Anda pasti pernah mengalami sudah mengeluarkan banyak biaya iklan di media sosial, tetapi hasilnya jauh dari harapan.
Anda pasti pernah mengalami sudah mengeluarkan banyak biaya iklan di media sosial, tetapi hasilnya jauh dari harapan.
Jangankan mendapatkan ROI yang memuaskan, engagement juga rendah dan peluang terjadinya konversi sangat kecil. Tentunya hal ini sangat mengecewakan, kan?
Masalahnya sering kali bukan pada platform atau konten, melainkan strategi media planning yang kurang tepat. Tanpa rencana yang matang, kampanye digital hanya akan membuang waktu dan budget.
Di artikel Redcomm Knowledge kali ini, simak cara menyusun media planning strategy yang tepat sasaran, lengkap dengan tips praktisnya.
Media planning strategy adalah proses menyusun rencana distribusi konten atau iklan di berbagai saluran media dengan tujuan menjangkau target audiens secara efektif dan efisien.
Strategi ini mencakup pemilihan kanal media, penentuan frekuensi dan durasi tayangan, pengaturan anggaran, hingga pengukuran performa kampanye.
Tujuannya tentu saja untuk memaksimalkan Return on Investment (ROI) dari setiap aktivitas pemasaran yang Anda jalankan.
Tidak bisa dipungkiri, social media strategy menjadi bagian yang memiliki peran besar dalam berbagai strategi digital marketing yang diterapkan suatu brand, baik yang dilakukan sendiri maupun yang dilakukan dengan menggunakan jasa digital marketing agency Jakarta.
Hal ini karena sosial media menjadi sarana yang sangat efektif dan terbilang ampuh dalam melakukan pemasaran.
Meski demikian, sosial media tidak dapat berperan secara maksimal jika Anda selaku pemilik brand atau tim pemasaran tidak memiliki strategi.
Nah, sebelum menyusun strategi media planning untuk penyelenggaraan kampanye di media sosial, pahami dulu yuk komponen yang wajib ada dalam media planning.
Anda sebagai pemilik perusahaan perlu memahami dengan baik siapa audiens bagi brand, produk, maupun layanan yang Anda tawarkan.
Itulah sebabnya, Anda perlu pula terlebih dahulu melakukan analisis behavior dan customer journey dari audiens bisnis Anda. Hasilnya nanti, bisa Anda gunakan untuk menargetkan iklan pada audiens yang tepat.
Untuk memudahkan analisis audiens, Anda bisa menggunakan beberapa tools berikut:
Redcomm Group sudah membuktikan sendiri dalam 20 tahun pengalaman bergerak di industri digital marketing agency bahwa personalisasi kampanye berdasarkan behavior dan customer journey target audiens secara spesifik lebih mampu meningkatkan CTR dan ROI.
Pembuatan dan penyusunan rencana promosi di media apapun harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Apakah Anda ingin meningkatkan brand awareness, mengumpulkan leads, atau meningkatkan penjualan? Atau Anda ingin mencapai conversion goals tertentu, termasuk menentukan KPI social media campaign yang ingin dicapai.
Anda bisa menentukan objektif yang mau dicapai secara spesifik dengan kerangka SMART, yaitu Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Timely.
Contoh:
Memilih media yang tepat dalam strategi media planning berkaitan dengan seberapa banyak Anda memahami tempat audiens Anda paling aktif, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan konten di setiap platform.
Apalagi setiap saluran media memiliki karakteristik unik, baik dari sisi demografi pengguna, format konten yang optimal, hingga perilaku konsumsi audiens.
Tanpa pemilihan channel yang tepat, Anda berisiko membuang anggaran pada platform yang tidak relevan dengan tujuan bisnis. Bahkan kampanye dengan konten terbaik sekalipun bisa gagal jika ditempatkan di media yang salah.
Oleh karena itu, pastikan Anda melakukan riset dan penyesuaian terlebih dahulu yang berkaitan dengan target audiens, objektif kampanye, dan jenis konten yang ingin Anda distribusikan.
Contoh:
Message frequency berhubungan dengan jumlah tayangan iklan yang disebar kepada audiens yang menjadi target market. Termasuk seberapa sering mereka melihat pesan Anda.
Dalam media planning, jumlah iklan yang mau Anda sebar dan seberapa sering iklan disebar, juga harus tercantum beserta perhitungan yang matang.
Sementara message reach berhubungan dengan jangkauan iklan yang ingin Anda capai. Apakah hanya secara lokal, berdasarkan demografi tertentu, atau secara luas di seluruh Indonesia.
Untuk lebih memahami tentang frequency & reach, Anda bisa membaca artikel yang berjudul Memaksimalkan Keuntungan Bisnis dengan Memanfaatkan Fitur Reach and Frequency.
Menentukan anggaran dan alokasi budget marketing sangat krusial kalau tak ingin biaya iklan bikin boncos.
Artinya, Anda harus menghitung marketing cost atau biaya marketing dengan baik sebelum melaksanakan tahapan media planning dan menyelenggarakan internet marketing campaign.
Ini berlaku baik saat Anda menyelenggarakan campaign di website maupun menyelenggarakan social media campaign.
Tujuannya, agar dalam perencanaan media planning semuanya sudah dipikirkan, dipertimbangkan, dan diperhitungkan dengan matang.
Lalu bagaimana cara menentukan marketing cost? Nah, Anda perlu membaginya secara proporsional antara platform yang terbukti memberikan hasil, dan platform eksperimental.
Misalnya, Anda gunakan saja 70-20-10 rule, yaitu:
Untuk mendukung kesuksesan implementasi digital campaign, maka di dalam media planning juga harus sudah ada media kalender yang sinkron dengan momen penting, seperti event, promo musiman, atau tren digital.
Beberapa tools yang bisa Anda gunakan untuk membuat penjadwalan dan kalender konten, antara lain:
Setiap strategi media planning yang efektif harus memiliki tolok ukur yang jelas agar hasilnya bisa Anda evaluasi secara objektif. Nah, pada saat inilah Anda membutuhkan yang namanya Key Performance Indicators (KPI).
Pengertian KPI adalah metrik untuk mengukur sejauh mana kampanye Anda berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan, mulai dari membangun brand awareness hingga mendorong penjualan.
Tanpa KPI yang spesifik dan relevan, Anda tidak hanya akan kesulitan menilai efektivitas kampanye, tetapi juga akan kehilangan arah dalam melakukan optimasi yang tepat.
Sementara kalau Anda sudah menentukan KPI sejak awal, maka akan jadi lebih mudah proses melacak performa secara real time, mengalokasikan anggaran dengan lebih efisien, serta membuktikan ROI dari setiap channel atau konten yang digunakan.
Contoh menentukan KPI yang objektif:
Setelah mengetahui berbagai komponen dalam media planning, selanjutnya Anda perlu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi sukses tidaknya penerapan media planning strategy. Adapun faktor-faktor tersebut, meliputi:
Riset pasar mempengaruhi sukses tidaknya pelaksanaan media planning yang sudah Anda buat, mengingat hal ini berhubungan dengan audiens yang menjadi target market yang Anda bidik.
Dalam penerapan social media strategy, Anda perlu mengetahui siapa saja audiens yang cocok dengan produk, brand, dan layanan bisnis Anda.
Melakukan riset harus ada data dan alatnya karena tidak hanya tebak-tebakan. Oleh karena itu gunakan:
Sebagai digital marketing agency Indonesia yang sudah menyelenggarakan lebih dari 1000+ digital campaign, Redcomm melihat secara jelas kalau brand dengan konsistensi visual yang tinggi mampu meningkatkan revenue yang juga tinggi.
Oleh karena itu, gunakan template visual dan tone komunikasi yang konsisten serta memiliki ciri khas dari brand maupun produk Anda.
Penggunaan template dengan visual yang konsisten ini tak hanya memudahkan penyelenggaraan kampanye di berbagai media promosi, tetapi juga akan memperkuat brand identity dan meningkatkan brand recall.
Jika saat ini Anda membutuhkan bantuan untuk membangun konsistensi brand message, termasuk memperkuat identitas brand, mari diskusikan dulu dengan tim Redcomm dengan menghubungi Kontak Redcomm.
Algoritma media sosial dan internet bisa berubah dalam semalam. Preferensi audiens bisa bergeser karena tren baru di TikTok atau X (Twitter).
Bahkan perilaku konsumen bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti inflasi, isu sosial, hingga kehadiran pesaing baru.
Itulah mengapa fleksibilitas dalam strategi media planning menjadi hal penting yang harus Anda perhatikan.
Bisa dikatakan, fleksibilitas bukan berarti inkonsistensi. Justru sebaliknya, fleksibilitas yang berbasis data memungkinkan Anda tetap konsisten mengejar target, sambil terus beradaptasi dengan perubahan lingkungan digital.
Brand yang gesit dan lincah dalam melakukan pivot strategi adalah yang akan bertahan (dan unggul) di era digital ini.
Hal lainnya yang juga tidak kalah pentingnya diperhatikan dalam penyusunan media planning terkait analisis dan evaluasi.
Dengan melakukan evaluasi di setiap akhir kampanye yang dilakukan, Anda dapat memahami, apakah perencanaan pemasaran yang dilakukan melalui media planning strategy bisa dikatakan berhasil atau tidak.
Selain itu, ada pembahasan mengenai media planning yang juga perlu Anda baca dan pelajari, antara lain:
Semoga setelah membaca artikel mengenai cara menyusun media planning strategy yang tepat sasaran ini, bisa membantu Anda mencapai tujuan pengembangan bisnis yang lebih baik.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC