Bagi banyak brand, keputusan menentukan produk unggulan sering kali terasa sederhana.

Bagi banyak brand, keputusan menentukan produk unggulan sering kali terasa sederhana.
Kebanyakan sekadar melihat data penjualan tertinggi, lalu mendorong keberadaan produk tersebut secara lebih agresif.
Kenyataannya, dalam praktik digital marketing era kini, pendekatan tersebut justru sering menimbulkan masalah lanjutan.
Mulai dari margin yang terkikis, promosi yang tidak berkelanjutan, hingga ketergantungan pada satu produk tanpa strategi jangka panjang.
Produk unggulan seharusnya tidak terbatas pada menjawab persoalan ‘apa yang laku sekarang’, tetapi juga persoalan ‘apa yang layak diperjuangkan untuk pertumbuhan brand ke depan’.
Di sinilah brand perlu ambil jeda sejenak dan menata ulang cara eksekusi dan menentukan strategi kedepannya.
Produk unggulan yang tepat akan memudahkan brand dalam merumuskan strategi promosi yang lebih efektif.
Langsung saja simak informasi terkait hal apa saja yang dipertimbangkan saat menentukan produk unggulan brand, berikut ini!
Penjualan tinggi memang terlihat menjanjikan, tetapi volume atau jumlah penjualan saja jarang memberi gambaran utuh.
Produk yang tampak dominan di laporan penjualan bisa jadi memiliki margin rendah, biaya promosi tinggi, atau hanya laku saat diskon besar.
Produk unggulan ideal-nya adalah produk yang:
Dengan kata lain, produk unggulan dinilai dari kontribusinya terhadap bisnis secara menyeluruh, bukan sekadar performa penjualan sesaat.
Tidak semua produk harus menjadi ‘bintang utama’.
Beberapa produk justru berfungsi sebagai pintu masuk dengan cara menarik audiens baru, sementara produk lain berperan ‘mengunci’ loyalitas atau meningkatkan lifetime value.
Brand yang matang memahami posisi tiap produk dengan penilaian:
Produk unggulan sering kali berada di titik strategis dalam customer journey, bukan selalu di awal funnel.
Produk yang layak dipromosikan biasanya mudah diceritakan atau dinarasikan.
Bukan karena fiturnya paling banyak, tetapi karena value-nya relevan dan kontekstual dengan masalah audiens.
Analisis melalui pertanyaan seperti:
Jika sebuah produk sulit dijelaskan tanpa tagline teknis atau diskon besar, kemungkinan besar produk tersebut belum siap menjadi produk unggulan brand.
Dalam lanskap marketing yang semakin padat, produk unggulan harus mampu bertahan di berbagai angle komunikasi.
Produk yang hanya bisa ‘jalan’ dengan satu pesan atau satu format iklan cenderung cepat mengalami creative fatigue.
Produk yang kuat biasanya fleksibel mencakup:
Fleksibilitas ini penting agar promosi produk tidak cepat kehabisan momentum dan efektivitasnya.
Terakhir, produk unggulan adalah produk yang ingin terus dibesarkan brand.
Bukan semata-mata produk yang ‘kebetulan laku’, melainkan sejalan dengan roadmap bisnis, pengembangan layanan, dan positioning jangka panjang.
Brand yang terlalu sering mengganti fokus produk tanpa arah jelas berisiko membingungkan pasar dan mengecilkan peluang datangnya revenue.
Konsistensi justru menjadi aset besar dalam membangun persepsi dan kepercayaan terhadap produk.
Menentukan produk unggulan bukan soal memilih yang paling laku dibeli, melainkan yang paling potensial untuk ditumbuhkan.
Keputusan ini menyentuh banyak aspek, mulai dari margin, positioning, hingga keberlanjutan komunikasi brand.
Ketika brand mampu memilih produk unggulan dengan perspektif yang lebih strategis, promosi tidak lagi terasa reaktif tetapi lebih efektif dan efisien.
Lebih lanjut, produk unggulan brand dapat menjadi investasi yang terarah, konsisten, dan berdampak nyata bagi pertumbuhan bisnis.
Agar strategi lebih optimal, Anda dapat coba 12 Cara Optimasi Halaman Produk untuk Tingkatkan Penjualan.
DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU
RELATED TOPIC


