Banyak brand yang fokus menambah alokasi budget iklan, tetapi tidak semuanya berhasil memperoleh hasil yang sepadan.

Banyak brand yang fokus menambah alokasi budget iklan, tetapi tidak semuanya berhasil memperoleh hasil yang sepadan.
Salah satu indikator paling jelas untuk melihat efektivitas kampanye adalah ROAS (Return on Ad Spend).
ROAS yang rendah bukan berarti produk tidak menarik.
Sering kali akar masalahnya terletak pada optimasi iklan yang belum menyeluruh oleh brand.
Mulai dari kualitas creative hingga kesiapan landing page.
Agar pengeluaran iklan dapat bekerja lebih efektif, berikut tujuh strategi yang terbukti membantu meningkatkan ROAS secara konsisten.
Tidak sedikit kampanye gagal karena landing page tidak mendukung keputusan pembelian.
Kecepatan yang lambat, layout kurang jelas, hingga CTA yang membingungkan dapat menurunkan conversion rate secara signifikan.
Untuk meningkatkan ROAS, brand dapat fokus pada hal-hal berikut:
Landing page yang responsif dan terstruktur meningkatkan peluang konversi dan secara langsung memaksimalkan ROAS.
Targeting yang terlalu luas menurunkan efisiensi biaya.
Untuk meningkatkan ROAS, audiens yang dijangkau harus memiliki relevansi tinggi terhadap penawaran.
Pendekatan yang dapat dicoba brand dapat meliputi:
Targeting yang spesifik dan akurat dapat mengurangi pemborosan dan mendorong traffic yang lebih siap untuk melakukan konversi.
Creative merupakan elemen paling berpengaruh dalam performa kampanye.
Iklan dengan visual atau pesan yang kurang relevan mengakibatkan klik yang minim atau konversi yang tidak optimal.
Beberapa bentuk pengujian untuk creative yang efektif di antaranya:
Creative yang tepat dapat meningkatkan CTR dan membawa audiens berkualitas masuk ke funnel pembelian.
Copywriting bukan hanya soal menarik perhatian, tetapi mengarahkan pengguna ke aksi yang jelas.
CTA yang kuat memberikan arahan yang tegas dan mempersingkat proses pengambilan keputusan.
Contoh CTA efektif:
Copy yang ringkas, jelas, dan relevan akan membantu meningkatkan conversion rate sekaligus ROAS.
Untuk meningkatkan ROAS, evaluasi kampanye harus berfokus pada metrik yang benar.
Vanity metrics seperti impression dan CTR dapat menjadi indikator awal, namun bukan tolak ukur efektivitas.
Bagi brand, metrik yang perlu diperhatikan mencakup:
Pengambilan keputusan berbasis metrik yang tepat memudahkan optimasi yang lebih akurat.
Pengeluaran iklan harus dikelola secara dinamis dan menyesuaikan kondisi bisnis.
Performa setiap iklan bisa berubah dalam hitungan hari, sehingga alokasi budget perlu mengikuti efektivitas terbaru.
Langkah yang direkomendasikan:
Pendekatan yang adaptif ini menjaga efisiensi pengeluaran dan memaksimalkan hasil yang diperoleh dari setiap kampanye.
ROAS tidak hanya dipengaruhi faktor iklan, tetapi juga pengalaman pelanggan setelah mereka mengklik iklan.
Inkonsistensi pesan atau respons yang lambat dapat menurunkan peluang konversi.
Elemen penting yang perlu diperhatikan:
Semakin mulus dan optimal perjalanan pelanggan (customer journey), semakin tinggi peluang konversinya.
Meningkatkan ROAS bukan hanya tentang memperbaiki iklan, tetapi tentang membangun ekosistem kampanye yang selaras dan menyeluruh.
Mulai dari creative, targeting, hingga strategi memaksimalkan customer journey.
Dengan strategi yang terukur dan konsisten, brand dapat memaksimalkan efektivitas budget iklan sekaligus meningkatkan hasil bisnis secara keseluruhan.
Untuk menambah wawasan, baca juga CPA Marketing dalam Model Periklanan untuk Mendapatkan Lebih Banyak Keuntungan
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC


