Masih menerapkan strategi digital marketing lama? Hati-hati, itu bisa membuat bisnis Anda tenggelam di tengah gempuran persaingan digital tahun 2025.
Masih menerapkan strategi digital marketing lama? Hati-hati, itu bisa membuat bisnis Anda tenggelam di tengah gempuran persaingan digital tahun 2025.
Perubahan perilaku konsumen, lonjakan pengguna media sosial, hingga teknologi baru, seperti hyper-personalization berbasis AI hingga voice search optimization menuntut pemilik bisnis jadi lebih cerdas, personal, dan real time.
Apa saja tren digital marketing yang wajib Anda ketahui agar strategi pemasaran digital Anda tetap efektif? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan pengguna internet tercepat di Asia Tenggara. Menurut laporan DataReportal 2025, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 212 juta orang pada awal 2025, setara dengan 74,6% dari total populasi.
Tak hanya internet, media sosial juga menjadi kanal utama interaksi dan hiburan yang banyak penggunanya. Dari sumber referensi yang sama disebutkan ada 143 juta pengguna media sosial aktif di Indonesia pada bulan Januari 2025.
TikTok, Instagram, dan YouTube mendominasi konsumsi digital masyarakat Indonesia. Bahkan, 98% pengguna internet menggunakan setidaknya satu platform media sosial setiap hari.
Artinya, hampir seluruh strategi pemasaran digital harus berfokus pada kanal ini. Brand yang tidak beradaptasi akan kehilangan relevansi dan koneksi dengan target audiens mereka.
Perkembangan e-commerce di Indonesia terus melesat seiring meningkatnya adopsi digital di kalangan masyarakat.
Menurut Google, Temasek, dan Bain & Company dalam laporan e-Conomy SEA 2024, nilai transaksi e-commerce Indonesia di tahun 2024 mengalami peningkatan sekitar 11% dan mencapai angka $65 miliar.
Diperkirakan angka ini akan menembus US$ 150 miliar pada tahun 2030. Peningkatan ini didorong oleh:
Platform media sosial dengan fitur belanja langsung, seperti TikTok Shop dan Instagram Shopping, semakin populer.
Hal ini karena konsumen bisa langsung melakukan transaksi di platform tanpa perlu berpindah ke marketplace.
Kalau bisnis Anda ingin mendapatkan lebih banyak konsumen dan meningkatkan penjualan, maka pastikan strategi pemasaran yang Anda terapkan menggunakan konten yang bisa menjual langsung di sosial media.
Live streaming tidak hanya meningkatkan engagement, tetapi juga konversi. Ini sudah banyak seller dan pemilik bisnis yang membuktikannya.
Apalagi hasil riset yang banyak dilakukan oleh digital marketing agency Indonesia juga menunjukkan konsumen era modern seperti sekarang lebih percaya membeli produk setelah melihatnya ditampilkan secara live.
Maka di tahun 2025 ini, coba pertimbangkan untuk segera mulai melakukan penjualan berbasis live streaming untuk meningkatkan transaksi di e-commerce.
E-commerce sudah lebih banyak mengadopsi teknologi AI dan data analytics untuk menghadirkan pengalaman belanja yang lebih personal dan relevan.
Misalnya, jadi lebih bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen saat menyajikan rekomendasi produk berdasarkan perilaku berbelanja mereka sebelumnya.
Cara ini ampuh banget untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya pembelian dan loyalitas pelanggan.
Perkembangan e-commerce mendorong strategi digital marketing yang lebih terintegrasi, mulai dari iklan berbayar, influencer marketing, hingga konten kreatif yang mendorong interaksi dan konversi langsung.
Berbagai tren teknologi dan perilaku konsumen di atas otomatis akan mempengaruhi bagaimana Anda perlu menyusun dan menerapkan strategi digital marketing. Beberapa pengaruh utama, antara lain:
Pengguna tidak lagi berinteraksi di satu platform saja. Mereka berpindah-pindah dari media sosial, website, marketplace, hingga aplikasi chat.
Contohnya, konsumen bisa saja menemukan produk Anda di Instagram, lalu mereka mulai mencari review positif atau ulasan mengenai produk Anda di website.
Baru kemudian pindah ke WhatsApp untuk mengajukan pertanyaan langsung tentang produk ke customer service.
Dengan behavior dan customer journey demikian, Anda perlu memastikan implementasi strategi digital marketing mampu menjangkau konsumen di semua touchpoint tersebut secara seamless.
Konten statis semakin ditinggalkan karena audiens ingin berinteraksi secara langsung. Sebaliknya, konten real time, seperti live streaming, polling, hingga story interaktif akan lebih menarik perhatian audiens.
Bahkan kalau Anda menambahkan semua jenis konten tersebut dengan quiz hingga live Q & A, maka semua konten jenis ini dapat menjadi tools engagement baru.
Bisnis harus semakin cerdas mengelola data. Hal ini karena setiap campaign digital perlu berbasis data agar bisa disesuaikan secara dinamis dengan perubahan tren dan perilaku audiens.
Supaya pertumbuhan bisnis berkelanjutan, brand harus memiliki kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengaktivasi data audiens agar setiap kampanye yang diselenggarakan di masa depan jadi lebih tepat sasaran.
AI dan machine learning semakin canggih dalam memahami perilaku konsumen secara real time berdasarkan histori interaksi mereka.
Dengan teknologi ini, brand akan lebih mampu menyajikan konten, promo, hingga rekomendasi produk, secara spesifik dan personal sesuai preferensi masing-masing individu.
Hal ini sejalan dengan hasil riset yang pernah dirilis McKinsey. Ada beberapa poin penting yang dijelaskan detail dalam hasil riset tersebut, antara lain:
Chatbot tidak lagi sekadar sistem FAQ. Namun karena sudah dilengkapi dengan Natural Language Processing (NLP), chatbot kini bisa menawarkan rekomendasi produk, menjawab pertanyaan kompleks, bahkan menyapa ulang pelanggan.
Anda bahkan bisa memanfaatkan chatbot untuk memberikan promo eksklusif hingga memandu proses pembelian.
Kombinasi emotion AI, digital twin of a customer, dan machine sellers seperti chatbot akan memberi dampak besar dalam transformasi penjualan bisnis di masa depan, menurut hasil riset Gartner.
Hal ini seperti yang dikatakan Guy Wood, Senior Director Analyst Gartner, ketiga teknologi tersebut memiliki kemampuan memprediksi, menginterpretasikan, dan memenuhi kebutuhan serta perilaku pembeli, sekaligus menyederhanakan dan mengotomatisasi proses pemenuhan penjualan.
Dalam Cisco Annual Internet Report 2018 - 2023 terlihat jelas kalau traffic internet global berasal dari penggunaan video streaming.
Artinya, masyarakat lebih banyak menyukai menonton video untuk berbagai kebutuhan, mulai dari mendapatkan hiburan hingga memenuhi kebutuhan.
Oleh karena itu, Anda sebagai pebisnis perlu memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dan menarik perhatian sebanyak mungkin audiens terhadap bisnis dan produk Anda.
Cara yang paling efektif, alokasikan lebih banyak budget untuk memproduksi video marketing berkualitas di berbagai platform.
Buat video dalam berbagai format, seperti short video, video reels di Instagram yang berkualitas dan menarik secara emosional, hingga menyelenggarakan live session.
Kombinasi semua jenis dan format konten video yang secara konsisten mempromosikan bisnis Anda, baik secara soft selling maupun hard selling, akan menjadi senjata penjualan utama bisnis Anda.
Saat ini terjadi peningkatan penggunaan smart speaker dan voice assistant. Contohnya penggunaan perangkat berbasis suara, seperti Google Assistant dan Alexa.
Maka konten yang berkaitan dengan aktivitas promosi dan pemasaran harus Anda optimalkan untuk pertanyaan berbasis suara.
Gunakan struktur kalimat yang natural seperti saat Anda mengajukan pertanyaan untuk mencari sesuatu.
Kemudian, siapkan jawaban atas pertanyaan tersebut yang spesifik dan sesuai dengan target audiens yang mau dijangkau.
Brand kini lebih memilih kolaborasi dengan influencer yang punya koneksi kuat di komunitas niche tertentu sesuai bisnisnya, karena engagement mereka cenderung lebih tinggi daripada selebriti besar.
Dalam Influencer Marketing Benchmark Report 2025 yang dirilis Influencer Marketing Hub mencatat bahwa influencer marketing mendorong media sosial menjadi saluran iklan terbesar di dunia sepanjang 2024.
Bahkan angka belanja iklannya mencapai $247,3 miliar, melebih pencarian berbayar. Diperkirakan, angka tersebut akan semakin tinggi di akhir tahun 2025.
Namun ingat, penyelenggaraan influencer marketing sebaiknya tidak hanya berfokus hanya pada reach (jangkauan) saja, tetapi perlu juga memperhatikan engagement (keterlibatan), kredibilitas konten, dan Return on Investment (ROI).
Dengan regulasi privasi data yang semakin ketat dan berlakunya UU Perlindungan Data Pribadi (PDP) di Indonesia, brand harus lebih hati-hati mengelola data.
Artinya, Anda sebagai pemilik brand perlu mulai mengadopsi strategi digital marketing yang mengedepankan transparansi dan keamanan dalam penggunaan data pelanggan. Misalnya dengan mengelola cookie.
Teknologi AR dan VR akan makin diadopsi dalam kampanye digital marketing, terutama di sektor fashion, properti, dan otomotif.
Teknologi tersebut memungkinkan konsumen mencoba produk secara virtual sebelum memutuskan melakukan pembelian, dan meningkatkan keputusan beli tanpa harus datang langsung.
Tahun 2025 akan jadi titik balik bagi banyak brand dalam mengimplementasi strategi digital marketing sesuai tren terbaru.
Brand yang cepat beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi dan strategi baru, seperti hyper-personalization, conversational marketing, dan AR/VR akan jadi lebih unggul dalam persaingan bisnis dan bisa lebih bertahan.
Nah, Anda sudah paham tren digital marketing di Indonesia yang bisa mengubah cara Anda melakukan promosi. Agar penyelenggaraannya sukses, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan digital marketing agency Indonesia dengan menghubungi Kontak Redcomm.
Referensi:
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC