knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Memahami Beda Media Planning dan Media Buying

04 Aug  · 
4 min read
 · 
eye 16.698  
Digital Marketing

Memahami Beda Media Planning Dan Media Buying

Aspek krusial dalam pemasaran digital adalah media planning dan media buying. Meski sering dianggap sama, keduanya memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam kampanye pemasaran. 

Agar bisa memahami beda media planning dan media buying, serta bagaimana Anda dapat memanfaatkannya untuk mencapai tujuan pemasaran, baca artikel ini sampai selesai.

Apa Itu Media Planning?

Media planning adalah proses pemilihan dan penyusunan strategi pemasaran serta melakukan evaluasi, apakah proses promosi yang dilakukan sudah efektif. 

Selain itu, Anda juga akan melalui proses menyesuaikan serta mengkombinasikan pesan yang hendak disampaikan brand kepada audiens dalam bentuk promosi di media yang paling tepat.

Artinya, Anda perlu merencanakan penggunaan media, materi promosi, hingga menentukan platform media yang paling efektif untuk mencapai target audiens. 

Dalam prosesnya, Anda perlu melakukan analisis terlebih dahulu mengenai siapa audiens yang mau Anda jangkau, demografi, media yang biasa mereka gunakan, hingga perilaku konsumen dalam berbelanja. 

Bahkan Anda juga perlu melakukan penelitian yang detail, identifikasi, proses membandingkan, perencanaan, dan penyusunan anggaran yang tepat.

Fungsi media planning berfokus pada bagaimana cara paling efektif dan terbaik untuk menyampaikan iklan kepada calon pelanggan dari suatu produk, baik berupa barang maupun jasa. 

Bukan berfungsi sebagai upaya memasarkan, melainkan merencanakan dan menyusun strategi agar digital campaign yang dijalankan dalam upaya promosi tersebut bisa diterima dengan baik, dan bisa meraih target market yang ditentukan. 

Maka dari itu, mengenali kebutuhan pelanggan menjadi hal yang wajib dilakukan. Beberapa perusahaan biasanya mempercayakan hal ini kepada digital agency, misalnya digital marketing agency Indonesia atau digital agency Jakarta.

5 Tahapan dalam Media Planning

Tingkat persaingan bisnis di masa kini begitu ketat hanya untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan, menjangkau pasar yang lebih luas, atau memiliki banyak pelanggan loyal.

Ya tujuan utamanya tetap meraih sebanyak mungkin keuntungan dan memastikan pelanggan tetap setia sehingga tidak beralih menggunakan produk kompetitor. 

Tantangan semakin ketat dengan kehadiran berbagai perusahaan digital, startup, bahkan perusahaan digital agency di Indonesia. 

Maka salah langkah dalam menerapkan strategi digital marketing bisa membuat Anda mengalami kerugian. Untuk mencegahnya, terapkan tahapan dalam media planning berikut ini:

1. Menentukan Tujuan Kampanye

Langkah pertama dalam media planning adalah menetapkan tujuan kampanye. Apakah Anda ingin membangun brand awareness, mendatangkan leads, atau meningkatkan penjualan? Setiap tujuan membutuhkan perencanaan yang matang

2. Mempelajari Target Audiens

Setelah memiliki tujuan, maka selanjutnya Anda perlu memahami siapa target audiens yang ingin Anda jangkau.

Untuk mempelajari audiens, Anda bisa menggunakan data insight pelanggan yang tersedia di platform media sosial, Google Analytics, Google Search Console, atau menggunakan platform analitik lainnya.

3. Analisis Perilaku Konsumen

Memahami perilaku konsumen juga sangat penting dalam menentukan strategi media yang efektif. 

Prosesnya meliputi mempelajari cara audiens mencari informasi cara mereka mengambil keputusan pembelian, dan analisis customer journey.

Misalnya, target audiens Anda adalah seorang profesional muda yang sibuk, maka penayangan iklan atau konten promosi sebaiknya di jam di mana mereka aktif membuka media sosial.

4. Memilih Media yang Tepat 

Berdasarkan pemahaman tentang audiens, Anda bisa mulai memilih platform media yang paling efektif untuk digunakan pada tahap ini.

Berbagai media yang bisa Anda pilih, seperti televisi, radio, media cetak, atau digital.

5. Membuat Jadwal

Tahap terakhir, buatlah jadwal penayangan lengkap dengan media yang mau digunakan dan jam tayangnya.

Apa Itu Media Buying?

Media planning berbeda dengan media buying

Jika media planning adalah proses pemilihan dan penyusunan strategi pemasaran, maka pengertian media buying adalah proses di mana individu, perusahaan, atau digital agency yang diajak bekerja sama mendapatkan insight dari perencanaan media yang telah dilakukan. 

Bisa dikatakan, arti media buying adalah proses eksekusi dari rencana media yang telah dibuat. Prosesnya melibatkan pembelian ruang atau waktu di berbagai platform media untuk menampilkan iklan Anda.

Kemudian, media buyer akan bernegosiasi dengan penyedia media untuk mendapatkan harga terbaik dan memastikan iklan ditayangkan sesuai dengan rencana.

Proses dalam media buying sangat bergantung pada preferensi, tujuan yang ingin dicapai, audiens yang menjadi target market, ketersediaan anggaran atau dana promosi, dan sebagainya. 

Pembelian ruang iklan dalam implementasi media buying bisa di berbagai platform digital yang tersedia, seperti website, berbagai situs iklan, atau dalam bentuk social media campaign

Selain itu, media buying juga bisa melakukan pemasaran secara konvensional dengan pemasangan iklan pada media cetak, televisi, radio, pembuatan flyer, banner, bahkan billboard.

Tahapan dalam Media Buying

Menurut laporan dari Statista, pengeluaran iklan digital di Indonesia diproyeksikan mencapai 1,4 miliar USD pada tahun 2023. 

Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang mencerminkan pentingnya strategi media planning dan media buying dalam kampanye digital saat ini.

Supaya media buying yang Anda lakukan berhasil, berikut tahapannya:

1. Negosiasi dan Pembelian

Anda sebagai media buyer akan bernegosiasi dengan penyedia media untuk mendapatkan harga terbaik dan membeli ruang atau waktu iklan.

2. Penjadwalan Iklan

Setelah pembelian dilakukan, Anda bisa menjadwalkan penayangan iklan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

3. Pemantauan dan Evaluasi

Tahap ketiga menjadi tahap krusial di mana Anda perlu memantau kinerja iklan dan mengevaluasi efektivitasnya. 

Dari hasil analisis dan evaluasi inilah Anda bisa  melakukan penyesuaian untuk mengoptimalkan hasil kampanye, atau menggunakannya pada penerapan strategi berikutnya.

Implementasi Media Planning dan Media Buying 

Anda sudah memahami apa itu media planning dan media buying, lalu bagaimana urutan mengimplementasikan keduanya? Berikut proses yang akan Anda lalui:

1. Perencanaan Media Planning

Anda perlu membuat media planning terlebih dahulu sebelum melaksanakan media buying, yaitu dengan melakukan survei pasar demi mendapatkan data yang lengkap terkait kebutuhan calon pelanggan. 

2. Memahami Tren dan Medianya

Anda juga perlu memahami media apa saja yang kini tengah menjadi tren dan efektif sebagai media memperkenalkan dan mempromosikan brand maupun produk Anda. 

Hasil dari dua tahapan proses yang telah dilalui tadi, kemudian dikombinasikan untuk menemukan strategi marketing paling efektif yang bisa dilakukan dan media apa yang akan digunakan sebagai sarana promosi.

3. Implementasi Media Buying

Pemilihan media promosi didasarkan atas bentuk pesan, target pasar, serta biaya yang tersedia.

Hasil dari pelaksanaan promosi masih harus dilakukan evaluasi ulang, apakah strategi yang telah dilakukan sudah memberi hasil seperti yang diharapkan ataukah belum. 

Pada akhirnya, hasil evaluasi akan menjadi syarat utama untuk menentukan tahapan media planning dan media buying selanjutnya.

Perbedaan Utama antara Media Planning dan Media Buying

1. Fokus Utama

Media planning dan media buying memiliki fokus utama yang berbeda, namun saling melengkapi dalam proses promosi dan pemasaran. 

Media planning berfokus pada strategi jangka panjang yang mencakup penelitian dan analisis mendalam untuk menentukan media mana yang paling efektif dalam mencapai target audiens.

Proses ini melibatkan identifikasi tujuan kampanye, pemahaman tentang audiens, dan pemilihan platform media yang tepat. 

Pada prosesnya, Anda perlu memastikan pesan iklan sampai kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan melalui saluran yang tepat. 

Anda bahkan perlu membuat rencana yang detail mengenai penjadwalan dan alokasi anggaran yang optimal untuk mencapai tujuan kampanye yang telah ditetapkan.

Sebaliknya, media buying berfokus pada eksekusi dari rencana yang telah Anda susun sebelumnya.

Bertindak sebagai media buyer membuat Anda bertanggung jawab dalam implementasi strategi dengan membeli ruang atau waktu iklan di berbagai platform media sesuai dengan rencana.

Dalam prosesnya, Anda perlu melakukan negosiasi demi mendapatkan harga terbaik dan memastikan iklan ditayangkan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. 

Lalu, setelah iklan tayang pun media buyer tetap perlu bekerja, yaitu memantau kinerja iklan selama kampanye berlangsung dan melakukan penyesuaian jika diperlukan untuk mengoptimalkan hasil. 

2. Tahapan Proses

Media planning melibatkan penelitian dan analisis, sedangkan media buying melibatkan negosiasi dan pembelian.

3. Keterampilan yang Dibutuhkan 

Media planner harus memiliki keterampilan analitis yang kuat, sementara media buyer harus memiliki keterampilan negosiasi yang baik.


Nah, Anda sudah memahami beda media planning dan media buying. Selanjutnya, cari tahu Tahapan Media Planning yang Wajib Diketahui Media Planner.

Referensi:

  • Statista: https://www.statista.com/statistics/272180/global-online-advertising-revenue/
  • Nielsen: https://www.nielsen.com/id/en/press-releases/2022/advertising-expenditure/
SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER