Bounce rate sangat erat kaitannya dengan kinerja website. Ketika terlalu banyak pengunjung yang meninggalkan situs web tanpa melakukan interaksi, maka angka bounce rate akan semakin tinggi.
Bounce rate sangat erat kaitannya dengan kinerja website. Ketika terlalu banyak pengunjung yang meninggalkan situs web tanpa melakukan interaksi, maka angka bounce rate akan semakin tinggi.
Artinya digital campaign yang Anda lakukan pada website bisnis bisa saja tak mencapai target yang ditentukan.
Untuk lebih jelas, simak pengertian bounce rate dan faktor-faktor yang mempengaruhi bounce rate dalam artikel kali ini.
Rasio pantulan atau bounce rate adalah matriks untuk mengukur persentase pengunjung yang meninggalkan halaman situs tanpa melakukan interaksi, klik, scroll atau melakukan tindakan yang disarankan. Hitungannya berada di skala angka 0 - 100 persen.
Semakin besar angkanya, berarti kualitas web yang Anda kelola sedang dalam kondisi tidak baik. Jika semakin kecil, maka dapat dikatakan situs tersebut sedang baik-baik saja.
Bukan hanya untuk mengukur kualitas website secara keseluruhan, parameter ini juga bisa digunakan untuk mengetahui performa landing page dan halaman produk.
Menghitung angka bounce rate bisa dilakukan dengan membandingkan jumlah pengunjung yang hanya melihat satu halaman dengan total pengunjung situs.
Apa sih yang membuat angka bounce rate bisa naik atau turun? Di bawah ini penjelasan tentang faktor yang mempengaruhi bounce rate sehingga Anda bisa melakukan perbaikan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat bounce rate pada situs Anda. Mengenali berbagai faktor tersebut akan membantu Anda melakukan optimasi demi meningkatkan performa situs.
User experience yang buruk dapat menyebabkan meningkatnya bounce rate. Hal ini bisa terjadi karena penggunaan media yang tidak tepat.
Contoh hal-hal yang membuat audiens memiliki pengalaman buruk ketika berkunjung ke situs Anda, seperti musik yang diputar otomatis ketika website dibuka dan loading web terlalu lama.
Selain itu, konten yang tidak sesuai dengan yang dicari pengunjung juga menjadi penyebab meningkatnya angka rasio pantulan.
Artikel penting sekali memiliki peringkat yang bagus di hasil pencarian agar bounce rate turun. Sebaliknya, jika peringkat halaman web jelek, maka angka bounce rate bisa naik drastis.
Penyebabnya, halaman Anda dinilai tidak memberikan sesuatu yang baik bagi pengunjung atau mereka tidak menemukan apa yang mereka cari.
Inilah yang membuat mesin pencari menurunkan posisi halaman dan menggantinya dengan halaman lain yang lebih baik.
Setiap web memiliki tipe audiens yang berbeda. Biasanya ini juga berpengaruh pada angka rasio pantulan.
Oleh karena itu, Anda perlu memahami kemauan dan ekspektasi beragam audiens yang mengunjungi situs web bisnis Anda.
Maka, pelajari perilaku konsumen di dalam website, apa yang mereka lakukan, apa yang mereka baca, hingga customer journey untuk meningkatkan traffic web.
Semua data ini bisa Anda dapatkan dari Google Analytic. Pelajari tipe audiens dengan baik dan berusahalah memenuhi kebutuhan mereka demi menurunkan angka bounce rate.
Saat ini, kebanyakan pengguna internet sudah menggunakan smartphone atau perangkat mobile lainnya untuk berselancar di dunia maya, termasuk mengakses situs web bisnis Anda.
Maka mau tidak mau, Anda perlu memastikan tata letak dan desain web yang intuitif serta responsif pada setiap model dan jenis perangkat yang digunakan audiens.
Jangan sampai desain situs web yang berantakan mempengaruhi kenyamanan pelanggan saat mereka berselancar di website bisnis, kemudian membuat mereka keluar tanpa melakukan tindakan apapun.
Di saat yang sama, pastikan setiap tombol navigasi, termasuk Call to Action (CTA) button, bisa bekerja dengan baik, bisa diklik, dan tidak membuat audiens bingung.
Iklan Google ads adalah salah satu sumber penghasilan pada sebuah website. Namun tak jarang penempatan iklan justru menjadi masalah, terutama kalau sampai menutupi konten hingga pembaca sulit menikmati isi konten.
Belum lagi ketidaknyamanan yang muncul akibat iklan bertebaran terlalu banyak hingga membuat pengunjung bingung mana konten Anda yang sesungguhnya dan mana iklan.
Akibatnya, pengunjung yang sudah merasa tidak nyaman ini akhirnya memilih meninggalkan situs web Anda dan tidak akan pernah kembali berkunjung lagi.
Umumnya, suatu website memiliki fitur email berlangganan atau newsletter. Tujuan adanya newsletter untuk meningkatkan traffic situs web dan pemberitahuan konten baru kepada pembaca setia.
Sayangnya penggunaan fitur ini masih sering menyulitkan pengunjung, sehingga mereka memilih untuk segera meninggalkan halaman website yang sedang dibuka.
Nah, supaya bisa sukses menerapkan strategi email berlangganan, mungkin Anda bisa mencoba Newsletter Personality untuk Optimalkan Strategi Email Marketing.
Setelah mempelajari 6 faktor yang mempengaruhi bounce rate, semoga selanjutnya Anda bisa mulai menerapkan perbaikan yang diperlukan. Cara memperbaiki bounce rate bisa cek di artikel ini: Tips Menurunkan Bounce Rate.
Atau Anda juga bisa berkonsultasi mengenai optimasi situs web bisnis dengan profesional berpengalaman dari digital marketing agency Jakarta di Indonesia, misalnya dengan mengisi form Kontak Redcomm.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC