2. Sephora
Di bidang perawatan tubuh dan kecantikan, Sephora sudah punya nama yang berpengaruh. Awalnya banyak yang menduga kalau hal tersebut terjadi karena ada banyak pesohor dunia yang menggunakan produk dari brand tersebut.
Usut punya usut, ternyata Sephora memiliki komunitas bernama Beauty Talk. Jadi perusahaan membangun dan mengelola komunitas ini agar para anggotanya bisa bebas memberi pendapat, bertukar tips seputar kecantikan, hingga memberikan ide-ide yang out of the box.
Penerapan digital marketing strategist dengan memanfaatkan komunitas seperti yang Sephora terapkan terbilang cukup unik.
Ketika konsumen mengirim foto selfie menggunakan produk dari brand Sephora, foto tersebut akan langsung terhubung dengan halaman promosi produk. Ini menjadi strategi soft selling yang sangat berdampak pada return of investment (ROI) bisnis mereka.
Alasan lain Sephora membangun komunitas, pihak perusahaan tak perlu terlalu intens melakukan promosi besar-besaran lagi. Sebab melalui komunitas Beauty Talk, promosi sudah dilakukan secara maksimal dengan campur tangan anggota komunitas.
3. PlayStation (PS)
Untuk para gamers, playstation community yang digagas oleh PlayStation selaku perusahaan penyedia konsol game ini memang sangat dahsyat feedback-nya.
Sebab, para penggemar atau pengguna produk Playstation bisa leluasa mengeluarkan ide dan melihat produk-produk terbaru yang informasinya dibagikan di dalam komunitas. Tapi di balik semua itu, perusahaan juga mengambil keuntungan dari komunitas, ibaratnya simbiosis mutualisme.
Ketika gamers asyik mencoba fitur baru dari PS, tanpa disadari perusahaan juga bisa sekaligus melakukan promosi produk baru dan melihat minat anggota komunitas.
Mereka juga bisa langsung menindaklanjuti hal yang dirasa penting untuk pengembangan produk selanjutnya agar jadi lebih sempurna.
4. Lego
Sama halnya dengan komunitas yang dibangun oleh brand lain, Lego juga punya Lego Ideas. Di komunitas ini, para pecinta Lego bisa berbagi ide tentang desain lego kekinian.
Jika dianggap bagus dan memenuhi kriteria, maka perusahaan tak segan menggunakannya sebagai desain produk mereka selanjutnya.
Lego Idea Community juga menjadi sarana untuk melakukan riset pasar secara langsung, mengidentifikasi tren terkini, dan mendapatkan umpan balik langsung dari konsumen, sehingga Lego dapat merespons cepat terhadap perubahan selera dan preferensi pasar.
Dengan mengintegrasikan Lego Idea Community ke dalam strategi pemasaran digitalnya, Lego mampu menciptakan konten yang autentik dan relevan dengan audiens.