knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Tips dan Cara Membuat Marketing Funnel yang Berdampak Bagi Bisnis

17 Aug  · 
3 min read
 · 
eye 450  
Digital Marketing

Cara Membuat Marketing Funnel

Penting bagi Anda para pebisnis untuk membuat marketing funnel supaya bisa mengenali behavior dan customer journey dari target audiens yang ingin dijangkau. 

Nantinya semua pengetahuan ini bisa Anda gunakan merancang strategi untuk mengubah leads menjadi pelanggan loyal sekaligus menciptakan konversi.

Lalu bagaimana cara merancang marketing funnel yang efektif menghasilkan konversi? Simak yuk penjelasannya di bawah ini. 

4 Cara Membuat Marketing Funnel yang Efektif

Ada banyak panduan dan cara membuat marketing funnel untuk bisnis, namun secara sederhana Anda bisa mengikuti 4 langkah berikut ini:

1. Top of the Funnel (TOFU) - Mengenali Target Konsumen

Kenali kebutuhan target konsumen yang ingin Anda jangkau dan cari tahu permasalahan yang mereka hadapi. 

Di saat yang sama, mulailah membangun brand awareness dan buat calon konsumen melihat atau mendengar tentang brand serta produk Anda.

Caranya bisa dengan memasang reklame atau billboard yang mengundang rasa penasaran, menerapkan social media marketing, iklan berbayar di platform media sosial, atau jenis iklan lainnya.

Contohnya: bisnis Anda menjual produk aplikasi manajemen kerja yang sebenarnya bisa meningkatkan produktivitas.

Di saat yang sama, Anda melihat banyak orang yang mengeluh kurangnya waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dan betapa tidak produktifnya mereka dalam bekerja.

Nah, saat ini Anda bisa meluncurkan iklan berbayar di Google Ads maupun di media sosial, dan menargetkan iklan kepada mereka. 

Pastikan materi iklan Anda mengusung Unique Selling Point (USP) produk, kemudahan penggunaan, atau hal spesifik lainnya yang dibutuhkan audiens.

Begitu melihat iklan Anda, kemungkinan besar ada banyak orang yang tersadar kalau sebenarnya mereka membutuhkan produk Anda.

2. Middle of the Funnel (MOFU) - Memunculkan Ketertarikan

Calon konsumen yang melihat iklan atau digital campaign mengenai brand dan produk Anda mulai penasaran dan tertarik. 

Apalagi yang Anda angkat memang menjadi pain point mereka. Akhirnya mereka pun mulai mencari informasi terkait produk dan brand Anda di internet.

Apa yang bisa dilakukan selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan informasi? Anda bisa menggunakan postingan blog, video, menerapkan strategi SEO atau SEM, atau bisa pula menggunakan social media marketing

Jangan lupa untuk mencantumkan CTA yang kuat di akhir setiap konten demi menjaring mereka ya!

3. Middle of the Funnel (MOFU) - Peningkatan Intent

Di tahap ini, jangan terlalu fokus pada masalah yang mereka miliki. Namun, tunjukkan bahwa produk Anda memiliki fitur yang dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.

Buatlah konten yang mengandung kata kunci yang menunjukkan niat untuk membeli, memaksimalkan halaman harga, lalu sertakan tautan ke halaman produk.

Jika terjadi pembelian, jangan lupa mintalah kepada konsumen agar mereka mau memberikan ulasan positif.

4. Bottom of the Funnel (BOFU) - Konversi / Pembelian

Salah satu ciri dari tahap ini adalah konsumen telah melakukan pembelian, berlangganan, atau yang lainnya sesuai tujuan Anda. 

Meski konsumen sudah membeli produk Anda, namun ini bukanlah tahap terakhir. Di belakangnya masih ada activation, loyalty, dan advocacy

Tahap ini penting untuk membuat konsumen membeli berulang, merekomendasikan kepada teman, sehingga Anda tidak perlu mengulang funnel marketing dari langkah pertama.

Nah pada tahap ini, Anda bisa menggunakan strategi penawaran potongan harga khusus member, kupon diskon untuk pembelian berikutnya, dan lain sebagainya. 

Berikan benefit untuk membuat konsumen selalu diuntungkan dengan produk dan layanan Anda.

5 Faktor Penting dalam Pembuatan Marketing Funnel

Marketing funnel menjadi salah satu strategi yang dapat meningkatkan penjualan karena brand mampu memberikan apa yang konsumen butuhkan. Namun hal tersebut sulit terjadi tanpa memperhatikan 5 faktor penting berikut. 

1. Target Audiens Harus Jelas

Agar strategi yang Anda terapkan mampu memberi hasil sesuai harapan, Anda perlu menyusun target audiens terlebih dahulu. 

Cari tahu kepada siapa produk akan dijual, apakah Anda mampu memberi layanan sesuai yang audiens butuhkan, serta temukan media sosial apa banyak digunakan target audiens.

Menentukan target market dalam penjualan ibarat seperti melepaskan anak panah sesuai sasaran. Jika target berada di dekat Anda, tentu energi yang Anda keluarkan tidak sebesar ketika posisi target jauh.

2. Memilih Funnels yang Tepat

Setiap audiens memiliki karakteristik yang berbeda. Sebagai contoh, gen z memilih lebih menghabiskan waktu di TikTok dibanding Facebook. 

Nah pemahaman mengenai posisi audiens berada memudahkan Anda dalam menyesuaikan jenis funnel yang akan Anda gunakan untuk mendapatkan mereka.

Penggunaan funnel yang tepat, akan meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan, namun dengan hasil yang berpotensi lebih besar. Apalagi setiap stage customer journey membutuhkan jenis funnel marketing yang berbeda. 

Contohnya funnel yang menarik audiens dengan pendaftaran webinar, cocok dipakai untuk audiens yang berada di tahap middle of funnel hingga bottom of funnel.

Contoh lain, Anda memasang iklan billboard untuk memperkuat brand awareness. Saat audiens sudah familiar dengan produk Anda, mereka akan mencarinya di internet. 

Otomatis Anda perlu membuat konten yang mengedukasi, bukan lagi berfokus untuk menarik perhatian mereka.

3. Buat Konten Berkualitas Tinggi

Konten yang berkualitas akan menarik audiens sehingga kemungkinan mengubah mereka menjadi leads potensial akan lebih berhasil. Selain itu, konten juga mampu memperjelas nilai dan fitur dari produk yang Anda tawarkan.

4. Bangun Koneksi dan Interaksi

Brand perlu membangun koneksi dan interaksi dengan audiens. Interaksi akan membantu brand menggali lebih dalam kebutuhan dan keinginan yang dimiliki konsumen.

Sedangkan dengan koneksi brand dan konsumen yang kuat, akan membuat produk memiliki awareness yang tinggi sehingga dapat membangun kepercayaan konsumen.

5. Evaluasi dan Optimasi Funnel

Evaluasi pada funnel dapat membantu Anda memperbaiki kekurangan dari strategi yang sudah diterapkan. 

Setelah Anda mengetahui kekurangan dari strategi tersebut, maka optimasi funnel akan lebih mudah dilakukan.


Nah, Anda sudah tahu cara membuat marketing funnel dan faktor penting yang perlu Anda perhatikan. Dalam proses pembuatan funnel, pastikan juga Anda menerapkan Tahapan Marketing Funnel untuk Mengenali Customer Journey.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER