knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Micro Influencer vs Macro Influencer: Mana yang Lebih Efektif untuk Kampanyemu?

 · 
2 min read
 · 
eye 1.911  
Influencer / KOL Management

Influencer

Kamu pasti sering dengar istilah influencer. Macro dan micro influencer juga pasti tidak asing lagi, kan? 

Di zaman digital ini, influencer jadi salah satu kunci untuk bisnis membangun brand awareness lewat kampanye pemasaran. 

Menurut Sprout Social, Influencer itu orang yang punya kelebihan untuk mempengaruhi audiens target bisnis. 

Biasanya mereka ini punya pengetahuan, otoritas, atau wawasan, dan yang paling terlihat karena memiliki banyak followers di media sosial.

Dengan bekal itu, influencer yang sudah mempunyai nama di industri jadi fondasi untuk mendapatkan kredibilitas.

Di tahun 2017, sekitar 85% pemasar terlibat dalam influencer marketing, dan 92% dari mereka bilang kalau kampanye influencer marketing itu efektif banget.

Lewat influencer marketing, perusahaan bisa membangun otoritas merek dari reputasi orang lain buat promosiin produk atau layanan.

Apa Itu Micro Influencer?

Micro influencer beda banget dengan macro influencer, loh. Bedanya di jumlah pengikut media sosial. 

Micro influencer adalah mereka yang memiliki pengikut sebanyak 1.000 sampai 100.000 di akun media sosialnya.

Biasanya mereka ini sudah memiliki keahlian khusus di bidang tertentu, misalnya sinematografi, olahraga, kecantikan, atau yang lainnya. 

Dengan followers yang sampai dengan 100.000, biasanya mereka ini paling sering diandalkan di platform media sosial.

Kelebihan micro influencer

Micro influencer punya kelebihan nih. Mereka bisa bangun hubungan yang lebih kuat dibanding macro influencer

Soalnya, mereka punya kebebasan berekspresi lebih tinggi, jadi tingkat kepercayaan yang didapat juga lebih tinggi. Audiens merasa karena 

Contohnya, saat mereka melakukan endorse dan promosikan produk, followers lebih gampang percaya bahwa influencer tersebut benar-benar mencoba produknya bukan hanya sekedar endorsement.

Jaga keaslian dan kepercayaan itu penting banget untuk menambah nilai engagement, awareness, dan brand recall.

Kelebihan lainnya, kerjasama sama micro influencer itu juga lebih murah. 

Tarifnya bisa mulai dari Rp100.000 sampai Rp1.000.000 per postingan, jadi dapat dibilang  lebih terjangkau.

Kekurangan micro influencer

Tapi, jelas ada kekurangan juga. Jumlah followers mereka lebih sedikit, jadi audiens yang dicapai mungkin lebih kecil. Tapi, ini bukan berarti promosi mereka gagal, lho.

Followers mereka biasanya punya minat khusus, jadi promosi lebih fokus ke target pasar sesuai dengan niche atau bidang.

Jadi, kamu perlu cerdas memilih micro influencer dengan bidang yang sesuai untuk kampanyemu.

Tips memilih kerjasama dengan micro influencer

Ini tips penting untuk memilih kerjasama sama micro influencer:

  • Waktu: Dikarenakan micro influencer masih belum begitu berpengalaman daripada influencer lainnya, maka terkadang butuh kerjasama yang memakan waktu lebih lama untuk mencapai hasil yang optimal.


  • Kualitas: Micro influencer punya kesibukan sendiri karena sebagian besar dari mereka tidak menjadikan ini sebagai pekerjaan utamanya, jadi pastikan jadwal untuk membuat konten promosi fleksibel. Dan, sebagai klien, jangan lupa kalau kamu punya hak untuk meminta revisi konten (namun, tetap disesuaikan dengan syarat dan ketentuan yang telah disepakati bersama).


  • Jangkauan: Jangkauan micro influencer terbatas. Maka dari itu, jika ingin meningkatkan brand awareness, lebih baik kerjasama dengan beberapa micro influencer yang bidangnya cocok dengan kampanye kamu.


  • Kreativitas: Kasih kebebasan untuk micro influencer berkarya. Mereka tidak suka aturan ketat dalam konten, jadi berikan tujuan kampanye dan kebebasan untuk bikin konten agar hasilnya terlihat lebih natural dan tidak terkesan terlalu promosi.

Apa Itu Macro Influencer?

Kalau macro influencer, beda lagi. Mereka punya followers lebih banyak, mulai dari 100.000 sampai 1.000.000.

Macro influencer ini lebih populer dan bisa untuk keterlibatan audiens yang lebih luas. Biasanya, mereka ini selebgram, vlogger, atau youtuber.

Kelebihan macro influencer

Dengan followers sampai 1 juta, pastinya keterlibatan audiens lebih luas, dan mereka punya reputasi dan pengalaman yang sudah terbukti.

Kerja sama sama macro influencer lebih minim risiko, karena mereka sudah memiliki branding dan followers yang kuat. 

Ini membantu brand dalam meningkatkan reputasi produk dengan pemasaran yang lebih efektif.

Kekurangan macro influencer

Tapi, kerjasama dengan macro influencer itu mahal. Bisnis yang baru mulai dan sumber daya terbatas akan kesulitan membayar influencer sekelas ini.

Walaupun punya banyak followers, konsumen sering ragu dengan produk atau jasa yang dipromosikan macro influencer. Alasannya, mereka jarang test produknya sendiri.

Hanya 3% konsumen yang merasa terpengaruh oleh promosi dari macro influencer karena dianggap kurang membuktikan kredibilitas barang.

Tips memilih kerjasama dengan macro influencer

Sebelum kerjasama sama macro influencer, perhatikan hal-hal berikut:

  • Biaya: Perhatikan biaya yang ditawarkan agar kamu dapat mengukur pengeluaran. Kontrak kerjasama macro influencer biasanya mahal, jadi siapin budget!


  • Engagement: Jumlah pengikut banyak itu tidak cukup, kamu harus cari macro influencer yang bener-bener punya engagement yang bagus. Riset yang mendalam diperlukan.

Kalau kamu mau bekerjasama dengan influencer, baik micro atau macro, pikirin baik-baik kelebihan dan kekurangannya, ya! 

Soalnya, ini bisa menentukan sukses atau tidaknya campaign bisnismu. Jadi, pilih yang sesuai sama kebutuhan dan budget kamu!

Kalau kamu mau tahu lebih banyak tentang beberapa tips sebelum menjalin kerjasama dengan influencer, ketahuilah Panduan Membuat Brief Saat Kerja Sama dengan Influencer Instagram.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER