influencer marketing adalah taktik promosi di mana merek memanfaatkan sosok-sosok berpengaruh di media sosial untuk promosikan produk atau layanan mereka.
influencer marketing adalah taktik promosi di mana merek memanfaatkan sosok-sosok berpengaruh di media sosial untuk promosikan produk atau layanan mereka.
Mereka bisa memengaruhi apa yang kamu beli, merekomendasikan produk, review, atau bahkan pakai barang merek tertentu dalam postingan mereka.
Influencer Marketing Hub, di tahun 2021, melaporkan bahwa sekitar 63% konsumen ngikutin merek yang diendorse oleh influencer di media sosial.
Tidak hanya itu, 58% dari mereka juga sudah beli produk setelah melihat postingan influencer.
Tapi menentukan tarif yang pas adalah kunci keberhasilan dalam kampanye pemasaran dengan influencer.
Berikut 4 cara cerdas yang bisa bantu kamu menentukan harga yang pas untuk influencer.
Sebelum menebak-nebak tarif influencer, mulailah dengan memperhatikan popularitas si influencer.
Pertanyaannya, apa tujuan kamu? Mau meningkatkan penjualan, mempopulerkan merek, atau meningkatkan keterlibatan di media sosial? Kamu juga perlu kenali target pasar kamu dan dimana mereka hangout di media sosial.
Semua pertanyaan ini bakal bantu kamu menemukan influencer yang pas dan tarif yang sesuai.
Popularitas ini bisa diukur dari jumlah pengikut, like, dan komentar di akun media sosial influencer.
Semakin banyak pengikut dan interaksi, bisa jadi makin mahal tarifnya. Tapi, jangan cuma terpaku sama jumlah pengikut.
Intip juga kualitas pengikut dan seberapa sering mereka berinteraksi dengan kontennya si influencer.
Misalnya, ada influencer dengan 50 ribu pengikut tapi mereka super aktif dan rajin berinteraksi. Mungkin lebih oke daripada influencer dengan 100 ribu pengikut yang kurang interaktif.
Influencer yang sudah berpengalaman dan punya reputasi bagus mungkin minta tarif lebih tinggi.
Mereka sudah membuktikan bahwa mereka efektif dalam promosi merek atau produk dan punya pengikut yang setia.
Tapi, jika brand mau kerja sama sama influencer yang baru mulai atau masih dalam tahap awal, kamu bisa saja dapat harga yang lebih murah. Maklum, mereka masih membangun reputasi.
Kamu juga perlu kenali niche market agar bisa mencari influencer yang bener-bener relevan untuk mereka.
Contohnya, kalau kamu jual produk kecantikan, ya, pilih influencer yang punya fokus di sana.
Nah, biar gampang cari influencer yang pas, kamu bisa coba cari dengan hashtag dan kata kunci yang relevan di media sosial.
Tingkat interaksi, atau engagement level, ini bisa jadi indikator penting buat kamu tentuin tarifnya.
Lihat rasio antara jumlah like, comment, dan share dengan jumlah pengikut. Itu bisa jadi penunjuk seberapa tinggi engagement pengikut sama kontennya si influencer.
Tidak hanya itu, kamu juga harus teliti keterlibatan audiens di postingan influencer. Keterlibatan ini bisa kamu ukur dari jumlah comment, like, atau repost yang ada di postingannya.
Influencer yang punya level engagement tinggi bisa bantu dongkrak brand awareness dan menciptakan buzz positif buat merekmu.
Tapi, harus hati-hati juga. Pertimbangkan apakah keterlibatan audiens itu alami atau dibeli.
Ada beberapa influencer yang curang pakai jasa bot atau beli followers dan like untuk menjadikan engagement-nya terlihat tinggi.
Jenis kampanye juga bakal berdampak ke tarif influencer yang ditawarkan. Kamu perlu pertimbangkan apakah kampanye kamu bakal jangka pendek atau jangka panjang.
Juga, mau pake influencer sebagai brand ambassador atau cuma sebagai pengiklan biasa, serta apakah kampanye bakal eksklusif atau tidak.
Kalau kampanye kamu berjangka panjang dan pakai influencer sebagai brand ambassador, biasanya tarifnya lebih mahal.
Tapi kalau cuma jangka pendek dan influencer hanya jadi pengiklan, biasanya tarifnya lebih murah.
Selain itu, lokasi geografis influencer juga bisa mempengaruhi tarifnya.
Influencer yang berada di daerah padat penduduk atau punya pengikut internasional mungkin bakal minta tarif lebih mahal. Alasannya? Mereka bisa sampaikan pesan ke audiens yang lebih luas.
Tapi, kalau brand hanya ingin promosikan produk di daerah tertentu, influencer lokal mungkin lebih efektif dan gak bikin kantong jebol.
Setelah kamu analisis dan evaluasi influencer serta jenis kampanye yang akan dijalankan, kamu bisa kasih tawaran yang adil.
Nah, tawaran yang adil ini adalah tawaran yang seimbang antara budget yang kamu punya dan nilai yang akan kamu dapat dari influencer.
Kamu bisa tawarkan produk atau layananmu, diskon khusus, atau bayaran dalam bentuk uang.
Penting banget untuk memastikan kalau tawaran yang kamu kasih tidak terlalu murah sampai tidak menarik influencer, tapi juga gak terlalu mahal sampai gak sebanding sama apa yang mereka kasih.
Kamu harus pertimbangkan berapa budget yang kamu punya buat kampanye dengan influencer.
Jika budget terbatas, kamu mungkin harus cari influencer yang harganya lebih terjangkau atau atur jangkauan kampanye.
Tapi kalau budget-mu berlimpah, kamu bisa pilih influencer yang lebih terkenal atau memperluas jangkauan pemasaranmu.
Ingat, menentukan tarif yang pas bukan hanya soal pertimbangkan faktor-faktor di atas. Kamu juga harus riset dan bandingkan harga dengan influencer lain di industri yang sama.
Dengan riset yang matang, kamu bisa temukan tarif yang pas dan maksimalkan kampanyemu dengan influencer untuk mencapai tujuan yang kamu inginkan.
Nah, itu dia 4 trik jitu untuk menentukan harga influencer yang pas. Sebelum kamu siap menjalankan influencer marketing, ketahuilah Panduan Membuat Brief Saat Kerja Sama dengan Influencer Instagram.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC