knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE
Website Sepi Peng...

Website Sepi Pengunjung dan Penjualan Sedikit? Ini 7 Penyebab Utama dan Solusinya

28 Feb  · 
4 min read
 · 
eye 4.733  
SEO

Website Sepi Pengunjung Dan Penjualan Sedikit Bisa Jadi Ini Sebabnya

Apakah Anda sering merasa frustasi karena traffic website tak kunjung naik meski sudah rajin promosi di media sosial?

Atau Anda sudah menerapkan berbagai strategi digital marketing, tetapi conversion rate dan transaksi tetap saja kecil? Kalau ini terjadi, Anda tidak sendirian.

Faktanya, banyak pemilik website bisnis yang menghadapi masalah serupa. 

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencari tahu penyebab traffic website kecil, kemudian segera melakukan perbaikan yang relevan. 

Yuk simak penjelasan lengkap mengenai penyebab dan solusinya di Redcomm Knowledge kali ini agar website Anda bisa berkembang lebih optimal. 

7 Penyebab Utama Traffic Website Kecil dan Cara Mengatasinya

1. Website Lemot Saat Dibuka

Anda pasti pernah klik URL suatu website, lalu Anda perlu menunggu cukup lama sampai website itu terbuka dan menampilkan seluruh isi halamannya, kan?

Biasanya, daripada menunggu website yang lemot terbuka seluruhnya, Anda pasti lebih memilih pindah ke website lain yang lebih cepat. Benar, kan? Begitu pula yang dilakukan oleh orang lain.

Fakta yang tak bisa dipungkiri, kecepatan loading website menjadi salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap pengalaman pengguna (user experience) dan SEO.

Bahkan dalam hasil riset yang Google rilis di Think with Google juga disebutkan kalau 53% pengguna mobile akan meninggalkan website yang loading-nya lebih dari 3 detik.

Ada banyak penyebab website menjadi lambat. Beberapa di antaranya:

Karena ada banyak faktor penyebab website lambat sehingga berakibat traffic dan kunjungan audiens sedikit, maka mau tidak mau Anda harus menerapkan beberapa solusi berikut:

  • Lakukan audit kecepatan website menggunakan Google PageSpeed Insights atau GTmetrix
  • Pilih penyedia hosting berkualitas.
  • Optimasi gambar sebelum upload dan pastikan image size tidak lebih dari 100Kb.
  • Hapus plugin yang tidak terpakai, dan aktifkan caching. 

Untuk hasil maksimal, Anda bisa juga lho berkonsultasi terlebih dahulu dengan salah satu digital agency Indonesia yang pastinya sudah punya banyak pengalaman dalam memaksimalkan kinerja website dan online shop.

Selain itu, boleh juga Anda mulai mempertimbangkan penggunaan Content Delivery Network (CDN).

2. Website Jarang Update Konten

Website yang jarang update ibarat toko yang lama tidak dibuka. Pengunjung lama-lama akan malas mampir karena tidak ada informasi baru.

Maka wajar kalau akhirnya website yang jarang update konten begini jadi sepi pengunjung dan conversion rate-nya kecil.

Padahal ya, kalau Anda rutin melakukan update konten, maka audiens pasti dengan senang hati berkunjung, apalagi kalau konten yang Anda sediakan relevan dengan target audiens.

Di saat yang sama, Google juga cenderung memberikan peringkat lebih baik pada website yang rutin memperbarui konten.

Menurut laporan HubSpot, perusahaan yang rutin meng-update blog mereka berpotensi besar mendapatkan traffic 3,5 kali lebih tinggi dibanding yang hanya update 0-4 kali per bulan.

Jadi, apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya? Nah, beberapa tips berikut bisa Anda lakukan:

  • Lakukan update konten secara rutin, minimal dalam satu hari harus ada hal baru di website Anda, seperti artikel, video, atau hanya foto atau infografis.
  • Buat content kalender yang konsisten, dan timeline yang jelas terkait waktu update.
  • Pastikan kontennya relevan dengan target audience, kemudian optimasi dengan teknik SEO, dan sesuai dengan tren terkini.

Pada prinsipnya, selama konten yang Anda publikasikan di website itu bermanfaat bagi audiens, informatif, bisa menjawab pain poin audiens, maka konten tersebut bisa mendatangkan lebih banyak pengunjung. Untuk melakukannya, Anda bisa menjawab semua pertanyaan dalam People Also Ask.

Jangan lupa hal penting berikutnya, yaitu menggunakan kata kunci yang memiliki banyak pencarian, serta terapkan teknik SEO untuk optimasi konten yang bisa meningkatkan traffic ke website bisnis Anda.

3. Strategi SEO yang Lemah

Banyak website yang sepi pengunjung karena tidak menerapkan SEO yang efektif. Tanpa optimasi SEO, website Anda akan sulit bersaing di halaman pertama Google, yang berarti peluang mendapatkan traffic organik sangat kecil.

Menurut data BrightEdge, 68% pengalaman online dimulai dari mesin pencari, dan SERP atau mesin pencari adalah sumber terbaik yang bisa mendatangkan traffic sebesar 51% dari seluruh traffic yang masuk ke suatu website.

Artinya, penerapan SEO yang benar dan tepat sasaran akan sangat membantu Anda meningkatkan traffic website serta dapat membuka peluang yang lebih besar untuk menciptakan penjualan.

Untuk itu, mulailah sesegera mungkin melakukan beberapa hal berikut:

  • Kenali search intent target konsumen.
  • Lakukan riset kata kunci yang relevan dengan pencarian audiens potensial. Tidak harus kata kunci yang bervolume pencarian besar ya di sini.
  • Lakukan optimasi SEO on-page, mulai dari judul, meta description, headings, alt image, hingga internal linking.
  • Bangun backlink berkualitas dari website terpercaya. 

Jangan lupa sediakan Konten Evergreen yang Dapat Meningkatkan Traffic Website secara Lifetime serta melakukan optimasi mobile friendly karena Google mengutamakan mobile first indexing.

4. Nama Domain Sulit Diingat

Anda tentu menginginkan nama domain yang memorable dan sesuai dengan pribadi atau branding image yang sedang Anda bangun. 

Namun, jangan sampai Anda salah memilih nama domain, apalagi menggunakan nama yang susah diingat, terlalu panjang, atau terlalu umum. 

Nama domain yang susah disebut dan susah diingat, biasanya susah pula untuk diketik manual di pencarian. 

Oleh sebab itu, pastikan Anda memilih nama domain yang singkat, padat, dan jelas. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang ditayangkan di situs Gaebler, yang menyebutkan nama domain yang pendek dan brandable lebih efektif dalam meningkatkan brand recall dan direct traffic.

Tips membuat nama domain yang bisa menginspirasi Anda, antara lain:

  • Pilih nama domain yang singkat (idealnya 6-14 karakter), mudah dieja, tidak menggunakan angka atau tanda hubung.
  • Pastikan nama domain relevan dengan bisnis Anda. 
  • Jika memungkinkan, gunakan ekstensi populer seperti .com atau .id.

5. Desain dan Navigasi Website Tidak User Friendly

Website dengan desain yang membingungkan dan navigasi yang berantakan bisa membuat pengunjung langsung kabur. 

Oleh karena itu, pastikan desain website bisnis memiliki tampilan yang clean, profesional, mobile friendly, dan memiliki navigasi yang intuitif. 

Lalu, pastikan juga Anda menyediakan menu utama harus mudah diakses, dan setiap halaman bisa ditemukan dalam 3 klik dari halaman utama.

6. Target Audiens Tidak Jelas

Di era internet yang sangat masif sekarang, Anda perlu mengenal siapa audiens Anda dengan baik kalau mau memenangkan persaingan. 

Karena kalau Anda membuat konten atau produk tanpa riset mendalam mengenai siapa target audiens Anda dengan jelas, tentu pesan Anda tidak akan sampai kepada mereka.

Oleh karena itu, sangat disarankan agar Anda membuat buyer persona yang jelas terlebih dahulu, mulai dari:

  • Menentukan siapa target audiens.
  • Masalah apa yang mereka hadapi.
  • Apa preferensi utama audiens terhadap produk dan brand?
  • Di mana target audiens biasa mencari informasi.

Sebagai digital marketing agency Indonesia terpercaya, Redcomm Group juga sudah pula menyediakan berbagai insight mengenai buyer persona dalam bentuk artikel berikut:

Setelah Anda paham dan selesai membuat buyer persona, baru kemudian Anda bisa membuat konten, desain, dan pesan marketing berdasarkan persona ini.

7. Kurang Promosi dan Distribusi Konten

Membuat konten berkualitas saja tidak cukup jika Anda tidak melakukan promosi dan distribusi yang efektif. Konten yang tidak dipromosikan cenderung tenggelam di tengah persaingan digital yang ketat.

Studi dari Content Marketing Institute menunjukkan sudah banyak marketer B2B menggunakan strategi distribusi konten melalui media sosial, email, dan platform pihak ketiga untuk meningkatkan jangkauan, dan hasilnya sudah terbukti lebih efektif dibandingkan tidak melakukannya.

Maka mau tidak mau Anda juga perlu mengoptimalkan distribusi konten melalui media sosial, email marketing, komunitas online, serta platform pihak ketiga seperti Medium atau LinkedIn. 

Manfaatkan juga iklan berbayar, seperti Google Ads dan Facebook Ads untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

 

Mengetahui penyebab traffic website kecil adalah langkah awal untuk meningkatkan performa website Anda. Lalu setelah Anda tahu penyebabnya, segera lakukan perbaikan dengan mengikuti panduan di atas ya.

Anda bisa mencari tutorial di internet dan memperbaiki website sendiri, atau kalau butuh bantuan jasa profesional, coba bekerja sama saja dengan website marketing company dengan menghubungi Kontak Redcomm.


Referensi: 

  • Think with Google. Consumer Insight. www.thinkwithgoogle.com. Diakses pada 28 Februari 2025.
  • Vora, Ankit. How Often Should You (or Your Company) Blog? [New Data]. www.blog.hubspot.com. Diakses pada 28 Februari 2025.
  • Brightedge. Connect the Power of Content and SEO. www.brightedge.com. Diakses pada 28 Februari 2025.
  • San Juan, Richard. What's in a Domain Name?. www.gaebler.com. Diakses pada 28 Februari 2025.
  • Stahl, Stephanie. B2B Content Marketing Benchmarks, Budgets, and Trends: Outlook for 2025 [Research]. www.contentmarketinginstitute.com. Diakses pada 28 Februari 2025.
SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER

RELATED TOPIC

Optimasi Konten Seo Menggunakan People Also Ask
22 May
·
4 min read
·
eye 64.200 views
SEO
Fitur Penting Di Search Engine Yang Wajib Anda Tahu
28 Apr
·
3 min read
·
eye 14.839 views
SEO
Rahasia Menjadi Penulis Artikel Seo Profesional
16 Sep
·
3 min read
·
eye 6.806 views
SEO