knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

7 Hal Penting dalam Pemanfaatan Buyer Persona secara Efektif

02 Mar  · 
3 min read
 · 
eye 7.724  
Program Loyalitas & CRM

Pemanfaatan Buyer Persona

Semakin berkembangnya dunia digital marketing saat ini membuat pebisnis yang terjun di dalamnya harus mengikuti setiap perubahan dan dinamika yang terjadi.

Perkembangan tidak hanya tentang media dan alat, tetapi juga meliputi strategi. Karena, kunci utama dalam pemasaran digital yang efektif adalah strategi yang dijalankan.

Salah satu strategi yang perlu Anda miliki, yaitu paham dengan baik cara memanfaatkan buyer persona secara efektif untuk merancang dan mengimplementasikan strategi digital marketing yang tepat sasaran.

Strategi yang tepat sasaran itulah yang kemudian akan memudahkan Anda memahami siapa saja target audiens yang perlu Anda jangkau, mana pelanggan tetap dan potensial, dan tahu pasti preferensi mereka. 

Cari tahu detail lengkap apa itu buyer persona, alasan Anda memerlukannya, dan hal penting yang perlu Anda perhatikan dalam pemanfaatan buyer persona di artikel Redcomm Knowledge ini, yuk.

Apa Itu Buyer Persona?

Pengertian buyer persona adalah orang fiktif yang secara sengaja diciptakan dengan karakteristik tertentu sebagai target konsumen Anda. 

Dengan menciptakan tokoh fiktif buyer persona ini, Anda dapat menganalisis bagaimana konsumen tertarik dengan produk Anda, kemudian mengambil keputusan untuk membelinya.

Walau tidak semudah itu menciptakan tokoh fiktif, namun setidaknya satu atau dua buyer persona harus bisa menggambarkan kebutuhan dan keinginan target audiens terkait produk beserta keunggulan yang mereka inginkan.

Alasan Penting Membuat Buyer Persona

Apa sih manfaat membuat buyer persona? Ketika Anda memiliki persona pembeli yang detail dan spesifik, Anda jadi sangat terbantu dalam upaya memahami audiens. 

Bahkan, Anda juga akan belajar banyak hal jika mampu memahami buyer persona ini. Adapun keuntungan lain dari membuat buyer persona, seperti:

  • Mudah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk yang Anda tawarkan.
  • Jadi punya gambaran jelas harus mengembangkan produk seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
  • Anda jadi lebih bisa memahami bagaimana konsumen mengambil keputusan untuk melakukan pembelian.
  • Membantu dalam penentuan strategi pemasaran yang tepat, efektif, serta efisien.

7 Hal Penting dalam Memanfaatkan Buyer Persona Secara Optimal

Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam upaya memanfaatkan buyer persona, agar membantu dalam pengembangan bisnis yang berkelanjutan, di antaranya:

1. Menemukan Konsumen yang Tepat

Temukan konsumen yang benar-benar membutuhkan dan berminat menggunakan produk Anda. Caranya ya Anda harus memahami dengan baik motivasi mereka saat ingin membeli produk, serta bagaimana ketertarikan mereka terhadap suatu produk.

Kalau bisa menemukan konsumen yang tepat, maka produk Anda jadi lebih cepat terjual, sekaligus meningkatkan branding produk yang melekat di benak pelanggan.

Ini menjadi cara yang baik untuk bisa mempertahankan konsumen dan membuat mereka jadi pelanggan setia.

2. Melakukan Penyaringan yang Bukan Target Anda

Untuk menghemat waktu dan tenaga, Anda perlu menentukan siapa saja yang tidak menjadi target konsumen. 

Kenapa hal ini penting? Karena tidak semua konsumen bisa menjadi pelanggan Anda. Jika fokus perhatian Anda dalam mendapatkan konsumen salah, maka bukannya untung yang akan Anda dapatkan, malah bisa jadi Anda rugi.

Untuk itu, coba saring lagi calon konsumen Anda dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut:

  • Biaya operasional yang tinggi.
  • Mereka bukan pelanggan yang tepat.
  • Produk tidak sejalan dengan kebutuhan konsumen. 
  • Batas anggaran yang harus dikeluarkan.

3. Fokus pada Pembeli yang Sebenarnya Bukan Pembeli Ideal

Hampir mirip dengan poin 2 ya ini. Namun memang cukup banyak pebisnis yang ternyata terlalu berfokus pada konsumen yang bukan pembeli ideal.

Kalau Anda juga melakukannya, ya wajar pertumbuhan dan keuntungan bisnis Anda jadi sangat lambat.

Lebih baik, mulailah mengarahkan perhatian Anda pada pembeli yang justru lebih berpeluang untuk tertarik pada produk Anda.

Agar lebih mudah dalam proses menganalisisnya, Anda bisa menggunakan tools analitik untuk mengetahui mana calon pembeli ideal dengan potensi lebih besar membeli produk dan mana yang bukan.

4. Jangan Hanya Fokus pada Demografi

Saat Anda ingin membuat buyer persona, maka tidak selamanya hanya fokus pada demografi yang berkaitan dengan usia, jenis kelamin, dan juga pendapatan. 

Tetapi pikirkan pula mengenai faktor psikografis yang lebih berkaitan dengan kepribadian dan minat mereka, hingga akhirnya bisa mendorong konsumen melakukan konversi sesuai harapan Anda.

Dengan memahami sisi psikografis pelanggan, Anda akan lebih mudah memikat mereka dengan konten dan materi promosi lainnya. 

Lalu saat konsumen sudah suka dengan produk Anda, jarang sekali mereka berpindah ke brand lain, meskipun harga produk Anda mungkin lebih tinggi dari pesaing.

Di saat yang sama, ada banyak juga lho pelanggan yang pendapatannya rendah, namun lebih menyukai produk berkualitas, meskipun harganya lebih mahal.

Artinya, korelasi antara pendapatan dan kepribadian seseorang tidak bisa disamaratakan, sehingga penting bagi Anda untuk tidak hanya berfokus pada demografi konsumen.

5. Sesuaikan Jumlah Sampel Survei

Ketika Anda membuat suatu sampel untuk survei, jumlahnya harus disesuaikan. Jika bisnis Anda tergolong kecil, maka bisa melakukan survei lebih sedikit, namun intens, agar lebih memahami keinginan konsumen. 

Namun, berbeda jika Anda memiliki usaha yang besar, maka sudah seharusnya melakukan survei dalam jumlah banyak. 

Hal ini dilakukan agar semakin mudah untuk menentukan seperti apa keinginan konsumen. Ini akan jadi sangat membantu kalau Anda juga membuat survei yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan terhadap produk Anda.

6. Menciptakan Jumlah Buyer Persona yang Ideal

Terlalu berlebihan menciptakan buyer persona juga kurang baik karena justru akan menyebabkan segmentasi bisnis Anda semakin sulit untuk menetapkan target. 

Tetapi, jangan sampai karena takut terlalu berlebihan malah menargetkan jumlah terlalu sedikit. Hal ini akan membuat Anda kehilangan peluang. 

Jadi, bagaimana? Ya, tentukan buyer persona dalam jumlah ideal. Anda bisa menggunakan alat analitik agar menemukan jumlah yang lebih ideal dan membuat seimbang target yang ingin dicapai.

Supaya saat membuat persona lebih tepat dan sesuai kebutuhan, coba ikuti Panduan Membuat Buyer Persona yang Efektif dan Contohnya. Lalu cek juga penjelasan tentang Hal Penting yang Wajib Ada dalam Buyer Persona.

7. Memanusiakan Buyer Persona

Biasakan untuk memberikan pertanyaan yang relevan kepada pelanggan demi mengetahui ekspresi dan emosi yang mereka rasakan.

Anda juga perlu lho sesekali mengajak pelanggan berbicara secara langsung terkait kepuasannya terhadap produk Anda. 

Kalau Anda bisa melakukan komunikasi secara langsung begini, sudah tentu akan memberi peluang yang lebih besar dalam mendata secara detail keinginan dan kebutuhan mereka. 

Nah, di sinilah pentingnya memanusiakan buyer persona. Perlakukan pelanggan layaknya teman, dan dengarkan apa yang menjadi kritik maupun saran mereka terhadap produk Anda.

 

Membangun buyer persona membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tetapi, dengan memahami cara pemanfaatan buyer persona secara efektif, Anda akan bisa menentukan strategi yang lebih baik dalam menarik pelanggan potensial untuk membeli produk Anda. Selamat memanfaatkan buyer persona dan semoga bisnis Anda semakin berkembang.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER