Di tengah momentum belanja terbesar di akhir tahun, terutama 12.12 yang menjadi puncaknya, brand perlu muncul dengan kesan yang kuat.

Di tengah momentum belanja terbesar di akhir tahun, terutama 12.12 yang menjadi puncaknya, brand perlu muncul dengan kesan yang kuat.
Brand bukan hanya berlomba menawarkan harga terbaik di 12.12, tetapi juga pengalaman yang paling relevan untuk setiap pelanggan.
Di sinilah CRM dan loyalty program memainkan peran strategis.
Bukan sekadar alat retensi, CRM dan loyalty program dapat dimanfaatkan untuk mendorong repeat purchase, meningkatkan nilai transaksi, dan memperkuat hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Di momen seperti 12.12, perilaku konsumen cenderung lebih impulsif, selektif, dan sensitif terhadap penawaran personal.
Artinya, keberhasilan campaign tidak hanya bertumpu pada diskon besar, tetapi pada bagaimana brand memahami pelanggan secara lebih mendalam, merespons kebutuhan mereka secara cepat, dan memberikan insentif yang tepat di waktu yang tepat.
Momentum 12.12 menciptakan peluang luar biasa bagi brand untuk memaksimalkan data pelanggan.
CRM memungkinkan bisnis membaca pola pembelian, preferensi produk, hingga channel yang paling efektif untuk berkomunikasi.
Ketika informasi ini digunakan secara strategis, brand dapat memberikan pengalaman yang terasa personal dan relevan, bukan sekadar blast promo secara masif.
Di sisi lain, loyalty program memberikan alasan kuat bagi pelanggan untuk kembali bertransaksi.
Di masa high-intent seperti 12.12, keuntungan anggota loyal, mulai dari early access, point booster, hingga hadiah eksklusif, bisa menjadi diferensiasi yang meningkatkan conversion dan mempertahankan pelanggan pasca campaign.
Kombinasi CRM dan loyalty program menciptakan siklus yang saling menguatkan dan terhubung satu sama lain.
Mencakup data yang mendorong personalisasi, personalisasi meningkatkan engagement, engagement memperkuat loyalitas, dan loyalitas menghasilkan lebih banyak data untuk diolah kembali.
Oleh sebab itu, brand dapat mengoptimalkan strategi CRM dan loyalty program untuk memaksimalkan penjualan di 12.12
Berikut beberapa strategi CRM dan loyalty program di 12.12 yang dapat diterapkan brand.
Alih-alih membagi pelanggan hanya berdasarkan demografi, gunakan segmentasi berbasis perilaku dan potensi value.
Pembagian dan eksekusi-nya dapat berupa:
Pendekatan ini membantu brand menghindari promosi yang terlalu umum atau general dan meningkatkan relevansi pesan yang dikirimkan ke audiens.
Manfaatkan data riwayat pembelian dan produk yang sering dilihat pelanggan untuk membuat rekomendasi yang lebih akurat.
Personalisasi ini bisa dimaksimalkan melalui email, WhatsApp, push notification, atau remarketing.
Saat pelanggan merasa dipahami, tingkat konversi akan meningkat secara alami dan angka penjualan brand jadi naik.
Buat alur komunikasi otomatis yang selaras dengan fase campaign.
Pembagian fase-nya dan pesan tiap fase dapat berupa:
Automasi memastikan brand hadir di setiap tahapan konsumen tanpa membebani tim operasional.
Pastikan pengalaman pelanggan konsisten di semua channel; marketplace, website, aplikasi, dan media sosial.
CRM seharusnya bisa menangkap data dari seluruh touchpoint sehingga keputusan marketing lebih terarah dan terukur.
Berikan 2x–5x poin untuk transaksi di tanggal khusus seperti 12.12.
Artinya pelanggan memperoleh jumlah poin yang lebih besar dari biasanya untuk setiap transaksi selama periode 12.12
Strategi ini membuat pelanggan merasa mendapatkan nilai lebih dari setiap pembelian.
Insentif tersebut terbukti mendorong kenaikan basket size (nilai keranjang belanja) secara signifikan.
Selain itu, mekanisme poin tambahan juga memancing repeat purchase setelah campaign berakhir.
Memberikan akses lebih awal kepada pelanggan loyal membantu mereka merasakan pengalaman yang lebih istimewa.
Rasa eksklusivitas ini memperkuat hubungan emosional dengan brand.
Dampaknya, pelanggan terdorong untuk bertransaksi lebih cepat sebelum promo dibuka untuk umum.
Brand juga bisa membuka promo tier-based seperti:
Semakin spesifik benefit, semakin kuat motivasi pelanggan untuk upgrade tier.
Ajak pelanggan mengumpulkan poin tidak hanya dari transaksi, tetapi juga dari aktivitas non-transaksional seperti:
Aktivitas-aktivitas ini menciptakan interaksi yang lebih intens antara pelanggan dan brand, bahkan sebelum event 12.12 dimulai.
Selain memperluas reach secara organik, skema ini juga membangun momentum engagement yang membuat pelanggan semakin terhubung dengan brand.
Pada akhirnya, pelanggan merasa lebih invested karena sudah mengumpulkan poin lebih awal, sehingga peluang mereka untuk bertransaksi di 12.12 meningkat secara signifikan.
Cashback dalam bentuk poin loyalty terbukti menjadi salah satu mekanisme paling efektif untuk meningkatkan retensi pelanggan.
Ketika pelanggan menerima poin setelah bertransaksi, mereka merasa ‘sayang’ jika poin tersebut tidak digunakan, sehingga muncul dorongan alami untuk kembali berbelanja.
Skema ini bukan hanya menciptakan efek psikologis yang positif, tetapi juga membantu brand membangun siklus pembelian yang lebih berkelanjutan secara jangka panjang.
Alhasil, peluang pelanggan untuk kembali bertransaksi, baik untuk menukarkan poin maupun mengumpulkan lebih banyak, menjadi jauh lebih tinggi.
Untuk memaksimalkan momentum 12.12, brand perlu melihat CRM dan loyalty program bukan sebagai fitur tambahan, tetapi komponen utama strategi pemasaran.
Dengan data yang akurat, personalisasi yang tepat, dan insentif yang dirancang secara strategis, brand dapat menciptakan pengalaman belanja konsumen yang lebih bernilai.
Hasilnya bukan hanya peningkatan penjualan di satu hari, tetapi membangun hubungan jangka panjang dan berkelanjutan bagi bisnis.
Jika brand Anda ingin memaksimalkan CRM, loyalty program, dan strategi pasca kampanye akhir tahun secara lebih terukur, Redcomm siap membantu.
Jadi jangan ragu untuk menghubungi kontak Redcomm dan konsultasi sekarang!
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC


