Apakah Anda sering merasa frustasi karena traffic website tak kunjung naik meski sudah rajin promosi di media sosial?
Apakah Anda sering merasa frustasi karena traffic website tak kunjung naik meski sudah rajin promosi di media sosial?
Atau Anda sudah menerapkan berbagai strategi digital marketing, tetapi conversion rate dan transaksi tetap saja kecil? Kalau ini terjadi, Anda tidak sendirian.
Faktanya, banyak pemilik website bisnis yang menghadapi masalah serupa.
Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencari tahu penyebab traffic website kecil, kemudian segera melakukan perbaikan yang relevan.
Yuk simak penjelasan lengkap mengenai penyebab dan solusinya di Redcomm Knowledge kali ini agar website Anda bisa berkembang lebih optimal.
Anda pasti pernah klik URL suatu website, lalu Anda perlu menunggu cukup lama sampai website itu terbuka dan menampilkan seluruh isi halamannya, kan?
Biasanya, daripada menunggu website yang lemot terbuka seluruhnya, Anda pasti lebih memilih pindah ke website lain yang lebih cepat. Benar, kan? Begitu pula yang dilakukan oleh orang lain.
Fakta yang tak bisa dipungkiri, kecepatan loading website menjadi salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap pengalaman pengguna (user experience) dan SEO.
Bahkan dalam hasil riset yang Google rilis di Think with Google juga disebutkan kalau 53% pengguna mobile akan meninggalkan website yang loading-nya lebih dari 3 detik.
Ada banyak penyebab website menjadi lambat. Beberapa di antaranya:
Karena ada banyak faktor penyebab website lambat sehingga berakibat traffic dan kunjungan audiens sedikit, maka mau tidak mau Anda harus menerapkan beberapa solusi berikut:
Untuk hasil maksimal, Anda bisa juga lho berkonsultasi terlebih dahulu dengan salah satu digital agency Indonesia yang pastinya sudah punya banyak pengalaman dalam memaksimalkan kinerja website dan online shop.
Selain itu, boleh juga Anda mulai mempertimbangkan penggunaan Content Delivery Network (CDN).
Website yang jarang update ibarat toko yang lama tidak dibuka. Pengunjung lama-lama akan malas mampir karena tidak ada informasi baru.
Maka wajar kalau akhirnya website yang jarang update konten begini jadi sepi pengunjung dan conversion rate-nya kecil.
Padahal ya, kalau Anda rutin melakukan update konten, maka audiens pasti dengan senang hati berkunjung, apalagi kalau konten yang Anda sediakan relevan dengan target audiens.
Di saat yang sama, Google juga cenderung memberikan peringkat lebih baik pada website yang rutin memperbarui konten.
Menurut laporan HubSpot, perusahaan yang rutin meng-update blog mereka berpotensi besar mendapatkan traffic 3,5 kali lebih tinggi dibanding yang hanya update 0-4 kali per bulan.
Jadi, apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya? Nah, beberapa tips berikut bisa Anda lakukan:
Pada prinsipnya, selama konten yang Anda publikasikan di website itu bermanfaat bagi audiens, informatif, bisa menjawab pain poin audiens, maka konten tersebut bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung. Untuk melakukannya, Anda bisa menjawab semua pertanyaan dalam People Also Ask.
Jangan lupa hal penting berikutnya, yaitu menggunakan kata kunci yang memiliki banyak pencarian, serta terapkan teknik SEO untuk optimasi konten yang bisa meningkatkan traffic ke website bisnis Anda.
Banyak website yang sepi pengunjung karena tidak menerapkan SEO yang efektif. Tanpa optimasi SEO, website Anda akan sulit bersaing di halaman pertama Google, yang berarti peluang mendapatkan traffic organik sangat kecil.
Menurut data BrightEdge, 68% pengalaman online dimulai dari mesin pencari, dan SERP atau mesin pencari adalah sumber terbaik yang bisa mendatangkan traffic sebesar 51% dari seluruh traffic yang masuk ke suatu website.
Artinya, penerapan SEO yang benar dan tepat sasaran akan sangat membantu Anda meningkatkan traffic website serta dapat membuka peluang yang lebih besar untuk menciptakan penjualan.
Untuk itu, mulailah sesegera mungkin melakukan beberapa hal berikut:
Jangan lupa sediakan Konten Evergreen yang Dapat Meningkatkan Traffic Website secara Lifetime serta melakukan optimasi mobile friendly karena Google mengutamakan mobile first indexing.
Anda tentu menginginkan nama domain yang memorable dan sesuai dengan pribadi atau branding image yang sedang Anda bangun.
Namun, jangan sampai Anda salah memilih nama domain, apalagi menggunakan nama yang susah diingat, terlalu panjang, atau terlalu umum.
Nama domain yang susah disebut dan susah diingat, biasanya susah pula untuk diketik manual di pencarian.
Oleh sebab itu, pastikan Anda memilih nama domain yang singkat, padat, dan jelas. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang ditayangkan di situs Gaebler, yang menyebutkan nama domain yang pendek dan brandable lebih efektif dalam meningkatkan brand recall dan direct traffic.
Tips membuat nama domain yang bisa menginspirasi Anda, antara lain:
Website dengan desain yang membingungkan dan navigasi yang berantakan bisa membuat pengunjung langsung kabur.
Oleh karena itu, pastikan desain website bisnis memiliki tampilan yang clean, profesional, mobile friendly, dan memiliki navigasi yang intuitif.
Lalu, pastikan juga Anda menyediakan menu utama harus mudah diakses, dan setiap halaman bisa ditemukan dalam 3 klik dari halaman utama.
Di era internet yang sangat masif sekarang, Anda perlu mengenal siapa audiens Anda dengan baik kalau mau memenangkan persaingan.
Karena kalau Anda membuat konten atau produk tanpa riset mendalam mengenai siapa target audiens Anda dengan jelas, tentu pesan Anda tidak akan sampai kepada mereka.
Oleh karena itu, sangat disarankan agar Anda membuat buyer persona yang jelas terlebih dahulu, mulai dari:
Sebagai digital marketing agency Indonesia terpercaya, Redcomm Group juga sudah pula menyediakan berbagai insight mengenai buyer persona dalam bentuk artikel berikut:
Setelah Anda paham dan selesai membuat buyer persona, baru kemudian Anda bisa membuat konten, desain, dan pesan marketing berdasarkan persona ini.
Membuat konten berkualitas saja tidak cukup jika Anda tidak melakukan promosi dan distribusi yang efektif. Konten yang tidak dipromosikan cenderung tenggelam di tengah persaingan digital yang ketat.
Studi dari Content Marketing Institute menunjukkan sudah banyak marketer B2B menggunakan strategi distribusi konten melalui media sosial, email, dan platform pihak ketiga untuk meningkatkan jangkauan, dan hasilnya sudah terbukti lebih efektif dibandingkan tidak melakukannya.
Maka mau tidak mau Anda juga perlu mengoptimalkan distribusi konten melalui media sosial, email marketing, komunitas online, serta platform pihak ketiga seperti Medium atau LinkedIn.
Manfaatkan juga iklan berbayar, seperti Google Ads dan Facebook Ads untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Mengetahui penyebab traffic website kecil adalah langkah awal untuk meningkatkan performa website Anda. Lalu setelah Anda tahu penyebabnya, segera lakukan perbaikan dengan mengikuti panduan di atas ya.
Anda bisa mencari tutorial di internet dan memperbaiki website sendiri, atau kalau butuh bantuan jasa profesional, coba bekerja sama saja dengan website marketing company dengan menghubungi Kontak Redcomm.
Referensi:
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC