knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Zero Click Metrics: 7 Cara Mengukur Performa Konten Tanpa Klik di SERP

30 May  · 
5 min read
 · 
eye 18  
Digital Marketing

Zero Click Metrics untuk mengukur performa konten

Dunia digital marketing berkembang sangat cepat beberapa tahun belakangan dan berbagai terobosan baru pun bermunculan. Salah satunya, generative AI yang Google luncurkan.

Inovasi Google tersebut memungkinkan audiens pengguna internet bisa mengkonsumsi informasi langsung pada halaman hasil pencarian tanpa perlu masuk ke website manapun.

Otomatis Anda sebagai pemilik website tak lagi bisa berbicara tentang traffic atau Click Through Rate (CTR) saja. 

Tetapi harus pula mencari cara terbaik mengimplementasikan strategi zero click marketing, di mana tanpa klik Anda tetap bisa meningkatkan brand awareness, kepercayaan, dan otoritas bisnis.

Pertanyaannya sekarang, bagaimana cara mengukur keberhasilan strategi zero click marketing jika klik bukan lagi tolok ukur utama?

Cari tahu di artikel ini, yuk, metrik apa yang relevan untuk mengukur kesuksesan konten zero click, alat yang bisa Anda gunakan, dan cara menarik insight untuk pengambilan keputusan marketing yang lebih tepat.

7 Metrik Penting dalam Zero Click Marketing & Cara Mengukurnya

Ketika mendapati website bisnis mengalami penurunan traffic dan CTR atau klik, mungkin Anda akan panik. Terutama kalau Anda merasa sudah menerapkan semua yang terbaik untuk membuat konten yang bernilai bagi audiens.

Meski begitu, coba tenang dulu dan lakukan analisis. Bisa jadi walau tidak mendapatkan banyak klik dan traffic, konten Anda tetap berguna bagi pembaca.

Untuk itu, Anda perlu memahami berbagai metrik penting dalam strategi zero click marketing dan cara mengukurnya dari penjelasan di bawah ini:

1. Gunakan Google Search Console untuk Melacak Impression & Average Position

Menggunakan Google Search Console (GSC) bisa menjadi solusi terbaik yang dapat membantu Anda menganalisis performa konten di SERP.

Anda bisa melihat dulu impression yang didapatkan, yaitu seberapa sering konten Anda muncul di hasil pencarian. Lalu, lihat juga average position atau rata-rata ranking konten untuk query tertentu.

Baik impression maupun average position menjadi metrik penting dalam zero click marketing karena meskipun tidak ada klik, tingginya impression dan posisi halaman menunjukkan konten Anda tampil sebagai jawaban langsung bagi audiens.

Nah, supaya konten Anda bisa memiliki angka impresi yang tinggi dan berada di posisi terbaik di SERP, lakukan 2 hal berikut:

  • Cobalah berfokus pada kueri dengan CTR rendah, tetapi impression tinggi.
  • Upayakan konten berada di posisi rata-rata di bawah 3.

Kedua langkah di atas akan membantu Anda memperbesar peluang konten muncul di featured snippet atau People Also Ask (PAA).

2. Analisis Featured Snippet & People Also Ask

Featured snippet dan kotak People Also Ask (PAA) adalah pusat perhatian dalam zero click, di mana konten Anda bisa muncul dan memberi jawaban secara langsung kepada audiens.

Meskipun tanpa melakukan klik, audiens tetap bisa mengenali brand maupun produk Anda, apalagi kalau konten Anda banyak yang masuk di kedua fitur Google tersebut.

Lalu, bagaimana cara mengetahui konten masuk featured snippet atau PPA? Cara paling praktis dan efektif, gunakan tools, seperti SEMrush, Ahrefs, atau Surfer SEO.

Dengan menggunakan tools SEO, Anda bisa melihat apakah konten muncul di featured snippet dan PAA, melacak perubahan posisi, hingga menilai potensi traffic estimasi.

Ada 3 langkah praktis yang bisa Anda lakukan pada tahap ini untuk memastikan konten masuk snippet dan PAA, yaitu:

  • Tambahkan format Q&A di artikel.
  • Gunakan subheading, seperti “Apa itu…” atau “Bagaimana cara…”. 

Selain itu, Anda juga bisa membuat paragraf ringkasan jawaban sekitar 40-60 kata, yang langsung Anda letakkan di bawah headings berbentuk pertanyaan.

3. Lacak Brand Mention di SERP & Sosial

Sering kali audiens akan menyebut brand Anda setelah melihat konten yang mereka konsumsi tanpa klik.

Untuk memantau bagaimana audiens membicarakan tentang brand Anda di dunia online, gunakan saja tools, seperti Brand24 atau Google Alerts.

Menggunakan kedua tools tersebut sudah terbukti memudahkan proses memantau online reputation dan respons audiens terkait brand maupun produk Anda. Di saat yang sama, Anda jadi lebih mudah menemukan mention brand Anda di luar website.

Jangan lupa, libatkan tims CS dan tim social media management untuk membantu monitoring tren keyword dan brand ya.

4. Ukur Engagement Langsung di Platform Sosial

Di era zero click marketing, interaksi di dalam platform sosial menjadi tolok ukur utama keberhasilan konten.

Karena tujuan dari zero click adalah menciptakan nilai tanpa harus mengarahkan audiens ke luar platform, maka metrik seperti likes, comments, shares, saves, dan reach menjadi indikator penting.

Pengukuran engagement ini akan membantu Anda memahami dengan baik sejauh mana audiens Anda menemukan konten yang relevan dan berguna.

Anda pun jadi tahu bagaimana audiens merespons konten secara emosional atau intelektual, bahkan cara mereka memutuskan untuk menyimpan, membagikan, atau berdiskusi tentang konten tersebut.

Apa saja yang harus diukur? Berikut beberapa di antaranya:

a. Save to View Ratio

Save to view ratio, yaitu berapa persen dari total viewers yang menyimpan konten Anda. Rasio tinggi menandakan konten Anda bernilai untuk referensi jangka panjang.

b. Comment to Reach Ratio

Metrik ini menuntut Anda untuk mencari tahu seberapa besar keterlibatan audiens dari total yang menjangkau konten Anda. Cocok untuk menilai kualitas engagement.

c. Share Rate

Angka share rate dapat mengindikasikan bagaimana kualitas konten Anda menurut tanggapan audiens.

Apakah konten Anda cukup powerful untuk disebarkan ke jaringan mereka? Jika iya, tentu saja hal ini menjadi sinyal algoritmik yang sangat kuat.

d. Engagement Rate by Reach (ERR)

Untuk menghitungnya, Anda memerlukan rumus:

Engagement Rate by Reach (ERR): Total likes + comments + shares + saves dibagi total reach.

Angka pada ERR akan membantu Anda menilai efektivitas konten zero click dibanding konten biasa.

Tips melakukan pengukuran engagement:

  • Lakukan A/B testing pada jenis konten visual, misal carousel dengan CTA vs tanpa CTA, untuk mengidentifikasi mana yang lebih disukai.
  • Fokus pada konten dengan format storytelling atau edukatif yang cenderung mendapat lebih banyak saves dan comments.
  • Gunakan fitur analitik dari masing-masing platform (LinkedIn Analytics, Instagram Insights) untuk memantau tren performa mingguan dan bulanan.
  • Kumpulkan data dan visualisasikan dalam dashboard sederhana untuk membandingkan performa antar format zero click.

5. Gunakan Heatmap dan Scroll Depth untuk Halaman yang Masih Diklik

Untuk konten hybrid yang menggabungkan zero click dan traditional traffic, penggunaan tools seperti Hotjar atau Microsoft Clarity sangat krusial untuk memahami perilaku konsumen secara visual.

Heatmap dapat membantu Anda mengetahui area halaman mana yang paling sering dilihat, diklik, atau diabaikan, sementara scroll depth menunjukkan sejauh mana pengunjung menggulir halaman sebelum berhenti membaca.

Ini penting untuk mengevaluasi efektivitas konten yang tetap mengarahkan traffic ke website sekaligus mengoptimalkan bagian yang muncul di SERP.

Memiliki data ini akan membuat Anda jadi lebih mudah menentukan apakah informasi penting, seperti jawaban atas search intent, sudah terlihat jelas tanpa harus scroll terlalu jauh.

Ini mendukung pendekatan zero click karena konten utama tetap bisa dikonsumsi dalam beberapa detik pertama.

Untuk mengoptimalkan hasil pengukuran menggunakan Heatmap dan Scroll Depth, coba lakukan beberapa tips berikut ini:

  • Tempatkan elemen penting seperti jawaban singkat, visual menarik, atau angka statistik di bagian atas atau above the fold.
  • Gunakan headings yang jelas dan ringkas di setiap bagian untuk menjaga alur pembacaan.
  • Uji penempatan CTA di area yang paling banyak dilihat berdasarkan heatmap, bukan hanya di akhir artikel.
  • Buat konten pendek dan padat di awal, lalu rincian lanjutan bagi yang menggulir lebih jauh.
  • Jalankan eksperimen layout dan pantau perubahan perilaku konsumen dari dashboard heatmap mingguan.

6. Nilai Share of Voice di SERP

Share of Voice (SOV) adalah metrik penting dalam zero click SEO karena mencerminkan seberapa besar porsi visibilitas brand Anda dibandingkan kompetitor di halaman hasil pencarian (SERP).

Semakin sering konten Anda muncul untuk keyword strategis, semakin besar potensi brand recall dan perceived authority yang terbentuk, even tanpa klik.

Tools seperti Semrush dan Ahrefs dapat membantu Anda mengukur SOV dengan cara membandingkan jumlah impression, ranking keyword, dan estimasi visibilitas terhadap para pesaing dalam niche yang sama.

Dengan memahami SOV, Anda tidak hanya melihat performa individual konten, tapi juga bagaimana posisi brand Anda dalam keseluruhan lanskap kompetitif. 

Ini penting karena dalam strategi zero click, keberhasilan bukan berdasarkan jumlah traffic, tetapi juga dominasi persepsi di SERP.

Tips implementasi yang bisa Anda ikuti:

  • Buat daftar 10–20 keyword prioritas yang sesuai dengan search intent audiens Anda.
  • Gunakan fitur “Position Tracking” di Semrush atau “Rank Tracker” di Ahrefs untuk memantau posisi mingguan.
  • Bandingkan SOV Anda dengan 3–5 kompetitor utama untuk mengukur kekuatan visibilitas brand.
  • Lakukan evaluasi per bulan untuk melihat tren peningkatan atau penurunan visibilitas di SERP.

7. Gunakan KPI Alternatif: Authority & Recall

Dalam strategi zero click marketing, keberhasilan tak lagi diukur dari banyaknya klik atau form yang terisi.

Sebaliknya, indikator seperti brand recall dan perceived authority menjadi lebih relevan karena konten dikonsumsi langsung di platform tanpa interaksi klik.

Metrik ini mencerminkan seberapa kuat audiens mengingat brand Anda dan menganggapnya kredibel, bahkan setelah hanya melihat kontennya secara sekilas di Google atau media sosial.

Untuk mengukurnya, Anda bisa menggunakan beberapa metode kualitatif dan kuantitatif. Misalnya:

  • Lakukan survei Net Promoter Score (NPS) untuk melihat seberapa besar kemungkinan orang merekomendasikan brand Anda.
  • Jalankan polling sederhana di Instagram atau LinkedIn untuk mengetahui apakah audiens mengingat nama brand Anda setelah melihat konten.

Selain itu, brand lift study yang dilakukan melalui platform iklan seperti Meta atau Google bisa memberikan data konkret mengenai peningkatan ingatan dan persepsi audiens terhadap brand.

Anda bisa bekerja sama dengan tim branding dan paid media dari digital marketing agency Indonesia untuk membuat studi brand lift dan memastikan metrik ini dianalisis secara menyeluruh.


Zero click marketing menuntut cara pikir baru dalam mengevaluasi performa digital. Klik hanyalah salah satu dari banyak metrik. Jika Anda benar-benar ingin menang di Google SERP 2025, maka fokuslah pada visibilitas, impression, posisi, dan interaksi non klik.

🎯 Butuh bantuan audit performa zero click strategy Anda? Konsultasikan langsung dengan menghubungi Kontak Redcomm sekarang!

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER