Instagram sebagai salah satu platform media sosial paling populer saat ini, menciptakan ruang bagi individu, bisnis, dan influencer untuk memamerkan bakat, produk, dan layanan mereka.
Instagram sebagai salah satu platform media sosial paling populer saat ini, menciptakan ruang bagi individu, bisnis, dan influencer untuk memamerkan bakat, produk, dan layanan mereka.
Jika kamu kesulitan mencapai hasil yang diinginkan dari pemasaran Instagram-mu, mungkin saatnya untuk memeriksa ulang pekerjaanmu.
Memeriksa ulang akun Instagram memberimu kesempatan untuk sepenuhnya mengkaji dan mengevaluasi setiap elemen dari halamanmu dan memastikan bahwa itu berkinerja sebaik mungkin.
Di artikel ini, kamu akan menemukan gimana cara optimasi Instagram yang bisa bawa lebih banyak engagement dan penjualan.
Area pertama yang harus diperiksa ulang pada akun Instagram adalah bio. Bio kamu terdiri dari foto profil, nama profil, pernyataan nilai, tautan, dan informasi kontak.
Bio-mu adalah peluang pertama yang kamu miliki untuk menarik perhatian calon pengikut. Ini juga peluang untuk menyampaikan nilai dari halamanmu.
Apakah akun Instagram-mu digunakan untuk bisnis kecil? Atau akun pribadi? Gunakan logo untuk akun bisnis.
Jika kamu memiliki merek pribadi, baiknya menggunakan foto dirimu sendiri. Pastikan subjeknya jelas (jangan gunakan foto grup). Jika kamu menggunakan logo, logo tersebut harus mudah dikenali.
Jangan bingungkan dengan username Instagram, nama profilmu adalah teks tebal di bawah foto profilmu. Ini adalah bagaimana calon pengikut menemukanmu.
Sertakan satu atau dua kata kunci yang menggambarkan siapa kamu dan apa yang kamu lakukan, sesuatu yang kamu bayangkan target audiensmu mencari di Instagram. Ini akan meningkatkan peluangmu ditemukan.
Instagram memberimu pilihan untuk memilih kategori yang muncul di bawah nama profilmu. Misalnya, ini bisa menjadi "Entrepreneur", "Public Figure", atau "Education".
Pilih dengan bijak. Beberapa fitur Instagram hanya dapat diakses oleh jenis akun tertentu.
Jika kamu adalah bisnis, kamu mungkin tidak memiliki akses ke seluruh musik yang diambil dari Instagram Reels karena masalah lisensi hak cipta.
Calon pengikutmu mencari sesuatu dari kamu, dan jika mereka merasa mereka tidak akan mendapatkannya setelah membaca bio-mu, mereka mungkin tidak akan mengikutimu.
Kamu juga bisa menambahkan poin kredibilitas (misalnya, berapa banyak pengikutmu di YouTube atau artikel yang pernah menampilkan kamu) dan tautan yang lebih menunjuk pada siapa kamu dan apa yang kamu tawarkan.
Jadilah spesifik tentang jenis pengikut yang ingin kamu tarik. Jangan jatuh ke dalam perangkap membuat bio dan konten yang untuk semua orang.
Sama seperti bio, kontenmu harus memiliki nilai. Kamu harus memiliki tujuan atau objektif yang jelas untuk setiap postingan. Hal ini akan memungkinkanmu untuk mengevaluasinya lebih baik.
Misalnya, kamu membuat postingan kreatif tentang produk yang kamu jual dengan tujuan meningkatkan penjualan.
Saat kamu memeriksa postingan tersebut, kamu melihat bahwa jangkauan dan engagement-nya rendah. Namun, niatmu adalah meningkatkan penjualan, bukan meningkatkan engagement.
Masuk ke wawasan Instagram-mu dan saring konten inti, seperti Reels dan Story. Lihatlah jangkauan dan engagement analytics Instagram.
Simpan yang performa baik di folder terpisah. Ini adalah konten terbaikmu. Temukan cara untuk membuat ulang postingan Instagram ini.
Berikut beberapa elemen lain yang perlu kamu pertimbangkan saat datang ke kontenmu:
Apakah kamu menggunakan campuran fitur utama yang tepat, dan apakah kamu menggunakannya dengan benar?
Instagram Story adalah sumber daya luar biasa untuk membantumu terhubung dengan target audiensmu. Buka bagian “Archives” dan tinjau konten Story dari beberapa bulan terakhir.
Tanyakan pada dirimu sendiri, "Apakah ini membawa orang ke bagian hidupku atau merekku yang belum aku bagikan di feed?". Apakah ada elemen lain yang bisa membantu audiensmu mengenalmu sedikit lebih dalam?
Instagram Highlight-mu menjadi daftar putar cerita favoritmu. Cerita yang memicu tanggapan terbesar adalah yang harus kamu tambahkan ke Highlight.
Kemudian kamu bisa membuat kategori Highlight yang relevan dengan konten dan audiensmu.
Ketika datang ke penggunaan fitur inti seperti Reels, Carousel, dan Feeds, kualitasnya sangat penting.
Tidak ada yang suka melihat video, gambar, atau grafik yang buram. Saat meninjau kontenmu, periksa apakah kamu mengunggahnya dengan kualitas tertinggi.
Masuk ke “Settings” di aplikasi Instagram, dan cari "Data usage and media quality". Pastikan "Upload at highest quality" sudah diaktifkan.
Biasanya, opsi ini secara otomatis dimatikan karena saat kamu mengunggah video berkualitas tinggi, itu menggunakan lebih banyak data seluler.
Kamu juga bisa mengubah pengaturan kamera di ponselmu untuk memastikan kamu merekam dalam 4K.
Beberapa elemen penting lainnya yang perlu dipertimbangkan saat datang ke Reels-mu:
Carousel bisa menjadi apa saja, kumpulan gambar dan video tanpa strategi di baliknya.
Terapkan model AIDA saat memikirkan kontenmu. Slide pertama harus menarik perhatian, slide berikutnya harus memicu minat, slide ketiga harus berkaitan dengan beberapa keinginan yang audiensmu miliki, dan slide terakhir harus menjadi tindakan.
Model ini sangat cocok digunakan oleh bisnis yang menggunakan grafik dalam Carousel mereka.
Lalu, untuk Feeds, ini tergantung pada jenis foto yang kamu bagikan. Jika kamu seorang pebisnis, hindari membagikan foto produk atau layanan sepanjang waktu.
Jenis konten seperti itu bisa cepat menjadi membosankan. Berpikirlah secara kreatif, seperti menggunakan testimonial pelanggan.
Jangan lupa memberikan caption untuk mengaitkan nilai dan makna. Pikirkan tentang audiensmu, perhatikan bagaimana mereka bereaksi.
Cara lain untuk meningkatkan engagement Instagram bisa juga dengan membuat postingan Carousel. Ketahuilah 5 Cara Meningkatkan Engagement dengan Instagram Carousel.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC