Business to business atau B2B adalah istilah untuk menggambarkan transaksi bisnis antara 2 perusahaan atau lebih. Contohnya, perusahaan otomotif bekerja sama dengan showroom.
Business to business atau B2B adalah istilah untuk menggambarkan transaksi bisnis antara 2 perusahaan atau lebih. Contohnya, perusahaan otomotif bekerja sama dengan showroom.
Marketer di perusahaan tipe business to business (B2B), tak hanya menjadi penghasil prospek, namun wajib menemukan cara terbaik untuk mendapatkan closing dalam penjualan, atau minimal mengubah leads menjadi pelanggan potensial.
Di sinilah pentingnya B2B lead scoring atau pengelompokan prospek berdasarkan skor, yang dalam prosesnya membutuhkan ketersediaan data dan fokus pada pendapatan.
Metode ini membantu meningkatkan penjualan dengan cara menghubungi prospek yang memiliki peluang konversi lebih besar.
Yuk, pelajari hubungan antara skor prospek B2B dan ROI, termasuk pengertian lead scoring dalam artikel kali ini.
Untuk memahami hubungan antara B2B lead scoring dan Return on Investment (ROI), ada baiknya Anda memahami dulu beberapa kelebihan lead scoring, antara lain:
Pertanyaannya, apakah benar B2B lead scoring mampu meningkatkan ROI bisnis? Jawabannya BENAR. Studi ilmiah dari Marketing Sherpa membuktikan bahwa B2B lead scoring dapat meningkatkan ROI perolehan prospek sampai 77%.
Bahkan ada juga studi lainnya dari Kentico yang menemukan sebanyak 38% bisnis ternyata melihat rasio percakapan prospek dan peluangnya jauh lebih besar saat menggunakan lead scoring.
Lalu sebanyak 68% marketer menyatakan bahwa pengelompokkan leads menggunakan sistem scoring membuat proses pemasaran menjadi lebih efektif dan efisien.
Fakta lain yang juga perlu Anda tahu, ada pula marketer mengaku kehilangan 70% prospek sebagai dampak dari follow up yang buruk, proses follow up tidak sesuai preferensi leads, atau karena tidak dapat menjaga hubungan baik dengan prospek.
Sementara kalau melakukan penilaian prospek atau lead scoring, Anda dapat mengidentifikasi prospek mana saja yang paling sesuai dan relevan dengan target market beserta estimasi kapan hal itu akan terjadi.
Dengan cara ini, Anda bisa memperbesar peluang terjadinya konversi dan meminimalkan risiko kehilangan leads potensial.
Apa yang dimaksud dengan lead scoring? Pengertian lead scoring adalah cara mencetak prospek yang lebih menjanjikan agar ROI bisnis meningkat dengan signifikan.
Cara menerapkan lead scoring, bisa dengan melakukan penilaian prospek dengan memanfaatkan analitik prediktif, misalnya menggunakan teknik seperti machine learning, algoritma statistik, atau menganalisis data dari berbagai sumber terlebih dahulu.
Beberapa data yang harus dianalisis, antara lain perilaku online, interaksi dengan konten, riwayat pembelian, dll, dari berbagai media. Tujuannya, untuk memprediksi kemungkinan konversi.
Cara lain, Anda bisa menerapkan strategi Customer Relationship Management (CRM) di media sosial, atau platform automasi marketing lainnya.
Setelah menganalisis data dengan cermat, sistem penilaian prospek secara prediktif akan menggunakan algoritma canggih untuk menghitung dan memprediksi pembelian, lalu memberikan skor kepada prospek berdasarkan perhitungan tersebut.
Adapun algoritma yang digunakan umumnya yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mempelajari data waktu prospek secara berkelanjutan, lalu menyesuaikannya.
Ini artinya, sistem penilaian prospek akan terus mengalami peningkatan seiring berjalannya waktu.
Dengan adanya sistem penilaian prospek secara prediktif, sangat memungkinkan bagi Anda sebagai seorang marketer untuk melacak dan memantau marketing campaign analytics yang sedang berjalan, sehingga bisa meningkatkan ROI.
Caranya sebagai berikut:
Anda bisa melakukan analisis data historis menggunakan model prediktif. Tujuannya, agar Anda dapat menentukan tingkat keberhasilan campaign atau strategi marketing yang sesuai dengan target.
Selain itu, Anda juga dapat membuat marketing operations baru supaya sesuai dengan kondisi yang ada, dan tetap dapat berfokus pada upaya pencapaian target.
Anda bisa meningkatkan ROI menggunakan lead scoring dengan menyajikan gambaran yang jelas tentang tingkat keberhasilan konversi dari prospek ke penjualan.
Nantinya tim penjualan dan marketing dapat melakukan penyesuaian dalam menjaring prospek dan meningkatkan peluang konversi.
Setelah mengetahui pengertian lead scoring dan cara menerapkan penilaian prospek B2B, sebaiknya tentukan juga, apakah strategi ini punya peluang mencapai keberhasilan atau justru sebaliknya.
Caranya, lakukan pengukuran ROI campaign marketing terhadap prospek bisnis. Hitung besaran angka konversi prospek yang Anda peroleh jika dibandingkan dengan prospek secara keseluruhan.
Anda dapat melihatnya berdasarkan pendapatan bulanan perusahaan terbaru, peluang prospek yang akan datang secara menyeluruh, atau prospek dengan skor tertinggi.
Dalam mempelajari lead scoring, Anda memiliki 2 pilihan. Pertama, pelajari secara mandiri cara penggunaan lead scoring untuk meningkatkan ROI.
Memang proses ini membutuhkan effort, tenaga, dan waktu, sampai Anda bisa menguasai tekniknya, kemudian bisa merasakan hasilnya.
Cara kedua, Anda bisa bekerja sama dengan digital marketing agency Indonesia yang juga terkenal dan berposisi sebagai digital marketing agency Jakarta, seperti Redcomm.
Klik saja Kontak Redcomm dan berdiskusilah dengan tim Redcomm yang sudah berpengalaman dalam membantu lebih dari 500 brand dalam meningkatkan brand awareness, penayangan iklan Google ads, dan meningkatkan ROI.
Redcomm juga memiliki layanan lain, seperti:
Apa pun caranya, manual, memanfaatkan tools, mengerjakan sendiri, atau bekerja sama dengan digital agency Jakarta, ingatlah bahwa menjalankan B2B lead scoring dengan fokus dan tepat akan membantu meningkatkan ROI. Lalu, lanjutkan membaca artikel berjudul Begini Cara B2B Lead Scoring untuk Meningkatkan ROI untuk menambah wawasan dan pengetahuan Anda.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC