knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Influencer Marketing Trend Terbaru Tahun Ini

16 Nov  · 
3 min read
 · 
eye 7.942  
Influencer / KOL Management

Tren Influencer Marketing Terbaru

Instagram dan TikTok masih menjadi influencer marketing platform yang menjanjikan. Selain itu, konten yang otentik dan original, hingga menjalin kerja sama jangka panjang dengan influencer tetap menjadi trend influencer marketing di tahun ini. 

Lalu, bagaimana menciptakan trend yang bisa membangun brand awareness, mendatangkan lebih banyak lead, dan menciptakan konversi? Yuk, baca penjelasannya di Redcomm Knowledge kali ini.

10 Trend Influencer Marketing Terbaru Tahun Ini

Berdasarkan data yang dirilis Social Insider, terjadi peningkatan investasi untuk menerapkan influencer marketing sebesar 29% pada tahun 2023 dengan perkiraan pasar mencapai $21,1 miliar di seluruh dunia. 

Hal ini menunjukkan betapa kuatnya dampak penerapan influencer marketing untuk menjangkau target audiens

Dengan catatan, Anda menerapkan strategi yang tepat sekaligus memanfaatkan trend yang sedang terjadi.

Berikut ini 10 penerapan influencer marketing yang bisa Anda terapkan tahun ini:

1. Lebih Baik Menciptakan Trend Ketimbang Mengikuti Trend

Sebagian besar brand berusaha mengidentifikasi trend yang ada di media sosial, kemudian baru membangun konten. 

Untuk tahun ini, para pencipta trend akan mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat. Terutama kalau menerapkan Trend Influencer Marketing Terkini.

Supaya bisa menjadi pemenang pada bidang ini, cobalah membangun brand awareness Anda sendiri ke garis depan. Ciptakan trend dan jadilah pelopor dari trend tersebut. 

Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan lebih banyak perhatian dari pengguna internet dibandingkan kompetitor.

2. Maksimalkan Konten di Instagram dan TikTok

Jika target audiens yang ingin Anda dapatkan berada pada demografi usia antara 25 - 34 tahun, maka gunakan Instagram dan TikTok.

Instagram tetap menjadi platform terbaik untuk membangun konten kolaborasi antara brand dengan influencer. Artinya, Anda dapat menerapkan influencer marketing yang lebih tertarget di platform ini. 

Sementara TikTok menjadi platform untuk membuat konten kreatif yang bisa menciptakan interaksi antara audiens dengan produk maupun layanan bisnis dari brand Anda.

Lalu hal berikutnya yang perlu Anda pahami, kedua platform di atas berfokus pada video interaktif yang bisa memancing lebih banyak interaksi. 

Jangan lupa, pemilihan dan penggunaan top hashtag memiliki peran besar dalam strategi influencer marketing yang Anda terapkan.

3. Mulailah Bekerja Sama dengan Micro Influencer

Di tahun ini, trend dalam memilih influencer juga akan mengalami pergeseran. Brand-brand besar tak lagi berfokus pada influencer ber-follower banyak, namun dengan tingkat keterlibatan rendah.

Pilihan sekarang jatuh pada influencer dengan pengikut yang lebih tertarget dan dengan keterlibatan yang tinggi. 

Alasannya, data engagement rate menunjukkan betapa keterlibatan pribadi antara influencer dengan para pengikutnya bisa berdampak besar bagi brand.

Pesan promosi juga akan lebih mudah sampai karena micro influencer lebih memiliki kemampuan untuk membangun percakapan yang tulus. 

Inilah yang kemudian dapat mendorong para pengikutnya jadi lebih aktif, bahkan melakukan apa yang mereka minta.

Tentunya bekerja sama dengan micro influencer membuat Anda bisa mendapatkan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan influencer kelas selebriti, selegram, atau jenis influencer dengan follower besar lainnya.

4. Fokus pada Influencer dengan Niche Spesifik

Audiens tak lagi menikmati konten acak yang brand berikan, melainkan lebih memilih konten yang memang benar-benar ingin mereka lihat.

Oleh karena itu, Anda harus mampu memilih influencer yang berfokus pada satu niche spesifik. Sebab, niche spesifik berarti followers yang mereka miliki juga sesuai dengan konten yang disajikan.

Menggunakan strategi influencer marketing bisa menjadi senjata ampuh untuk meningkatkan penjualan, seperti yang dilakukan tim pemasaran Barbie. 

Di saat yang sama, juga bisa menjatuhkan dalam waktu cepat kalau Anda menerapkan strategi yang salah. 

Demi bisa menghindari bahaya yang mungkin timbul akibat salah menerapkan strategi influencer marketing, Anda bisa mempercayakan tugas ini pada digital marketing agency Jakarta atau best digital marketing agency Indonesia, seperti Redcomm.

Tim profesional dari digital agency bisa menjadi jembatan yang membantu Anda menemukan influencer yang tepat dan sesuai dengan bisnis Anda untuk diajak bekerja sama.

5. Perbanyak Konten Asli yang Otentik dan Berpotensi Viral

Untuk menjadi pelopor dalam trend marketing tahun ini, pastikan postingan influencer lebih autentik dan tidak terlalu banyak pengeditan. 

Konten tanpa editing berlebihan dan tidak kebanyakan filter, akan lebih menarik perhatian para audiens karena terlihat lebih jujur dan natural. 

Bahkan, kebanyakan audiens mengaku lebih menyukai melihat foto dan video behind the scene dibalik project marketing Anda.

Kemudian saat brand mampu membuat konten yang selalu mengundang audiens untuk membagikannya, bisa dikatakan Anda menjadi pelopor trend

Dengan memanfaatkan gabungan dari informasi yang bermanfaat, desain grafis yang bagus, dan jangan lupa sisipi dengan identitas brand, Anda bisa membuat visibilitas brand jadi lebih meningkat.

6. Ajak Konsumen Menjadi “Influencer”

Sekarang ini, banyak konsumen yang senang membuat review produk dan mengunggahnya di media sosial masing-masing. 

Dengan eksposur sosial media yang sangat tinggi, setiap review dari konsumen bisa meningkatkan brand awareness dan visibilitas brand.

Nah, Anda tinggal memperbanyak konsumen yang berperan sebagai “influencer”. Caranya bisa dengan membuat challenge berhadiah, giveaway, dan sebagainya. 

Semakin banyak review positif mengenai produk maupun layanan bisnis, semakin terbuka peluang terciptanya konversi.

7. Live Streaming & Live Shopping

Berkunjunglah ke TikTok dan lihat betapa ramainya orang berbelanja secara live ketika ada influencer yang sedang melakukan vertical live streaming.

Ini memang cara baru untuk menerapkan influencer marketing dan ternyata hasilnya memberi dampak besar. 

Penyebabnya, audiens merasa live shopping memungkinkan mereka bisa bertanya terlebih dahulu secara detail, sebelum memutuskan membeli produk yang ditawarkan. Ini yang membuat live shopping di media sosial jadi populer.

Maka, bekerja sama dengan influencer yang juga berprofesi sebagai streamer di media sosial, seperti TikTok atau Instagram. Lalu, adakan live shopping demi meningkatkan penjualan produk.

8. Lebih Banyak Konten Video untuk Populer

Teknologi dan jaringan internet fiber yang berkembang mendorong orang mengonsumsi lebih banyak konten video dan audio.

Buktinya, ada 107 juta like yang diberikan pada ribuan konten video yang diposting di kuartal pertama tahun 2022. Data ini berdasarkan Creator ORI Report yang dirilis NeoReach.

Konten berbentuk teks dan gambar masih tetap dibutuhkan. 

Tetapi jika ingin mendapatkan reach dan impression yang tinggi, coba fokuslah untuk memproduksi konten video yang berkualitas, dan tampilkan keunikan brand Anda dengan cara yang berbeda.

9. Virtual Event Tetap Digemari

Hingga saat ini, virtual event masih tetap digemari dan bisa menjangkau pasar yang lebih luas tanpa terhalang jarak dan waktu. 

Beberapa contoh virtual event, antara lain launching produk, unboxing, uji coba barang, memasak, tutorial, pengetahuan baru, dan lain sebagainya. 

Nah, tugas Anda, buat masyarakat tetap merasa penasaran dengan event dari brand Anda yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Dengan cara ini, audiens akan terus mencari informasi mengenai brand Anda.

10. Manfaatkan Kemitraan Jangka Panjang dengan Influencer

Pada umumnya, brand akan terhubung dengan satu kelompok influencer pilihan dalam menyampaikan pesan kampanye. 

Namun tahun ini akan berbeda, karena kemitraan influencer jauh lebih menjanjikan. Melalui pendekatan kolaboratif, para influencer akan melakukan kerja sama dalam membuat konten untuk merek tertentu. 

Adanya kemitraan influencer, mau tidak mau brand perlu menyesuaikan diri saat hendak bekerja sama dengan influencer. 

Artinya Anda sebagai pihak brand harus mampu membuat konsep marketing campaign di media sosial yang lebih tepat.

 

Selain memperhatikan hal-hal yang telah disebutkan di atas, Anda juga harus mempelajari dan mencoba berbagai fitur terbaru dari media sosial. 

Lalu sebelum mengajak influencer bekerja sama, coba baca dulu tentang Tips Memilih Influencer untuk Digital Campaign.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER