengunjung baru dan pengunjung yang kembali. Pengunjung baru adalah pengguna yang mengunjungi website Anda untuk pertama kalinya, sementara pengunjung kembali adalah pengguna yang pernah berkunjung sebelumnya. 

Rasio antara pengunjung baru dan pengunjung kembali ini juga bisa Anda evaluasi agar bisa merancang strategi yang tepat untuk meningkatkan retensi pelanggan.

Di saat yang sama, Anda jadi tahu cara menarik lebih banyak pengunjung baru, misalnya dari topik favorit yang banyak dikunjungi, struktur navigasi atau tombol CTA yang Anda gunakan, dan sebagainya.

9. Conversion Rate (Rasio Konversi)

Konversi bisa bermacam-macam bentuknya, tergantung dari tujuan website Anda. 

Misalnya, Anda memiliki website e-commerce, konversi bisa berarti pembelian produk. Sementara kalau Anda menggunakan blog, konversi mungkin berupa pendaftaran newsletter

Conversion rate mengukur persentase pengunjung yang melakukan tindakan yang diinginkan di website Anda.

Analisis pada indikator ini bisa membantu Anda menemukan cara efektif untuk meningkatkan conversion rate, misalnya dengan memperbaiki copywriting, CTA (call to action), atau UX yang perlu dioptimalkan.


Menganalisis perilaku pengunjung website melalui indikator-indikator di Google Analytics sangat penting untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna dan mencapai tujuan bisnis Anda. Selain itu, pastikan Anda sudah memahami Faktor yang Mempengaruhi User Experience. Baru kemudian bisa menerapkan Tips Mengoptimalkan Aksesibilitas Digital dengan User Experience yang Tepat.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER