knowledge
MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Manfaatkan Traffic Tinggi, Ini 7 Cara Brand Memaksimalkan Konversi di 12.12

10 Dec  · 
3 min read
 · 
eye 31  
Digital Marketing Strategy

Digital Traffic Dan Konversi 12 12

Saat momentum belanja besar seperti 12.12 tiba, brand biasanya mendapat limpahan traffic yang jarang terjadi di hari biasa. 

Namun, tingginya kunjungan (traffic) tidak otomatis berubah menjadi angka konversi. 

Di titik inilah, brand dituntun untuk menggunakan strategi yang bukan hanya soal mendorong audiens tertarik dan mendatangkan traffic, tetapi memastikan mereka melakukan tindakan.

Misalnya membeli, berlangganan, atau minimal masuk ke dalam ekosistem CRM.

Sangat disayangkan rasanya jika brand tidak memanfaatkan peluang konversi dari traffic tinggi saat 12.12. 

Nah, untuk memaksimalkan penjualan 12.12, lebih lanjut Anda bisa simak terlebih dahulu tujuh cara yang dapat membantu brand mengubah lonjakan traffic menjadi konversi.

1. Optimalkan Halaman Produk dengan Value Propositions yang Jelas

Ketika traffic meningkat, halaman produk menjadi bagian utama pendukung proses pengambilan keputusan. 

Banyak brand kehilangan peluang karena deskripsi kurang meyakinkan, foto produk tidak konsisten, atau value proposition tidak terasa kuat.

Secara umum, terdapat tiga elemen yang paling berpengaruh dalam value proposition, di antaranya:

  • Deskripsi yang jelas dan mudah dipahami. Fokuskan pada informasi inti yang membantu pembeli mengambil keputusan tanpa perlu membaca penjelasan bertele-tele.
  • Foto dan video yang berkualitas. Visual yang baik mempercepat keputusan pembelian, terutama untuk kategori fashion, beauty, dan lifestyle.
  • Informasi promo muncul di area yang paling mudah terlihat. Pembeli yang bergerak cepat akan lebih responsif ketika langsung melihat penawaran yang ditampilkan secara ringkas dan tidak menyulitkan mereka mencari detail.

Value proposition yang komunikatif memberi rasa ‘aman’ bagi pembeli sehingga mereka tak ragu menekan tombol checkout.

2. Ciptakan Urgensi yang Masuk Akal dan Tidak Berlebihan

Urgensi bukan sekadar menempelkan countdown timer seperti kebanyakan strategi di 12.12.

Seringnya, konversi akan terjadi ketika pembeli mendapatkan kejelasan bahwa harga, diskon, dan benefit yang ditawarkan memang merupakan pilihan paling menguntungkan di momen tersebut.

Brand bisa memaksimalkan konversi dengan:

  • Countdown timer untuk kategori atau SKU tertentu
  • Stock indicator (tersisa 5, hampir habis, best seller)
  • Exclusive voucher yang hanya muncul pada jam tertentu

Urgensi yang digunakan harus tetap mengedepankan kejelasan. 

Segala bentuk tekanan yang tidak realistis hanya akan merugikan reputasi brand dan melemahkan hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

3. Sederhanakan Proses Checkout

Semakin rumit proses checkout, semakin mudah pembeli kehilangan momentum. 

Ketika traffic 12.12 melonjak, ketidakefisienan kecil sering menjadi alasan pembeli beralih ke brand lain yang menawarkan proses lebih cepat.

Pastikan:

  • Jumlah tahapan minimal.
  • Opsi login cepat (Google/Apple/Guest checkout).
  • Integrasi pembayaran yang stabil.
  • Notifikasi error yang jelas dan tidak mengganggu alur.

Optimalisasi funnel biasanya langsung terlihat pada peningkatan konversi. 

Ketika alurnya efisien, pembeli dapat bergerak lebih cepat menuju transaksi, sehingga kenaikan konversi terjadi sendirinya tanpa perlu menambah intensitas promosi.

4. Manfaatkan CRM untuk Mengoptimalkan Retensi 

Traffic tinggi di 12.12 bukan hanya momentum untuk meningkatkan penjualan, tetapi juga peluang penting untuk memperluas database pelanggan. 

Setiap kunjungan, bahkan yang tidak langsung melakukan transaksi, bisa menjadi pintu masuk ke ekosistem brand jika diarahkan dengan tepat.

Inilah saat terbaik untuk memperkuat CRM yang akan bekerja jangka panjang, bahkan setelah periode promo 12.12 berakhir.

Pengunjung baru dapat diarahkan ke berbagai touchpoint, seperti:

  • Pendaftaran newsletter untuk membangun hubungan jangka panjang dan mengelola komunikasi yang lebih tersegmentasi di kemudian hari.
  • Pengumpulan poin loyalty yang memberi insentif bagi pengguna untuk terus kembali, sekaligus menjadi dasar retensi yang stabil.
  • Membership dengan benefit eksklusif yang memudahkan brand mengidentifikasi pelanggan paling potensial dan mengelola program personalisasi.
  • Reminder wishlist atau fitur ‘save for later’ yang membantu brand memahami niat beli dan preferensi produk, sekaligus membuka peluang retargeting yang lebih relevan.

Begitu lonjakan traffic mereda, database yang terkumpul selama 12.12 berubah menjadi aset penting untuk mendorong retargeting dan memperkuat strategi retensi.

5. Retargeting Real-Time untuk Peluang Konversi Lebih Tinggi

Tidak semua pengunjung langsung siap membeli pada kunjungan pertama. 

Namun, setiap tindakan yang mereka lakukan di website memberi sinyal jelas tentang minat dan kebutuhan mereka. 

Insight perilaku inilah yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong mereka semakin dekat pada keputusan pembelian melalui retargeting yang tepat waktu dan relevan.

Gunakan retargeting berdasarkan:

  • Produk yang dilihat.
  • Produk yang masuk keranjang.
  • Halaman yang dikunjungi lebih dari 2 kali.
  • Kategori yang paling sering di-scroll.

Retargeting yang memanfaatkan sinyal micro-intent terbukti jauh lebih efektif dibanding retargeting massal yang sifatnya generik dan kurang personal.

6. Berikan Penawaran Tambahan Setelah Transaksi

Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan total revenue di periode traffic tinggi adalah dengan menaikkan nilai setiap transaksi. 

Pendekatan ini membuat setiap kunjungan memberikan kontribusi yang lebih besar tanpa harus menambah biaya akuisisi. 

Pada akhirnya, brand bisa mendorong pertumbuhan pendapatan secara lebih efisien di momen kompetitif seperti 12.12.

Beberapa pendekatan dalam penawaran tambahan yang bisa dilakukan antara lain: 

  • Add-on dengan harga khusus.
  • Bundle upgrade.
  • Cashback dalam bentuk loyalty points.
  • Pengiriman lebih cepat dengan biaya minimal.

Momentum pembelian menjadi titik paling ideal untuk mendorong keputusan tambahan, terutama ketika penawaran yang muncul terasa relevan bagi kebutuhan pelanggan. 

Di fase ini, konsumen sudah berada pada mode ‘siap membeli’, sehingga sensitivitas mereka terhadap value menjadi lebih tinggi. 

Selama pendekatannya relevan dan tidak memaksa, peluang konversi tambahan bisa meningkat signifikan.

7. Analisis Data untuk Memperkuat Performa

Pasca 12.12 adalah waktu terbaik untuk melihat pola atau membaca ulang data. 

Mulai dari produk apa yang paling diminati, jam konversi tertinggi, channel yang paling efektif mendatangkan traffic, hingga funnel mana yang paling banyak mengalami drop-off (kehilangan calon pembeli).

Insight ini menjadi pijakan penting untuk merancang strategi berikutnya, sehingga konversi tetap naik meski euforia promo 12.12 sudah mereda.

Temuan tersebut juga membantu brand memprioritaskan optimasi yang paling berdampak, bukan sekadar bereaksi pada penurunan traffic. 

Dengan memahami pola ini, tim marketing dapat menyusun campaign yang lebih efektif dan relevan. 

Dan ketika strategi marketing disusun berbasis data nyata, peluang mempertahankan momentum penjualan setelah periode promo menjadi jauh lebih besar.

Traffic tinggi 12.12 hanya menjadi peluang ketika brand mampu mengubahnya menjadi konversi nyata.

Momentum ini harus diikuti dengan pengalaman belanja yang mulus agar setiap kunjungan memiliki potensi menjadi transaksi. 

Dengan eksekusi yang tepat, lonjakan traffic tidak hanya menghasilkan penjualan jangka pendek, tetapi juga memperkuat basis pelanggan untuk periode berikutnya. 

Lebih lanjut, pelajari juga Strategi CRM dan Loyalty Program untuk Memaksimalkan Penjualan di 12.12

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER